Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rock 'n Roll Ballerina
Suka
Favorit
Bagikan
3. Menyaksikan Pertunjukan Ballet Untuk Pertama Kali (Babak 1)

SEQ. 4 – Perjalanan Menuju Pentas

 

EXT – Jalanan depan rumah Nando. Mini Cooper di luar sudah siap berangkat.

 

Backsound: Intro Back In Black (AC/DC)

 

Long shot, bird eye view, dolly in ke arah mobil yang sedang diparkir di jalanan depan rumah. Nando dan Sabina (kelura dari gerbang) menuju mobil (slow motion efefct)

 

 

Cut to, Close up Nando, profil ¾ wajah ke arah kiri

Nando mengenakan kacamata hitam, membuka pintu mobil, menunjuk Sabina dengan telunjuk & jempol kedua tangannya, mulut agak monyong seperti bilang, “yo… yo… yo…!”

 

Cut to, Close up Sabina, profil ¾ wajah ke arah kanan

Sabina mengenakan kacamata hitam, membuka pintu mobil, membalas lambaian Nando dengan senyuman ‘nakal’ dan anggukan kepala isyarat mengajak pergi, mulut agak monyong seperti bilang, “cuusss…!”

 

Cut to: two shot, medium close shot, dari luar mobil

Nando dan Sabina masuk ke dalam mobil, duduk, memasang sabuk pengaman, lalu

 

NANDO

Siap berangkat, adik bocilku!

 

Sabina menjawab dengan isyarat jari yang dijentikkan. Nando dan Sabina saling tatap, terdiam, suara mesin dinyalakan, melihat gaya Sabina, Nando menyelak.

 

NANDO

Apaan sih, lo, pake kacamata item segala.

Itu kan gaya gue, Cong!

(Nando dan Sabina sontak tertawa lepas)

NANDO & SABINA

Hahahahaha…

 

NANDO

Norak, ah! Yuk, jalan!

(Nando memindahkan transmisi)

 

Cut to: bird eye angle, extra long shot, dari belakang mobil.

    Mobil melaju perlahan

 

 

VO SABINA

Bang, beli kopi dulu, ya.

Sekalian Abang juga belom ngopi, kan?

 

VO NANDO

Siap, Bocil!

 

SFX: Deru mesin, mobil melaju

 

Cut to

EXT – Suasana jalan raya

Bird eye view, extra long shot, mobil Nando melaju ke arah muka

SFX: deru mesin mobil

 

Cut to:

Close shot, panel dashhoard, Nando menyalakan radio. Tangannya memencet-mencet tombol mencari saluran secara acak. Nando masih mengenakan kacamata hitam, Sabina tidak.

 

SFX: suara tombol radio.

 

VO SABINA

Bang, udah telfon Papi?

 

VO NANDO

Udah

 

Cut to: medium close Sabina, over face Nando (masih sibuk memencet-mencet)

 

SABINA

Bilang apa?

 

Cut to: medium close Nando, over face Sabina (wajah Nando sesekali melihat ke arah depan dan ke arah radio)

 

NANDO

Udah

 

VO SABINA

Terus?

 

NANDO

Ya, Abang bilang aja, ntar dipikir-pikir dulu.

 

Cut to Sabina:

Sabina memperhatikan Nando seksama, Nando diam sejanak, sesekali masih mencari stasiun radio yang tepat.

 

 

VO NANDO

Ntar, deh, Abang mau nenangin pikiran dulu

 

SABINA

Hm…

 

Cut to: Ext, Long shot, eye level

Mobil berhenti sebentar karena lampu merah, ada yang menyeberang jalan

 

VO SABINA

Abang masih kepikiran, gara-gara dikeluarin dari band?

 

VO NANDO

Ya, itu salah satunya.

 

VO SABINA

Yang lain, kepikiran apa?

 

VO NANDO

Siapa lagi, kalo bukan si Pelakor satu itu.

 

VO SABINA

Kok pelakor, sih?

 

Mobil kembali berjalan

 

Back to int. car, same shot as before

Cut to Nando:

 

NANDO

Abis, apa sebutannya untuk orang yang selingkuh?

 

Cut to Sabina

SABINA

Selingkuh kan nggak mesti “ngerebut laki orang”. Siapa tau selingkuhannya nggak punya cewek, berarti kan, bukan ngerebut.

 

Cut to Nando

Ekspresi Nando mulai sewot

 

NANDO

Terserah kamu, deh

 

VO SABINA

Auk, ah!

 

Sesayup suara di radio masuk sesi wawancara, personil ex-band Nando yang sedang wawancara.

 

Cut to: Medium shot, two shot, tampak depan, Nando dan Sabina.

 

VO PENYIAR

Oh, jadi vokalis kalian cabut udah seminggu, dan sekarang lagi buka audisi untuk vokalis baru. Emang cabut kenapa?

 

VO COWOK 1

Waduh, nggak ngerti deh, unpredictable banget orangnya...

 

Cut to: Close up Nanro

       Nando kaket mendengar suara di radio dan mengumpat

 

NANDO

Njir! Ini kan suara si Beto?

 

VO SABINA

Beto temen band Abang?

 

NANDO

Iya!

 

Nando pasang wajah geram

 

VO COWOK 1 (lanjutan)

Pokoknya sejak terakhir kita manggung

 

VO PENYIAR

Oh, yang ada insiden itu?

 

VO COWOK 1

Iya, bener. Sejak itu, dia ngundurin diri

 

Cut back to Nando

       Nando memukul setir dengan tangan kanan dan mengumpat

 

NANDO

Anjir! What, the… Gue dikeluarin, man!

Bukan ngundurin diri. Nggak bener, nih.

 

VO SABINA

Bang! Kiri Bang, kiri

 

Cut to: Int mobil, over back Sabina dan Nando

 

NANDO

Apaan sih, kiri? Emangnya naik angkot?

 

SABINA

Itu, belok kiri, beli kopi dulu, kita

 

 

Cut to:

Ext - Parkiran mobil di belakang gedung

Long shot, Nando di luar mobil telfonan

 

NANDO

Ya tapi nggak gitu dong, caranya. Kalian yang nge-kick gue, kenapa bilangnya gue yang ngundurin diri? Pada mau bikin cerita sendiri apa gimana?

 

Medium shot:

 

NANDO

(menyimak omongan lawan bicara, ±5 detik

 

NANDO

Hm… Hm.. Hm… (menganggukkan kepala, kesal)

Ya udah, mana sini, suruh ngomong sama gue…

Apaaan? Nggak mau ngomong…

 

SFX: Tuut… (suara sambungan putus)

 

Medium close shot

Nando melihat ke ara ponselnya dan mencoba menghubungi ulang, namun tidak tersabung.

 

NANDO

Anj… Apaan, sih, diputusin!

 

(Nando menempelkan ponsel di telinga)

 

VO INTERKOM

The number you are calling is out of service, please call later…

Tuut… Tuut… Tuut…

 

Cut to:

Long shot

 

NANDO

Ah, shhh…! Suek, lo pada!

 

       Sabina muncul membawa dua gelas kopi dan melangkah keheranan

 

SABINA

Lah, kenapa, Bang? Mau makan ikan cue? Nih!

 

Sabina menyerahkan kopi untuk Nando, dan langsung meminumnya. Kontan Nando kaget karena kepanasan, kopinya sedikit terpercik dan mengenai kemejanya.

 

NANDO

Awww! Pftt! Masih panas dikasih ke gue, sih. Mana muncrat, lagi

 

SABINA

Kan udah tahu pesen yang hot. Sabar dikit, kek.

 

Sabina dengan kesal beranjak ke kursi penumpang. Nando memebersihkan cipratan kopi yang mengenai kemejanya, kaca jendela pengemudi terbuka, Sabina menyerahkan beberapa lembar tissue

 

SABINA

Nih! Bersihin

 

Nando mengambil tissue, meletakkan kopi di atap mobil, membersihkan kemeja dan sepatunya sambil bersungut-sungut.

