Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Semoga Sampai
Suka
Favorit
Bagikan
10. Menghabiskan Waktu Bersama Sebelum Perpisahan Tiba

103. EXT. JALANAN- MALAM

Putri dan Vrila berjalan berdampingan. Di hari itu, Vrila mencoba menenangkan Putri yang dari tadi menangis.

Putri
Vril, kenapa Gue bodoh banget sih, jadi orang? Kak Jamal harusnya ga Gue gituin, Vril. Gue ga mau dia sampek jauh dari Gue karena Gue sayang sama dia, Vril.


Putri menangis sesenggukan. Vrila seketika berhenti dan memeluknya sebentar.

Vrila
Lo yang sabar ya, Putri. Gua yakin, semesta pasti ngizinin kalian baikan. Aamiin.


Putri
(Menangis pelan)
Tapi Gue keterlaluan sama Kakak kandung Gue, Vril! Gue emang bodoh! Padahal, dia yang nyelametin Gue dari Pak Yoga waktu Gue kecil! Kenapa Gue nggak liat kebaikan dia, sih?! Gue bodoh banget tau, Vril! Gimana kalo dia benci Gue, Vril?!


Vrila dan Putri masih berpelukan. Tak disangka, Jamal berada di belakang mereka berdua.

Jamal
(Tersenyum dan berjalan ke arah Putri)
Kakak udah maafin kamu, Putri.


Putri dan Vrila melepaskan pelukan. Jamal berjalan ke arah Putri dan memeluknya erat. Ia mencium dan mengelus kepala sang adik pelan.

Jamal
Maafin Kakak, ya. Kakak nggak bisa ngertiin perasaan kamu kemarin. Kakak lupa kalo kamu dari kecil udah ngalamin masalah yang berat, Putri. Kakak sayang sama kamu.


Putri tak bisa berkata apa-apa di hari itu. Ia hanya menangis pelan dan merasa senang karena dirinya bisa berbaikan dengan Jamal. Di satu sisi, Vrila diam-diam memotret mereka berdua dan menyebarkannya di grup, dia juga mengirimkannya ke Bibi Mira.

CUT TO

104. INT. KAMAR KOS RENO - MALAM

Reno dan Dika saling membuka hp masing-masing. Mereka merasa senang karena Jamal dan Putri telah berbaikan.

CUT TO

105. INT - KAMAR BIBI MIRA - MALAM

Bibi Mira menangis bahagia melihat mereka berbaikan kembali.

CUT TO

106. EXT. GAZEBO KAMPUS - PAGI

Putri, Jamal, Vrila, Reno, dan Dika duduk melingkar di salah satu gazebo yang kosong.

Reno
Cie, ada yang udah baikan, nih.


Jamal dan Putri hanya menunduk sembari tersenyum malu.

Vrila
Cie, malu-malu ni, ye. Hahaha, untung aja kalian udah baikan, ya. Jadi tenang, Gua sekarang. Baguslah, kalian bisa terus sama-sama sampek lulus, dong. Hahaha.


Jamal menundukkan kepala sembari menunjukkan wajah sedih.

Jamal
Gua ngga bisa bareng sama kalian terus. Orang tua angkat Gua nyuruh Gua pindah. Dia ada kerjaan di negara lain. Dan dia pengen, Gua sama Adek angkat Gua ikut. Gua bakalan ke Amerika minggu depan.


Dika
(Mengerutkan dahi)
Kok tiba-tiba banget sih, ngomongnya?


Jamal
Maaf banget sebelumnya. Ibu angkat Gua ngasih taunya kemarin malem. Gua ga bisa nolak permintaan mereka.


Putri
(Menoleh ke arah Jamal dan menggenggam kedua tangan Jamal)
Kalo Kakak mau pergi, silahkan pergi. Kakak udah dikasih kesempatan sama semesta buat ngejar pendidikan Kakak. Putri dukung Kakak. Jangan lupain Putri, ya.


Jamal
Soal itu, kamu harus ikut Kakak, Putri. Kakak udah bilang Ibu angkat Kakak kalo kamu-


Putri
(Membungkam mulut Jamal)
Enggak, Kak. Biarin Putri di sini, Putri mau ngebuat jalan hidup Putri sendiri. Putri bisa jaga diri kok, Kak. Putri nggak mau ngerepotin Kakak. Putri mau hidup mandiri.


Vrila menahan tangisannya keluar.

Jamal
Kamu serius? Kalo kamu ikut Kakak. Kamu bisa dapet hidup yang lebih baik lo, Dek.


Putri
Biarin Putri ambil keputusan buat hidup Putri sendiri, Kak.


Jamal
(Menghembuskan nafas panjang)
Ya udah kalo gitu. Kalo ada apa-apa, kabarin Kakak, ya.


Putri
(Mengelus kepala Jamal)
Iya, siap. Kakak jaga diri ya, di sana.


Jamal
Iya, pasti. Kalian semua juga jaga diri, ya. Oh, iya. Gua mau habisin waktu sama kalian sebelum Gua pergi. Dan, Gua udah buat jadwalnya. Jadi, gas nggak, nih?


Vrila
(Penuh antusias)
Oh, ya harus, dong! Wajib!


Reno dan Dika tersenyum dan bertepuk tangan.

Reno, Dika
Gas, kan!


CUT TO

107. EXT. PANTAI - SIANG

Dika, Reno, Vrila, Jamal, dan Putri bermain air di pantai. Mereka juga memakan makanan yang telah mereka bawa dari rumah. Tak lupa, mereka mengambil foto bersama.

CUT TO

108. EXT. JALANAN - PAGI

Dika, Reno, Vrila, Jamal dan Putri bermain sepeda pancal.

CUT TO

109. EXT/INT. RUMAH VRILA - MALAM

Putri, Vrila, Jamal, Reno dan Dika bermain kembang api dan melakukan pesta. Mereka membuat ayam geprek dan memakannya. Setelah itu, Jamal dan Putri ke depan halaman depan rumah. Mereka duduk berdampingan.

Putri
Kak, besok Kakak pergi, ya?


Jamal
Iya, Putri. Kenapa? Sedih, ya?


Putri menganggukkan kepala pelan. Ia menghembuskan nafas panjang

Beat.

Putri
Iya, Putri sedih banget, Kak. Tapi, seenggaknya Putri bersyukur banget. Karena Putri diketemuin sama Kakak yang baik banget sama Putri.


Putri spontan memeluk Jamal.

Beat.

Putri
Makasih banyak ya, Kak.


Jamal
(mengelus kepala sang adik)
Iya, Putri. Kakak juga terima kasih sama kamu. Kakak nggak nyangka bakalan punya adik yang tabah dan kuat banget. Kakak bangga sama kamu, Putri.


Jamal dan Putri saling berpelukan. Sedangkan Vrila, Reno, dan Dika memperhatikan mereka sembari tersenyum dan menangis haru.

CUT TO

110. EXT. BANDARA - SIANG

Jamal, Putri, Reno, Dika dan Vrila berada di bandara. Jamal membawa koper besar di tangan kanannya. Jamal menyimpan sebuah kalung di sakunya.

Jamal
So, kita berpisah di sini, ya. Kalian jangan lupa jaga diri dan kesehatan.


Reno
Iya, kamu juga, Mal. Aku bakalan kangen pol mbek awakmu, Mal (aku bakal kangen banget sama kamu, Mal).


Dika
(Menitikkan air mata)
Aku yo pisan, i (Aku juga). Oalah, Mal, Mal. Ati-ati yo, Dek (Hati-hati ya, Dek). Awakmu i Karo awak dewe wes dinggep Adek e awak Dewe yo, No (Kamu itu udah kuanggep adekku sendiri sama Reno). Dadine, rodok abot lek ditinggal ngono iku (Jadinya agak berat kalo ditinggalin).


Jamal
(Tertawa dan memeluk Dika)
Ya ojok nangis, Mas (Ya jangan nangis, Mas). Gak lucu, Mas. Diguyu Vrila ambek Putri lo engkok (Nanti diketawain Vrila sama Putri, lo).


Reno, Dika, dan Jamal saling berpelukan. Sedangkan Putri dan Vrila hanya menahan tawa mereka. Setelah mereka selesai berpelukan. Jamal kembali mengobrol dengan Putri.

Jamal
(Mengambil kalung dan berjalan ke belakang Putri)
Putri, kamu tutup mata, gih. Kakak punya sesuatu buat kamu.


Putri tersenyum dan menganggukkan kepala. Setelah itu, dia memejamkan kedua mata. Jamal mengambil kalung dan memakaikannya di leher Putri.

Putri
Ih, Kakak mau ngapain?


Jamal
(Tersenyum)
Buka mata kamu.


Putri membuka kedua matanya. Ia melihat sebuah kalung yang melingkar di lehernya. Di sana, ada liontin berbentuk huruf hati.


Putri
Ah, bagus banget, Kak. Makasih banyak, Kak. Putri bakalan jaga kalung ini.


Jamal mengelus kepala Putri sembari menganggukkan kepala. Setelah itu, dia memeluk Putri sekali lagi. Selang beberapa saat, Putri melepaskan pelukannya.

Vrila
(Terharu)
Sweet banget kalian, astaga.


Dika
Lo mau dipeluk, Vril? Sini, biar Gua yang meluk Lo.


Vrila
(Mengepalkan kedua tangan)
Gelud, yuk! Maju, Lo! Gini-gini Gua jago bela diri, loh. Jangan macem-macem, Lo!


Jamal
(Tertawa)
Udah-udah, galak amat. Kalo Lo gitu terus, Lo jomblo sampek Nenek-nenek loh.


Vrila
Dih, enak aja. Sori, Kak. Gua yakin, nanti ada cowo yang bisa ngerebut hati Vrila. Tapi bukan Kak Dika, ya. Hahaha.


Dika
(Berkata dengan percaya diri)
Liat aja entar, Lo bakalan kualat sama Gua! Hahaha!


Jamal
Stop! Jangan bahas itu lagi. Udah, ah, Gua pergi dulu, ya. Kalian jaga diri.


Reno
Ya udah, hati-hati.


Reno, Dika, Vrila, Putri dan Jamal saling berpelukan. Setelah itu, Meraka menyaksikan kepergian Jamal.

CUT TO

111. EXT. JALANAN - SORE

Putri dan Vrila berjalan di jalanan sembari meminum es coklat.

Putri
Vril, Gue mau berterima kasih banget sama, Lo.


Vrila
Dih, biasa aja kali. Gua seneng kalo kalian berdua bisa ketemuan. Yah, meski di tengah-tengah ada beberapa masalah, sih. Tapi, semuanya udah clear. Jadi, Gua tenang sekarang.


Putri merangkul Vrila dan mencubit pipinya.


Putri
(Berkata dengan gemas)
Sahabat Gue satu ini emang the best. Makasih banyak, Vrila. Gue doain, Lo bisa dapet cowok yang pengertian sama Lo, nantinya. Aamiin.


Vrila
(Melepas rangkulan Putri dan berjalan meninggalkannya)
Dih, Lo mulai lagi, kan? Udah Gua bilang, ga usah bahas cowo. Itu semua halusinasi Lo, Putri. Dah, ah. Lo bikin Gua bad mood. Bye!


Putri
(Tertawa keras dan mengejar Vrila)
Cie ngambek, cie!


Vrila
(Mengece Putri sembari tertawa)
Bodo amat, wle! Kejar Gua sini, kalo bisa!


Putri akhirnya mengejar Vrila hingga dapat. Di hari itu, mereka menghabiskan waktu berdua. Tak lupa juga, mereka menikmati Sunset di tengah ramainya ibu kota.

Putri
(Mengambil liontin dan menciumnya)
Sampai ketemu lagi, Kak Jamal.


CU: Kalung milik Putri.

THE END



Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)