Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG KELUARGA - MALAM
Angga membuka pintu rumah dengan keras, tampak emosi. Dengan langkah cepat dia pergi ke kamarnya. Anggika berusaha mencoba menenangkan namun ditahan oleh Arman.
INT. KAMAR ANGGA - MALAM
Angga membanting pintu kamarnya, meluapkan emosi. Dia duduk di pojok kamar, meringkuk dalam tangisnya. Membayangkan rumahnya yang menyimpan jutaan memorinya sejak kecil akan segera disita.
INT. RUANG PERAWATAN - MALAM
Nadine menangis di ranjangnya. Tangannya terkulai lemas menaruh handphonennya di atas meja. Di handphone Nadine yang masih menyala, kita melihat pesan singkat dari Anggika: “Kalah, Ka.”
INT. KAMAR ANGGA - MALAM
Tangis Angga makin menjadi-jadi. Dia melihat sekeliling kamarnya, pandangannya terhenti di sebuah bingkai kecil yang mencangkangi foto masa kecil Angga bersama keluarganya yang masih lengkap di depan rumah. Dia mengambil foto itu, meratapinya.
INT. RUANG KELUARGA - MALAM
Anggika kini sedang menangis dalam pelukkan Rika. Sementara Arman masih menemani mereka.
EXT. DEPAN RUMAH ANGGA - SIANG
Keesokan harinya seorang dengan jaket kulit tampak mengalungi plang bertuliskan “DISITA” di pagar rumah Angga. Angga melihat penyitaan itu di depan matanya, dia merelakannya.
Kepada Rika, Angga menitipkan Anggika untuk sementara. Mereka berpisah ke arah yang berbeda.
INT. KAMAR ARMAN - SIANG
Tatapan Angga kosong, masih belum percaya dengan yang baru saja terjadi. Arman di sampingnya memegang pundak Angga mencoba memberikan dukungan batin.
End of Montage.
BLACK SCREEN: 1 minggu kemudian.
FADE IN:
INT. KONTRAKAN ANGGA - SIANG
Angga dan Anggika akhirnya pindah ke sebuah kontrakan. Hari ini adalah hari pertama mereka pindahan, dibantu Arman dan Rika.
ANGGA
Man, itu meja di pinggir aja.
Arman meletakkan meja di pinggir ruangan. Anggika tampak sedang memajang foto-foto keluarganya di dinding, dibantu Rika.
RIKA
Ini kamu umur berapa, Gik?
Rika melihat foto Anggika kecil yang sedang mengalungi kamera mainan.
ANGGIKA
Kayaknya sekitar empat tahunan deh.
RIKA
Dari dulu udah suka kamera ya kamu.
ANGGIKA
Dari ayah, sih, lebih tepatnya. Dia hobi foto juga. Kalo lagi hunting ngajak aku terus. Ikutan suka deh.
RIKA
Ooh.
INT. KONTRAKAN ANGGA - RUANG TV - SIANG
Angga, Rika, Anggika dan Arman sudah bergerumul di depan handphone Angga. Mereka menunggu Nadine mengangkat panggilan video.
Click! Nadine mengangkat panggilan itu.
Semuanya kompak: “Hai Nadine!”
NADINE
Weh, weh, weh, rame banget.
(tertawa)
ANGGA
Kamu gimana, Nad? Udah membaik?
NADINE
Aku sih udah ngerasa membaik banget. Tapi disuruh isolasi dulu seminggu lagi. Kalo udah negatif, langsung boleh pulang.
RIKA
Cepetan dong Ka Nadine, udah kangen dapur Rice to Meet You, nih.
ANGGIKA
Iya, Ka!
ARMAN
Udah, Nad, kabur aja, udah sehat ini.
NADINE
Heh! Kalian mau ketularan covid?
(tertawa)
ARMAN
Amit-amit sih.
NADINE
Kalian lagi di mana nih, btw? Tempatnya nggak familiar.
ANGGA
Rumah kan disita, jadi aku pindah akhirnya ke kontrakan.
NADINE
Iihh, mau bantuin. Aku seneng nata-nata barang, kan.
ANGGA
Jangan khawatir, nanti masih bisa menata masa depan bareng aku.
NADINE
(menutup telinganya)
Aaaaaaaaaaa!
Anggika dan Rika meledek Angga.
ANGGA
Yaudah ya, nanti lagi. Kamu jangan lupa makan biar nggak lemes lagi badannya.
NADINE
Oki doki!
ANGGA
Bye!
ANGGIKA
Dada, Ka Nadine!
RIKA
Bye, Ka Nad!
ARMAN
Da, Nad!
ANGLE ON TV-- menayangkan acara Kedai Terhebat yang baru mulai. Itu adalah tayangan babak grand final acara tersebut, dimana Angga kalah dengan Chef Raka.
Arman, Anggika dan Rika menyimak acara tersebut. Angga buru-buru mengambil remote dan mematikan TV.
ARMAN (CONT’D)
Kok dimatiin, Man?
ANGGA
Males nontonnya.
ANGGIKA
Ihh idupin aku mau liat Rika sama abang nangis di TV.
Angga dan Anggika berebutan remote, Rika berada di kubu Angga.
EXT. PEMAKAMAN - SIANG
Angga dan Anggika duduk dihadapan makam ibunya.
ANGGA
Bu, maafin Angga ya nggak bisa mempertahankan rumah kita. Angga sedih banget sih harus ninggalin jutaan memori di rumah itu.
(jeda)
Tapi, Angga sama Anggika sekarang udah tinggal di kontrakan loh, Bu. Nggak sebesar rumah kita, sih, tapi cukup buat berdua.
Anggika menatap nanar nisan ibunya.
ANGGA (CONT’D)
(mengelus nisan ibunya)
Ibu nggak usah khawatir ya. Angga janji bakal selalu jagain Anggika. Bakal kuliahin Anggika sampe dapet S1. Bakal dampingin Anggika sampe dia bisa mandiri nanti.
Tetesan air mata mengalir di pipi Angga.
ANGGA (CONT’D)
Titip salam buat bapak, ya, Bu. Angga kangen.
Angga berdiri, mengajak Anggika pulang.
ANGGA (CONT’D)
Yuk.
Angga dan Anggika beranjak pergi dari makam ibunya.
FADE OUT:
EXT. RICE TO MEET YOU - SIANG
AERIAL SHOT menampakkan Rice to Meet You.
[TEXT: Satu minggu kemudian]