 

NANDO

Akh!... Apes banget gua nih, hari.

 

Setelah melap sepatu, Nando memasukkan tisuue kotor ke kantong kemejanya, langsung masuk ke mobil, dan…

 

VO SABINA

Kopi mana, kopi?

 

VO NANDO

Oh iya, ketinggalan

 

Tangan Nando mencoba meraih kopi melalui jendela, namun tidak berhasil. Ia keluar, menganbil kopi, masuk, kemudian mobil melaju.

 

 

SEQ. 5 – Persiapan belakang panggung.

 

EST. Shot   – Gedung Petunjukan Ballet

Weather shot – Timelapse pukul 11 pagi – 5 sore

 

Parkiran mulai dipenuhi mobil-mobil para penonton yang berdatangan

 

Cut to:

Int – Ruang ganti penari

 

Medium long shot, full shot

Tampak lusinan penari (perempuan dan laki-laki, dominan perempuan) yang sudah mengenakan kostum sedang touch up, ada yang merapikan rambut, memasang aksesoris kepala, dan lain sebagainya. Salah satu penari yang touch up adalah Princess, mengenakan tutu ungu dengan aksesoris kepala mahkota bunga besar senada dengan warna kostum.

 

SFX: Riuh orang-orang yang tengah bersiap, suara hair dryer, dll

 

Cut to:

Medium close shot, over shoulder princess, sedang memulas matanya dengan eyeliner. Seseorang memanggil, Princess agak kaget

 

VO

Princess! Masih lama? Disuruh ngumpul, tuh

 

PRINCESS

(menjawab perlahan)

Iya… Sedikit lagi

 

Cut to: Ruang tunggu lain yang lebih besar

Sekitar 8-10 orang penari dengan warna kostum berbeda-beda,

salah satunya Alena, mengenakan kostum pink dan mengenakan mahkota besar di kepalanya. Alena dan beberapa penari duduk, beberapa lainnya berdiri. Yos, seorang pria berapakaian hitam-hitam mengenakan headset (radio communicator) dan memegang beberapa lembar kertas tengah memberi instruksi.

 

YOS

Oke, jangan lupa, ya, selalu lihat rundown yang ditempel. Nanti time watcher dan runner di wings akan tetap kasih aba-aba dan ngingetin kalian, tapi tetep ya, stay focus

(di tengah penjelasan Princess muncul sambil membawa mantel bulu tebal dan berdiri di seb)

 

Cut to: Alena, over shoulder orang-orang di depannya duduk dengan agak angkuh dan menjelaskan.

 

ALENA

Yos, kamu juga harus keliling, ya, pastikan backstage aman, terutama yang banyak anak kecilnya, kaya muridnya Princess.

 

Cut to: Yos & Princess

 

YOS

Princess, keep your eyes on children, ya. Jangan sampai kejadian tahun lalu.

 

Cut to: Medium close up Alena, memperhatikan Princess angkuh

 

VO YOS

Pokoknya jangan jauh-jauh dari backstage. Inget, anak-anak kamu paling banyak, dan kecil-kecil semua

 

Cut to Yos & Princess

PRINCESS

Siap, Mas. Aku akan standby terus. Terus kalo bisa Mas, ada satu orang juga yang standby…

 

Cut to: Alena, over shoulder Princess

ALENA

(memotong Princess) Princess Aurora…

 

Cut to: Medium close up

ALENA

Backstage crew kita nggak sebanyak itu. Kamu kordinasi aja sama Desi dan Melin.

 

Cut to: Close up Princess

Wajah menahan marah, bibir bergetar dan lubang hidung kembang-kempis mendengarkan Alena

 

VO ALENA (lanjutan)

…mereka kan khusus stand by di wings dekat kamu...

 

PRINCESS

Tapi, Len…

 

Cut to Alena, bicara ke arah Yos?

