Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SEQ. 7 – Mencari Informasi Tentang Alena
Est. Shot – Malam, halaman rumah Nando. Mobil sudah terparkir di halaman parkir luar.
Cut to: Lorong dekat halaman belakang rumah (seperti di Seq. 1), Nando duduk santai di kursi sambil mainan ponsel. Wajahnya tampak antusias.
Cut to: extreme close up layar ponsel.
Nando mengtik-ketik nama Alena di kolom pencarian akun Instagram. Beberapa nama keluar, tapi tidak ada yang mengindikasikan Alena sang ballerina
Cut to: Medium long shot Nando.
On screen: display hasil penelusuran akun Instagram (sync with Nando’s monologue)
NANDO
Alena ballerina… Hm, orang luar semua
Alena sleeping beauty… bukan
Alena dancer…
Duh, Alena apa lagi, nih
Cut to medium shot. Nando mengangkat kepalanya dan
NANDO
Aaaa… Kenapa nggak gue cari di IG-nya Sabina aja! Nando, Nando, emang genius (Nando melanjutkan mencari)
Cut to: layar ponsel. Panggilan masuk, Audrey…
Cut to: close up Nando, menimbang-nimbang, angkat atau tidak. Akhirnya diangkat.
NANDO
Ya…
Cut to: Medium long shot, truck left
Nando masih menelfon. Suara Audrey (lawan bicara) terdengar
VO AUDREY
Jadi kamu gimana sekarang?
NANDO
Kamu ngapain baru nanya itu? Udah lah, nggak usah tanya-tanya lagi
VO AUDREY
Aku tuh cuma inget sama kamu aja
VO SABINA
(teriak dari dalam rumah, suara kecil)
Baang… Ada si Adi, nih!
NANDO
Udah dulu ya, ada si Adi nih, bye… (sambungan diputuskan)
Cut to: Adi, teman Nando, berperawakan tinggi, klimis, rambut rapi, berpakaian semi casual, membawa sebuah map. Adi langsung duduk di sebelah Nando
NANDO
Eh, Di, tumben dateng.
Nando dan Adi saling menumbukkan kepalan tangan mereka.
Cut to: two shot, medium shot
ADI
Susah banget dihubungin, ngapain aja, sih.
NANDO
Sorry, Di. Dari kemaren emang lagi males buka-buka hape.
Eh, lo mau minum apa?
ADI
Santai aja, sebentar doang kok.
Gue cuma mau ngasih ini ke elo.
Cut to Adi, over shoulder Nando
NANDO
Apaan, nih?
Cut to Nando, membuka map tersebut, over shoulder Adi
VO ADI
Titipan, dari bokap lo. Khusus yang ini, beliau minta lo sendiri yang pelajarin
Cut to: Adi, menatap penuh perhatian kepada Nando
ADI
Do, bokap lo berharap, lo bisa nerusin jejaknya.
Cut back to Nando
NANDO
Ya udah, nanti gue pelajarin lagi. Sekarang lagi pengen santai dulu gue
Cut back to Adi
ADI
Ya udah kalo gitu. Kabarin gue aja.
Muncul Sabina membawa makanan kecil dan minuman
Cut to: group shot. Sabina meletakkan makanan dan minuman di meja
ADI
Wah, Sa, ngerepotin nih
SABINA
Udah, santai aja.
NANDO
Wah, tumben kamu, Sa. Kalo ada si Adi baik banget, sih.
SABINA
Ye, aku emang udah baik dari dulu.
Sabina meninggalkan mereka berdua
ADI
Makasih ya, Sa
NANDO
Teng, Bocil!
SABINA
Apaan sih, bocal, bocil!
Cut to:
Int. kafe, group shot:
Beberapa orang penari (6-10 orang) bersiap makan, makanan dan minuman sudah tersaji. Mereka terdiri dari Alena dan Princess, 2 guru perempuan senior, 1 pria paruh baya, sisanya beberapa penari seangkatan dan 1-2 orang penari laki-laki.
Backsound: musik jazz chillout/lounge
Cut to: truck right
Seorang perempuan, Miss Diana (peballet perempuan senior di Seq. 3) membuka percakapan
MISS DIANA
Aku mau ngucapin terima kasih secara pribadi untuk kerja kerasnya.
Cut to: wajah orang-orang yang memperhatikan antusias
VO MISS DIANA
Persiapan selama hampir setahun, guru-guru, kru semua
Cut to: truck left
MISS DIANA
Alena, Fanny, Claudia, juga Princess dan Rosa, yang tetap tanggung jawab sama anak-anak meski ikut tampil.
Cut to Princess, diam-diam memeriksa pesan pada ponsel yang disembunyikan di kolong meja.
VO MISS DIANA (lanjutan)
Juga tim wardrobe, Monita, Echa, tadi aku dapat banyak pujian, kataya stunning banget.
Cut to: Moving camera, 2 orang pelayan yang membawa makanan, kemudian meletakkan ke meja. Orang-orang sudah mulai makan, sementara lainnya masih ada yang menunggu
SFX: Perbincangan random orang-orang (tidak jelas)
Sang pelayan meletakkan pesanan di meja Alena dan satu lagi di seberangnya, yang bersebelahan dengan Princess.
Cut to: Princess, memanggil Miss Diana yang duduk tepat diagonal dari arahnya.
PRINCESS
Miss Di, Aku pamit dulu.
Cut to: Miss Diana
MISS DIANA
Oh ya, nggak apa-apa. I’m so sorry, kamu nggak bisa gabung
Cut to: Princess, bangkit dari duduknya dan berpamitan
Princess membawa tas selempang besar yang biasa dipakai orang-orang fitness, tangan satu lagu membawa goodie bag besar, beberpaa karangan bunga menyembul (salah satu karangan bunga pemberian Sabina)
PRINCESS
Iya, Miss, thank you… Temen-temen semua, aku duluan, ya…
VO ORANG-ORANG
Iya Princess
Hati-hati
Thank you, ya.
Princess melangkah keluar dari kerumunan, sebelum ia benar-benar meninggalkan ruangan, Miss Diana memanggil.
VO MISS DIANA
Princess (Princess langsung menoleh)
Cut to Miss Diana, sambil menautkan jari-jemari tangannya (seperti orang berdoa)
MISS DIANA
Kamu boleh off dua hari, ya.
Cut to: Princess
PRINCESS
Makasih, Miss.
Princess meninggalkan ruangan
PRINCESS
Bye, semua
SEMUA ORANG
Bye…
Cut to:
Ext. Sudut gang perumahan yang jalannya hanya bisa dilalui satu mobil.
Princess baru saja selesai memesan nasi goreng.
Cut to:
Long shot
Gang yang lebih sempit. Bahu kanan menyandang tas selempang besar, tangan kanan menenteng kresek berisi 3 bungkus nasi goreng, dan tangan kiri membawa goodie bag. Princess melangkah agak terburu-buru.
Cut to:
Panning right to left, Princess masuk ke dalam sebuah rumah yang pagarnya terbuat dari kayu dan kawat jaring, beberapa tanaman memenuhi halaman yang tidak terlalu luas, ada sebuah pohon yang cukup rimbun. Princess mendorong pagar dengan badannya dan menutup dengan kaki kanan tanpa melihat ke arah pagar tersebut.
Cut to:
Int. Dapur
Princess menuangkan nasi goreng ke piring, tak lama ada suara uap dari teko, Princess mematikan kompor kemudian menuang air dari teko tersebut ke dua buah gelas berisi kantong teh.
Cut to: Insert
Satu sendok teh gula pasir dituang ke dalam gelas, kemudian diaduk.
Cut to: ruang tamu
Two shot, medium shot, perspective shot from cat eye level
Di sebelah kiri Princess, duduk sang ayah, laki-laki berumur sekitar 50, badan kurus, rambut mulai memutih, memakai sweater belel dan sarung, bersandar di sofa. Mereka berdua masing-masing makan nasi goreng.
PAPA
Gimana, Dek, pentasnya? Semua, baik-baik aja, kan?
PRINCESS
Excellent, Pa. Aku ngerasa, kemampuanku meningkat.
Cut to: Bapak, Medium close shot, camera from left side
PAPA
Nice…(sambil manggut-manggut)
Papa percaya, kamu bakal bersinar.
Cut to: Princess, Medium close shot, camera from right side.
Princess mendengarkan seksama, mulutnya mengunyah
VO PAPA
Shining, like a diamond
PRINCESS
Tapi berlian itu masih harus terus digosok, kan, supaya sinarnya keliatan.
Cut to: Papa, hanya tersenyum sesaat, lalu bicara
PAPA
Papa minta maaf, ya. Princess Papa, sinarnya sulit terlihat
Cut to: Princess, balas senyuman Papa
PRINCESS
It’s okay, Pa..
Cut to:
Dapur, tempat cucian piring.
Insert: Bak cucian piring. Princess mencuci piring bekas makan malam; priring dan gelas disabuni, air keran tidak dinyalakan.
Cut to: tilting up, dari tangan ke wajah
Ekspresi Princess yang semula biasa saja berubah menjadi sedih
Cut to: flashback beberapa tahun, saat Princess berusia sekitar 20 tahun.
Int - Lorong rumah sakit yang gelap (backlite) . Princess berlali tergopoh-gopoh ke arah muka, menyusul di belakang sosok laki-laki tinggi, yang tidak terilaht jelas wajahnya.
SFX: dramatic sound, heavy foot step
Cut to: Int ruang pasien. POV
Sosok laki-laki tak sadarkan diri di ranjang, kedua kakinya dibebat, tangan diperban.
Cut to: Over shoulder pasien, medium shot Princess
Princess histeris menyaksikan pasien tersebut, wajah pria tinggi di belakangnya masih belum terlihat.
Cut to: Close up, Princess menangis histeris, tangan pria di belakangnya meremas pundaknya.
Cut back to dapur, medium close shot Princess.
Cut to:
Int – Kamar Princess, lumayan lega; satu lemari pakaian besar modern minimalis; satu lemari kayu tradisional dengan rak kaca dua tingkat di bagian atas dengan kumpulan beberapa boneka Barbie, patung dan hiasan bernuansa ballet di dalamnya; meja rias; rak buku berisi buku, CD & DVD; kabinet berbahan plastik, di sebelahnya tumpukan kardus, didominasi kardus sepatu; meja agak panjang dipenuhi buku, lembaran kertas, tumpukan CD dan sebuah kursi susun Futura warna biru yg diletakkan setumpuk pakaian rapi; audio player; single bed dengan beberapa boneka; tidak ada poster maupun hiasan dinding lainnya, hanya sebuah lampu LED membentuk nama Princess menempal di dinding searah kepala di ranjang dan jam dinding tepat di seberangnya.
Princess masuk kamar mengenakan kaos oversized, celana gombrong, sambil melap rambutnya yang basah sehabis mandi.
Princess mengambil gantungan di salah satu sisi tembok, mengaitkan handuk kemudian menggantungnya kembali.
Princess memasukkan tumpukan pakain dari atas kursi ke dalam lemari.
Ia naik ke atas kasur, namun matanya tertuju kepada tumpukan buku dalam kardus tepat di sebelah meja. Ia mengambil salah satu buku seukuran folio lalu membukanya.
Cut to: over shoulder, Princess membuka perlahan sambil tengkurap dengan ditopang bantal.
Cut to: Buku (scrap book)
Selembar demi selembar dibuka, berisi catatan perjalanan ia sejak pertama kali ballet:
Beberapa foto Princess umur mengenakan seragam ballet pink, putih dan biru muda; potongan tiket pertunjukan pertamanya dengan catatan di bawahnya “my first performance!”; fotokopi serifikat ujian ballet internasional; foto-foto di atas panggung.
Cut to: Close up Alena, pandanganya tertegun
Cut to: foto ia bersama Alena mengenakan kostum yang sama
Flashback:
Princess dan Alena latihan bersama di studio
Cut to: Studio latihan.
Alena melakukan sit up, Princess menahan kakinya
Cut to: barre
Alena sedang membetulkan posisi kaki Princess agar lurus dan extend
ALENA
Ini kelemahan kamu, nih. Harus sering stretching biar kuat.
Cut to: Moving camera to Miss Diana yang bergerak perlahan ke arah kiri, matanya memperhatikan tajam ke arah muka yang sudah berdiri beberapa orang
MISS DIANA
Miss harus mutusin, siapa yang akan jadi Coppelia. Hm,… susah banget, nih...
Cut to: Alena dan Princess yang saling bertatapan harap-harap cemas.
PRINCESS (berbisik)
Pasti kamu deh, aku yakin
ALENA (berbisik)
Yes, for sure. Aku udah lama pengen peran ini.
Cut back to Miss Diana
MISS DIANA
Princess… kamu siap?
Cut back to Alena dan Princess.
Ekspresi Princess kaget bercampur senang, Alena tampak kecewa. Princess melirik ke Alena tanda tak percaya sekaligus bahagia.
Cut to: Ext halaman luar studio, siang
Alena dan Princess duduk bersebelahan
ALENA
Aku nggak minta kamu segera lunasin utang-utangmu itu. Tapi kamu harus inget, kamu nggak perlu keluar uang serupiah pun untuk tetap latihan, dan kamu masih bisa ngajar.
Alena bangkit dan pergi, Princess hanya menundukkan kepalanya, malu untuk menatap.
Cut back to kamar tidur. Top view.
Princess menutup scrapbook, berbalik badan (terlentang), kemudian melempar scrapbook itu ke arah sembarangan, dan mengenai kaca jendela. Wajahnya kesal.
SFX: suara kaca tertimpa buku
Fade out
Back to: Nando dan Adi, truck left, long shot
Two shot, medium long shot. Suasana meja berantakan , penuh bungkus camilan, dan gelas minuman bertambah banyak. Nando bermain gitar, mereka bernyanyi bersama.
NANDO & ADI
Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang. Hahahaha…
Cut to: Medium shot
Mereka saling canda dengan tebak-tebakan
NANDO
Bang, bang, tahu nggak. Kenapa suda susu harus pake “s”
ADI
Nggak, tau. Kenapa tuh?
NANDO
Kalo nggak pake “s”, jadinya, “oda-u-u”! Bwahahahaha… (memukul-mukulkan gitarnya)
ADI
Bwahahahaah
Cut to: halaman depan rumah, extra long shot
Nando dan Adi berjalan keluar mendekati mobil.
ADI
Do, serius, nih? Emang lo nggak capek
NANDO
Ah, santuy. Masih seger gua. Kuy, ah!
Cut to: Long shot, tampak depan. Mobil Nando berhenti di sebuah rumah
Cut to: Medium shot
ADI
Do, thanks ya.
NANDO
Sip! Ya udah, masuk sono!
Adi melepaskan sabuk pengaman, sambil membuka pintu lanjut bicara
ADI
Jangan lupa ya, lo pelajarin lagi. Itu bisa jadi masa depan lo nanti
NANDO
Iye, iye. Bawel lo lama-lama, kaya adek gue.
Cut to: over shoulder Adi, sudah berdiri di depan gerbang (sebelah kiri mobil).
NANDO
(melongok dari jendela)
Di, gua cabs, ya!
ADI (merendahkan badannya)
Sip. Hati-hati, lo!
Cut to: medium close Adi, tatapannya mengikuti arah mobil yang manjauh. Ia tersenyum, menaikkan sebelah alis, kemudian masuk rumah.
Cut to: Int mobil Nando
Close up, ¾ profile
Saat sedang menyetir ada notfikasi dari IG masuk ke ponselnya.
Cut to: tangan Nando mengambil ponsel dari dashboard mobil
Cut to: layar ponsel, pemberi tahuan tanda di IG
VO NANDO
Ya elah, si Bocil. Ngapain sih nge-tag segala.
Cut to wajah Nando yang seketika kaget.
Cut to: Medium shot, tampak samping, mobil merem mendadak, suasana jalanan sepi.
SFX: Suara rem mendadak
VO NANDO
Hahahaha… Bocil stupid! Tadi nggak masu ngasih tahu, sekarang malah ngetag orangya. Auto follow, ah!
Cut to: top view, dolly out-sspinning camera
VO NANDO
Nando La Deseperado, you’re so genius! Hahahahaha…
SFX: suara tombol ponsel
Backsound: Blue Danube waltz