Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ibu senjani berdiam sejenak, dia lalu menatap senjani dengan penuh senyum.
IBU SENJANI
Sayang, cinta itu bukan sekedar rayuan-rayuan manis.
kadang rasa marah juga bisa jadi bukti cinta.
Papa kamu emang sering marah sama mama, tapi dia gak pernah mukul mama. Kamu tau kenapa ?
Senjani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
IBU SENJANI (CONT'D)
Itu karena papa kamu penakut.
SENJANI
Penakut ?
IBU SENJANI
Penakut, Takut kehilangan.
Mama mencintai papamu sekaligus kekurangan dia.
(Lalu Tersenyum)
Senjani lalu perlahan tersenyum
SENJANI
Mah, apa mamah mau janjiin satu hal ke jani ?
(Insert) Ayah senjani yang sedang menguping pembicaraan mereka dari balik pintu kamar senjani
(Intercut)
IBU SENJANI
Kamu mau mamah janji apa ? Bilang aja, semuanya bakal mama tepatin. Demi kamu
SENJANI
Aku cuma mau mamah jangan berantem terus sama papa, senjani cape mah, ya ?
Ibu senjani lalu mengubah ekspresinya dengan sedikit bingung dan ditambah senyum kecil.
(Intercut) Lalu dari arah pintu tiba-tiba masuk ayah senjani kedalam kamar dengan wajah sediit ceria.
AYAH SENJANI
Iya, papa janji.
(Intercut) Senjani dan ibunya lalu menengok tiba-tiba ke arahnya.
AYAH SENJANI
Maafin kita yang selama bertahun-tahun ini. Papah harap kamu ngerti, dan kam mau nerima semua kesalahan yang udah papah dan mamah buat.
Senjani hanya berusaha tersenyum kecil sambil menahan-nahan. sedangkan Ibu senjani lalu tersenyum bahagia sambil memeluk senjani.
FADE IN:
CUT TO:
SC.101
INT. KAMAR BIMA - KOSAN - SIANG
Di tengah siang yang sedikit mendung, terlihat sunyi keadaan kamar bima. Terlihat bima sedang duduk di meja belajarnya dan sedang menulis laporan di laptopnya. Namun tiba-tiba ponselnya berdering, bima lalu mengalihkan pandangannya kearah ponsel itu, mengambilnya lalu membuka.
(BCU) Terlihat ada satu pesan masuk dari senjani, bima lalu mengklik pesan itu dan tertulis sebuah pesan "Temuin aku di halte persimpangan bus di deket kampus, sejam lagi".
(Intercut) Melihat pesan itu bima lalu menutup ponsel dan laptopnya, dia lalu berkemas, mengganti bajunya dan lalu pergi keluar dari kamarnya.
CUT TO:
SC.102
EXT. HALTE BUS - SIANG
(CU) Sementara itu senjani yang sedang duduk di halte itu dengan wajah yang sedikit gusar sambil melihat ke kanan dan ke kiri. (Intercut) terlihat di halte itu hanya terdapat senjani dan satu orang lainnya yang duduk disana. Lalu ada satu bus datang berhenti disana dan setelah bus itu pergi terlihat di halte itu hanya tersisia senjani seorang.
CUT TO:
SC.103
INT/EXT. DI MOTOR - JALAN - SIANG
Sementara itu bima sedang di jalan mengendarai motor vespa matic milik aryo.
CUT TO:
SC.104
EXT. HALTE BUS - SIANG
Senjani yang terduduk menunggu di halte itu sendirian, dari arah yang sejalan bima datang dengan motor yang dia gunakan, dan berhenti tepat di depan senjani. Dia lalu turun, menaruh helm nya, berjalan dan duduk disamping senjani.
BIMA
Hai, aku lama ya ?
SENJANI
Enggak kok, aku juga belum lama disini
BIMA
Kenapa kamu ngajak aku ketemuan disini ?
Ekspresi senjani berubah dari yang biasa-biasa menjadi bingung, dia lalu merapihkan tas nya, berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah bima
SENJANI
(Tersenyum)
Kayaknya kita harus ulang cerita kita dari awal lagi
Bima memegang tangan senjani dan lalu dia berdiri, menatap wajah senjani dengan pandangan heran.
BIMA
(Heran)
Cerita Dari awal ? Maksud kamu
Mereka lalu saling pandang, bima dengan wajah kebingungan dan senjani dengan senyuman. Senjani lalu menarik bima menuju motornya, dia lalu memberikan helm kepada bima.
SENJANI
(Tersenyum)
Yuk
Bima memandang heran senjani, tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mereka berdua lalu menaiki motor dan pergi dari tempat itu.
CUT TO:
SC.105
INT/EXT. DI MOTOR - JALAN - SIANG
Bima dan senjani yang sedang menaiki motor berdua di tengah jalanan kota yang cerah karena cuaca saat siang itu tidak sedang mendung.
FADE OUT: