Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rencana Literatur Kehidupan SMA
Suka
Favorit
Bagikan
3. Act II : Sequence #3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUMAH JURAGAN - KAMAR DIAR — DAY

Diar sedang tidur nyenyak. Tiba-tiba seseorang mengguncang tubuhnya.

LIA

Diar.

Lia, rapi dengan seragam SMA, mengguncang Diar semakin keras.

LIA

DIAR!

DIAR

Ah... apa?

LIA

Sekolah.

Diar melihat hp.

DIAR

Masih jam 4!


EXT. JALAN — DAY

Hari masih pagi sekali, matahari baru muncul, embun masih belum buyar. Diar menguap.

Diar dan Lia jalan kaki ke sekolah.

DIAR

Kamu kenapa sih, Jet lag? Tidur gak tadi?

LIA

Kamu ada rencana gak?

DIAR

Rencana apa?

LIA

Apa aja gitu, buat bikin Eyang ngebatalin wasiat dia.

DIAR

Kalau aku, sih, gak masalah sama kamu.

LIA

Hoooeek!

Lia mengekspresikan kejijikannya. Diar tertawa puas.


EXT. SEKOLAH - GERBANG — DAY

Diar telah menjelaskan obrolannya dengan Eyang Guntur.

LIA

Hah, kesannya gak beralasan gitu gak sih?

DIAR

Ya, Eyang bilangnya ke aku sih, kalo ke kamu aku gak tau.

LIA

(mikir)
Rencana...

Mereka memasuki gerbang sekolah. Seorang SATPAM baru membuka pintu gerbang.

SATPAM

Eh, Yar pagi banget.

DIAR

Pak.

Diar membungkuk sopan, Lia mengikuti gestur Diar. 

Diar melihat parkiran, ada satu motor, motor Om.

LIA

Abis ini ada upacara?

DIAR

Ada. Kelas juga udah mulai di hari pertama.

LIA

Tau lah, emangnya kamu kira tas ini isinya apa?

OM

Hey, Yar.

Dari kejauhan Om melambaikan tangan, seragam SMA-nya rapi penuh atribut. OM menghampiri Diar dan Lia.

DIAR

Hey, Om pagi banget.

OM

Kamu justru yang kepagian. Aku mah dah biasa.

LIA

Om biasa pagi?

DIAR

Anak rajin dia. Ketua OSIS, ketua adat pramuka, ketua keamanan, ketua kelas.

LIA

Tua, ya?

DIAR

Iya.

OM

Bukan gitu, kalo pagi-pagi kan enak, menyehatkan buat mata.

DIAR

Matanya juga udah tua.

LIA

Haha.

OM

Lia kamu udah tahu dimana kelasnya?

Om dan Lia mengobrol, Om memberi panduan tentang sekolah.

Diar teralihkan pandangannya pada perempuan. Dia tertarik dengan bawaannya, tas box jinjing hitam, plastik, berisi mesin tik. Dia adalah Mika.

LIA

Nggak, tapi kalo ruang guru tau dimana? Aku mau ketemu wali kelas dulu, laporan buat murid pindahan.

DIAR

Siapa...

LIA

Bu Susan Sulistian kalo gak sal-

DIAR

... yang nanya.

Diar berkata sambil jalan berlalu. Om menahan tawa.

LIA

Hah?

OM

Lol, kamu ngebangunin dia pagi-pagi, sih.

Om pergi menjauh. Lalu berhenti, Om melihat Lia bingung.

OM 

Ayo, jadi gak ke ruang guru?


EXT. SEKOLAH - LAPANGAN UPACARA — DAY

Kepala sekolah menyampaikan pidato. Siswa berbaris melaksanakan upacara.

Diar menguap di barisan terakhir.


INT. SEKOLAH - KELAS DIAR — DAY

Kelas penuh, banyak siswa mengobrol.

Om duduk di kursi depan, membaca manga. Teman sekelas OM datang duduk di seblah bangku OM, dia adalah DARIL.

DARIL

Hey Om, pagi-pagi udah belajar?

OM

Hey, Ril. Lagi belajar banget ini, jangan ganggu.

DARIL

Hey Om, tadi malem liat kembang api, gak?

OM

Ugh, nggak, aku kemaren malem belajar serius banget.

DARIL

Tapi kedengerankan?

OM

Pake earphone.

DARIL

Oh... Sayang banget gak liat. Anak-anak pada ngomongin tuh.

Om melihat sekeliling, orang-orang mengobrol.

OM

Oh ya?

