Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN DESA - (-+) 30 METER SEBELUM PAGAR RUMAH - MALAM
Onal tampak menggendong ibu di atas punggungnya. Kepala ibu tampak diperban. Ada bercak merah bekas darah kering di perban itu.
IBU
(masih lemah)
Udah, Nal. Ibu turun aja tinggal dekat ini.
ONAL
Biar lebih dramatis, aja, Mah. Dan biar lebih cepet nyampenya juga. Mamah kan masih pusing. (beat) Lagian...masak emas berkilo-kilo bisa digendong trus emak sendiri yang kurus gini enggak kuat digendong...
Onal mempercepat langkah.
EXT. DEPAN PAGAR RUMAH - MALAM
Onal sedang membuka pintu pagar. Ibu mengedarkan pandangan.
IBU
Ini ayahmu yang belum balik rumah, atau mobilnya disembunyiin di samping rumah, atau ibu yang masih pusing ini?
Onal mengedarkan pandangan.
CUT TO
EXT/INT. RUANG TENGAH - MALAM
Onal cepat-cepat memasukan anak kunci ke lubang kunci. Ibu berdiri di samping tampak tak sabar.
Pintu dibuka. Ibu dan Onal masuk dan mendapati Eva menatap dari ambang pintu kamar Qorun, tampak baru dari dapur dan membawa baskom serta handuk kecil.
CUT TO
INT. KAMAR QORUN - MALAM
Eva mencelupkan handuk ke dalam air dalam baskom, handuk diperas, lalu handuk di letakan di kening Qorun.
Ibu duduk di tepi ranjang. Diam saja. Memandang lantai.
Onal muncul terengah-engah membawa tali. Eva menoleh.
Onal menarik keluar tubuh Bu Kades yang pingsan dari kolong tempat tidur. Ibu mengangkat kakinya ke atas kasur.
ONAL
(sambil mengikat tangan dan badan Bu Kades dengan tali yang tampak baru itu)
Harusnya Bu Kades kamu ikat dulu, Va. Jangan di biarin bebas gini dong...
EVA
Ikat pake apaan?! Lu dapat talinya dimana? (somebeats) lagian kenapa sih Adit diiket di kolong sini?
Onal tak menjawab. Ia menyumbat mulut Bu Kades dengan secarik kain. Sekujur badan Bu Kades tampak dililit oleh tali. Onal lalu mendorong masuk badan Bu Kades ke bawa kolong tempat tidur itu lagi.
Ibu menaruh kakinya ke lantai lagi. Melamun lagi.
Onal dan Eva menatap sang Ibu. Ibu hanya menatap lantai.
Ibu lalu menatap Eva.
IBU
Operasi plastik itu biayanya berapa, ya, Va?
Onal datau ada va terpana. Eva tampak mengernyit. Ibu menoleh ke Onal.
IBU (cont'd)
Cantikan mana, ibu atau janda di samping rumah?
Onal berkedip.
Terdengar suara mobil datang. Onal mengelus dadanya yang lega.
Ibu berdiri, keluar kamar.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - MALAM
Ibu keluar kamar seiring Ayah yang baru masuk ke dalam rumah. Onal dan Eva muncul di belakang ibu.
IBU
(cerocos bertubi-tubi)
Ayah darimana? Gini malam baru pulang! Hah? Jam brapa ini?
EVA
(menyahut)
Jam 7, Mah.
IBU (cont'd)
Ayah jalan-jalan ama Dian dulu? Makan-makan dulu? Anak sakit kok ayahnya malah enak-ena'an ama janda_
AYAH
(teriak memotong)
Maaaaahhhh....
Mulut ibu tersingkap.
AYAH
(nada suara yang turun)
Mobilnya ditilang polisi.
Ayah memasang wajah memelas.
IBU
Oh. Ok.
EVA
Hah?
ONAL
Trus rencana malam ini gimana?
CUT TO
EXT/INT. AMBANG PINTU - MALAM
Ayah mengarahkan telujuknya.
AYAH
Tenang....Ayah udah minjem mobil temen Ayah.
Ibu, Onal dan Eva melayangkan pandang.
Sebuah mobil pick-up berwarna hitam di parkir di depan pagar rumah.
EVA
Gimana minjemnya? Nelpon?
AYAH
...Pake Hp-nya si Dian.
Ibu bersin.
IBU
Ayo masuk! Siap-siap...
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - MALAM
Ibu sedang memakai jaket. Onal dan Ayah lewat sambil mengangkat Pak Julid, menuju kamar Qorun, ibu ikut masuk.
INT. KAMAR QORUN - MALAM
Ayah dan Onal meletakan badan Pak Julid di lantai, tangan dan badan Pak Julid tampak telah menyatu oleh lilitan tali. Eva tampak menarik-menyerong Adit dari kolong sebelah agar lapak berbaring lebih luas. Ayah dan Onal mendorong masuk tubuh Pak Julid.
Ayah dan Onal beranjak keluar kamar. Onal menoleh ke Ibu yang sedang mengganti handuk kompresan Qorun. Onal mengekor Ayah.
INT. RUANG TENGAH - MALAM
Onal berjalan di belakang ayahnya, ia melirik ke arah pintu masuk rumah--sekaligus melihat Eva yang baru keluar dari kamarnya sambil memegang charge hp.
INT. DAPUR - MALAM
Ayah dan Onal memasuki dapur. Onal melayangkan pandang sekali lagi ke arah pintu masuk rumah.
INT. GUDANG - MALAM
Ayah dan Onal memasuki gudang. Mereka menghampiri Pak Tulus, membuka tali ikatan tangannya dari tiang gudang itu. Lalu mereka mengikat tangan Pak Tulus menyatu ke badan dengan tali. Lalu mereka mengangkat badan Pak Tulus.
INT. DAPUR - MALAM
Ayah dan Onal sedang mengangkat Pak Tulus. Onal menatap wajah Pak Tulus lalu melirik sisa makanan di meja makan.
CUT TO
INT. KAMAR QORUN - MALAM
Onal tampak mendorong masuk badan Pak Tulus ke kolong tempat tidur.
Kemudian.
Onal mengulurkan sekop dan linggis kepada Eva. Eva yang sedang mencolok kabel charge hp lubang hp-nya, berbalik.
ONAL
Lu bisa langsung mukul mereka pake ini kalo ada kejadian kayak tadi siang keulang lagi. (beat) Jangan lengah, lu.
Eva berkedip.
EVA
Parangnya sekalian, dong.
ONAL
Eh, ini buat di hutan. Sapa tau ketemu uler...atau ada orang yang buntutin kita!
EVA
Kalo lo nangkep orang lagi, plis jangan ditaruh di bawah kolong sini lagi...
ONAL
Gue sengaja mindahin mereka kesini, biar cepet ketahuannya kalo mereka coba kabur lagi kayak tadi. Kalo ada yang mencurigakan tinggal lo hantam aja pake apa yang ada di tangan lo. Ok?
Eva menatap Ayah dan Ibu.
Terdengar suara seseorang mengaduh, sadarkan diri. Ibu langsung merunduk, mengecek kolong tempat tidur. Kepala ibu keluar dari kolong.
IBU (to Onal dan Eva)
Nasi bungkusnya masih ada?
EXT. JALANAN DESA - (-+) 30 METER SEBELUM PAGAR RUMAH - MALAM
Pak Kades berjalan seorang diri menyusuri jalan yang lenggang.
EXT. DEPAN PAGAR RUMAH - MALAM
Pak Kades sampai di depan pagar rumah keluarga Qorun. Ia berhenti sejenak, mencermati mobil pick-up hitam yang diparkir depan pagar rumah. Pak Kades membuka pintu pagar.
EXT. HALAMAN RUMAH - MALAM
Pak Kades memasuki halaman.
EXT. DEPAN RUMAH - MALAM
Pak Kades barusaja sampai di depan pintu dan tampak hendak memanggil orang di dalam rumah, tapi pintu rumah dibuka dari dalam, lalu muncul Ayah, Ibu, dan Onal yang membawa puluhan karung beras baru.
