Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SEQ. 4 – Perjalanan Menuju Pentas
EXT – Jalanan depan rumah Nando. Mini Cooper di luar sudah siap berangkat.
Backsound: Intro Back In Black (AC/DC)
Long shot, bird eye view, dolly in ke arah mobil yang sedang diparkir di jalanan depan rumah. Nando dan Sabina (kelura dari gerbang) menuju mobil (slow motion efefct)
Cut to, Close up Nando, profil ¾ wajah ke arah kiri
Nando mengenakan kacamata hitam, membuka pintu mobil, menunjuk Sabina dengan telunjuk & jempol kedua tangannya, mulut agak monyong seperti bilang, “yo… yo… yo…!”
Cut to, Close up Sabina, profil ¾ wajah ke arah kanan
Sabina mengenakan kacamata hitam, membuka pintu mobil, membalas lambaian Nando dengan senyuman ‘nakal’ dan anggukan kepala isyarat mengajak pergi, mulut agak monyong seperti bilang, “cuusss…!”
Cut to: two shot, medium close shot, dari luar mobil
Nando dan Sabina masuk ke dalam mobil, duduk, memasang sabuk pengaman, lalu
NANDO
Siap berangkat, adik bocilku!
Sabina menjawab dengan isyarat jari yang dijentikkan. Nando dan Sabina saling tatap, terdiam, suara mesin dinyalakan, melihat gaya Sabina, Nando menyelak.
NANDO
Apaan sih, lo, pake kacamata item segala.
Itu kan gaya gue, Cong!
(Nando dan Sabina sontak tertawa lepas)
NANDO & SABINA
Hahahahaha…
NANDO
Norak, ah! Yuk, jalan!
(Nando memindahkan transmisi)
Cut to: bird eye angle, extra long shot, dari belakang mobil.
Mobil melaju perlahan
VO SABINA
Bang, beli kopi dulu, ya.
Sekalian Abang juga belom ngopi, kan?
VO NANDO
Siap, Bocil!
SFX: Deru mesin, mobil melaju
Cut to
EXT – Suasana jalan raya
Bird eye view, extra long shot, mobil Nando melaju ke arah muka
SFX: deru mesin mobil
Cut to:
Close shot, panel dashhoard, Nando menyalakan radio. Tangannya memencet-mencet tombol mencari saluran secara acak. Nando masih mengenakan kacamata hitam, Sabina tidak.
SFX: suara tombol radio.
VO SABINA
Bang, udah telfon Papi?
VO NANDO
Udah
Cut to: medium close Sabina, over face Nando (masih sibuk memencet-mencet)
SABINA
Bilang apa?
Cut to: medium close Nando, over face Sabina (wajah Nando sesekali melihat ke arah depan dan ke arah radio)
NANDO
Udah
VO SABINA
Terus?
NANDO
Ya, Abang bilang aja, ntar dipikir-pikir dulu.
Cut to Sabina:
Sabina memperhatikan Nando seksama, Nando diam sejanak, sesekali masih mencari stasiun radio yang tepat.
VO NANDO
Ntar, deh, Abang mau nenangin pikiran dulu
SABINA
Hm…
Cut to: Ext, Long shot, eye level
Mobil berhenti sebentar karena lampu merah, ada yang menyeberang jalan
VO SABINA
Abang masih kepikiran, gara-gara dikeluarin dari band?
VO NANDO
Ya, itu salah satunya.
VO SABINA
Yang lain, kepikiran apa?
VO NANDO
Siapa lagi, kalo bukan si Pelakor satu itu.
VO SABINA
Kok pelakor, sih?
Mobil kembali berjalan
Back to int. car, same shot as before
Cut to Nando:
NANDO
Abis, apa sebutannya untuk orang yang selingkuh?
Cut to Sabina
SABINA
Selingkuh kan nggak mesti “ngerebut laki orang”. Siapa tau selingkuhannya nggak punya cewek, berarti kan, bukan ngerebut.
Cut to Nando
Ekspresi Nando mulai sewot
NANDO
Terserah kamu, deh
VO SABINA
Auk, ah!
Sesayup suara di radio masuk sesi wawancara, personil ex-band Nando yang sedang wawancara.
Cut to: Medium shot, two shot, tampak depan, Nando dan Sabina.
VO PENYIAR
Oh, jadi vokalis kalian cabut udah seminggu, dan sekarang lagi buka audisi untuk vokalis baru. Emang cabut kenapa?
VO COWOK 1
Waduh, nggak ngerti deh, unpredictable banget orangnya...
Cut to: Close up Nanro
Nando kaket mendengar suara di radio dan mengumpat
NANDO
Njir! Ini kan suara si Beto?
VO SABINA
Beto temen band Abang?
NANDO
Iya!
Nando pasang wajah geram
VO COWOK 1 (lanjutan)
Pokoknya sejak terakhir kita manggung
VO PENYIAR
Oh, yang ada insiden itu?
VO COWOK 1
Iya, bener. Sejak itu, dia ngundurin diri
Cut back to Nando
Nando memukul setir dengan tangan kanan dan mengumpat
NANDO
Anjir! What, the… Gue dikeluarin, man!
Bukan ngundurin diri. Nggak bener, nih.
VO SABINA
Bang! Kiri Bang, kiri
Cut to: Int mobil, over back Sabina dan Nando
NANDO
Apaan sih, kiri? Emangnya naik angkot?
SABINA
Itu, belok kiri, beli kopi dulu, kita
Cut to:
Ext - Parkiran mobil di belakang gedung
Long shot, Nando di luar mobil telfonan
NANDO
Ya tapi nggak gitu dong, caranya. Kalian yang nge-kick gue, kenapa bilangnya gue yang ngundurin diri? Pada mau bikin cerita sendiri apa gimana?
Medium shot:
NANDO
(menyimak omongan lawan bicara, ±5 detik
NANDO
Hm… Hm.. Hm… (menganggukkan kepala, kesal)
Ya udah, mana sini, suruh ngomong sama gue…
Apaaan? Nggak mau ngomong…
SFX: Tuut… (suara sambungan putus)
Medium close shot
Nando melihat ke ara ponselnya dan mencoba menghubungi ulang, namun tidak tersabung.
NANDO
Anj… Apaan, sih, diputusin!
(Nando menempelkan ponsel di telinga)
VO INTERKOM
The number you are calling is out of service, please call later…
Tuut… Tuut… Tuut…
Cut to:
Long shot
NANDO
Ah, shhh…! Suek, lo pada!
Sabina muncul membawa dua gelas kopi dan melangkah keheranan
SABINA
Lah, kenapa, Bang? Mau makan ikan cue? Nih!
Sabina menyerahkan kopi untuk Nando, dan langsung meminumnya. Kontan Nando kaget karena kepanasan, kopinya sedikit terpercik dan mengenai kemejanya.
NANDO
Awww! Pftt! Masih panas dikasih ke gue, sih. Mana muncrat, lagi
SABINA
Kan udah tahu pesen yang hot. Sabar dikit, kek.
Sabina dengan kesal beranjak ke kursi penumpang. Nando memebersihkan cipratan kopi yang mengenai kemejanya, kaca jendela pengemudi terbuka, Sabina menyerahkan beberapa lembar tissue
SABINA
Nih! Bersihin
Nando mengambil tissue, meletakkan kopi di atap mobil, membersihkan kemeja dan sepatunya sambil bersungut-sungut.
NANDO
Akh!... Apes banget gua nih, hari.
Setelah melap sepatu, Nando memasukkan tisuue kotor ke kantong kemejanya, langsung masuk ke mobil, dan…
VO SABINA
Kopi mana, kopi?
VO NANDO
Oh iya, ketinggalan
Tangan Nando mencoba meraih kopi melalui jendela, namun tidak berhasil. Ia keluar, menganbil kopi, masuk, kemudian mobil melaju.
SEQ. 5 – Persiapan belakang panggung.
EST. Shot – Gedung Petunjukan Ballet
Weather shot – Timelapse pukul 11 pagi – 5 sore
Parkiran mulai dipenuhi mobil-mobil para penonton yang berdatangan
Cut to:
Int – Ruang ganti penari
Medium long shot, full shot
Tampak lusinan penari (perempuan dan laki-laki, dominan perempuan) yang sudah mengenakan kostum sedang touch up, ada yang merapikan rambut, memasang aksesoris kepala, dan lain sebagainya. Salah satu penari yang touch up adalah Princess, mengenakan tutu ungu dengan aksesoris kepala mahkota bunga besar senada dengan warna kostum.
SFX: Riuh orang-orang yang tengah bersiap, suara hair dryer, dll
Cut to:
Medium close shot, over shoulder princess, sedang memulas matanya dengan eyeliner. Seseorang memanggil, Princess agak kaget
VO
Princess! Masih lama? Disuruh ngumpul, tuh
PRINCESS
(menjawab perlahan)
Iya… Sedikit lagi
Cut to: Ruang tunggu lain yang lebih besar
Sekitar 8-10 orang penari dengan warna kostum berbeda-beda,
salah satunya Alena, mengenakan kostum pink dan mengenakan mahkota besar di kepalanya. Alena dan beberapa penari duduk, beberapa lainnya berdiri. Yos, seorang pria berapakaian hitam-hitam mengenakan headset (radio communicator) dan memegang beberapa lembar kertas tengah memberi instruksi.
YOS
Oke, jangan lupa, ya, selalu lihat rundown yang ditempel. Nanti time watcher dan runner di wings akan tetap kasih aba-aba dan ngingetin kalian, tapi tetep ya, stay focus
(di tengah penjelasan Princess muncul sambil membawa mantel bulu tebal dan berdiri di seb)
Cut to: Alena, over shoulder orang-orang di depannya duduk dengan agak angkuh dan menjelaskan.
ALENA
Yos, kamu juga harus keliling, ya, pastikan backstage aman, terutama yang banyak anak kecilnya, kaya muridnya Princess.
Cut to: Yos & Princess
YOS
Princess, keep your eyes on children, ya. Jangan sampai kejadian tahun lalu.
Cut to: Medium close up Alena, memperhatikan Princess angkuh
VO YOS
Pokoknya jangan jauh-jauh dari backstage. Inget, anak-anak kamu paling banyak, dan kecil-kecil semua
Cut to Yos & Princess
PRINCESS
Siap, Mas. Aku akan standby terus. Terus kalo bisa Mas, ada satu orang juga yang standby…
Cut to: Alena, over shoulder Princess
ALENA
(memotong Princess) Princess Aurora…
Cut to: Medium close up
ALENA
Backstage crew kita nggak sebanyak itu. Kamu kordinasi aja sama Desi dan Melin.
Cut to: Close up Princess
Wajah menahan marah, bibir bergetar dan lubang hidung kembang-kempis mendengarkan Alena
VO ALENA (lanjutan)
…mereka kan khusus stand by di wings dekat kamu...
PRINCESS
Tapi, Len…
Cut to Alena, bicara ke arah Yos?
ALENA
Ada lagi, Yos?
Cut to Yos
YOS
Udah sih, Miss Len. Itu aja
Full shot, over shoulder Yos & Princess
YOS
Ya udah, yuk. Ke backstage semua.
Semua berdiri dan meninggalkan ruangan. Alena yang baru bangkit langsung ke meja rias dan bercermin dan membetulkan anting, seraya berkata kepada Princess
ALENA
Mantelku taro di sebelah tasku aja. Thanks, ya
Princess meletakkan mantel ke dekat tas di samping Alena, lalu keluar
Cut to: Int. Auditorium penonton
Beberapa orang memasuki auditorium, mencari kursinya dan duduk. 2-3 orang kru berseragam hitam-hitam berlalu lalang dan membantu penonton mencari tempat duduknya.
Very low light
Cut to: Long shot, Nando dan Sabina (yang membawa karangan bunga) mencari tempat duduknya, latar belakang orang-orang dan latar depan ada 1 orang lewat
Cut to: Medium close shot, Nando & Sabina
NANDO
Abang baru tahu, lo, kamu suka ballet
SABINA
Aku juga tertarik karena temenku ada yang belajar ballet
NANDO
Tapi, Abang juga jarang lihat ada ballet sih. Kirain tuh ballet di sini bener-bener eksklusif, hanya orang tertentu aja yang bisa nonton
SABINA
Nggak juga sih, bang.
Cut to: Close up Sabina, profil ½, tatapan melihat ke arah panggung
SABINA (menerangkan sedikit bersemangat)
Exposurenya emang gak teralu besar aja. Dan Kalau orang dengar kata ballet, image-nya tuh langsung, ‘wah, mahal’, ‘eksklusif’. Gitu deh, pokoknya. Padahal sama kaya seni yang lainnya, ballet tuh (Sabina menoleh ke arah Nando yang sudah tertidur dengan melipat tangan ke dada dan mulut terbuka.)
Cut to: same shot size, lower light (slightly dark/blackout)
Para penonton sudah hampir masuk semua, auditorium sunyi menjelang pementasan berlangsung. Nando tertidur. Terdengar suara dengkurannya tidak terlalu besar. Sabina menggelengkan kepala
SABINA
Ck… Abang gua…
Kepala Nando jatuh ke sebelah arah, Sabina menimpali terkekeh-kekeh
VO SABINA
Hihihi… Tidur aja mereng.
Pertunjukan ballet dimulai, dibuka dengan musik Introduction Sleeping Beauty, seiring tirai terbuka; beberapa orang penari laki-laki dan perempuan muncul menarikan tarian yang agak menegangkan (sesuai irama musik). Latar belakang tirai tipis yang menutupi dekorasi tangga istana yang tampak samar-samara (nyaris gelap)
Jump to next scene:
Di atas sudah ada beberapa pemeran keluarga kerajaan yang duduk di kursi dan sekitar 2-4 penari perempuan bergantian membawakan tarian Fairy Variations
Cut to: Close up, Nando dan Sabina. Nando bangun meski masih terkantuk-kantuk. Nando berbisik
NANDO
Udah mulai?
SABINA
Udah dari tadi. Kok tidur, sih?
NANDO
Ngantuk banget tau, kurang tidur.
Cut to: Panggung
Seorang penari menari solo (lanjutan). Cut to cut beberapa shot yang menggambarkan keanggunan penari tersebut: Ekspresi, torso shot, kaki jinjit, dll
VO NANDO
NANDO
Sa, ini Sleeping Beauty yang ketiduran selama 100 tahun itu, ya?
SABINA
Iya, bener. Tuh, tahu. Katanya, nggak tertariiik…
NANDO
Kaaya ginian udah banyak kan filmnya, tahu lah.
Tapi, Sa, untung cuma ketiduran 100 tahun, ya.
Coba kalo 300 tahun, bakal ganti judul nih.
SABINA
Ganti judul apaan?
NANDO
Ashabul Kahfi
SABINA
(terkekeh-kekeh) Sejak kapan lu, Bang, ikut pengajian?
NANDO
Si Beto, biar kata tukang mabok, kecilnya rajin ngaji, tuh. Eh, gedenya, kaya gitu.
Nando kembali memejamkan mata, dan sekali dua kali melihat ke arah panggung, tampak kurang antusias.
Cut to panggung: Princess menari
Cut to: Nando & Sabina
SABINA
Ceritanya Bang, mereka ini semacam fairy yang ngasih berkat waktu Princess Aurora lahir,
Cut to: Princess (lanjutan)
VO SABINA
“Dan yang lagi tampil ini salah satu fairy-nya. Dia ini yang ngasih tiket ke aku, jadi dapet VIP, hehehe
Back to Nando & Sabina
NANDO
Terus gimana lagi?
SABINA
Terus, ada satu fairy yang nggak diundang
pas pesta pemberkatan Princess Aurora
Cut to panggung:
Musik mencekam, datang serombongan orang jahat berkostum hitam-hitam menyerupai burung gagak dipimpin Carabouse, yang mengacau dan mencoba mencelakai bayi Princess Aurora. Para fairy mencoba menghalang-halangi
VO SABINA
Akhirnya, karena sakit hati, dia datang ke istana dan ngasih kutukan ke bayi Princess Aurora. Bahwa ketika umur 17 tahun, Princess Aurora dan seisi istana akan tertidur selama-lamanya, hingga akhirnya…
Cut to Nando dan Sabina
Two shot dari sisi Nando. Mata Nando serius menyaksikan pertunjukan, Sabian menatap Nando melanjutkan kisahnya kemudian membuang pandangan ke panggung
SABINA
…ciuman dari seseorang yang mencintainya dengan tulus, dapat membangunkan tidur panjangnya.
Cut to Panggung Princess Aurora dewasa (Alena), menari dengan sangat indah dan memukau
Cut to: Close up Nando, shot ¾, two shot
Nando terpukau dengan apa yang dilihatnya di panggung. Sabina menoleh ke arah Nando dan merasa heran atas kekaguman kakaknya.
