Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rice to Meet You (Screenplay)
Suka
Favorit
Bagikan
22. The Disaster

INT. RICE TO MEET YOU - SIANG

Suasana kedai tampak sibuk seperti biasanya. Angga melayani pelanggan, Arman mengemas makanan, Rika memasak berdampingan dengan Nadine, sementara Anggika sibuk dengan laptopnya di meja depan kasir.

On Nadine, yang rautnya kini tampak berbeda, terlihat kelelahan. Sesekali dia meregangkan badannya dan menyeka keringat yang mengucur di seluruh wajahnya.

Angga memberikan pesanan kepada seorang driver Gocek.

ANGGA

Terima kasih, Pak. Semoga datang kembali.

Sang driver Gocek beranjak pergi dan pelanggan lain memesan.

ANGGA (CONT’D)

Rice to Meet You! Mau pesan apa, pak?

Tiba-tiba terdengar Nadine membanting spatulanya di belakang, membuat semua orang melihat ke arah Nadine.

NADINE

Ngga, boleh break dulu nggak sebentar.

ANGGA

(kepada pemesan)

Sebentar ya, Pak.

Angga menghampiri Nadine, memegang pundaknya. Nadine tampak sudah bersandar di tembok.

ANGGA (CONT’D)

Are you okay?

NADINE

Hari ini rasanya capek banget, aku butuh istirahat sebentar aja.

ANGGA

Yaudah, ini antrian terakhir ya. Abis itu kita break.

Nadine mengangguk lemas dan duduk di bangku di dekatnya.

ANGGA (CONT’D)

(kepada Rika)

Rika kamu tolong handle tugasnya Nadine dulu ya.

Rika meninggalkan tugasnya dan melanjutkan masakan Nadine.

ANGGA (CONT’D)

Man, handle tugas Rika ya. Nanti packing gua yang handle. Sama aplikasi tolong matiin dulu.

ARMAN

Siap-siap.

Arman mengambil handphonenya dikantong dan menutup kedai sementara di aplikasi agar tidak ada pesanan online.

CLOSE ON Angga mengambil penanda OPEN-CLOSE dan menggantikannya dengan penanda bertulisan “ISTIRAHAT”.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN--

INT. RICE TO MEET YOU, MEJA KASIR - SORE

ANGGA

Kamu beneran gapapa?

Nadine batuk kecil.

NADINE

Iya, cuma kecapean doang. Mungkin gara-gara langsung kerja padahal kemarin abis tanding.

ANGGA

Yakin? Gapapa loh kalo mau tutup dulu?

Nadine menggelengkan kepalanya, tampak sudah sedikit membaik. Dia kemudian berdeham.

Keheningan sejenak.

POV ANGGA-- melihat adiknya dan Rika yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing di teras depan.

Nadine menatap Angga yang sedang melihat pemandangan itu.

NADINE

Kamu punya dua adik sekarang.

Angga tertawa.

ANGGA

Seneng Anggika akhirnya punya temen main. Semenjak pandemi kan kebanyakan di rumah dia. Pacaran sama laptopnya terus.

Nadine tertawa.

EXT. RICE TO MEET YOU, TERAS - SORE

Anggika tampak sedang mengambil foto lalu lintas. Sementara Rika duduk di kursi teras, tampak sedang menggambar. Setelah beberapa jepretan, Anggika menghampiri Rika.

CLOSE ON GAMBAR yang sedang digambar oleh Rika. Tampak Rika menggambar lalu lintas di depannya, dan seorang wanita yang sedang menjepret foto, dia Anggika.

ANGGIKA

Ih, bagus!

Rika tersenyum.

ANGGIKA (CONT’D)

Ini rambut aku kurang pendek, ih.

RIKA

Oh, oke, nih.

Rika malah membuat rambut Anggika panjang di gambarnya. Anggika keki.

JEDA.

ANGGIKA

Kamu kenapa gap year, sih? Sayang banget loh sejago gini malah nunda kuliah.

RIKA

Ya biasa, Gik. Biaya. Ayah dan ibuku nggak sanggup kuliahin aku DKV. Kan kamu tau biayanya nggak murah.

Anggika tampak terharu.

RIKA (CONT’D)

Makannya aku nabung dulu. Biar bisa bayar kuliah sendiri.

Anggika tidak bisa berkata apa-apa.

RIKA (CONT’D)

Kamu foto apa aja tadi?

Anggika memperlihatkan foto hasil jepretannya di kamera.

EXT. RICE TO MEET YOU - SIANG

AERIAL SHOT menampakkan kedai Rice to Meet You.

[TEXT: H-2 Grand Final Kedai Terhebat]

INT. RICE TO MEET YOU - SIANG

Kedai masih tampak ramai. Angga datang telat hari itu, di tangan kanannya dia tampak membawa sebuah gulungan yang terikat rapih dengan tali rapia.

ARMAN

(sedang mengemas pesanan)

Kemana aja bos?

ANGGA

Nih.

Angga membuka gulungan tersebut yang ternyata merupakan spanduk promosi bertuliskan: DISKON 15% UNTUK YANG BUKAN LAHIR DI BULAN AGUSTUS.

ARMAN

Kok gitu? Nggak buat yang lahir di Agustus aja gitu? Atau yang namanya Agus? 

ANGGA

Tuh, ide si Nad. Kalo kayak gitu udah banyak katanya. Justru kita balik. Lucu sih.

Arman hanya mengangguk.

ANGGA (CONT’D)

Entar bantuin pasang yak. -- Nad, udah aku cetak, nih.

(kepada Nadine)

On Nadine, yang tampak sedang mengaduk nasi goreng. Nadine hanya memberikan hand-sign “oke” ke Angga, sambil batuk kecil.

Angga menaruh spanduk itu di bawah meja kasir.

ANGGA (CONT’D)

(berbisik kepada Arman)

Nadine aman?

ARMAN

Aman.

On Nadine, yang terbatuk-batuk kecil dan membersihkan dahaknya.

Lonceng pintu tiba-tiba berbunyi, seseorang datang.

Angga melihat orang itu, matanya seketika melebar. Angga bergegas menghampirinya. Arman memperhatikan Angga yang menghampiri Pak Boris.

ANGGA

Pak Boris, silahkan duduk, Pak.

Angga menyuruh Arman untuk membuatkan minum dengan gestur. Pak Boris duduk di meja depan kasir. Pembawaannya tenang.

PAK BORIS

Jadi gimana, Ngga? Cicilan aja nggak ada nih sampe hari ini.

ANGGA

Maaf banget, Pak, saya lagi usahain.

PAK BORIS

Bantu saya lah, Ngga. Nggak enak hati juga kan saya kalo harus bawa orang buat sita rumah kamu.

Rika datang membawa es teh manis untuk Pak Boris.

RIKA

Diminum dulu, Pak.

PAK BORIS

Ya, terima kasih.

Rika beranjak kembali ke tempatnya.

INT. RICE TO MEET YOU, KITCHEN - SIANG

Sekembalinya Rika ke tempatnya, dia bertanya ke Arman siapa sosok yang sedang ngobrol dengan Angga, berbisik.

RIKA

Itu siapa Ka Arman?

ARMAN

Debt collector.

RIKA

Ka Angga punya hutang?

ARMAN

Bukan gitu, panjang ceritanya.

INT. RICE TO MEET YOU, LOBBY - SIANG

ANGGA

Gini Pak.. nih, saya sekarang lagi ikutan lomba masak, hadiahnya satu miliar. Kalo saya menang, janji langsung saya bayar lunas hutangnya.

Angga menunjukkan tayangan salah satu match kedainya di acara Kedai Terhebat. Pak Boris memperhatikan.

PAK BORIS

Oh itu tadi yang masak?

ANGGA

Iya Pak, sama satu lagi tuh di belakang.

Pak Boris melihat ke arah dapur.

JEDA.

PAK BORIS

Tapi tetep, Ngga, saya butuh kepastian. Kapan kira-kira?

ANGGA

Dua hari lagi saya babak final, Pak. Begitu menang pasti saya langsung kabarin bapak.

PAK BORIS

Kalo kalah?

Angga terdiam.

PAK BORIS (CONT’D)

Yaudah, dua hari lagi ya. Kalo nggak ada juga..mohon maaf, saya hanya menjalankan perintah kantor.

ANGGA

Oke, baik Pak.

PAK BORIS

Yaudah, saya pergi dulu ya.

ANGGA

Nggak sekalian makan, Pak?

PAK BORIS

Baru makan saya tadi.

Tiba-tiba Pak Boris tahak di depan Angga.

ANGGA

Oh, oke Pak.

Pak Boris beranjak pergi.

Selepas mengantar Pak Boris pergi, Angga bolak-balik di depan kasir, tampak khawatir seandainya dua hari lagi dia tidak memenangkan kompetisi itu.

On Nadine, yang kini batuknya tampak semakin keras. Dia batuk sambil menghindari kepalanya ke arah samping agar virus tidak masuk ke dalam wajan, meski dia sudah menggunakan mouth-shield.

Rika yang berada di sebelah Nadine kaget. 

RIKA

Ka Nadine gapapa?

Nadine berusaha berbicara sambil membersihkan dahaknya.

NADINE

Iya.. gatel aja ini tenggorokan aku.

On Nadine, batuknya MAKIN KERAS, kini tampak dia kesulitan bernafas, membuatnya reflek melepas spatula dan terduduk di lantai.

Angga, Arman dan Rika buru-buru menghampiri Nadine.

NADINE (CONT’D)

(ngos-ngosan)

Jangan sentuh gue!

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar