Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RICE TO MEET YOU - LOBBY - SIANG
Di depan Angga, Nadine dan Arman sudah berdiri Rika, yang siap untuk dites dulu sebelum direkrut.
[N.B: Ini akan jadi scene seru kalau sesuai dream cast, dimana Nadine diperankan Chef Renatta Moeloek. Di sini dia akan wawancara Rika seolah dia juri MasterChef.]
NADINE
Kata Angga kamu lulusan Tata Boga?
RIKA
Iya, Ka.
NADINE
Oke, langsung aja. Di kitchen ada banyak bahan yang bisa kamu olah. Kamu masak, kita mau liat kinerja kamu.
RIKA
Oke, Ka.
Rika beranjak ke dapur. Dia melihat-lihat seluruh bahan yang tersedia di dapur. Dia memperhatikan sambil berfikir apa yang mau dimasaknya.
Rika mulai mengambil bahan. Daging ayam adalah bahan pertama yang dia ambil di kulkas. Kemudian..
QUICK CLOSE SHOTS: Rika mengambil sawi, beberapa bawang putih, bawang bombay, jeruk nipis dan brokoli.
MONTAGE: Proses Rika memasak Ayam Teriyaki:
- Dimulai dari Rika menaburkan garam dan memeras jeruk nipis ke dalam mangkuk kaca yang sudah terisi 150 gram ayam fillet.
- Rika merebus air dan memasukkan brokoli ke dalamnya.
- CLOSE ON Rika mencincang dua siung bawang putih dan setengah bawang bombay.
- Kedua bawang itu dimasukkan Rika ke dalam wajan panas dan kemudian ditumisnya.
- Setelah beberapa saat, Rika memasukkan potongan ayam tadi ke dalam wajan, ditumis bersama bawang.
- Rika meniriskan brokoli yang dia rebus dan menaruhnya ke dalam mangkok.
- Rika kembali ke wajannya, kali ini dia menambahkan: saus tiram, saus teriyaki, dan merica bubuk. Kembali dia tumis rata sampai sedikit mengiring.
- Dari lobby, Angga, Nadine dan Arman menyaksikkan demo masak Rika. Mereka tampak yakin dengan Rika.
- Ditengah menumis, Rika memasukkan brokoli tadi. Kemudian kembali diaduk rata.
- Bumbu terakhir, Rika menuangkan satu sendok makan gula ke dalam wajan.
- CLOSE ON Rika mem-platting ayam teriyakinya di piring.
- Sentuhan terakhir, Rika menaburkan biji wijen di atasnya.
Rika membawa piringnya ke meja Angga, Nadine dan Arman dengan manner. Ditaruhnya perlahan.
RIKA (CONT’D)
Silahkan dicoba.
Angga, Nadine dan Arman tatapan menentukan siapa yang mau mencoba duluan. Angga dan Arman mempersilahkan Nadine untuk mencobanya pertama kali.
NADINE
Kenapa Ayam Teriyaki?
RIKA
Karena simpel, Ka. Dan masaknya nggak lama hehe.
Nadine memasukkan suapan pertama. Dia memutar ayam itu ke seluruh penjuru mulutnya, memastikan semua sudut mulut merasakannya.
Rika cemas melihat ekspresi Nadine saat mencoba makanannya.
Setelah Nadine, dilanjutkan oleh Angga dan kemudian Arman.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN--
NADINE
(kepada Angga)
Overall, saya suka teriyaki kamu. Tingkat kematangannya pas, seasoningnya oke. Well balanced. Kamu gimana?
ANGGA
(kepada Arman)
Nggak nyangka sih makanan sesimpel ini bisa seenak ini. Manisnya berasa, tapi nggak terlalu mendominiasi. Pokoknya pas, lah. Lu, Man?
ARMAN
Enak, enak. Pas.
ANGGA
Udah?
ARMAN
Iya, emang apalagi. Orang enak.
NADINE
Oke, mulai besok, kamu bisa kerja disini.
Rika girang. Angga tersenyum kepada Rika, yang sudah dianggapnya seperti adiknya.
EXT. RICE TO MEET YOU - SIANG
AERIAL SHOT menampakkan kedai Rice to Meet You.
Kita mendengar suara spatula beradu dengan wajan.
CLOSE ON PAPAN CLOSE di pintu.
INT./INT. RICE TO MEET YOU KITCHEN/TABLE - SIANG
Jam menunjukkan pukul 15:47.
Di dapur, tampak Rika dan Angga yang sedang sibuk dengan wajannya masing-masing. Rika sedang membuat nasi goreng, sementara Angga sedang mengaduk rendang di wajan besar yang masih tampak berair.
Sementara Arman dan Nadine sedang menyusun kemasan di meja.
ANGGA
Gantian, nih, Man, pegel gua.
Angga mengerangkan badannya, Arman bergegas menggantikan Angga mengaduk rendang.
NADINE
Serundengnya udah dimasukkin belum?
ANGGA
Belum.
NADINE
Masukkin, Man.
Arman mengambil semangkuk serundeng yang sudah dihaluskan di meja sebelahnya dan memasukkannya ke dalam wajan.
Angga menghampiri Nadine.
ANGGA
Aman?
NADINE
Aman, lebih malah, ada 274.
ANGGA
Harus nyetak lagi, nih.
On Rika, disela mengaduk nasi goreng, dia mencobanya satu sendok makan. Dia menaruh sendoknya, mengambil sendok baru dan mengambil satu sendok nasi goreng lagi untuk dicoba Arman.
RIKA
Ka, Arman, coba deh?
Arman melepaskan spatulanya, mengambil sendok itu dari Rika dan menyuapnya.
ARMAN
Garem dikit lagi mungkin.
RIKA
Bener, kan.
Rika kembali ke workstationnya, menuangkan satu sendok garam ke dalam nasi gorengnya kemudian kembali diaduk rata.
CLOSE ON Nasi goreng yang sedang diaduk Rika.
Lonceng pintu berbunyi.
Angga melihat seseorang memasuki kedai. Dia langsung berdiri dan menyapa orang tersebut.
ANGGA
Maaf, Pak, hari ini kita tutup.
Nadine menghampiri Angga dengan wajah kaget melihat orang itu.
NADINE
Pak Raka.
CHEF RAKA
Nadine?
ANGGA
Kamu kenal?
NADINE
Pak Raka ini sempet jadi executive chef aku di hotel.
CHEF RAKA
Kamu kerja di sini sekarang?
NADINE
Iya, Pak. Ini punyaku, bareng pacar dan temen-temen saya.
(menunjuk Angga, Arman dan Rika di belakangnya)
Arman dan Rika yang masih mengaduk melempar senyum ke Chef Raka.
CHEF RAKA
Wah, hebat. Kapan keluar kamu dari sana?
NADINE
Baru Pak, dua minggu lalu haha. Bapak lagi lewat?
CHEF RAKA
Saya kerja di sana sekarang.
(menunjuk rumah makan di seberang)
NADINE
Wah, dunia sempit ya Pak.
Chef Raka tertawa.
CHEF RAKA
Wuihh lagi ada pesenan besar nih kayaknya.
NADINE
Iya, Pak perdana nih haha.
CHEF RAKA
Oke-oke, saya nggak mau ganggu. Silahkan teruskan, cuma mau mampirin tetangga aja.
Angga dan Nadine terkekeh.
ANGGA
Mau coba, Pak?
CHEF RAKA
Gampang, besok aja. Yaudah saya balik ya.
NADINE
Baik, Pak.
Pak Raka beranjak pergi.
ANGGA
Executive chef itu apa, sih?
NADINE
Dia otaknya dapur, atasan aku lah di dapur. Dia yang ngerancang menu, mainin bahan-bahan. Nah aku sous chefnya, atau wakilnya.
Angga mengangguk.
ANGGA
Pasti jago ya dia.
NADINE
Menurut kamu?!
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN--
Angga, Rika, Arman dan Nadine mengemas semua makanan ke dalam pack-bowl. Nadine memasukkan nasi goreng dan mengopernya ke Arman untuk ditaruh rendang dan condiment. Rika menutup pack-bowl dan mengisolasinya kemudian dioper ke Angga untuk dimasukkan ke dalam dus.
Di depan ruangan, kita melihat beberapa dus tertumpuk di atas meja sudah selesai dipacking.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN--
Angga dan Arman mengangkat dus demi dus ke dalam mobil si pemesan.
NADINE (CONT’D)
Satu lagi, nih.
Nadine mengangkat dus terakhir dan memberikannya ke Arman. Arman berjalan ke mobil itu, membawa dus terakhir.
MAS-MAS
Oke, terima kasih banyak ya Mas Angga.
ANGGA
Iya, sama-sama, Mas. Sering-sering ya.
MAS-MAS
Sebelum saya pergi, boleh nggak ini saya izin foto kedai, Mas.
Tanpa basa-basi Angga membolehkan.
ANGGA
Oh, boleh-boleh, silahkan, Mas.
Mas-mas itu mengambil kameranya yang ditaruhnya di depan mobil, kemudian memfoto Rice to Meet You. Dia juga memfoto plang Rice to Meet You yang ada di pinggir jalan.
MAS-MAS
Oke, udah, mas. Sekali lagi terima kasih ya, Mas. Saya pergi dulu.
ANGGA
Ya, ya mas.
ARMAN
Yo, mari mas.
Mas-mas itu pergi dengan mobilnya.
Sambil berjalan kembali ke dalam kedai--
ANGGA
Gila ya, 200 biji loh.
ARMAN
Mantap-mantap!
EXT./INT. RUMAH ANGGA - TERAS, RUANG TENGAH, DAPUR - MALAM
ANGGA
Assalamualaikum!
Angga pulang dengan membawa sebuah kotak besar yang merupakan oven baru untuk ibunya. Dia menaruh kotak itu di meja ruang keluarga dan mencari kain untuk menutupinnya. Untuk mengejutkan sang ibu.
Angga kemudian menutupi kotak itu dengan kain hijau yang ditemukannya di bawah meja dan kemudian mencari ibunya.
ANGGA (CONT’D)
(dengan bahagia)
Bu!
Namun Angga tidak mendengar jawaban. Dia mencari ibunya di kamarnya, namun tidak ada. Di mana lagi pikirnya kalau bukan di dapur. Angga kemudian beranjak ke dapur, kamera mengikuti langkah Angga dari belakang.
Betapa kagetnya dia melihat ibunya yang sudah tergeletak di dapur.
ANGGA (CONT’D)
(panik)
BU! IBUU! ANGGIKAA!
Anggika keluar dari kamarnya, dia kaget melihat ibunya yang terkapar lemas di dekapan Angga saat ini.
ANGGIKA
IBU!
ANGGA
TELFON AMBULANS, GIK!