DARIL

Terus ada rumor, kalo kembang apinya dari rumah juragan, rumahnya Diar. Om tahu gak?

OM

Gak.

DARIL

Ngomong-ngomong si Diarnya mana?

Om melihat kebelakang, kursi Diar, cuma ada tasnya.

OM

Ugh...

Om memegang kerutan dahinya.

Guru perempuan masuk. Para murid buru-buru duduk.

OM

Sikap. Beri salam.


EXT. SEKOLAH - SUDUT RAHASIA — DAY

Di sebuah taman tanaman obat ada sebuah jalan sempit menuju sudut sekolah. Di sana ada sebuah gazebo kecil terbuat dari bambu beratap ijuk.

Diar tertidur di gazebo tersebut. Tiba-tiba buku menampar lututnya.

Diar terbangun dan melihat seorang pemuda tampan dengan seragam guru sekolah :

PAK SARIF

Hey Diar, gak masuk kelas?

DIAR

Pa Sarif bolos juga?

PAK SARIF

Hush, aku gak ada ngajar hari ini. Gi ngapain di sini?

DIAR

Gak ngajar ngapain ke sekolah? Guru-guru pada kemana sih? Biasanya ada orang disini.

PAK SARIF

Guru-guru lain masih ada yang liburan, makanya aku ngegantiin beberapa.

DIAR

Berati ngajar, dong?

PAK SARIF

Nggak.

DIAR

Hmm.

Pak sarif mengambil bungkus rokok dari sakunya. Dia mengambil sebatang menawarkan Diar

PAK SARIF

Gimana, udah ngomong sama eyang?


EXT. SEKOLAH - SUDUT RAHASIA — LATER

Dua orang, guru dan murid merokok di gazebo sekolah. rokok mereka sudah setengah habis. Diar berbaring, Pak Sarif duduk.

Diar sudah menjelaskan obrolannya dengan eyang kepada Pak Sarif.

PAK SARIF

Oooh... buat lah rencana

DIAR

Hm.

PAK SARIF

Jadi, kapan?

DIAR

Kapan aja lah, nunggu pertemuan yang tidak terduga.

PAK SARIF

Apaan, emang kamu perempuan era penjajahan?

DIAR

Emang apa salahnya laki-laki nunggu? Hidup emansipasi!

Pak Sarif berdiri dan membuang rokoknya.

PAK SARIF

Diar, inget Eyang : harga diri. Kamu liat jari aku, ada cincin gak? Laki-laki harus buat rencana. Harus buat, membuat, aktif. Laki-laki itu harus aktif, jangan pasif, oke?

DIAR

Apa Pak Sarif barusan nunjukin kalo bapak gak punya... ehem, Harga diri?

PAK SARIF

Oh, nggak. Jari-jari ini masih kosong karena rencana aku jangka panjang.

DIAR

Hmm.

PAK SARIF

Kalo kamu jangan lama-lama, biar punya istri SMA.

DIAR

Lol.

Pak sarif melihat hp.

PAK SARIF

Whoops, aku kelas dulu ya. Kamu juga jangan lupa masuk kelas nanti.

Diar mengangguk peduli amat.

Pak Sarif pergi beberapa langkah. Dia ingat sesuatu, berhenti terus balik lagi.

DIAR

Kenapa?

PAK SARIF

Diar kamu gak ada rencana kan?

DIAR

Kata itu mulai nyebelin, deh.

PAK SARIF

Gak, maksudnya, kamu gak akan masuk kelas kan? Nih, kembaliin ke perpus.

Pak Sarif memberi buku kepada Diar.

DIAR

Padahal abis ini mau masuk kelas. Bukannya tadi bilang jangan lupa?

PAK SARIF

Yah, nanti kamu bisa masuk abis istirahat, oke?

DIAR

Kenapa gak balikin sendiri aja?

PAK SARIF

Itu udah lewat 1 bulan masa pinjam.

DIAR

Jadi aku yang bayar denda?

PAK SARIF

Nggak-gak, kamu kembaliin aja ke rak langsung. Kalo aku yang masuk perpus nanti ketahuan. Tolong ya?

Diar mengangguk sambil ngusir. Pak Sarif pergi.


INT. SEKOLAH - PERPUSTAKAAN — DAY

Diar nongol di pintu perpus. Memasuki stealth mode, dia menelusuri bayangan rak buku dengan taktis. Diar mencari rak buku tertentu.

Diar menemukan rak buku tersebut. Dia mengeluarkan bajunya dari celana dan mengambil buku yang dia sembunyikan di balik baju. Diar mengembalikan buku itu.

Diar berjalan melihat-lihat.

DIAR

Ga ada siapa-siapa, juga.

Diar berjalan keluar.

PEREMPUAN (O.S.)

Kata siapa gak ada?

Diar kaget.

Seorang guru perempuan bernama BU SUSAN berada di samping Diar, lorong antara rak buku tepat sebelum pintu keluar.

DIAR

Eh, Bu Susan, Gak ada kelas?

BU SUSAN

Ada tadi, tapi ibu gak liat kamu masuk kelas.

DIAR

Ah... Tadi pelajaran ibu, ya? Kalo Diar tahu, pasti tadi masuk.

BU SUSAN

Kamu lagi ngapain?

DIAR

Belajar, Bu.

BU SUSAN

Hmmm... kalo gitu berapa pH larutan garam CH3COONa bermassa 10 gram yang di larutkan ke dalam 200 mililiter air, jika diketahui tetapan asam adalah 10 akar min 5?

SuperImpose : grafik Cara Rumus

DIAR

Uh... 9 plus log akar 6?

SuperImpose : BENAR!

BU SUSAN

Siapa wali kelas kamu?

DIAR

Pak Sarif, Bu.

BU SUSAN

Oh, Pa Sarif yah. Hmmm... Kalo gitu pulang sekolah ketemu sama ibu.

Bu Susan berjalan keluar.

DIAR

Loh, jawaban saya bener, kan Bu? Gak ketemu sama Pak Sarif aja?

BU SUSAN

Jangan kabur.

Bu susan menutup pintu perpus.


INT. SEKOLAH - KELAS DIAR — DAY

Diar duduk di bangkunya dengan tangan di mukalelah memikirkan kesialannya.

Om datang ke bangku Diar.

OM

Hey, Yar dari mana aja tadi?

DIAR

Belajar.

OM

Wadafuk?


INT. SEKOLAH - KELAS DIAR — LATER

Bel berbunyi.

GURU

Jangan lupa tugas buat minggu depan. Assalamualaikum.

KELAS

Walaikumsalam.

Guru meninggalkan kelas.

Kelas ramai, siswa mengobrol, suara bangku berdecit.

Diar mengepak barang.

OM

Oy, jangan lupa Bu Susan.

DIAR

Hmm.

Diar keluar kelas.


INT. SEKOLAH - RUANG GURU — DAY

Diar masuk ruang Guru. Dia menunduk sopan pada guru yang duduk di meja di sebelah kiri.

DIAR

Pak, meja Bu Susan mana?

Guru itu menunjuk meja di sebelah kanan Diar.

BU SUSAN

Hey, Diar.

Diar menuju meja Bu Susan.

BU SUSAN

Kamu tahu bakal disuruh apa?

DIAR

Ngepel WC?

BU SUSAN

Nggak, karena kayaknya kamu cocok di perpus. Ibu jadiin kamu penjaga perpus.

Diar diam menggaruk kepala.

BU SUSAN

Saat istirahat pertama, kedua, sama pulang sekolah.

DIAR

Pulang sekolah, sampe kapan?

BU SUSAN

Sampe sekolah tutup.

DIAR

Hah, Jam 5?

BU SUSAN

Yes. Setiap hari sekolah, termasuk hari Sabtu.

DIAR

Sabtu kan libur, Bu. Terus kenapa tiap hari? Bukannya udah ada yang jagain?

BU SUSAN

Sabtu masih ada ekstrakurikuler yang memakai perpus, dan jika tidak seperti itu maka bukan hukuman namanya.

Bu susan mencari sesuatu di Laci meja

DIAR

A...

Bu Susan memberi kunci

BU SUSAN

Oke ini kunci perpus, jangan lupa kunci pas pulang.

Bu Susan menyodorkan tangan.

Diar mau salim, tapi Bu Susan menarik tangnnya sehingga jadi jabat tangan biasa.

BU SUSAN

Selamat ya, Diar.

DIAR

Ya-ya.

BU SUSAN

Bukan, kamu tunangan sama Lia si anak baru di kelas ibu, kan?

DIAR

Ya-hm? Tau dari mana?

BU SUSAN

Tau, lah.

DIAR

Ya udah, saya balik duluan ya, Bu.

BU SUSAN

Eh-eh.. Hukuman kamu mulai hari ini.

DIAR

Sekarang juga? Tapi sampe kapan?

BU SUSAN

Sampe ibu bosen. Dadah.

Diar menuju pintu. Dia menunduk lagi kepada guru di dekat pintu.

GURU

Selamat Diar.

Diar tersenyum maksa dan keluar ruangan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar