Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
AYAH SENJANI
(Dengan Tatapan Tajam)
Itu tadi siapa ?
SENJANI
(Sedikit gugup)
Temen, pah. Temen kampus
Ayah senjani lalu melihat jam tangan dan menatap kembali kearah senjani.
AYAH SENJANI
Udah hampir lewat malem, kamu ngapain aja ?
Senjani membuka ponselnya ,melihat jam dan lalu menyodorkannya ke ayahnya.
SENJANI
Baru juga jam setengah sepuluh pah
Ayah senjani lalu bangun dari tempat duduknya, memandangi tajam wajah senjani dan memaki-makiya.
AYAH SENJANI
(Marah)
KAMU INI EMANG NGELWAN TERUS YA !!
Ibu senjani lalu ikut berdiri dan mencoba menenangkan suaminya.
IBU SENJANI
Udah pa, udah. Kasian jani, baru pulang.
Ayah senjani lalu berbalik marah kepada istrinya
AYAH SENJANI
(Marah)
KAMU JUGA !! BUKANNYA NGAJARIN ANAK YANG BENER, MASIH AJA DI BELAIN !!!
Senjani yang mendengar mereka berdua lalu langusng pergi masuk kedalam.
AYAH SENJANI
(Teriak)
JANI... JANI... !!!
CUT TO:
SC.97
INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - MALAM
Terlihat senjani sedang duduk menyudut di atas kasurnya dengan pandagan kosong dengan air matanya yang jatuh sedikit sedang menatap jendela.
CUT TO:
SC.98
EXT. HALMAN DEPAN - RUMAH SENJANI - MALAM
Sementara itu di luar kedua orang tua senjani sedang duduk merenung disana. Di tengah malam yang sedikit berisik oleh suara kumbang dan jangkrik.
IBU SENJANI
Mas
Ayah senjani hanya menatap kearah depan. Ibu senjani lalu mendekap suaminya itu dan lalu merebahkan kepalanya di pundaknya. Dan ayah senjani hanya membalasnya dengan balik menggenggam satu tangan istrinya itu.
IBU SENJANI
Kamu masih marah ?
Dengan wajah yang datar ayah senjani menoleh ke arah istrinya.
AYAH SENJANI
Aku cuma takut, anak itu bakalan tumbuh di pergaulan yang enggak bener. Itu aja !
Ibu senjani lalu bangkit, dan menarik tangan suaminya itu untuk berdiri. Mata mereka bertatap, dan saling membalas senyum. Lalu mereka berdua saling berpelukan.
FADE OUT:
SC.99
INT. RUMAH SENJANI - RUANG MAKAN - PAGI
Satu keluarga lengkap sedang berkumpul, ayah, ibu dan senjani di satu meja makan. Mereka sedang sarapan di meja itu. Dan lalu seketika ayah senjani membuka percakapan di antara mereka. Sebelum membuka percakapan, ayah dan ibu itu saling bertatap mata dan mengisyaratkan untuk saling tunjuk.
AYAH SENJANI
Jani...
Senjani lalu menengok dengan wajah datar dan roti makanan yang masih dia pegang
AYAH SENJANI (CONT'D)
Papa sama mama kan udah bangun bisnis di australia, dan kita tiga bulan lagi bakalan pindah kesana.
Ekspresi senjani lalu berubah bingung, dan dia pun menelan roti yang masih dia kunyah
AYAH SENJANI (CONT'D)
Kita sepakat mau bawa kamu juga buat kuliah disana, biar papa sama mama bisa ngontrol kamu.
Ekspresi senjani berubah kaget, dia hanya menatap tajam mata ayahnya lalu menaruh rotinya di atas piringnya.
SENJANI
(Tatapan tajam)
Gak bisa pah, gak bisa se enaknya gitu dong !
IBU SENJANI
Jani, untuk sekali ini aja kamu dengerin kita, ya ?
SENJANI
Gak bisa gitu juga dong mah !
Senjani bangun dari tempat duduknya lalu pergi ke kamarnya.
Di meja makan itu lalu tersisa ayah dan ibu senjani, dan mereka hanya saling tatap.
CUT TO:
SC.100
INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - PAGI
Senjani sedang duduk di meja belajarnya dan membuka buku catatannya, wajahnya setengah marah campur kecewa. Namun dari arah pintu tak lama suara ketukan terdengar, pintu itu lalu dibuka dan masuklah ibu senjani.
(Intercut-CU) Ibu senjani yang masuk kamar senjani, dia melirik-lirik melihat sekelilingya.
(Intercut) Dia lalu menghampiri senjani yang tengah duduk di meja belajarnya.
IBU SENJANI
Sayang, kamu gapapa kan ?
Senjani hanya diam tak menjawab, ibu senjani lalu duduk di atas kasur senjani dan hanya melihat senjani dari sana.
IBU SENJANI (CONT'D)
Sayang, mamah tau itu sulit buat kamu. Tapi ini demi kita semua, kita masih pengen sama-sama.
Senjani masih tidak menjawab
IBU SENJANI (CONT'D)
Ini hanya sementara aja kok sayang, kamu bisa pulang ke rumah ini lagi.
(Intercut) Senjani yang sedang terdiam itu pun lalu melirik ke arah ibunya, matanya berkaca-kaca menahan.
SENJANI
Jani kan cuma anak angkat mah. Mamah sama papah bisa pergi tanpa perlu repot buat ngelibatin jani
(POV - Ibu Senjani) Melihat senjani yang perlahan air matanya jatuh dan dia menangis lembut.
(Intercut) Ibu senjani lalu berdiri, mengampiri senjani dan memelukya.
IBU SENJANI
Sayang, papa sama mama itu sebenernya sayang sama kamu. Itu yang bikin kita gak mau misah sama kamu.
SENJANI
(Tertawa kecil)
Omongan kamu itu omong kosong mah. Gak ada yang bisa di percaya.
IBU SENJANI
Sayang, Mamah gak bohong. Percaya sama mamah.
SENJANI
(Tertawa kecil)
Percaya yah ?
Tiba-tiba senjai berubah menjadi marah, ucapannya keras dan tegas.
SENJANI (CONT'D)
TERUS KENAPA KALIAN BERDUA SERING BERANTEM !?
CAPE JANI MAH, CAPE !!
DUNIA BUKAN CUMA MILIK KALIAN BERDUA YANG KERJAANNYA BERANTEM TERUS !!