 

ALENA

Ada lagi, Yos?

 

Cut to Yos

YOS

Udah sih, Miss Len. Itu aja

 

Full shot, over shoulder Yos & Princess

 

YOS

Ya udah, yuk. Ke backstage semua.

 

Semua berdiri dan meninggalkan ruangan. Alena yang baru bangkit langsung ke meja rias dan bercermin dan membetulkan anting, seraya berkata kepada Princess

 

ALENA

Mantelku taro di sebelah tasku aja. Thanks, ya

 

 

Princess meletakkan mantel ke dekat tas di samping Alena, lalu keluar

 

Cut to: Int. Auditorium penonton

Beberapa orang memasuki auditorium, mencari kursinya dan duduk. 2-3 orang kru berseragam hitam-hitam berlalu lalang dan membantu penonton mencari tempat duduknya.

Very low light

 

Cut to: Long shot, Nando dan Sabina (yang membawa karangan bunga) mencari tempat duduknya, latar belakang orang-orang dan latar depan ada 1 orang lewat

 

Cut to: Medium close shot, Nando & Sabina

 

NANDO

Abang baru tahu, lo, kamu suka ballet

 

SABINA

Aku juga tertarik karena temenku ada yang belajar ballet

 

NANDO

Tapi, Abang juga jarang lihat ada ballet sih. Kirain tuh ballet di sini bener-bener eksklusif, hanya orang tertentu aja yang bisa nonton

 

SABINA

Nggak juga sih, bang.

 

Cut to: Close up Sabina, profil ½, tatapan melihat ke arah panggung

 

SABINA (menerangkan sedikit bersemangat)

Exposurenya emang gak teralu besar aja. Dan Kalau orang dengar kata ballet, image-nya tuh langsung, ‘wah, mahal’, ‘eksklusif’. Gitu deh, pokoknya. Padahal sama kaya seni yang lainnya, ballet tuh (Sabina menoleh ke arah Nando yang sudah tertidur dengan melipat tangan ke dada dan mulut terbuka.)

 

 

Cut to: same shot size, lower light (slightly dark/blackout)

Para penonton sudah hampir masuk semua, auditorium sunyi menjelang pementasan berlangsung. Nando tertidur. Terdengar suara dengkurannya tidak terlalu besar. Sabina menggelengkan kepala

 

SABINA

Ck… Abang gua…

 

Kepala Nando jatuh ke sebelah arah, Sabina menimpali terkekeh-kekeh

 

VO SABINA

Hihihi… Tidur aja mereng.

 

Pertunjukan ballet dimulai, dibuka dengan musik Introduction Sleeping Beauty, seiring tirai terbuka; beberapa orang penari laki-laki dan perempuan muncul menarikan tarian yang agak menegangkan (sesuai irama musik). Latar belakang tirai tipis yang menutupi dekorasi tangga istana yang tampak samar-samara (nyaris gelap)

 

 

Jump to next scene:

Di atas sudah ada beberapa pemeran keluarga kerajaan yang duduk di kursi dan sekitar 2-4 penari perempuan bergantian membawakan tarian Fairy Variations

 

Cut to: Close up, Nando dan Sabina. Nando bangun meski masih terkantuk-kantuk. Nando berbisik

 

NANDO

Udah mulai?

 

SABINA

Udah dari tadi. Kok tidur, sih?

 

NANDO

Ngantuk banget tau, kurang tidur.

 

Cut to: Panggung

Seorang penari menari solo (lanjutan). Cut to cut beberapa shot yang menggambarkan keanggunan penari tersebut: Ekspresi, torso shot, kaki jinjit, dll

 

VO NANDO

NANDO

Sa, ini Sleeping Beauty yang ketiduran selama 100 tahun itu, ya?

 

SABINA

Iya, bener. Tuh, tahu. Katanya, nggak tertariiik…

 

NANDO

Kaaya ginian udah banyak kan filmnya, tahu lah.

Tapi, Sa, untung cuma ketiduran 100 tahun, ya.

Coba kalo 300 tahun, bakal ganti judul nih.

 

SABINA

Ganti judul apaan?

 

NANDO

Ashabul Kahfi

 

SABINA

(terkekeh-kekeh) Sejak kapan lu, Bang, ikut pengajian?

 

NANDO

Si Beto, biar kata tukang mabok, kecilnya rajin ngaji, tuh. Eh, gedenya, kaya gitu.

 

Nando kembali memejamkan mata, dan sekali dua kali melihat ke arah panggung, tampak kurang antusias.

 

Cut to panggung: Princess menari

 

Cut to: Nando & Sabina

 

SABINA

Ceritanya Bang, mereka ini semacam fairy yang ngasih berkat waktu Princess Aurora lahir,

 

Cut to: Princess (lanjutan)

 

VO SABINA

“Dan yang lagi tampil ini salah satu fairy-nya. Dia ini yang ngasih tiket ke aku, jadi dapet VIP, hehehe

 

 

Back to Nando & Sabina

 

NANDO

Terus gimana lagi?

 

SABINA

Terus, ada satu fairy yang nggak diundang

pas pesta pemberkatan Princess Aurora

 

Cut to panggung:

Musik mencekam, datang serombongan orang jahat berkostum hitam-hitam menyerupai burung gagak dipimpin Carabouse, yang mengacau dan mencoba mencelakai bayi Princess Aurora. Para fairy mencoba menghalang-halangi

 

VO SABINA

Akhirnya, karena sakit hati, dia datang ke istana dan ngasih kutukan ke bayi Princess Aurora. Bahwa ketika umur 17 tahun, Princess Aurora dan seisi istana akan tertidur selama-lamanya, hingga akhirnya…

 

Cut to Nando dan Sabina

Two shot dari sisi Nando. Mata Nando serius menyaksikan pertunjukan, Sabian menatap Nando melanjutkan kisahnya kemudian membuang pandangan ke panggung

 

SABINA

…ciuman dari seseorang yang mencintainya dengan tulus, dapat membangunkan tidur panjangnya.

 

Cut to Panggung Princess Aurora dewasa (Alena), menari dengan sangat indah dan memukau

 

Cut to: Close up Nando, shot ¾, two shot

Nando terpukau dengan apa yang dilihatnya di panggung. Sabina menoleh ke arah Nando dan merasa heran atas kekaguman kakaknya.

 

Cut to panggung:

Princess Aurora jatuh pingsan setelah terkena jarum dari karangan bunga yang diberikan tamu miterius dengan jubah dan tudung kepala.

 

Cut to: top view, zoom out

Princess Aurora tergeletak di lantai

Fade to black

Backsound: Coda musik dramatis

 

Cut to: Extreme Close up Nando, profil ¾, matanyanya menyiratkan ketakjuban

 

Cut to: long shot panggung

Ending ballet performance. Lusinan penari di atas panggung, termasuk Princess yang berada di bagian paling belakang.

 

Alena menari berdua (pas de deux) dengan penari pria,kemudian melakukan pose paling akhir.

 

Cut to cut, medium close up:

Alena dan penari pria saling berpandangan.

 

Cut to: Close up Alena

Alane masih bertahan dengan posisi terakhir Alena menyapu pandangan ke arah penonton

Full shot: Alena menahan senyum dan dan terlihat tegak selama beberapa detik (fokus untuk menampilkan pesonanya)

 

Fade to black

 

 

 

SEQ. 6 – Akhir Pertunjukan

 

Cu to: Extreme long shot,

Pertunjukan sudah berakhir; setelaah curtain call.

Para penonton mengantri berdatangan ke atas panggung dan memberi ucapan selamat kepada para penampil. Suana meriah penih keceriaan, semua wajah tampak bersuka cita dengan luapan energi kegembiraan. Serpihan convetti jatuh dari atas

 

Shot stock:

Panggung sesak diisi para penonton, beberapa momen terjadi: Seorang penari mendapat karangan bunga dari temannya; ada yang sedang selfie; mendapat pelukan dari kedua orang tuanya; berbincang singkat antar penampil dan penonton.

 

Cut to:

Medium shot, two shot, moving camera.

Sabina menarik tangan Nando, mengajaknya naik ke atas panggung,tangan kiri menarik Nando, tangan kanan membawa karangan bunga, menerobos beberapa orang yang menghalangi jalan.

 

SABINA

Ayo Bang, ikut foto

 

Cut to: (lanjutan)

Sabina dengan penuh semangat menerobos orang-orang yang berada di atas panggung.

 

Latar depan, siluet orang-orang

 

VO SABINA

Permisi, permisi…

 

VO NANDO

Duh, sanar, dong. Emang mau ketemu siapa sih

 

Cut to:

Long shot, backstage,masih berdekatan dengan wings. Seorang kru berpakaian hitam-hitam berdiri dekat wings, Sabina dan Nando muncul, Sabina mengisyaratkan sesuatu dan kru tersebut mengizinkan Sabina lewat.

 

Cut to: Long shot, group shot, over shouldee Princess

(tidak terlihat wajahnya, hanya sebagian punggung)

Di sekitar masih banyak orang berlalu-lalang. Sabina muncul dari balik tembok dan segera memanggil

 

SABINA

Princess!

 

Cut to: Medium close shot, over back Sabina shot. Princess menoleh dan kaget.

 

PRINCESS

Sabina!

 

Moving camera following Sabina.

Sabina menghampiri Princess dengan antusias, pegangannya pada Nando dilepas. Sabina memeluk Princess erat

 

Cut to Sabina:

 

SABINA

Congratulation, ya… Performnya keren banget!

 

Cut to Princess:

 

PRINCESS

Thanks, ya, Sa…

 

Two shot Sabina & Princess. Pelukan dilepaskan.

 

SABINA

Look at, you, Princess Aurora. You’re such a beautiful fairy!

Oh, iya, nih, untuk kamu (Sabina menyerahkan karangan bunga)

 

PRINCESS

Ow, Thank you… Wow, orchid. Fitted to my costume!

 

Sabina dan Princess salina tatap sekajap, lalu…

 

SABINA

Oh, ya, kenalin…

 

Cut to: Medium shot Nando

 

VO SABINA

Kakakku, Nando.

 

Nando mendekat dan mengulurkan tangan, Nando dan Princess bersalaman

 

NANDO

Nando

 

PRINCESS

Princess.

 

NANDO

Selamat, ya. Keren banget performnya.

 

PRINCESS (tersipu-sipu)

Ah… Makasih… Thanks ya, udah dateng

 

Cut to: medium shot group shot.

Sabina mengeluarkan ponsel dari kantongnya, membuka kamera

 

SABINA

Bang, fotoin dong. Ayo, foto dulu, yuk

(Sabina menyerahkan ponsel ke Nando, lalu berpose

 

Cut to: Medium shot, over shoulder Princess. Setiap Nando menghitung, terlihat perubahan pose pada badan Princess

 

NANDO

Satuu, dua, ti… Lagi, lagi,

satu, dua, tii… Lagi, lagi,

satu, dau, ti…

 

Cut to: group shot, fokus pada Nando

Sabina dan Princess asyik bercengerama, Nando melirik-lirik ke seberang. Nando bergerak ke arah itu.

 

Cut to: POV Nando

Nando kembali ke dalam panggung dan melihat sosok (membelakangi) yang tengah dikerumuni wartawan. Nando mencoba mendekat namun agak sulit.

 

Cut to: Medium shot, Alena dikerubuti wartawan, di seberang tampak   

Nando memperhatikannya

 

Cut to: Nando menggeser terus langkahnya mencoba mendekati, kerumunan

orang mengahalangi jalannya. Nando berhasil menjauh dari kerumunan orang. Memperhatikan ke arah Alena sambil celingak-celinguk mencari celah

 

Cut to: Close up Nando, kemudian ada suara seseorang seorang perempuan memanggilnya.