Senyap berapa saat. Ayah berdehem.
AYAH
(berusaha hormat)
Pak Kades...ada perlu apa, ya pak?
PAK KADES
Istri saya disini? Dia ada di dalam?
ONAL
Udah pulang Pak Kades. Tadi sore...
PAK KADES
Oh.
Pak Kades melirik ke Ibu yang tampak buang muka.
Ayah berdehem-dehem.
Pak Kades mengalihkan lirikannya kepada ke karung-karung beras itu.
PAK KADES
(menunjuk)
Itu karungnya buat apa?
Onal hendak menjawab tapi dipotong Pak Kades.
PAK KADES
Oh...saya tau...
ONAL
(waspada)
Tau apaan, Pak.
PAK KADES
Bentar. Saya manggil warga di pos Covid dulu...
Pak Kades berbalik pergi dengan buru-buru. Ayah dan Onal mengejar langkah Pak Kades, mendahuluinya.
AYAH + ONAL
Eh...eh....Pak, Pak Kades...pakkk... Ngapain manggil warga?
Pak Kades berhenti dan menatap Ayah dan Onal.
PAK KADES
Lho? Kalian mau buang lele lagi, kan? Ga usah sungkan. Biar warga ikut bantu. (beat) Saya juga ikut bantu.
AYAH
Tidak apa-apa Pak Kades. Biar kami aja yang ngurus.
PAK KADES
Tidak apa-apa Pak Qorun. (beat) Lagian istri Pak Qorun kasian, di malam yang dingin ini malah ikut kedinginan...suruh masuk rumah aja. Biar laki-laki yang ngurus....
Ibu cemberut bibirnya. Ia melihat Pak Kades mulai berjalan mendekati pagar sementara Ayah dan Onal hanya diam mematung saja.
Ibu mengambil batu sebesar kepalan tangan, mengambil beberapa langkah lebih dekat, hendak melempar batu ke arah Pak Kades, tercekat.
Dari jalanan depan pagar, Pak Kades melirik ke arah Ibu. Tersenyum.
CUT TO
INT. KAMAR QORUN - MALAM
Eva menyodorkan suapan terakhirnya ke mulut Pak Tulus yang duduk melantai mengunyah tapi tetap lahap mengunyah nasi padang itu.
Eva meminumkan segelas air. Lalu melap mulut Pak Tulus dengan kain penyumbat mulut. Lalu Eva hendak menyumbat mulut Pak Tulus.
PAK TULUS
(ngomong cepat)
Non, Eva. Mulut saya jangan ditutup dulu. Masih pedes. Nunggu pedesnya ilang dulu, ya. (beat) Saya janji gak akan teriak.
Eva menimbang.
EVA
Ok. Awas kalo Pak Tulus berisik, sekop itu yang bakalan bertindak....
Eva lalu mendorong badan Pak Tulus kembali ke kolong tempat tidur.
Ibu muncul di kamar.
IBU
Eva!
Eva menoleh.
CUT TO
EXT. DEPAN PAGAR RUMAH - MALAM
Eva dan Ibu tampak hendak melepas kepergian Ayah dan Onal di dekat mobil pick-up itu.
AYAH
Ibu yang awasi mereka di dekat kolam, Eva kamu tetep jaga di kamar...jangan keluar. (beat) Jam brapa ini?
EVA
Jam 8...
AYAH
Ayo...sebelum keburu jam malam...
Ayah dan Onal yang memegang belasan karung beras itu bergegas masuk ke dalam mobil. Mesin mobil hidup. Mobil itu pergi.
Ibu dan Eva saling pandang. Lalu mereka menatap jalanan lenggang yang di lalui mobil di depan sana.
EVA
Emang Pak Kades ngajakin warga kesini, Mah? (beat) Dasar modus....
Ibu hanya menghembuskan nafas kebas.
EVA (cont'd)
Pak Kades itu cinta mati ke ibu, ya?