104. INT. LANTAI 2 RAWON ROWENA - NIGHT
Roni berdiri di belakang tembok putih polos di ruang tamunya. Di hadapannya, Rini sedang memegang handphone dan mengarahkan kameranya kepada Roni. Rena di belakang Rini, ikut melihat layar handphonenya.
RINI
Bapak udah siap?
RONI
Udah.
RINI
Rini rekam ya.
(jari ikut berisyarat)
Satu.. Dua.. Mulai.
Kamera handphone merekam. Roni berdeham. Dia melambaikan tangan ke kamera.
RONI
Halo semuanya, salam kenal, saya Roni, owner dari Rawon Rowena. Saya yakin beberapa dari kalian sudah mendengar kabar miring mengenai saya dan rumah makan saya yang dilontarkan oleh seorang influencer bernama Dinda Bastian. Saya ingin klarifikasi kalau itu semua tidak benar. Saya tidak pernah mengundang dia maupun menjanjikan apapun. Yang sebenarnya terjadi adalah, dia datang untuk makan bersama teman-temannya, lalu ketika waktunya membayar, dia bernegosiasi agar semua pesanannya ditukar dengan exposure. Tentu saya menolaknya, karena memang tidak ada perjanjian di awal. Tetapi pada akhirnya saya setuju untuk menggratiskan tiga porsi besera seluruh minumannya.
Roni mengeluarkan NOTA PUTIH dari saku celananya.
RONI
Ini saya masih ada bukti notanya.
Kamera handphone zoom ke nota. Tertulis 8+4 mangkok, 6 es teh manis, 2 teh tawar. Total harga 456 ribu dicoret menjadi 315 ribu. Tanggal 2 Februari 2023.
RONI
(menunjuk tanggal di nota)
Lihat, tanggalnya sesuai. Jadi, jangan percaya. Apakah ada bukti kalau saya mengundang dia dan menjanjikan sesuatu?
Kamera kembali zoom out. Roni mengantungi kembali notanya.
RONI
Saya juga punya saksi, ada beberapa pelanggan di saat itu yang masih saya ingat, juga ada karyawan saya. Jadi mohon semuanya, jangan percaya, dan terus mampir ke Rawon Rowena. Terima kasih.
Rini menurunkan handphonenya.
RENA
Bagus pa.
RINI
Iya bagus, Bapak fotogenik juga di kamera.
RENA
Bapak ada bakat jadi pemain film drama kayaknya.
RONI
Ah enggaklah, bisa aja kamu. Mudah-mudahan masyarakat percaya ya, dan masalah ini cepat selesai.
105. INT. KELAS RENA - DAY
Jam istirahat. Rena sedang makan di kelasnya. Rini masuk ke kelasnya dan menghampiri Rena. Dia menggenggam handphone.
RINI
(menepuk pundak Rena)
Kak. Lihat deh.
RENA
Ada apa Rin?
Rini memperlihatkan layar handphonenya.
DI LAYAR HANDPHONE
Memperlihatkan tampilan gugul maps, total bintang 4.1 dari 472 total ulasan. Review-review dari atas ke bawah terbaca seperti ini:
- Juvendi. Bintang 5: "Setelah nonton klarifikasi ownernya, saya percaya ownernya. Si Dinda ini asal ngomong gak ada bukti pula."
- Reza. Bintang 5: "Saya salah, saya balikin bintang 5 nya."
- Jayko. Bintang 5: "Dasar influencer kurang laku langsung cari sensasi! Lapak orang mau diganggu!"
106. INT. DAPUR RAWON ROWENA - DAY
Roni sedang menuang kuah rawon dari panci besar ke dalam sebuah mangkuk. Rena membuka pintu dapur.
RENA
Sore bapak! Rena bawa berita bagus.
RONI
Sore, Rena. Ada apa?
RENA
Rating rawon kita udah naik lagi loh. Orang-orang udah mulai percaya dan dukung rawon kita lagi.
RONI
Oh ya? Bagus dong. Pantesan hari ini kayaknya agak ramai.
RENA
Iya, kan udah Rena bilang emang harus klarifikasi.
107. INT. RAWON ROWENA - NIGHT
Jam dinding menunjukkan pukul 22.15. Meja-meja kosong dan rapih. Keadaan gelap. Lantai bersih. TELEPON RUMAH BERDERING. Setelah lima deringan, Roni turun melalui tangga, lalu berjalan ke belakang kasir dan mengangkat teleponnya.
RONI
Halo, selamat malam?
TARIQ (VOICE OVER)
Selamat malam, betul dengan pak Roni owner dari Rawon Rowena?
RONI
Betul, dengan siapa saya berbicara?
TARIQ
Salam kenal pak, saya Tariq, managernya Dinda Bastian.
RONI
Oh iya, salam kenal. Ada apa pak?
TARIQ
Saya ingin mengundang bapak untuk bermediasi bersama saya dan juga Dinda, tujuannya untuk berdiskusi mengenai masalah yang sedang ramai di sosmed dan mencari penyelesaian secara kekeluargaan. Bila perlu juga membicarakan kompensasi untuk kerugian yang ada.
RONI
Kapan pak?
TARIQ
Besok di jam satu siang bisa?
RONI
Oke, bisa.
TARIQ
Baik, saya sebutkan alamatnya ya pak.
108. INT. BASTIAN TOWER - LOBBY - DAY
Roni berdiri di lobby tower yang sangat bagus dan besar. KARYAWAN-KARYAWAN berlalu lalang. Dia membaca huruf timbul di belakang counter resepsionis, BASTIAN TOWER. Roni berjalan dan berhenti di depan counter resepsionis. DUA ORANG RESEPSIONIS WANITA (27) terlihat sedang bekerja.
RESEPSIONIS 1
(menyambut Roni)
Selamat siang, mau ke mana pak?
RONI
Selamat siang bu, saya ada janji dengan bapak Tariq dan Dinda Bastian.
RESEPSIONIS 1
Oh, di lantai 19 ya pak, boleh minta KTP nya?
Roni mengeluarkan dompetnya, lalu mengeluarkan KTP dari dalamnya dan memberikannya kepada Resepsionis 1. Resepsionis 1 menerimanya, lalu memberikan kartu akses kepada Roni.
RESEPSIONIS 1
Ini aksesnya. Akan diantar oleh rekan saya ya pak.
Resepsionis 2 berdiri lalu berjalan ke depan counter.
RESEPSIONIS 2
Ayo pak, mari saya antar.
109. INT. BASTIAN TOWER - LIFT - DAY
Roni berdiri di dalam lift bersama resepsionis 2. Deretan tombol lift menunjukkan bahwa tombol angka 19 menyala dan angka tertinggi lantai di gedung itu adalah 31. Layar penunjuk lantai di lift naik dari angka 16, 17, 18, dan akhirnya 19. Pintu lift terbuka.
RESEPSIONIS 2
Mari, silahkan pak.
Resepsionis 2 mempersilahkan Roni untuk keluar dari lift terlebih dahulu.
RONI
Terima kasih, bu.
110. INT. BASTIAN TOWER - LT 19 - CONTINUOUS
Roni keluar dari lift, lalu resepsionis 2 keluar dari lift. Mereka berada di lorong lantai 19. Resepsionis 2 berjalan, Roni mengikutinya.
111. INT. BASTIAN TOWER - RUANG MEETING - DAY
Resepsionis 2 membukakan pintu untuk Roni.
RESEPSIONIS 2
Silahkan pak.
Roni menganggukkan kepalanya lalu masuk ke dalam. Ada sebuah meja panjang di ruang meeting itu dengan 8 bangku.
RESEPSIONIS 2
Duduk di mana aja boleh pak. Nanti ditunggu sebentar ya.
RONI
Iya, terima kasih.
RESEPSIONIS 2
Sama-sama pak.
Resepsionis 2 pergi. Roni duduk di kursi paling ujung. Jam dinding menunjukkan pukul 13.11. Terdengar suara PINTU RUANG MEETING TERBUKA. Roni melihat ke arah sana. Dinda Bastian masuk ke dalam ruangan, di belakangnya TARIQ mengikuti, lalu SEORANG PRIA (51) yang menjinjing TAS KERJA. Roni berdiri. Dinda menyalami Roni sambil tersenyum.
DINDA
Halo Pak Roni.
RONI
Halo.
Tariq menyalami Roni.
TARIQ
Salam kenal pak, saya Tariq, managernya Dinda.
RONI
Oh yang berbicara di telepon sama saya.
TARIQ
Betul pak.
Pria itu menyalami Roni.
KARNO
Salam kenal pak Roni, saya Karno. Kuasa hukum Dinda.
Roni tidak langsung menjawab. Dia bingung mengapa ada kuasa hukum di sini.
RONI
Saya Roni.
Karno melepaskan tangannya. Mereka semua duduk. Roni duduk di kursi tengah sebelah luar meja, Karno duduk di hadapan Roni, Tariq di kanan Karno, Dinda di kiri Karno.
TARIQ
Jadi hari ini kita akan membahas penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang sempat viral di antara pak Roni dan Dinda. Langsung saja pak Karno.
Roni mendengarkan dengan seksama. Dinda tampak seperti menahan senyum.
KARNO
Baik pak Tariq. Saya dari kuasa hukum Dinda, mewakili Dinda ingin menuntut permohonan maaf dari Pak Roni secara terbuka yang harus diupload di media sosial..
RONI
(bingung)
Sebentar-sebentar. Kenapa saya harus minta maaf?
KARNO
Biar saya selesaikan. Permohonan maaf secara terbuka yang diupload di media sosial, karena fitnah yang dilontarkan oleh bapak Roni.
RONI
Fitnah? Saya yang difitnah. Dinda yang upload terlebih dahulu di media sosial dan bilang kalau saya mengundang dia untuk review, menjanjikan dia sesuatu, saya ngatain dia dan teman-temannya gak mampu lah, padahal itu semua gak bener, itu semua gak terjadi.
KARNO
Ya, bapak betul. Itu semua memang gak terjadi.
RONI
(semakin bingung)
Maksudnya?
KARNO
Bapak gak tau ya salah bapak apa?
Roni berpikir. Dia semakin bingung dan tidak mengerti dengan apa yang terjadi?
RONI
Saya? Salah apa?
KARNO
Bapak pasti gak ngerasa salah apa-apa, kan? Biar saya jelaskan. Dinda memang mengupload video klarifikasi..
DINDA
(menyela)
Curhat pak lebih tepatnya.
KARNO
Iya, curhat. Dinda memang mengupload video curhat yang mana dia berkata kalau dia diundang ke sebuah rumah makan, dijanjikan gratis makanan, dan diperlakukan tidak enak bahkan sampai dikata-katai. Tetapi apa Dinda pernah bilang kalo rumah makan itu Rawon Rowena, rumah makan bapak?
RONI
(mengkerutkan dahi dan alisnya)
Apa?
KARNO
Di video itu, Dinda gak pernah menyatakan bahwa rumah makan yang dia maksud adalah rumah makan bapak. Lantas kenapa bapak berasumsi kalau itu rumah makan bapak?
Roni berpikir cukup lama, mengingat-ngingat apakah benar Dinda tidak pernah mengucapkan rawon rowena di video itu, dan memang benar Dinda tidak pernah mengucapkannya.
RONI
Tapi dia upload video itu sesudah video ulasan rumah makan saya.
KARNO
Itu gak membuktikan kalau rumah makan yang Dinda maksud adalah rumah makan bapak.
TARIQ
Pak Roni, Dinda itu setiap hari pasti ada bikin video ulasan untuk rumah makan. Namanya juga influencer kuliner.
DINDA
Kadang satu hari bisa dua rumah makan saya kunjungi, kadang tiga.
TARIQ
Nah! Berarti kemungkinannya sangat besar kalo rumah makan yang dimaksud adalah rumah makan lain, bukan rawon rowena.
RONI
Tapi komentar di dalam video itu semua bilang kalo rumah makan yang dimaksud adalah rumah makan saya.
KARNO
Kita gak bisa mengendalikan jari orang mau ngetik apa, pikiran orang mau berasumsi apa. Yang harusnya anda serang itu yang berkomentar. Mengapa mereka main berasumsi saja mengenai hal yang gak pasti?
RONI
Enggak, saya yakin benar kalo yang dimaksud itu adalah rumah makan saya.
TARIQ
(kepada Dinda)
Memangnya benar yang kamu maksud di video itu adalah rawon rowena?
