Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
69. EXT. RUMAH AYAH PUTRI, HALAMAN - PAGI
Empat mobil sewaan, dua mini bus dan dua pick-up (atau box) yang sudah dipenuhi barang-barang terparkir di jalan depan rumah.
EMPAT SOPIR tampak menunggu di dalam atau di dekat mobilnya masing-masing.
IBU PUTRI, BUNGA dan PUTRI (kondisi hamil tujuh bulan) keluar dari rumah membawa barang-barang pribadi.
PUTRI
(ke Bunga)
BUNGA
PUTRI
(ke Ibu Putri)
IBU PUTRI
PUTRI
(teriak ke dalam rumah)
REZA (O.S.)
PATRA dan REZA bekerja sama mengeluarkan dan mendorong kursi roda AYAH PUTRI dari dalam rumah.
PATRA
REZA
BUNGA
PUTRI
IBU PUTRI
PUTRI
Putri dan Ibu Putri berdiri di depan rumah. Patra dan Reza memposisikan kursi roda Ayah Putri tepat di tengah. Bunga memberikan HP-nya pada SOPIR #1.
BUNGA
Bunga mengambil posisi di antara barisan Ayah Putri, Ibu Putri Putri, Reza dan Patra. Sopir #1 mengarahkan kamera HP-nya.
PATRA
(ke Sopir #1)
SOPIR #1
(beat)
PUTRI
SOPIR #1
BUNGA
Ibu Putri, Putri, Reza, Patra, Bunga berganti posisi, sedangkan Ayah Putri di kursi roda tetap di tengah.
SOPIR #1
(beat)
70. EXT. JALAN RAYA - PAGI
Dua mobil mini bus yang ditumpangi AYAH PUTRI, IBU PUTRI, PUTRI, REZA, PATRA dan BUNGA melaju dengan kecepatan sedang. Di belakang, dua mobil pick up mengikuti.
Perjalanan menuju rumah baru di pinggiran kota Jakarta yang sebenarnya tidak begitu jauh, terasa sangat panjang dan lama karena harus meninggalkan kenangan sambil menyambut harapan.
71. EXT. JALAN KOMPLEK - SIANG
Dua mobil mini bus dan dua mobil pick up memasuki komplek perumahan yang terlihat rapih dan teratur.
72. EXT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, DEPAN - SIANG
Di depan sebuah rumah yang tidak sebesar rumah lama, keempat mobil tersebut berhenti.
IBU PUTRI, PUTRI dan BUNGA turun dari satu mobil, sedangkan dari mobil lain REZA dan PATRA menurunkan AYAH PUTRI lalu mendudukkannya di kursi roda.
BUNGA
PUTRI
Semua masuk ke dalam rumah.
73. EXT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TENGAH - SIANG
AYAH PUTRI, IBU PUTRI, PUTRI, REZA, PATRA dan BUNGA berkumpul di ruang tengah.
PUTRI
Ayah Putri berusaha keras agar bisa mengangkat jempol dan mengangguk juga tersenyum hingga akhirnya berhasil. Semua orang tersenyum lalu tertawa melihatnya.
IBU PUTRI
PATRA
(ke Putri)
REZA
PATRA
PUTRI
BUNGA
PUTRI
IBU PUTRI
PUTRI
Putri melirik ke arah Reza lalu memberi kode. Reza tampak bingung karena tidak mengerti dengan kode Putri.
PUTRI (CONT’D)
(beat)
Reza pasang ekspresi seolah mengerti dengan apa yang akan dikatakan Putri.
PATRA
PUTRI
BUNGA
PATRA
PUTRI
REZA
Semua melihat ke arah Ibu Putri yang lalu melihat ke arah Ayah Putri yang lalu mengangguk-angguk sambil mengangkat jempol.
PUTRI
Berusaha keras untuk bicara.
AYAH PUTRI
IBU PUTRI
Semua orang tersenyum bahagia. Bunga yang paling senang.
BUNGA
74. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, KAMAR PUTRI - SIANG
REZA sedang ngetik di laptop ketika PUTRI datang.
PUTRI
REZA
PUTRI
REZA
PUTRI
REZA
PUTRI
Putri lalu berbaring di atas ranjang, seolah sedang menggoda Reza.
PUTRI (CONT’D)
Putri menepuk-nepuk bagian kasur di sampingnya. Reza mengerti, tersenyum, lalu mendekati Putri.
REZA
PUTRI
Reza hendak mencium Putri, tiba-tiba TOK-TOK-TOK, pintu diketuk dari luar.
BUNGA (O.S.)
Reza dan Putri tampak kecewa.
75. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TENGAH - SIANG
PUTRI keluar dari kamar menemui BUNGA yang menunggunya.
PUTRI
BUNGA
PUTRI
BUNGA
PUTRI
BUNGA
Informasi Bunga membuat Putri penasaran lalu bergegas ke ruang depan.
76. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, KAMAR AYAH - SIANG
PUTRI masuk ke kamar bapak. Ia terkejut melihat PUTRA (lelaki 30 th, kakak Putri) yang sedang duduk di dekat IBU PUTRI dan kursi roda AYAH PUTRI.
PUTRI
(kaget)
(sedikit emosi)
77. EXT./INT. KAFE - SIANG
PUTRI dan PUTRA duduk di kursi meja makan. Putri tampak tak suka pada keberadaan Putra.
PUTRI
(emosi)
PUTRA
PUTRI
PUTRA
PUTRI
PUTRA
Putri menurunkan volume suaranya, tapi tetap mempertahankan emosinya.
PUTRI
Putra menghela napas panjang lalu bicara memelas.
PUTRA
Tiba-tiba datang dua LELAKI TAMPANG BENGIS (LTB, 40 th) menghampiri meja tempat Putra dan Putri.
LTB #1
LTB #1 tetap berdiri sedangkan LTB #2 duduk di samping Putra.
LTB #2
PUTRA
Putra tampak ketakutan. Putri lebih ketakutan lagi, tapi ia berusaha untuk memberanikan diri.
PUTRI
Putri berdiri, hendak pergi, tapi LTB #1 mendorong Putri hingga terduduk dengan keras.
LTB #1
PUTRI
Putri merasa perutnya sakit. Putra merasa khawatir.
PUTRA
LTB #1
Putra kembali duduk.
LTB #2
PUTRI
LTB #2
PUTRI
(kaget)
PUTRA
LTB #2
Putri keberatan membayar semahal itu, tapi tidak ada jalan lain.
PUTRI
LTB #2
PUTRI
LTB #1
78. EXT. BANK, PARKIRAN - SIANG
PUTRI keluar dari bank membawa amplop besar, LTB #1 yang menunggu di parkiran menengadahkan tangan, tapi Putri menggelengkan kepala.
PUTRI
LTB #1 membukakan pintu mobil, Putri masuk. LTB #1 berjalan memutar ke pintu driver, masuk lalu mobil itu melaju.
79. INT. KAFE - SIANG
PUTRA duduk menunggu bersama LTB #2 ketika PUTRI dan LTB #1 datang.
PUTRI
(ke Patra)
Putri memberikan amplop besar pada Putra.
PUTRA
Putra memberikan amplop besar pada LTB #2 yang lalu tersenyum.
LTB #2
LTB #1 dan LTB #2 pergi. Putra lega, tapi Putri masih belum bisa menghilangkan kekesalannya.
PUTRI
PUTRA
PUTRI
Putri berdiri, Putra juga berdiri.
Tiba-tiba dua POLISI BERSERAGAM (PB) dan satu POLISI TAK BERSERAGAM (PTB) datang mendekat.
PTB
PUTRI
PTB
PB #1 dan PB #2 memborgol Putra yang hanya bisa pasrah.
PUTRI
PB #1 dan PB #2 mendorong Putra ke luar. PTB mengikuti mereka dari belakang meninggalkan Putri yang hanya bisa memendam sedih dan kecewa.