Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALAN — DAY
Diar dan Mika jalan ke arah pulang. Mereka saling diam. Pandangan mereka berbeda arah.
Jalan terasa sangat panjang dan lama.
Pada akhirnya mereka tiba di perempatan. Mereka mengarah ke jalan pulang masing-masing. Mereka melihat satu sama lain sebelum berpisah. Mika menatap dalam.
Diar mencoba mengatakan sesuatu, tapi dia hanya bisa melambai.
Mika membalik badan dan pergi. Diar diam sambil memandang Mika yang semakin jauh.
Suara motor datang mendekati. Om dan Lia datang.
OM
DIAR
LIA
DIAR
LIA
Lia dan Om memperhatikan Mika.
OM
LIA
DIAR
OM
INT. SEKOLAH - PERPUSTAKAAN — DAY
Diar memandang Mika yang sedang membaca sendiri.
Mika melirik Diar. Diar sedang mengurus peminjaman buku kepada beberapa siswa.
Diar melihat Mika. Mika sibuk membaca.
Jam menunjukan angka 4.
EXT. SEKOLAH - LORONG — DAY
Diar mengunci pintu perpus.
Dari belakang muncul Daril.
DARIL
Diar terlihat tidak nyaman.
DIAR
DARIL
Dari sebelah kiri siswa berbadan jangkung menepuk pundak Diar.
SISWA JANGKUNG
DIAR
Diar mengibas tangannya lalu berusaha kabur.
Namun di depannya ada SISWA GENDUT. Tinggi siswa itu sepantaran dengan Diar tapi lebarnya mampu meblokade seluruh lorong.
SISWA GENDUT
EXT. SEKOLAH - SUDUT SEKRE — DAY
Di dekat toilet blok sekre ada gang panjang sepit. Di sana banyak box kayu, meja, dan kursi lama. Orang sekolah menggunakan tempat ini sebagai gudang.
Diar duduk di salah satu box kayu.
DIAR
DARIL
DIAR
Ketiga orang itu kaget.
DIAR
DARIL
DIAR
DARIL
SISWA JANGKUNG
SISWA GENDUT
DARIL
SISWA GENDUT
Seketika waktu berhenti, Diar berpikir.
DIAR (V.O.)
Pak Sarif duduk di sebelah kanan Diar.
PAK SARIF
Om datang entah dari mana. Dia berdiri di kiri Diar.
OM
DIAR (V.O.)
Lia tiba-tiba muncul. Dia duduk di salah satu meja.
LIA
DIAR (V.O.)
Mika muncul di belakang Diar. Posisinya memungguni Diar.
MIKA
DIAR (V.O.)
Waktu mulai kembali.
DIAR
Si Jangkung mengambil batang kayu lalu memukulkannya ke Si Gendut. Kayunya patah. Gendut menyilangkan tangan gagah.
DARIL
DIAR
DARIL
Waktu berhenti, Diar berpikir kembali.
DIAR (V.O.)
OM
Om pergi begitu saja. Lalu...
SUARA
Suara tersebut datang dari belakang.
Dua sosok macho berdiri dengan gagah. Sosok itu adalah Eyang Guntur dan Pak Andar Suara itu datang dari Eyang Guntur.
EYANG GUNTUR
PAK ANDAR
Diar mengepalkan tangan.
Mata Eyang Guntur terbuka bercahaya. Mata Pak Andar juga.
PAK ANDAR
Mata Diar terbuka. Waktu berjalan.
Diar bangkit dengan cepat hampir meloncat untuk ancang-ancang hook kiri.
Pukulan mengenai Si Gendut yang lalu rubuh terlentang dengan suara keras.
DIAR
Diar menggeparkan tangannya untuk meredakan rasa sakit.
DARIL
Daril melihat Si Gendut terkapar, bingung dengan yang barusan terjadi.
Diar lalu melancarkan tangan kanan kepada kesakralan si Jangkung. Si Jangkung refleks membungkuk melindungi anunya yang kesakitan. Lalu Diar melakukan combo dengan memegang kepala Jangkung dan menebas lutut kanannya ke rahang Jangkung. Jangkung rubuh seketika.
DIAR
Diar mengejar Daril yang mau kabur. Diar menangkapnya lalu melemparnya ke toilet perempuan.
Daril jatuh punggung duluan. Diar menerkam Daril dengan senyum ekstra adrenalin. Diar menindih Daril sambil mengangkat tangannya.
DARIL
Daril mencengkram muka Diar. Diar memegang tangan Daril yang berada di mukanya dan melemparnya ke samping.
Tangan terebut melayang ke arah pintu stool wc membuat pintu itu terbuka.
Daril kaget melihat sesuatu di dalam kamar kecil yang terbuka.
Diar melihat ekspresi Daril lalu menengok ke arah mata Daril memandang.
Mereka melihat Bu Susan di atas wc duduk.
INT. SEKOLAH - RUANG KEPSEK — DAY
Di ruangan kepala sekolah, telah terkumpul sejumlah orang : Bu Kepala Sekolah, Bu Susan, Pak Sarif, Guru yang di dekat pintu, Pak andar dan orang tuanya Daril, Gendut, dan Jangkung. Juga empat murid yang membuat masalah di toilet perempuan.
KEPALA SEKOLAH
BU SUSAN
Pak Sarif menahan tawa.
KEPALA SEKOLAH
IBUNYA GENDUT
KEPALA SEKOLAH
BU SUSAN
IBUNYA GENDUT
Kata ibunya Ridwan sambil memukul kepala Si Gendut yang pipinya di perban.
KEPALA SEKOLAH
PAK SARIF
KEPALA SEKOLAH
Guru di sebelah pintu berdehem, lalu berkata.
PAK SATYO
Bapaknya Si Jangkung mengacungkan jempol pada anaknya.
PAK SATYO
Bapaknya Si Jangkung kaget.
BAPAKNYA ZAHRI
KEPALA SEKOLAH
Tok-tok. Ada suara ketukan pintu. Semua pandangan teralih kepada pintu.
Pintu itu terbuka. Kepala seorang nongol dari pintu, itu Om.
OM
KEPALA SEKOLAH
OM
Om melangkah masuk.
PAK ANDAR
OM
PAK ANDAR
Semua melihat Pak Andar. Bu Kepala Sekolah berdehem.
OM
KEPALA SEKOLAH
OM
Sebagai ketua keamanan saya lakukan sebisa mungkin.
DARIL
OM
KEPALA SEKOLAH
OM
Om meng-sinyal diar.
DIAR
OM
DIAR
OM
KEPALA SEKOLAH
OM
Tok-tok. Suara ketukan terdengar dari pintu. Semua orang lihat pintu itu lagi.
Pintu dibuka dari luar. Kepala seorang nongol dari pintu, itu Mika.
MIKA
KEPALA SEKOLAH
MIKA
KEPALA SEKOLAH
MIKA
OM
MIKA
DARIL
MIKA
KEPALA SEKOLAH
EXT. SEKOLAH - LORONG — DAY
Di luar ruang kepala sekolah, Para guru wali murid mengobrol dengan para orang tua murid masing-masing.
PAK ANDAR
OM
Diar dan Bapaknya jalan berdua.
PAK ANDAR
DIAR
PAK ANDAR
Pak Andar melihat kedepan, lalu berhenti. Diar juga.
Di depan mereka ada Mika bertolak pinggang.
DIAR
PAK ANDAR
Pak Andar berjalan lurus melewati Mika.
Mika dan Diar melihat satu sama lain.
Diar menunggu Mika berbicara. Lalu Mika balik badan.
Diar menghela nafas : sepertinya sekarang bukan kesempatan aku.
Diar melihat Mika.
Mika sedang menengok ke arah Diar, menunggu sesuatu.
Diar melangkah. Mika lalu mulai jalan lagi.
Diar mengikuti Mika.
EXT. SEKOLAH - LORONG BLOK SEKRE — DAY
Mereka sampai di depan sekre literatur.
Mika memutar kunci lalu membuka pintu. Dia berdiri menghadap ruangan sekrenya.
MIKA
Mika masuk mengemasi barang-barangnya.
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
Mika berjalan keluar, Diar menyingkir.
MIKA
INT. JALAN — DAY
Mereka pulang bersama seperti biasa.
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
Mendengar ejekan Mika, Diar tertawa tanpa simpati. Tanpa sadar mereka tiba di perempatan.
Mereka berjalan terpisah lalu berhenti melihat satu sama lain.
Mika dan Diar menunggu salah satu berkata, sampai :
MIKA & DIAR
Mereka tertawa tertahan.
DIAR
MIKA
DIAR
Kamu seneng gak deket sama aku?
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
Diar tersenyum menggeleng.
MIKA
DIAR
MIKA
Diar memutar mata. Mika menertawakan Diar.
MIKA
DIAR
MIKA
DIAR
Mereka berdua berhenti. Mika sadar kembali dengan pertanyan serius Diar.
MIKA
DIAR
Mika berpikir sejenak.
MIKA
Mika tersenyum sambil mengangguk.
DIAR
Diar menggumam sambil balik badan, lalu dia melambai.
Mika balik badan dan pulang ke arah rumahnya. Dia tersenyum. Di background Diar terlihat menjauh.