DINDA
Bukan..
RONI
Kamu jangan bohong. Saya masih punya struknya. Ada saksinya juga, ada karyawan saya dan beberapa pelanggan saat itu.
KARNO
Semua itu tetap gak bisa buktiin apa-apa.
Roni membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu untuk membela dirinya, tetapi dia kehilangan kata-kata.
KARNO
Yang saya tau pasti dan bisa dibuktikan dengan jelas, Dinda tidak pernah menyebut rawon rowena, tetapi bapak dalam video klarifikasi bapak menyebut dengan jelas nama Dinda Bastian.
TARIQ
Bapak tahu apa akibatnya pak? Pekerjaan Dinda jadi terganggu. Gak ada lagi yang ngundang dia untuk review. Dia juga kehilangan banyak follower. Dan yang lebih parah adalah psikologis Dinda jadi terganggu karena dia banyak menerima hujatan dan komentar buruk. Dinda, apa kamu mau ceritain komentar apa aja yang kamu terima?
Roni melihat ke Dinda. Dinda sedang menundukkan kepalanya hingga wajahnya hanya terlihat sedikit saja.
TARIQ
Ada yang ngatain dia pelacur, tukang bohong, tukang fitnah, murahan. Ada yang nyuruh dia mati. Gara-gara itu, Dinda disuruh konseling ke terapis.
KARNO
Biar saya jelaskan ya, pak. Bapak Roni sudah melanggar pasal 27 ayat 3 UU ITE, dengan hukum penjara maksimal 4 tahun dan denda maksimal 750 juta rupiah. Kami sudah pasti akan menuntut bapak ke pengadilan. Pasti.
(mengeluarkan selembar kertas dari dalam tasnya)
Atau, bapak bisa meminta maaf secara terbuka.
Karno menaruh SELEMBAR KERTAS TEXT PERMOHONAN MAAF di atas meja, lalu menggesernya ke hadapan Roni. Roni mengangkat kertas itu dan membacanya sejenak.
RONI
Saya gak ngerti. Kenapa saya harus minta maaf? Saya gak salah. Saya yang difitnah. Saya yakin rumah makan yang dimaksud itu rumah makan saya!
KARNO
Bisa bapak buktikan itu? Kalau bisa, ya mari kita ke pengadilan saja. Saya yakin bapak orang cerdas, dari pembicaraan kita, bapak pasti sudah tau kan pihak mana yang punya bukti lebih kuat? Bapak yakin mau maju ke pengadilan?
Roni menyenderkan tubuhnya.
TARIQ
Jangan memperjuangkan peperangan yang dari awal gak akan bisa bapak menangkan.
Roni kalut, tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia melihat ke Dinda. Dinda menundukkan kepalanya, sambil tersenyum tipis.
RONI
Ngapain kamu senyum-senyum? Ini yang kamu mau? Hah!
Dinda menegakkan kepalanya, dengan cepat senyum itu diubahnya menjadi sedih.
DINDA
Aku gak senyum, bapak kenapa fitnah saya lagi? Gak cukup fitnah saya sekali?
TARIQ
Mohon kecilkan suaranya pak, ini ruang rapat.
RONI
Dari awal kalian memang gak mau mediasi, kalian maunya ngejebak saya.
TARIQ
Kami gak menjebak bapak, kami hanya menyampaikan kebenarannya. Dan ini kebenarannya, bapak memfitnah dan mencemari nama Dinda.
KARNO
Sudah-sudah. Kami akan tunggu permintaan maaf bapak dalam 1 kali 24 jam. Ucapkan sesuai dengan kalimat yang sudah kami tulis di kertas itu, jangan ada yang dikurangi atau ditambahi, satu koma pun. Maka kami akan memaafkan bapak, atau, kita bisa bertemu di pengadilan. Pilihan di tangan bapak.
Karno berdiri. Tariq dan Dinda ikut berdiri, mereka berjalan keluar ruang rapat.
TARIQ
Pikirkan nasib anak-anak bapak sebelum bapak memutuskan.
Mereka bertiga keluar ruangan. Roni termenung duduk di ruang rapat yang telah kosong itu.
112. INT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY
Jam menunjukkan pukul 15.00. Rumah makan dalam keadaan cukup ramai. Roni masuk ke dalam rumah makan lalu berjalan ke belakang kasir. Aswan sedang berdiri di belakang meja kasir.
RONI
Semua baik-baik saja?
ASWAN
Iya pak.
RONI
(menepuk pundak Aswan)
Kerja bagus.
Roni duduk di belakang meja kasir. Dia menundukkan kepalanya, merenung untuk beberapa saat.
113. INT. LANTAI 2 RAWON ROWENA - NIGHT
Kertas permohonan maaf dibanting ke atas meja ruang tamu.
RINI
Gak bisa gitu dong! Bapak kan gak salah!
Roni sedang duduk di sofa, terlihat tidak bersemangat. Rena dan Rini sedang duduk di sofa yang lain.
RENA
Iya! Yang difitnah itu bapak, bukan sebaliknya.
RINI
Si Dinda itu yang fitnah bapak. Bapak kan cuma klarifikasi.
RONI
Di video itu, Dinda gak pernah bilang kalo rumah makan yang dia maksud adalah rawon rowena.
Rini dan Rena melihat satu sama lain sambil berpikir.
RENA
Masa sih?
RINI
Setelah diinget-inget, emang iya sih.
RONI
Sedangkan bapak sebut nama dia di video klarifikasi bapak.
RENA
Tapi bapak yakin kan yang dimaksud itu emang rumah makan kita?
RONI
Yakin, tapi di pengadilan, yakin aja gak cukup. Harus ada bukti. Bapak gak punya bukti yang kuat. Dia tinggal bilang kalo yang dia maksud bukan rawon rowena, tapi rumah makan lain.
RINI
Tepi tetap aja, bapak jangan minta maaf. Kalimat di kertas itu cuma bakal bikin bapak keliatan salah. Kalo bapak minta maaf, semua orang bakal anggep bapak yang jahat.
RONI
Terus bapak harus apa? Lawan mereka di pengadilan? Bapak gak akan menang. Yang ada bapak dipenjara 4 tahun, didenda 750 juta, siapa yang nanti biayain pendidikan kalian? Rawonnya siapa yang nerusin?
RINI
Aku sama Rena bisa terusin rawon bapak.
RENA
Iya, kita kan tau resepnya.
RONI
Bikin restoran gak cukup cuma tau resep, sayang. Tidak semudah itu, dan kalian belum siap. Kalian harus fokus sekolah. Lagian emang kalian mau bapak dipenjara?
RENA
Ya, gak mau sih.. Tapi kalo bapak nurutin permintaan mereka untuk minta maaf, bapak yang rugi. Rumah makannya nanti yang kena imbasnya.
RONI
Kita bisa coba bangkitin lagi, panggil influencer kek, apa kek. Uang bisa dicari lagi. Tapi kalo sampai dipenjara dan didenda, bapak akan bikin kalian semua merana. Bapak tau orang-orang ini, mereka akan pastiin kalo bapak kena hukuman maksimal.
RINI
Rini gak rela kalo bapak minta maaf, bapak kan gak salah.
RONI
Udah. Tenang aja. Bapak yang akan tanggung jawab.
Rini dan Rena tampak sedih. Mereka tidak rela bapaknya harus minta maaf.
114. INT. LANTAI 2 RAWON ROWENA - LATER
Roni sedang berdiri di belakang dinding putih polos di ruang tamu. Rini sedang memvideokan Roni dengan handphonenya. Rena berdiri di belakangnya.
RONI
Sudah?
Rini menekan tombol rekam di layar handphonenya, lalu menganggukkan kepalanya.
RONI
(berdeham)
Halo, apa kabar semuanya? Saya Roni, pemilik dari rumah makan rawon rowena ingin meminta maaf kepada influencer Dinda Bastian atas video klarifikasi yang saya buat. Saya tekankan kepada seluruh masyarakat bahwa apa yang saya sampaikan di video klarifikasi saya tidak benar adanya. Saya minta maaf karena telah mengakibatkan kerugian baik materi maupun psikis kepada Dinda Bastian.
Rini berhenti merekam.
115. INT. KAMAR KOS ASWAN - NIGHT
Aswan sedang tiduran di atas kasurnya. Dia menonton VIDEO PERMOHONAN MAAF Roni dari handphonenya.