Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - SIANG
Bu Ani melihat seseorang datang dari teras. Angga menyusul keluar dari kamar Anggika.
REVEAL-- mereka melihat Nadine di teras rumah yang sudah membawa satu kantong plastik berisi bahan-bahan masakan, Nadine mengangkat plastik itu, menandakan, “Halo!”
CUT TO:
INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - SIANG
Nadine mencepol rambutnya sebelum dia mulai memasak.
Rangkaian QUICK CLOSE SHOTS Nadine membuat Itiak Lado Ijau:
- Dimulai dengan Nadine menaburkan satu setengah sendok makan merica bubuk dan setengah sendok makan garam halus ke daging bebek yang sudah disiapkan di baskom. Kemudian dia memeras satu jeruk nipis ke seluruh daging.
- Nadine mengayak dan mengaduk daging itu untuk memastikan semua bagian daging kena.
- Nadine menyalakan kompor, di atas tungku sudah ada panci berisikan air panas untuk merebus daging.
- Nadine menaruh dua ons cabe hijau di atas cobek.
- Dia menuangkan satu sendok makan garam ke dalam cobek dan setengah perasan jeruk nipis sebelum menguleknya.
- Di tengah mengulek Nadine menyeka dahinya yang mulai berkeringat.
- Nadine memasukkan daging ke air rebusan tadi dan menuangkan daun kunyit, daun salam, daun limau (dicabik hancur), sereh, jahe, kunyit dan lengkuas yang sudah di geprek ke dalamnya. Kemudian dia tutup panci itu.
- Nadine kembali ke ulekannya. Sebelum mulai mengulek lagi, Nadine terlebih dahulu menambahkan empat siung bawang putih, satu ons bawang merah dan lima buah kemiri ke dalamnya.
Di tengah mengulek, Bu Ani menghampiri Nadine.
BU ANI
Mau ibu bantu nggak, Nadine?
NADINE
(masih mengulek)
Nggak usah, Bu. Dikit lagi, nih.
BU ANI
(mengangguk)
Okey.
Bu Ani beranjak pergi.
Kembali ke QUICK CLOSE SHOTS:
- Nadine mencincang bawang bombai.
- Bawang bombai itu kemudian di masukannya ke dalam minyak panas dan ditumis.
- Nadine mencium aroma bawang bombai yang mulai keluar.
- Nadine kemudian memasukkan olahan cabai hijau tadi ke dalam wajan, bergabung dengan bawang bombai. Ditumis rata.
- Nadine menuangkan satu buah bunga lawang, enam buah kapulaga, dua buah cengkeh dan seperempat penyedap rasa ke dalam wajan. Kembali ditumisnya lagi.
Angga tiba-tiba datang menghampiri Nadine yang sedang menumis.
ANGGA
Duh, enak banget, nih, wanginya.
NADINE
Mau cobain nggak sambelnya?
ANGGA
Coba-coba.
Nadine mengambil sedikit olahan sambalnya dari wajan dengan sendok makan. Dia tiup beberapa kali sebelum menyuapkannya ke Angga.
NADINE
Gimana? Pas?
ANGGA
Emhhh.
(dengan hand-sign enak)
Timer yang dipasang Nadine berbunyi. Nadine membuka tutup panci, dengan sendok sayur dia membuang buih di air rebusan itu agar daging tidak amis saat dimasak.
Angga menemani Nadine masak.
Nadine mematikan kompor dan menuangkan olahan sambal hijau tumisannya tadi ke dalam rebusan daging.
ANGGA (CONT’D)
Itu nggak dagingnya yang dimasak di sambel?
Nadine melihat Angga heran.
NADINE
Ibu emang belum pernah masak ini?
ANGGA
Belum kayaknya.
NADINE
Emang gini cara masaknya.
Angga mengangguk.
Nadine mengaduk beberapa saat seluruh elemen yang sudah menjadi satu di dalam panci itu, sebelum kemudian dia tinggalkan untuk direbus hingga airnya mengering.
TIMELAPSE JAM dari pukul 17:15 sampai pukul 17:45.
Beberapa QUICK CLOSE SHOTS lagi:
- Timer berbunyi.
- Nadine membuka tutup panci. Asap mengepul dari dalamnya.
- Nadine menyiduk daging bebek itu dan disalinnya ke sebuah piring besar.
- Nadine menuangkan sambal di atas daging sebagai sentuhan terakhir.
- Dan dia menyajikannya di meja makan.
NADINE (CONT’D)
Itiak Lado Ijau. Silahkan dicoba.
Di meja makan sudah ada Bu Ani, Angga dan Anggika.
BU ANI
Hmmm enak, ni!
Bu Ani, Angga dan Anggika mengambil daging ke piring masing-masing. Nadine masih berdiri, menunggu respon atas masakannya.
ANGGA
Bareng-bareng ya. Satu, dua, tiga!
Nadine tersenyum percaya diri masakannya enak. Bu Ani, Angga dan Anggika mengunyah penuh kenikmatan, merasakan suapan itu menyentuh seluruh sisi mulut.
NADINE
Gimana?
BU ANI
Enakkkk!
ANGGIKA
Enak banget, Ka Nadine.
ANGGA
Lazis!
Nadine ikut duduk dia meja makan. Dia tersenyum puas mendengar respon tersebut.
NADINE
Ini nanti bakal jadi salah satu menu di kedai aku sama Angga?
BU ANI
(bingung)
Kedai?
ANGGA
Aku sama Nadine mau bikin usaha, Bu. Kedai gitu. Menunya masakan-masakan padang.
BU ANI
Kamu jadi ambil rukonya Uda Buyung?
ANGGA
Iya, Bu.
BU ANI
Terus kerjaan kamu di Bandung gimana tuh, Nad?
NADINE
Aku udah resign, Bu. Udah lama mau punya tempat sendiri.
BU ANI
Oh gitu, ya bagus. Kita bisa sering-sering masak bareng lagi jadinya.
Nadine tertawa.
BU ANI (CONT’D)
Ayok-ayok ikut makan, pake nasi. Ambil masing-masing.
Malam yang indah.
CUT TO:
INT. RUMAH UDA BUYUNG - TERAS - SIANG
ANGGA
Maksud kedatangan Angga kesini mau melanjuti tawaran Uda beberapa waktu lalu.
UDA BUYUNG
(bersemangat)
Hah! Mau jual apa kau? Seblak?
ANGGA
Bukan, Uda. Kayak ricebowl gitu, menunya masakan Padang.
Uda Buyung seperti terkejut dengan penjelasan Angga.
UDA BUYUNG
Masakan Padang?
ANGGA
Iya, Uda. Kok kayak kaget gitu?
UDA BUYUNG
Aah-- indak-indak.
(jeda)
Yaudah kapan kamu mau isi?
ANGGA
Secepatnya, sih, Uda.
UDA BUYUNG
Oke..oke.
ANGGA
Tapi, Uda..hmm..bulanannya berapa ya?
UDA BUYUNG
Halah, nggak usah kau pikirkan dulu itu. Bikin aja dulu makanan yang enak, nanti kalau sudah untung kabarin aku lagi.
ANGGA
Wah, makasih banyak, Uda.
UDA BUYUNG
(mengiyakan dengan ragu)
Iya-iya.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUKO - SIANG
Angga dan Nadine sudah berdiri di depan rukonya. Tapi bukan rukonya yang mereka liat, justru seberangnya.
ANGGA
Pantesan tadi Uda Buyung ekspresinya nggak enak gitu.
REVEAL-- Ternyata ruko Angga depan-depanan dengan Rumah Makan Padang besar yang sudah populer.
Nadine dengan santai menepuk pundak Angga.
NADINE
Dah, tenang. Kita bisa.
ANGGA
Yakin kamu?
Nadine mengangguk.
NADINE
Cuma kayaknya kita nggak bisa berdua doang deh.
Mereka berdua sejenak terdiam, berpikir. Beberapa saat kemudian Angga menatap Nadine seperti mendapatkan ide.
INT. RUMAH ANGGA - TERAS - SIANG
ANGGA
Gimana, Man?
Angga dan Nadine sudah duduk di depan Arman.
ARMAN
Hmmm...
NADINE
Dih, sok mikir.
ARMAN
Hahaha oke-oke, I’m in.
ANGGA
Assiikk!
Mereka bertiga bersuka ria.
Cekrek! Anggika tiba-tiba memfoto Angga, Nadine dan Arman dari belakang.
ANGGIKA
Kedainya butuh desainer nggak, Bang? Kuliahku masih dua bulan lagi, nih.
ANGGA
Hmm..boleh.
ANGGIKA
Oke, nanti aku bikinin logonya. Nama kedainya udah ada?
ANGGA
(menatap Arman)
Nama kedai..
ARMAN
Itu, tanya Nad. Kenapa ngeliat gua. Baru juga gabung.
Nadine berfikir.
NADINE
Konsep kita kan Ricebowl..
Tetangga Angga, Mr. David, keluar dari rumahnya mengantarkan temannya yang baru berkunjung. Angga tidak sengaja melihatnya. Sayup-sayup Angga mendengar kalimat perpisahan mereka, “Nice to meet you,” “Yeah, nice to meet you too,” balas temannya.
ANGGA
Gimana kalo rice..to meet you?
ANGGIKA
Lucu, tuh!
ARMAN
Aku sih yes.
NADINE
Boleh-boleh, nanti tiap ada customer, kita nyambutnya, “Rice to Meet You, mau pesan apa?”
ANGGA
Fix ya?
Nadine mengangguk.
NADINE
Fix!
ANGGA
Arman, Anggika, oke?
Arman dan Anggika mengacungkan jempol.
ANGGA (CONT’D)
Oke..
Angga berdiri dari duduknya. Menjulurkan tangan ke sebelah. Yang lain bingung.
ANGGA (CONT’D)
Ayo tosan!
Arman, Nadine dan Anggika langsung ikut berdiri, menaruh tangan kanan mereka di atas tangan Angga.
ANGGA (CONT’D)
Ke atas ya. RICE TO MEET YOU..
Angga, Arman, Nadine dan Anggika: “Hoy!”
[MONTAGE: Montage scene di bawah ini diiringi lagu HiVi! - Jatuh Bangkit kembali]
- Arman dan Angga mengangat pintu lipat besi tokonya.
- Nadine dan Anggika menyapu lantai.
- Angga menginstal kabel di ujung atas tembok agar rapih, dibantu Arman yang memeganginya di bawah.
- Arman membawa cat berwarna abu-abu muda, ditaruhnya di atas meja.
- Angga, Nadine dan Arman mengecat seluruh tembok, sementara Anggika asik foto-foto. Ada satu momen di sini di mana Anggika memfoto Nadine yang sedang mengecat dengan percikan cat di wajahnya.
- Angga mengarahkan seorang artist yang menggambar mural di tembok. Terlihat mural itu sudah setengah jadi, dengan gambar piring berisikan makanan padang.
- Nadine sibuk dengan dapurnya. Dia mengarahkan tukang untuk instalasi tempat masaknya.
- Sebuah mobil bak parkir di depan toko. Angga menghampiri, sebuah neon box diangkat berlogo Rice to Meet You buatan Anggika.
- Angga mengarahkan seorang tukang untuk pemasangan parket.
- Meja kasir yang dipesan Angga datang. Angga dan Arman bersama tiga orang tukang mengangkatnya ke dalam.
- Angga dan Arman memasang TV di atas meja kasir, sementara Nadine mengarahkan posisinya dari bawah.
- Nadine sibuk dengan workspacenya, dia menata alat-alat memasaknya.
- Di kamar Anggika, Angga mengarahkan adiknya untuk desain packaging.
- Nadine mensimulasikan alur kerja. Dia mengarahkan dari kasir, setelah menerima pesanan dan kertas pesanan muncul taruh di slider order yang berada di sebelah kanannya. Dia kemudian mensimulasikan gerakan sedang menyiapkan atau memasak makanan dan membawanya ke meja platting yang ada di sebelah kiri.
- Bersama Anggika, Angga dan Nadine melakukan sesi pemotretan makanan untuk ditaruh di aplikasi online. Sementara itu Arman sibuk main game di handphonenya.
- Angga membersihkan meja piknik yang ditaruhnya di depan toko untuk customer atau drive ojek online menunggu.
- Arman memanggil Angga dan Nadine, memberi tahu bahwa kedainya sudah naik di aplikasi online. Mereka tos.
- Display menu di TV dihidupkan,
- Angga dan Arman mengangkat satu per satu kardus berisi peralatan masak Nadine. Nadine mengarahkannya untuk menaruhnya di sebuah tempat. (ini nyambung ke Nadine merapihkan alat masaknya)
- Montage diakhiri dengan Nadine mengelap kaca. Dia mundur dan kamera mengikuti mundur sampai kita melihat fisik toko yang sudah jadi. Angga, Arman, Nadine dan Anggika melihat bangga kedai mereka. Mereka saling tos-tosan.
End of Montage.