Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
RUANG TEMU
Suka
Favorit
Bagikan
4. RUANG TEMU - (Sebuah Script Film) - Bagian 4

SC.72

INT. LORONG - KAMPUS - SIANG

Kondisi lorong kampus yang cerah, beberapa orang mahasiswa wara-wiri di sekitar sini. Terlihat nicole yang sedang berjalan sendiri dari arah luar, bertemu bima secara

tiba-tiba yang berjalan dari arah dalam.

BIMA

Lo mau kemana ?

NICOLE

Ke kelas, eh btw lo liat akmal gak ?

Dari tadi gue telpon engga ada jawaban.

BIMA

(Mengangkat bahunya)

Gak tau, aryo juga tadi enggak masuk kelas.

NICOLE

(Kesal)

Ih, kenapa sih dua orang itu sukanya bolos mulu.

BIMA

Bosen kali

NICOLE

(Kesal)

Masalahnya kan kita juga yang di suruh mereka buat malsuin absen

Bima hanya mengangkat kedua alisnya dengan ekspresi wajah seolah mengiyakan.

NICOLE (CONT'D)

Ngomong-ngomong lo mau kemana ?

BIMA

Perpus, kenapa ?

NICOLE

Tungguin gue dong, gue cuma dua jam doang kok matkul ini.

Ya ? Pliss (Memohon). Soalnya gue engga bawa kendaraan.

BIMA

(Menghela nafas)

Iya iya, nanti lo telpon gue aja kalo udah pulang.

NICOLE

(Tersenyum)

Ihh baik banget, yadah ya gue ke kelas dulu, daahh.

Nicole lalu pergi terburu-buru dari tempat itu. Bima disana hanya memandangi heran ke arah nicole.

FADE IN:

SC.73

INT. RUANG TENGAH PERPUSTAKAAN - KAMPUS - SIANG

Sementara itu terlihat senjani dengan wajah datarnya sedang duduk sendiri di ruang tengah perpustakaan, menggunakan headset sambil membaca buku novel harry potter.

(Intercut-CU) Wajah senjani yang datar kala itu sedang menatap tulisan di buku itu. (Intercut) Bima datang dan dudu di depannya, namun senjani tidak sadar.

BIMA

Apa kabar ?

Senjani tidak menengok.

BIMA

(Melambaikan tangan)

Hey ? Hallo ? Senja...

Senjani perlahan tersadar, dia lalu menoleh kedepan dengan sedikit kaget

SENJANI

Bim, kamu nagapain disini ?

Dan senjani lalu melepas headsetnya dan menutup bukunya.

BIMA

Gapapa, baru selesai kelas. Kamu sendiri ?

SENJANI

Iya aku juga baru selesai kelas, satu jam yang lalu.

BIMA

Makan yuk

SENJANI

Makan ?

BIMA

Iya, makan.

SENJANI

Kemana ?

BIMA

Ke kantin aja. Kebetulan tadi aku liat di kedainya bi sarti

dia baru bikin tahu goreng, dan itu adalah tahu goreng

terenak di kampus ini

SENJANI

(Penasaran)

Masa sih ? (Menatap bima sejenak)

Bima lalu berdiri dan menarik tangan senjani. Dan mereka pun berjalan keluar dari tempat itu.

CUT TO:

SC.74

EXT. KANTIN - KAMPUS - SIANG

Sementara itu suasana kantin yang ramai, bima dan senjani datang lalu duduk di bangku kosong yang masih tersedia.

Setelah duduk bima lalu pergi untuk memesan makanan, dan tidak lama kemudian dia lalu kembali lagi sambil membawa dua piring yang penuh dengan gorengan dan dua air mineral yang dia pegang dengan kantong plastik.

BIMA

Coba deh, pasti kamu suka.

Senjani dan bima pun lalu makan.

BIMA (CONT'D)

Gimana ?

SENJANI

Yaa, boleh sih rasanya.

Mereka berdua pun lalu saling tatap dan tertawa kecil.

BIMA

Gak tau kenapa, aku ngeliat kamu itu kayak beda dari cewe lain

Senjani menengok dengan tatapan tajam

SENJANI

Udah berapa cewe yang kamu tanyain gini.

(Sambil tangannya sibuk mengaduk makanan di piring)

BIMA

Baru kamu

Senjani hanya diam, pandangannya tertuju ada piring makanan itu sambil tangannya sibuk mengaduk-ngaduk piring itu dengan sendok.

BIMA (CONT'D)

(Menatap senjani datar)

Kamu curang ya ternyata.

Senjani lalu tiba-tiba menolehkan pandangannya kearah bima dengan ekspresi heran.

BIMA (CONT'D)

Kamu udah ngambil duniaku setengahnya dari awal kita ketemu,

tapi entah kenapa aku cuma bisa diem dan nikmatin itu semua

Senjani hanya menatap aneh bima, dengan menyeritkan sedikit senyum.

BIMA

Kenapa ? Aku aneh ya ?

SENJANI

(Tersenyum)

Dari awal kita ketemu, aku tuh udah ngerasa kalo kamu

kayaknya bakalan jadi orang paling aneh di dunia.

Dan lagi mereka pun saling tatap dan saling tersenyum.

CUT TO:

SC.75

INT.LOBI - KAMPUS - SORE

Di tengah suasana lobi yang cerah dan sedikit ramai, nicole berjalan dengan ekspresi bingung sambil memainkan ponselnya. Menoleh ke kanan, ke kiri, dan area sekitar lobi seperti seseorang sedang mencari-cari.

NICOLE

(Menggerutu)

kemana sih dia !

Nicole lalu mengambil ponsel nya, memainkan, lalu menempelkan ponselnya ketelinga seperti orang sedang menelepon. Dan lalu tiba-tiba ada suara pria masuk dari balik telepon.

BIMA (V.O)

Hallo ?

NICOLE

(Menggerutu)

Bim ! Lo dimana sih ? Gue cariin gak ada.

BIMA (V.O)

Di belakang lo.

Nicole lalu berbalik dan terlihat bima berdiri agak jauh dari dirinya.

BIMA (V.O)(CONT'D)

Udah liat gue kan.

Nicole lalu menutup teleponnya dan memasukan kembali ponselnya kedalam saku.

CUT TO:

SC.76

EXT. MOBIL - JALANAN - SORE

Di jalanan sore yang mendung, terlihat bima dan nicole menaiki mobil berjalan menuju arah pulang. mereka berdua duduk di depan. Nicole sambil sibuk dengan ponselnya sedangkan bima fokus menyetir.

NICOLE

Lo gak pulang bareng senjani ?

BIMA

Gak kepikiram gue tadi

NICOLE

(Menatap heran)

Aneh banget

BIMA

Eh gimana, akmal masuk kelas tadi ? Apa lo absenin ?

NICOLE

Gue absenin sih, gak tau tuh anak, gue kadang kesel banget sama tingkah dia.

BIMA

(Tertawa kecil)

Akan ada masa kita akan selalu menyebalkan bukan ?

NICOLE

(Menatap bima)

Yaa, itu lah kita. MA-NU-SI-A

(Jawabnya tegas lalu tersenyum)

CUT TO:

SC.77

INT. RUMAH SENJANI - SORE

Terlihat rumah senjani pada suasana sore, terlihat sepi dengan pintu tertutup. Garasi pun terlihat terbuka dan mobil yang ada disana pun tidak ada.

Di halaman depan terdapat pembantu senjani yang sedang membersihkan halaman depan yang berantakan karena daun kering gugur yang jatuh.

CUT TO:

SC.78

INT. RUANGAN DEPAN - RUMAH SENJANI - SORE

Sementara itu di dalam rumah senjani terlihat sangan sepi dan tidak ada orang. Dari arah pintu depan senjani masuk lalu menutup pintu itu kembali. Senjani lalu menghela nafasnya dan merapihkan beberapa pajangan di dalam rumahya yang beberapa terjatuh di lantai.

Dari arah luar tiba-tiba pembantunya masuk kedalam ,diam dan hanya melihat senjani yang sedang merapihkan pajangan yang jatuh di ruangan depan. Senjani pun menoleh kearah pembantunya itu.

SENJANI

(Tersenyum)

Kenapa bi ?

Pembantunya itu hanya membalasnya dengan senyum.

PEMBANTU SENJANI

(Tersenyum malu)

Gapapa non.

Oh iya non, tadi bapak sama ibu bilang kalo

mereka pergi ke luar kota buat tiga hari.

Senjani diam sejenak sambil melihat kearah pajangan yang tadi dia rapihkan. Lalu dia menoleh kearah pembantunya dengan wajah tersenyum dan sedikit datar.

SENJANI

Bibi udah makan ? Kalo belum kita makan bareng aja bi nanti.

PEMBANTU SENJANI

Bibi udah makan kebetulan. Non mau dibikinin minum ?

SENJANI

Enggak usah bi.

PEMBANTU SENJANI

Yaudah kalo gitu,

bibi mau lanjut rapihin halaman depan dulu ya non.

Senjani hanya mengagguk mengiyakan, dan setelah itu pembantunya keluar lagi ke halaman depan.

Senjani terdiam sejenak di ruangan depan itu dan lalu dia lanjut berjalan ke kamarnya.

CUT TO:

SC.79

EXT. TEMPAT MAKANAN - PINGGIR JALAN - SORE

Sementara itu di Bima dan nicole melipir di tempat makan pinggir jalan, membeli dua porsi es cincau dan menyantapnya sambil duduk di pinggiran jalan yang terbuka, ditemani dengan sedikit suara kendaraan-kendaraan.

BIMA

Cole, soal yang kemaren. Lo gapapa kan ?

Nicole yang masih sibuk menyantap makanannya itu lalu membalas perkataan bima

NICOLE

Gapapa, tenang aja

BIMA

Gue jadi gak enak sama lo

Nicole lalu menoleh kearah bima

NICOLE

Asal jangan lo ulangin lagi

BIMA

Iya, gue janji.

NICOLE

Btw, Lo sama senjani gimana ?

BIMA

Yaa, kayaknya gue mulai deh

NICOLE

Mulai ? Mulai apa ?

BIMA

(Mengelak)

Menurut gue dia tuh unik, gak tau kenapa.

Nicole menatap tajam mata bima

NICOLE

Ternyata bukan cuma gue doang yang

pinter nyembunyiin sesuatu, lo juga ya

Bima lalu menatap nicole, mata mereka saling menatap dan saling tertawa kecil.

CUT TO:

SC.80

INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - MALAM

Di dalam kamar yang sunyi, senjani sedang duduk di meja belajarnya, membuka buku catatan dan sedang menulis sesuatau. (Intercut-BCU) Terlihat senjani sedang menulis

(Intercut) Terlihat senjani dari arah belakang

SENJANI (V.O)

Pada sebuah ruang temu,

aku merasa aku sedang terlibat kedalam

sesuatu yang tak aku pahami.

(Beat)

CUT TO:

SC.81

INT. KAMAR BIMA - KOSAN BIMA - MALAM

Sementara itu di dalam kamar bima, terlihat bima dari belakang sedang duduk di meja belajarnya sambil menulis di atas selembar kertas kosong. (Intercut-BCU) Terlihat bima sedang menulis.

BIMA (V.O)

Pada sebuah jalan yang barusan aku lewati,

aku sepertiya gagal untuk menemukan setengah dari duniaku

CUT TO:

CONTINUE

SC.82

INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - MALAM

Senjani yang masih terlihat duduk di depan meja belajarnya sambil menulis di buku catatan.

SENJANI (V.O)

Entah kenapa aku selalu takut untuk membuka pintu

CUT TO:

CONTINUE

SC.83

INT. KAMAR BIMA - KOSAN - MALAM

Bima yang masih terlihat duduk di depan meja belajarnya sambil menulis pada selembaran kertas.

BIMA (V.O)

Aku sulit sekali membri izin orang lain

untuk masuk kedalam pikiranku lalu merobek-robek semuanya,

tetapi dengan hadirmu justru aku malah menikmatinya.

 CUT TO:

CONTINUE

SC.82

INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - MALAM

(LS) Senjani yang masih terduduk di depan meja belajarnya.

SENJANI (V.O)

Entah sejalan atau tidak nantinya, aku masih menunggu waktu yang akan berbicara. Apakah ia benar benar memberikan ini semua untuk waktu yang sedikit lebih lama, atau malah sebaliknya. Namun yang aku rasakan saat ini bahwa aku telah terlibat di dalam fiksi yang belum tentu aku pahami.

CUT TO:

CONTINUE

SC.83

INT. KAMAR BIMA - KOSAN - MALAM

(LS) Terlihat dari arah belakang bima yang masih tengah terduduk di tempat yang sama.

BIMA (V.O)

Dan semua tentang perjalanan ini, aku masih menunggu

sedikit luang untuk aku bisa membuka pintu ruang temu itu.

(Intercut-BCU) Bima selesai menulis, lalu menaruh pensilnya tepat di samping kertas.

CUT TO:

CONTINUE

SC.84

INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - MALAM

(LS) Terlihat senjani yang sedang duduk, lalu berdiri, berdiam sejenak, dan lalu berjalan dan pergi meninggalkan kamarnya. (Zoom out)

CUT TO:

SLOW FADE TO BLACK

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar