Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
152. INT. KANTOR RENA - NIGHT
11 tahun kemudian.
Jendela kantor menampilkan pemandangan kota yang indah. Rena sedang duduk di meja di ruangan kerja pribadinya. Monitor di atas mejanya sangat besar. Dia sudah menjadi seorang pemudi, usianya kini 29 tahun. Dia mengenakan setelan formal. Dari pemandangan di jendela dapat diketahui bahwa kantor itu terletak di lantai yang tinggi. Dia menandatangani SEBUAH KERTAS, lalu dia berikan kepada JUNIORNYA (24) yang berdiri di hadapannya.
Juniornya keluar dari ruang kantor. Rena melanjutkan pekerjaannya. Monitor di depannya menunjukkan model 3D dari sebuah rumah 4 lantai dan terlihat futuristik. Handphone Rena BERDERING. Dia mengangkatnya.
153. INT. SHOW ROOM GAUN WEDDING - NIGHT
Rini sedang menelepon Rena. Penampilannya kini lebih feminim. Dia sudah menjadi pemudi dan usianya 28 tahun. Di belakangnya terlihat SEORANG PELANGGAN WANITA mengenakan baju pengantin sedang bercermin. SEORANG KARYAWAN sedang membantu pelanggan itu memakai mahkota pengantin. Di sekitarnya tergantung banyak gaun pengantin.
154. INT. MOBIL RENA - NIGHT
Rena mengendarai mobil dan berhenti di depan sebuah rumah 2 lantai, dari fasadnya dapat diketahui bahwa rumah ini mungkin memiliki 3 kamar tidur dan halaman yang cukup luas untuk 1 mobil. Rena membunyikan KLAKSON. Dari jendela mobil, terlihat Rini keluar dari pagar.
Dia menahan pintu pagarnya untuk Roni yang berjalan keluar dengan perlahan. Roni sudah tua, usianya kini 56 tahun. Dia masih terlihat sehat, namun sudah tidak lincah dan kuat seperti dulu. Rini mengunci pagarnya, lalu menggandeng Roni dan menuntunnya berjalan ke mobil.
Rini membuka pintu mobil bagian depan, Roni masuk ke dalam mobil.
Roni duduk. Rini membuka pintu belakang mobil, lalu duduk. Rena mulai mengemudikan mobilnya.
155. INT. RESTORAN RAWON - NIGHT
Rini, Rena dan Roni masuk ke dalam sebuah restoran yang bagus, tidak mewah, tetapi bagus, indoor dan ber-AC. Interiornya sederhana. Ada sebuah TIRAI BESAR BERWARNA MERAH di dinding restoran itu. Meja-meja terisi penuh oleh PELANGGAN-PELANGGAN. BEBERAPA PELAYAN mondar-mandir. Di depan pintu, SEORANG PELAYAN menyambut mereka.
Pelayan 1 menuntun mereka ke sebuah meja kosong yang terletak di tengah-tengah. Dia mengangkat papan acrylic bertuliskan "Reserved" dari atas meja itu.
Rini, Rena dan Roni duduk. Roni duduk membelakangi tirai merah di dinding.
Rena tersenyum ke pelayan itu. Pelayan itu pergi dari sana. Roni melihat-lihat ke sekitar. Dia menengok ke belakang, perhatiannya tertuju pada tirai merah di dinding.
Mereka bertiga tertawa. Pelayan 1 datang membawa sebuah NAMPAN berisi 3 PIRING NASI YANG SUDAH DIBULATKAN, 1 GELAS TEH HANGAT dan 2 GELAS ES TEH MANIS. Dia menyajikan 3 piring nasi untuk Roni, Rini dan Rena. Lalu menyajikan segelas teh hangat untuk Roni, dan dua gelas es teh manis untuk Rini dan Rena.
Rena, Roni dan Rini mengangguk. Pelayan itu pergi.
Pelayan 1 kembali membawa nampan berisi 3 MANGKUK RAWON dan 3 PIRING SAMBAL 3 SEKAT berisi sambal, jeruk nipis dan toge-togean. Pelayan itu menyajikannya kepada masing-masing Roni, Rini dan Rena.
Pelayan 1 pergi.
Roni mencicipi kuah rawon itu. Dia tidak terlihat menikmati. Rini dan Rena belum makan. Mereka memperhatikan bapaknya.
Roni menyendok nasi, lalu mencampurnya dengan kuah rawon dan daging sapi, lalu memakannya. Dia tidak terlihat menikmati, malahan dia seperti terkejut.
Kini Roni terlihat sedih.
Tirai merah terjatuh, kita tidak melihat apa yang ada dibalik tirai itu. Suara TIRAI TERJATUH membuat Roni menengok ke belakang. Dia melihat apa yang ditutupi tirai itu sedari tadi, lalu matanya berlinang, dan dia menangis.
Di dinding yang ditutupi oleh tirai itu, ternyata sebuah mural bergambar wajah Roni dan Rowena, yang terlihat bahagia sambil menatap satu sama lain, persis seperti foto yang Roni dan Rowena ambil di dapur di masa lalu. Di bawah wajah Roni dan Rowena, merupakan mural tipografi yang bertuliskan "Rawon Roni dan Rowena."
Semua orang di sana berdiri dan BERTEPUK TANGAN. Roni berdiri. Dia melihat ke orang-orang itu, satu per satu. Roni melihat seseorang menghampirinya, dia tampak mengenali orang itu. Dialah Aswan yang sudah menjadi pemuda. Usianya sekarang 30 tahun. Dia memakai atribut pelayan.
Aswan dan Roni berpelukan.
Pelayan 1 datang memberikan sebuah CELEMEK kepada Aswan, lalu berjalan pergi. Aswan memakaikan celemek itu kepada Roni. Celemek itu berlogo Rawon Roni dan Rowena. Roni terlihat bahagia dan terharu. Rena dan Rini mulai menangis bahagia melihat ayahnya.
Rini dan Rena bergegas menghampiri Roni. Mereka bertiga berpelukan. Semua orang BERTEPUK TANGAN. Aswan ikut bahagia dan bertepuk tangan melihat mereka berpelukan. Dalam pelukan itu, mereka bertiga larut di dalam tangis.
Lalu kita melihat Mural Roni dan Rowena, seakan mural tersebut merupakan lambang cinta abadi antara Roni dan Rowena.
SELESAI