Cut to panggung:
Princess Aurora jatuh pingsan setelah terkena jarum dari karangan bunga yang diberikan tamu miterius dengan jubah dan tudung kepala.
Cut to: top view, zoom out
Princess Aurora tergeletak di lantai
Fade to black
Backsound: Coda musik dramatis
Cut to: Extreme Close up Nando, profil ¾, matanyanya menyiratkan ketakjuban
Cut to: long shot panggung
Ending ballet performance. Lusinan penari di atas panggung, termasuk Princess yang berada di bagian paling belakang.
Alena menari berdua (pas de deux) dengan penari pria,kemudian melakukan pose paling akhir.
Cut to cut, medium close up:
Alena dan penari pria saling berpandangan.
Cut to: Close up Alena
Alane masih bertahan dengan posisi terakhir Alena menyapu pandangan ke arah penonton
Full shot: Alena menahan senyum dan dan terlihat tegak selama beberapa detik (fokus untuk menampilkan pesonanya)
Fade to black
SEQ. 6 – Akhir Pertunjukan
Cu to: Extreme long shot,
Pertunjukan sudah berakhir; setelaah curtain call.
Para penonton mengantri berdatangan ke atas panggung dan memberi ucapan selamat kepada para penampil. Suana meriah penih keceriaan, semua wajah tampak bersuka cita dengan luapan energi kegembiraan. Serpihan convetti jatuh dari atas
Shot stock:
Panggung sesak diisi para penonton, beberapa momen terjadi: Seorang penari mendapat karangan bunga dari temannya; ada yang sedang selfie; mendapat pelukan dari kedua orang tuanya; berbincang singkat antar penampil dan penonton.
Cut to:
Medium shot, two shot, moving camera.
Sabina menarik tangan Nando, mengajaknya naik ke atas panggung,tangan kiri menarik Nando, tangan kanan membawa karangan bunga, menerobos beberapa orang yang menghalangi jalan.
SABINA
Ayo Bang, ikut foto
Cut to: (lanjutan)
Sabina dengan penuh semangat menerobos orang-orang yang berada di atas panggung.
Latar depan, siluet orang-orang
VO SABINA
Permisi, permisi…
VO NANDO
Duh, sanar, dong. Emang mau ketemu siapa sih
Cut to:
Long shot, backstage,masih berdekatan dengan wings. Seorang kru berpakaian hitam-hitam berdiri dekat wings, Sabina dan Nando muncul, Sabina mengisyaratkan sesuatu dan kru tersebut mengizinkan Sabina lewat.
Cut to: Long shot, group shot, over shouldee Princess
(tidak terlihat wajahnya, hanya sebagian punggung)
Di sekitar masih banyak orang berlalu-lalang. Sabina muncul dari balik tembok dan segera memanggil
SABINA
Princess!
Cut to: Medium close shot, over back Sabina shot. Princess menoleh dan kaget.
PRINCESS
Sabina!
Moving camera following Sabina.
Sabina menghampiri Princess dengan antusias, pegangannya pada Nando dilepas. Sabina memeluk Princess erat
Cut to Sabina:
SABINA
Congratulation, ya… Performnya keren banget!
Cut to Princess:
PRINCESS
Thanks, ya, Sa…
Two shot Sabina & Princess. Pelukan dilepaskan.
SABINA
Look at, you, Princess Aurora. You’re such a beautiful fairy!
Oh, iya, nih, untuk kamu (Sabina menyerahkan karangan bunga)
PRINCESS
Ow, Thank you… Wow, orchid. Fitted to my costume!
Sabina dan Princess salina tatap sekajap, lalu…
SABINA
Oh, ya, kenalin…
Cut to: Medium shot Nando
VO SABINA
Kakakku, Nando.
Nando mendekat dan mengulurkan tangan, Nando dan Princess bersalaman
NANDO
Nando
PRINCESS
Princess.
NANDO
Selamat, ya. Keren banget performnya.
PRINCESS (tersipu-sipu)
Ah… Makasih… Thanks ya, udah dateng
Cut to: medium shot group shot.
Sabina mengeluarkan ponsel dari kantongnya, membuka kamera
SABINA
Bang, fotoin dong. Ayo, foto dulu, yuk
(Sabina menyerahkan ponsel ke Nando, lalu berpose
Cut to: Medium shot, over shoulder Princess. Setiap Nando menghitung, terlihat perubahan pose pada badan Princess
NANDO
Satuu, dua, ti… Lagi, lagi,
satu, dua, tii… Lagi, lagi,
satu, dau, ti…
Cut to: group shot, fokus pada Nando
Sabina dan Princess asyik bercengerama, Nando melirik-lirik ke seberang. Nando bergerak ke arah itu.
Cut to: POV Nando
Nando kembali ke dalam panggung dan melihat sosok (membelakangi) yang tengah dikerumuni wartawan. Nando mencoba mendekat namun agak sulit.
Cut to: Medium shot, Alena dikerubuti wartawan, di seberang tampak
Nando memperhatikannya
Cut to: Nando menggeser terus langkahnya mencoba mendekati, kerumunan
orang mengahalangi jalannya. Nando berhasil menjauh dari kerumunan orang. Memperhatikan ke arah Alena sambil celingak-celinguk mencari celah
Cut to: Close up Nando, kemudian ada suara seseorang seorang perempuan memanggilnya.
VO PEREMPUAN
Mas… (Nando menoleh)
Cut to: Two shot
Seorang perempuan meminta tolong Nando memotretnya dengan kamera pocket
PEREMPUAN
Boleh tolong fotoin kita, mas?
NANDO
Oh, iya, boleh…
Cut to: Close up Alena menjawab pertanyaan para wartawan dengan antusias dan senyum yang tetap mengembang
Cut to: Medium shot Alena, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri membalas satu-satu wartawan yang mengelilinginya, berbicara agak keras karena riuh suara orang-orang
ALENA
Sebenernya kita udah nyiapin ini sejak tahun lalu, dan kita memang latihan intens untuk pertunjukan ini
Cut to: wartawan yang bertanya
WARTAWAN 1 (volume lebih kecil dari Alena)
Apa harapannya Mbak Alena ke depan?
ALENA
Aku sih berharap ballet lebih dikenal masyarakat, ya. Dan stigma bahwa menjadi ballerina itu harus cantik, kurus, putih, itu nggak benar. Siapa aja bisa menari ballet, siapa aja bisa jadi ballerina, siapa aja bisa jadi princess.
Cut to: medium shot, over shoulder Nando.
Nando bergerak mendekati kerumunan Alena. Tiba-tiba ada yang menari tangannya dari belakang (tangan Sabina), Nando kaget dan menolaknya.
Cut to: Medium shot, two shot.
Tolakan tangan Nando mengenai kepala Sabina, dan Sabina mengerang kesakitan
SABINA
Aw! (langsung jongkok)
NANDO
Ya ampun, kamu!
(Nando mencoba menenangkan Sabina dan mengusap-usap kepalanya)
Sorry, sorry, reflek. Lagian ngapain sih ngagetin aja
Cut to: Medium shot, over shoulder shot Nando
SABINA
Sakit, tau. Dicariin ngapain aja, sih?
Cut to: Medium shot, over shoulder shot Sabina
NANDO
Jalan-jalan, doang…
(Nando segera melirik ke belakang)
Cut to: Over shoulder Nando
Nando berdiri sambil balik badan, melirik-lirik ke arah Alena.
Cut to: Nando POV, panning to left then right
Cut to: Close up Nando, lower angle camera (hand held)
Nando masih melirik ke sana-kemari, kemudian terdiam 3 detik
Cut to:
Int. mobil – Night
Medium shot. Nando menyetir.
Tatapanya tidak fokus ke jalan, sementara Sabina memainkan ponselnya.
SABINA
(menggulir ke atas – bawah galeri foto di ponsel, kepalanya sesekali miring, kemudian tersenyum, ekspresi senang mendapatkan foto yang bagus)
Yeap! Posting!...
Cut to: Nando, senyum-senyum sendiri.
VO SABINA
Bang… Bang… Abang!
(Nando baru menoleh pada teriakan ketiga)
Cut to Sabina, over shoulder Nando
SABINA
Bengong, sih? Lagi nyetir, juga. Mikirin apaan, lagi?
Cut to Nando, over shoulder Sabina
NANDO
Sa, tadi namanya siapa? (tatapannya masih lurus ke depan)
Cut to Sabina, over shoulder Nando
SABINA
Temenku? Princess
Cut to Nando, over shoulder Sabina
NANDO
Bukan,… Yang jadi Sleeping Beauty
(Nando menoleh ke Sabina)
Cut to Sabina, over shoulder Nando
SABINA
Oh, itu? Alena
Cut to Nando, over shoulder Sabina
NANDO
Alena…
(Nando mengulangi perlahan sambil mengangguk)
Cut to Sabina, over shoulder Nando
SABINA (masih sibuk dengan ponselnya)
Dia tuh emang prima ballerina-nya. Bintang utamanya
Cut to Nando, over shoulder Sabina. Nando memperhatikan seksama sambil sesekali melihat lurus ke jalan
NANDO
Terkenal?
VO SABINA
Kalo dancer atau ballerina, biasanya kenal. Tapi ballerina pasti kenal sama dia
Cut to Sabina, over shoulder Nando
SABINA
Keluarga dia turun-temurun emang penari. Dia aja sampe sekolah khusus ballet di luar negeri. Keluarga dia tuh, kuaaya, banget! Dia pernah nyewa satu gedung di sekolahnya, cuma untuk perform dia doang… Ya nggak dia doang, sih, ada anak lain juga yang perform
Cut to Nando, over shoulder Sabina
NANDO
Oh, gitu?
VO SABINA
Tapi selain kaya, keluarganya emang strict banget soal ballet.
Cut to Sabina, over shoulder Nando
SABINA
Bayangin aja, Bang, dari TK dia udah ballet. Mamanya juga ngajar ballet di rumahnya. Jadi dari pagi, sampai pagilagi, ketemu sama ballet. Gimana nggak ngelotok?
Cut to :
Ext – suasana malam jalan raya
(referensi: kawasan Jl. Medan Merdeka menuju Jl. Jaksa)
Long shot, eye level. Jalanan padat, kendaraan berjalan perlahan. Beberapa pedagang kaki lima berseliweran. Sesekali laju mobil tersendat.
VO NANDO
Kok kamu tahu banyak, sih? Kamu bukannya nggak ikut ballet?
VO SABINA
Gini, nih, Abang nggak peduli sama adeknya. Aku kan pernah buat liputan tentang ballet untuk kerjaanku.
VO NANDO
Mana Abang inget. Kerjaan kamu aja nggak jelas
VO SABINA
Enak aja, nggak jelas. Emang kerjaan Abang nggak jelas? Disuruh kerja di tempat Papi nggak mau. Diajak bisnis sama temennya Mami, alesan nggak sreg, bikin band, dikeluarin
VO NANDO
Udah, deh, nggak usah bahas band kampungan itu.
VO SABINA
Yee, kampungan. Dulu muji-muji, sekarang maki-maki. Lagian, kok bisa sih Bang, pendiri sekaligus motor dari grup band, dikeluarkan oleh anggota band-nya sendiri?
Cut to:
Mobil berbelok ke jalanan yang lebih kecil
VO NANDO
Ck… Bocil tahu apa, sih, urusan orang gede
VO SABINA
Ih, ngeles melulu
Cut to:
Two shot, Medium long shot.
Nando dan Sabina makan di area kuliner jalanan. Sejak tadi Nando makan sambil senyum-senyum dan tidak banyak bicara. Sabina melihat ada yang aneh dengan Nando.
Cut to: Sabina
SABINA
Bang, aku liatin dari tadi senyum-senyum aja
Cut to: Nando
NANDO
Hm? Masak, sih?
Cut to: Two shot Nando & Sabina
Di kepala Nando muncul balon berisi potongan adegan ballet Alena yang ditontonnya tadi. Sabina membuyarakan khayalan Nando
SABINA
Ih, gila! Mikirin apaan, sih?
Cut to Nando
NANDO
Sa, kamu punya kontaknya Alena, nggak?
Cut to Sabina:
SABINA
Oh… Ada yang kesengsem sama ballerina.
Nggak punya, cari aja sendiri!
Cut to Nando
NANDO
Ih, nggak asik.
Cut back to: two shot Nando & Sabina
NANDO
Temen kamu pasti temennya Alena juga kan,
pasti kamu punya, lah, nomer Alena
SABINA
Nggak, nggak. Kalo urusan itu, usaha sendiri