 

VO PEREMPUAN

Mas… (Nando menoleh)

 

Cut to: Two shot

Seorang perempuan meminta tolong Nando memotretnya dengan kamera pocket

 

PEREMPUAN

Boleh tolong fotoin kita, mas?

 

NANDO

Oh, iya, boleh…

 

Cut to: Close up Alena menjawab pertanyaan para wartawan dengan antusias dan senyum yang tetap mengembang

 

Cut to: Medium shot Alena, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri membalas satu-satu wartawan yang mengelilinginya, berbicara agak keras karena riuh suara orang-orang

 

ALENA

Sebenernya kita udah nyiapin ini sejak tahun lalu, dan kita memang latihan intens untuk pertunjukan ini

 

Cut to: wartawan yang bertanya

 

WARTAWAN 1 (volume lebih kecil dari Alena)

Apa harapannya Mbak Alena ke depan?

 

ALENA

Aku sih berharap ballet lebih dikenal masyarakat, ya. Dan stigma bahwa menjadi ballerina itu harus cantik, kurus, putih, itu nggak benar. Siapa aja bisa menari ballet, siapa aja bisa jadi ballerina, siapa aja bisa jadi princess.

 

Cut to: medium shot, over shoulder Nando.

Nando bergerak mendekati kerumunan Alena. Tiba-tiba ada yang menari tangannya dari belakang (tangan Sabina), Nando kaget dan menolaknya.

 

Cut to: Medium shot, two shot.

Tolakan tangan Nando mengenai kepala Sabina, dan Sabina mengerang kesakitan

 

SABINA

Aw! (langsung jongkok)

 

NANDO

Ya ampun, kamu!

(Nando mencoba menenangkan Sabina dan mengusap-usap kepalanya)

Sorry, sorry, reflek. Lagian ngapain sih ngagetin aja

 

Cut to: Medium shot, over shoulder shot Nando

 

SABINA

Sakit, tau. Dicariin ngapain aja, sih?

 

Cut to: Medium shot, over shoulder shot Sabina

 

NANDO

Jalan-jalan, doang…

(Nando segera melirik ke belakang)

 

Cut to: Over shoulder Nando

Nando berdiri sambil balik badan, melirik-lirik ke arah Alena.

 

Cut to: Nando POV, panning to left then right

Cut to: Close up Nando, lower angle camera (hand held)

Nando masih melirik ke sana-kemari, kemudian terdiam 3 detik

 

 

Cut to:

Int. mobil – Night

Medium shot. Nando menyetir.

Tatapanya tidak fokus ke jalan, sementara Sabina memainkan ponselnya.

 

SABINA

(menggulir ke atas – bawah galeri foto di ponsel, kepalanya sesekali miring, kemudian tersenyum, ekspresi senang mendapatkan foto yang bagus)

Yeap! Posting!...

 

Cut to: Nando, senyum-senyum sendiri.

 

 

VO SABINA

Bang… Bang… Abang!

(Nando baru menoleh pada teriakan ketiga)

 

Cut to Sabina, over shoulder Nando

 

SABINA

Bengong, sih? Lagi nyetir, juga. Mikirin apaan, lagi?

 

Cut to Nando, over shoulder Sabina

 

NANDO

Sa, tadi namanya siapa? (tatapannya masih lurus ke depan)

 

Cut to Sabina, over shoulder Nando

 

SABINA

Temenku? Princess

 

Cut to Nando, over shoulder Sabina

NANDO

Bukan,… Yang jadi Sleeping Beauty

(Nando menoleh ke Sabina)

 

Cut to Sabina, over shoulder Nando

 

SABINA

Oh, itu? Alena

 

Cut to Nando, over shoulder Sabina

 

NANDO

Alena…

(Nando mengulangi perlahan sambil mengangguk)

 

Cut to Sabina, over shoulder Nando

 

SABINA (masih sibuk dengan ponselnya)

Dia tuh emang prima ballerina-nya. Bintang utamanya

 

Cut to Nando, over shoulder Sabina. Nando memperhatikan seksama sambil sesekali melihat lurus ke jalan

 

NANDO

Terkenal?

 

VO SABINA

Kalo dancer atau ballerina, biasanya kenal. Tapi ballerina pasti kenal sama dia

 

Cut to Sabina, over shoulder Nando

 

SABINA

Keluarga dia turun-temurun emang penari. Dia aja sampe sekolah khusus ballet di luar negeri. Keluarga dia tuh, kuaaya, banget! Dia pernah nyewa satu gedung di sekolahnya, cuma untuk perform dia doang… Ya nggak dia doang, sih, ada anak lain juga yang perform

 

Cut to Nando, over shoulder Sabina

 

NANDO

Oh, gitu?

 

VO SABINA

Tapi selain kaya, keluarganya emang strict banget soal ballet.

 

Cut to Sabina, over shoulder Nando

 

SABINA

Bayangin aja, Bang, dari TK dia udah ballet. Mamanya juga ngajar ballet di rumahnya. Jadi dari pagi, sampai pagilagi, ketemu sama ballet. Gimana nggak ngelotok?

 

Cut to :

Ext – suasana malam jalan raya

(referensi: kawasan Jl. Medan Merdeka menuju Jl. Jaksa)

Long shot, eye level. Jalanan padat, kendaraan berjalan perlahan. Beberapa pedagang kaki lima berseliweran. Sesekali laju mobil tersendat.

 

VO NANDO

Kok kamu tahu banyak, sih? Kamu bukannya nggak ikut ballet?

 

VO SABINA

Gini, nih, Abang nggak peduli sama adeknya. Aku kan pernah buat liputan tentang ballet untuk kerjaanku.

 

VO NANDO

Mana Abang inget. Kerjaan kamu aja nggak jelas

 

VO SABINA

Enak aja, nggak jelas. Emang kerjaan Abang nggak jelas? Disuruh kerja di tempat Papi nggak mau. Diajak bisnis sama temennya Mami, alesan nggak sreg, bikin band, dikeluarin

 

VO NANDO

Udah, deh, nggak usah bahas band kampungan itu.

 

VO SABINA

Yee, kampungan. Dulu muji-muji, sekarang maki-maki. Lagian, kok bisa sih Bang, pendiri sekaligus motor dari grup band, dikeluarkan oleh anggota band-nya sendiri?

 

Cut to:

Mobil berbelok ke jalanan yang lebih kecil

VO NANDO

Ck… Bocil tahu apa, sih, urusan orang gede

 

VO SABINA

Ih, ngeles melulu

 

Cut to:

Two shot, Medium long shot.

Nando dan Sabina makan di area kuliner jalanan. Sejak tadi Nando makan sambil senyum-senyum dan tidak banyak bicara. Sabina melihat ada yang aneh dengan Nando.

 

Cut to: Sabina

 

SABINA

Bang, aku liatin dari tadi senyum-senyum aja

 

Cut to: Nando

 

NANDO

Hm? Masak, sih?

 

Cut to: Two shot Nando & Sabina

Di kepala Nando muncul balon berisi potongan adegan ballet Alena yang ditontonnya tadi. Sabina membuyarakan khayalan Nando

 

SABINA

Ih, gila! Mikirin apaan, sih?

 

Cut to Nando

 

NANDO

Sa, kamu punya kontaknya Alena, nggak?

 

Cut to Sabina:

 

SABINA

Oh… Ada yang kesengsem sama ballerina.

Nggak punya, cari aja sendiri!

 

Cut to Nando

 

NANDO

Ih, nggak asik.

 

Cut back to: two shot Nando & Sabina

 

NANDO

Temen kamu pasti temennya Alena juga kan,

pasti kamu punya, lah, nomer Alena

 

SABINA

Nggak, nggak. Kalo urusan itu, usaha sendiri

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar