Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Seperti Rasi Bintang
Suka
Favorit
Bagikan
7. ACT 2 - Koreografi Baru!

42. INT. RUANG TAMU — PAGI

Kita melihat kursi-kursi didorong, lalu zoom out memperlihatkan ruang tamu yang udah kosong hanya tersisa piano.

ALAN

(Membersihkan tangan)

Akhirnya selesai, lumayan luas juga ya?

JOANA

(Menyeka keringat)

Cukuplah jadi tempat buat kita latihan.

Joana lalu menoleh melihat anak-anak yang terduduk lelah karena tadi ikut mengosongkan ruang tamu. Mereka kelihatan asyik mengobrol bersama. Joana memiringkan bibirnya dan berkacak pinggang.

JOANA (CONT'D)

Ini dia waktunya untuk mulai latihan sesungguhnya, karena mental dan fisik mereka udah siap.

Alan yang memperhatikan kata-kata Joana, mengangguk.

ALAN

Omong-omong aku bisa ikut bantu latih anak-anak, kalau Mbak mau. Selama aku kerja, aku juga sebenarnya menghafal koreografinya, untuk jaga-jaga kalau Mbak butuh bantuan.

Joana terkesima, tak pernah terpikirkan olehnya Alan sampai belajar koreografi untuk membantunya. Dia spontan memeluk Alan dan pria itu kaget.

JOANA

Ya, mau banget dong! Astaga, aku nggak sangka kamu sampai segininya demi bantu aku!

Alan salah tingkah, tangannya pelan membalas memeluk Joana. Dan tersenyum canggung, rasanya seneng sekali dipeluk sama orang yang disukainya.

ALAN

Selama untuk anak-anak dan Mbak, ya nggak masalah.

Maka latihan pun dimulai.

MONTAGE:

1. Alan melatih Radi, ditangan Radi ada gelang penanda kiri dan kanan karena salah satu kelemahan Radi nggak tau arah.

2. Ayudia membantu Siska, mereka kelihatan harmonis. Ayudia memang lembut pada Siska.

3. Rangga berlatih sendiri, karena dia sudah hafal.

4. Joana melatih Amelia, dia menggunakan cahaya senter agar anak itu bisa mengikuti arah gerak.

5. Joana melatih Aditya dengan riang dan pujian agar anak itu nggak merasa terbebani, Aditya pun kelihatan jadi senang melakukannya.

Joana memperagakan salah satu gerakan tari mereka, yang Radi gambar menjadi kupu-kupu. Alan tertawa melihat Joana memperagakannya dengan wajah jelek.

RADI

Oke, setiap nari bagian ini aku bakal ingat kupu-kupu!

JOANA

(Mengelus kepala Radi)

Kerja bagus, Rad!

AMELIA (O.S.)

Mbak Joana!

JOANA

Iyaa, Amel!

Joana langsung pergi, Alan memperhatikan Joana yang sedang melatih Amel dengan senyuman penuh cinta. Ada tangan yang melambai-lambai di depan mata Alan, Alan pun tersadar. Dia menoleh dan mendapati Ayudia disampingnya. Ayu mengikat rambutnya ekor kuda, dia nggak menutup luka bakar di mukanya dengan rambut lagi. Dia kelihatan lebih percaya diri.

AYUDIA

(Datar)

Natapnya jangan penuh cinta gitu dong.

ALAN

(Kaget)

Ayu? Sejak kapan di sini?

AYUDIA

Sejak Kakak melamun lihatin Mbak Ana pergi.

ALAN

(Malu-malu)

Oh, ya?

Ayudia menunjukkan kertas ke muka Alan, Alan kaget menyadari itu tulisan cerpennya semalam.

AYUDIA

(Ngeledek)

Putri yang dimaksud dalam cerita ini, Mbak Joana 'kan?

Alan langsung mengambilnya dengan panik, dia kayak orang habis kepergok aja.

AYUDIA (CONT'D)

(Goda)

Kak Alan suka Mbak Joana?

ALAN

(Ragu-ragu)

Kayaknya... iya.

AYUDIA

Tapi Mbak Joana udah punya pacar, lho? Udah mau nikah lagi bulan depan.

Alan langsung berubah lemas dan murung.

ALAN

(Pelan)

Makanya itu... (menyodorkan kelingking) ini jadi rahasia kita aja ya? (Senyum pilu)

Ayudia tertegun melihat kelingking itu, dia nggak kuasa menahan tawa melihat Alan sampai minta janji dirahasiakan segala. Dia pun membalasnya dan mereka janji jari kelingking.

AYUDIA

Pfftt, iya deh iya!

Mereka ketawa bersama. Lalu Alan terdiam.

ALAN

Eh, kamu nggak ikut latihan? Masih nggak mau tampil?

AYUDIA

(Menggeleng)

Nggak, tapi aku akan bantu yang lainnya tampil dengan baik.

ALAN

(Noyor)

Aduh, kamu masih batu aja!

Bu Sri yang baru lewat, mendengar penolakan Ayu.

CUT TO:

43. INT. KAMAR AYUDIA — SORE

Bu Sri berdiri di depan kamar Ayu untuk meletakkan baju Ayu yang disetrikanya. Pintu kamar Ayu terbuka sedikit, Bu Sri mengintip dan mendapati Ayu yang sedang menarikan koreografi mereka. Rupanya Ayu pun diam-diam berlatih. Bu Sri ketawa dengan suara kecil melihatnya.

BU SRI

(Bisik)

Anak itu masih aja gengsi!

DISSOLVE TO:

44. INT. RUANG TAMU — SORE

Jam menunjuk pukul 4 sore. Joana terduduk, mukanya tersenyum tapi perasaan frustasi terasa. Dia melihat Aditya yang sedang menari tapi bersalahan gerakannya. Dia bahkan rasanya sudah lelah untuk menegur Adit salah gerakan.

JOANA (V.O.)

Ini udah dua hari, tapi kemajuannya sangat lambat.

JOANA (CONT'D)

(Kecil dan pelan)

Gerakannya salah...

Joana memghela nafas, dia bangkit dan berusaha terlihat tidak kesal. Dia kembali mengarahkan tubuh Adit ke posisi yang benar dengan ramah dan lembut.

JOANA (CONT'D)

(Ramah)

Adit, posisimu udah bagus tapi gerakannya salah, coba ikuti Mbak.

Joana mempraktekkan dengan senyum cerah.

JOANA (V.O.)

Seberapa pun aku mencoba melatihnya dan seberapa pun dia mencoba berlatih, dia akan kembali lupa lagi. Kita harus berlatih lebih keras, tapi aku nggak ingin bikin dia tertekan dengan paksaan.

JUMP CUT TO:

Jam menunjuk pukul 7 malam, mereka masih latihan tapi Adit kelihatan sudah bosan dan hilang fokus. Joana tersenyum simpul dan mengelus kepala Adit.

JOANA

Latihan kita selesai sampai di sini. Makasih atas usaha Adit hari ini!

Adit mengangguk dan memeluknya, Joana jadi terhibur. Lalu Bu Sri menepuk tangan, mengambil atensi semuanya. Dia tersenyum cerah sambil meletakkan nampan berisi cookies dan teh manis.

BU SRI

Semuanya hari ini juga berusaha keras, ya? Yuk, selesaikan dulu dan lanjut besok! Nyemil ini sambil Ibu mainkan piano, ya?

ALAN

Bolehh, Bu! Biar kita semua rileks nih.

Bu Sri tertawa. Kita melihat tuts piano yang dipencet, Bu Sri memainkan lagunya dulu. Semuanya menikmati alunan musik, mereka lalu bersemangat melihat Adit yang menari mengikuti alunan musik Bu Sri.

Tiba-tiba senyum Joana menghilang, pupilnya membesar. Dia memperhatikan Adit yang menari.

JOANA (V.O.)

Bukannya Adit beberapa hari yang lalu, pas Bu Sri mainkan lagu ini, juga menarikan tarian ini? Apa dia... bisa menari tarian yang sama?

CUT TO:

45. INT. DAPUR — MALAM

Bu Sri sedang memotong wortel, bahunya ditepuk dari belakang. Bu Sri berbalik dan melihat Joana.

JOANA

Bu, ada yang mau aku tanyakan!

BU SRI

Tentu, ada apa?

JOANA

Ini tentang Adit, apa Adit selalu menari setiap Ibu mainkan piano?

BU SRI

Betull, itu bikin Ibu jadi semangat mainnya. Setiap lihat itu, Ibu jadi teringat anak Ibu dulu yang juga selalu menari setiap Ibu mainkan piano.

JOANA

(Merasa bersalah)

Ah... maaf.

BU SRI

Nggak apa-apa~

JOANA

Apa dia selalu menarikan tarian yang sama?

BU SRI

(Mengangguk)

Iya, Adit seperti punya tariannya sendiri untuk setiap lagu Ibu.

BU SRI (CONT'D)

(Ketawa kecil)

Joana sadar juga ya? Itu lucu bangetkan?

Joana membeku.

JOANA (V.O.)

Ini, ini dia!

FADE OUT

46. INT. RUANG TAMU — PAGI

Semuanya duduk rapi menatap Joana yang berdiri di depan dengan salah tingkah, mereka bingung. Wajah Joana menyiratkan perasaan bersalah.

JOANA

Ada yang mau aku sampaikan.

Semuanya kelihatan menantikan apa yang mau disampaikan Joana.

JOANA

Aku merasa sangat bersalah karena semuanya sudah berlatih keras untuk menampilkan koreografi kita dengan baik, tapi... aku mau ganti koreografi kita.

Semuanya kaget dan saling bertatapan, keributan kecil terjadi dan Alan bangkit mewakili anak-anak

ALAN

Maksudnya, Mbak?

JOANA

Kalau kita tetap pakai koreografi sekarang, butuh waktu lama untuk Adit mengingatnya. Kemungkinan besar bisa lebih dari tenggat waktu.

JOANA (CONT'D)

Karena itu aku mau mengganti koreografi kita dengan "Koreografi Adit"!

ADITYA

Aku?

AYUDIA

(Mengernyit)

"Koreografi Adit"?

Joana memberikan handphonenya ke Ayudia dan semua langsung merapat ke Ayu, karena ingin lihat juga. Sebuah video terputar.

INSERT:

KUMPULAN VIDEO ADIT MENARI DENGAN GERAKAN SAMA Di LAGU YANG SAMA

Semua kelihatan tercengang. Pada baru menyadarinya.

BU SRI

Jadi kamu menanyakan soal Adit kemarin, untuk ini?

AYUDIA

Jadi maksudnya Mbak...

JOANA

Betul, kita berlatih koreografi Adit. Supaya bisa mencocokkan gerakan dengan Adit! Tapi...

SISKA

(Penasaran)

Tapi?

JOANA

Akan aku sesuaikan supaya cocok dengan situasi Siska, Rangga dan Amelia. Contohnya di koreografi baru ini, bagian Siska akan agak lambat supaya Siska nggak perlu buru-buru jalankan kursi rodanya.

Semua nampak terkesima dengan rencana baru itu, Joana memiringkan bibirnya, dia senang semua nampak suka. Siska mengangkat tangan.

SISKA

Tapi ada syaratnya!

JOANA

(Bingung)

Apa itu?

SISKA

Mbak Joana harus tampil bareng kami!

Joana terkejut, dia nggak pernah memikirkan tentang itu. Tapi suasana langsung heboh, semua suka dengan syarat itu.

RADI

Setujuu! Mbak Ana harus tampil sama kami!

AMELIA

Wahh tampil sama Mbak Ana

BU SRI

(Ketawa)

Joana banyak penggemarnya, ya!

Joana kelihatan tak enak melihat antusias itu, dia merasa bersalah dan takut mengecewakan

JOANA

Tapi kalian tampil tanggal 31 Desemberkan, sementara tanggal 1 Januarinya aku menikah.

Keramaian itu langsung hilang, anak-anak kelihatan sedih mendengarnya. Alan tak ingin anak-anak kecewa, makanya dia cepat-cepat memberi solusi.

ALAN

Gimana kalau setelah tampil, saya langsung antar Mbak pulang ke rumah? Kalau gitu pernikahan Mbak amankan?

Joana mengerjap, dia lalu mengernyit sambil menggigit bibir bawahnya.

JOANA

Ya kalau kayak gitu... harusnya nggak masalah!

Suasana langsung heboh lagi, Joana tertawa sekaligus terharu melihat betapa anak-anak begitu menginginkan kehadirannya. Joana merangkul Bu Sri.

JOANA

Bu Sri, mohon bantuannya jadi pembawa lagu buat penampilan kami ya!

BU SRI

Aman!

CUT TO:

47. INT. RUANG TAMU — PAGI

INSERT:

BALASAN CHAT PAK SUTRADARA: Lebih bagus kalau Joana bersedia buat koreografi yang sesuai dengan kondisi anak, saya izinkan ya!

MONTAGE:

1. Kalender dimeja memperlihatkan tanggal 13 Desember, terlihat Joana yang sedang mengikuti gerakan Adit sambil tertawa ria. Kali ini justru dia yang belajar dari anak itu.

2. Halaman kalender dibalik jadi tanggal 14 Desember, Joana mendorong kursi roda Siska untuk menghitung gerakkannya.

3. Halaman kalender dibalik jadi tanggal 15 Desember, Joana terlihat penuh keringat menarikan koreografi bikinannya.

4. Halaman kalender dibalik jadi tanggal 16 Desember, Joana sedang berbicara serius dengan Ayudia dan Ayudia memberi pendapat.

JUMP CUT TO:

Joana membalikkan halaman kalender jadi tanggal 17 Desember. Dia bertelepon dengan Johan.

JOHAN

(Kesal)

Kamu kenapa sih lama balas chat belakangan ini?

JOANA

Iya Jo, maaff banget! Aku sibuk bikin koreografo baru, soalnya.

JOHAN

(Menghela nafas)

Yaudah, gak apa-apa. Tapi hari minggu kita mesti ketemu? Aku mau lihat souvenir buat nikahan kita dan... nonton film yang kita nanti itu, aku udah pesan tiketnya! (Semangat)

JOANA

Eh-eh, Jo nggak bisa! Aku hari minggu mesti latihan koreografi baru sama anak-anak. Kamu nonton sama yang lain aja ya? Terus souvenirnya kamu yang pilihin aja deh.

JOHAN

Apa!?

JOANA

Sorry, soalnya udah mepet banget! Apalagi aku juga bakal ikut tampil sama mereka di tanggal 31 Desember nanti.

JOHAN

Joana kita tanggal 1-nya nikah, lho?

JOANA

Amann, udah aku atur!

(P.O.V Siska) Siska melambai tangannya memanggil Joana, Joana pun terlihat mengakhiri telepon dan bergabung dengan mereka untuk ngemil.

JOANA

Akhirnyaa, koreografi kita rampung juga!

Joana merenggangkan badannya. Rangga langsung datang memijit pundaknya, bikin Joana ketawa kecil.

RANGGA

Thank you so much, Mbak! Gak nyangka bisa kekejar bikin lima koreografi buat kami masing-masing dalam 4 hari!

JOANA

Bisa gitu 'kan karena kerja sama kita semua~ tapi aku dapat bantuan paling banyak dari Ayu!

Ayudia tersedak, dia langsung canggung, nggak suka jadi pusat perhatian.

AYUDIA

(Datar)

Biasa aja.

Joana menyipitkan mata sambil tersenyum, dia udah duga. Dia memukul lengan Ayu yang bikin Ayu langsung kaget.

JOANA

Kamu mah gitu!

Suara tertawa memenuhi ruangan, Joana yang tertawa tanpa sengaja melihat Siska. Hanya anak itu yang nggak ketawa dan kelihatan murung. Joana jadi bingung.

JOANA (CONT'D)

(Ceria)

Siska, kamu kenapa?

Wajah Siska terlihat khawatir.

SISKA

(Khawatir)

Tiba-tiba aku takut nggak bisa nari dengan baik nanti, karena koreografinya diubah dan waktunya tinggal sedikit. Padahal Mbak Joana udah sampai bergadang untuk buat koreografi baru.

Alan langsung mengelus bahu Siska dan Joana menggenggam tangannya. Joana tau perasaan inferior Siska datang kembali.

JOANA

(Melihat yang lain)

Gimana kalau sekarang kita menggambar planet bintang?

JUMP CUT TO:

Sejam kemudian, kita melihat hasil gambar anak-anak di lantai. Joana menyusun gambar itu dan semuanya duduk membentuk lingkaran memperhatikan gambar itu.

JOANA

Lihat baik-baik!

Joana mengeluarkan pensil, lalu menarik garis dan menggambar pola bintang dari menyatukan gambar-gambar planet bintang tadi.

JOANA (CONT'D)

Planet bintang ini punya wujud yang berbeda-beda.

JOANA (CONT'D)

Tapi mereka bersinar dilangit dan kalau bersama bisa membentuk rasi bintang yang indah.

Semuanya jadi speechless. Joana tersenyum dan menatap semuanya perorangan.

JOANA (CONT'D)

Walau kondisi fisik dan mental kita berbeda-beda, tapi kayak planet bintang yang kalau bersama bisa membentuk rasi bintang yang indah, kalau kita bekerja sama kita juga pasti bisa penampilkan penampilan yang indah.

Mata Siska berkaca-kaca, Alan tersenyum dan memeluk Siska untuk menenangkannya. Kata-kata Joana lagi-lagi menyentuh hati dna menguatkannya.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar