Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN DESA - PAGI
Pagi yang mendung. Angin bertiup agak kencang. Dingin....
Qorun tampak berjalan seorang diri di jalanan desa yang lenggang. Ia menunduk sambil mengusap layar Hp, mempraktekan cara membuka pola kunci layar Hp. Terbuka layarnya. Ia memencet tombol power. Layar hp kembali terkunci. Dia mencoba membuka pola kunci layar hp.
Tiba-tiba terdengar suara berat menyapa...
"Wahai anak baik!".
Qorun berhenti dan menoleh. Seorang Kakek ber'outfit' compang-camping tampak duduk lesu di pinggir jalan. Aneh.
KAKEK PENGEMIS
(memelas)
Nak, maukah kamu membagikan sedikit rezeki untuk Kakek-mu ini?
Qorun mengerjap. Ia menoleh ke hulu dan hilir jalanan. Hanya mereka berdua di jalanan itu.
QORUN
Kakek kenapa duduk disitu?
KAKEK PENGEMIS
Kakek capek, nak. Kakek sudah tidak punya tenaga lagi. Kakek belum makan sejak muncul pandemi ini.
Qorun tampak prihatin.
KAKEK PENGEMIS
(sambil menunjuk ke depan)
Hei, itu ada tukang gorengan di sana!
Qorun menoleh ke arah telunjuk Kakek mengarah.
Ada seorang penjual gorengan tampak mangkal di pinggir jalan sebelah. Aneh.
QORUN
(berfikir sejenak)
Kakek mau gorengan?
KAKEK PENGEMIS
Kamu punya uang, Nak?
Qorun tersenyum. Ia lalu cepat menghampiri tukang gorengan yang langsung mengulurkan tangan, meminta dibayar dulu.
QORUN
(sambil menyerahkan duit)
Bang 3000 dapet berapa?
Tukang gorengan langsung menyodorkan sebiji gorengan berwarna emas kekuningan. Dan menyuruh Qorun lekas pergi. Qorun mencermati tukang gorengan.
Qorun mengulurkan gorengan.
QORUN
Ini, Kek.
KAKEK PENGEMIS
Kamu ikhlas, nak?
Qorun mengangguk. Kakek pun menerima gorengan itu.
Tapi gorengan malah ditaruh di atas tanah.
Kakek tampak menatap Qorun lekat-lekat. Qorun mengerjap.
QORUN
(bingung)
Kok gak dimakan, Kek?
KAKEK PENGEMIS
(tertawa)
Sebenarnya...kakek ini cuman pura-pura gembel, nak. Kakek ini youtuber yang sedang bikin sosial eksperimen saja....
Qorun menatap tak mengerti.
KAKEK (cont'd)
Ini cuman se-ti-ngan. Ada kamera tersembunyi yang liat kebaikan kamu.
Qorun mengedarkan pandangan. Ia tak melihat kamera.
KAKEK
Ada yang melihat kebaikan kamu...
Dan Kakek menunjuk ke atas.
Qorun menengok ke atas.
KAKEK
Nama kamu...siapa?
Qorun menatap Kakek.
QORUN
Qorun, Kek.
KAKEK
Qo-run?
Kakek diam lagi, menatap Qorun.
KAKEK
Qorun...kamu mau giveaway?
CUT TO
EXT. JALANAN DESA - SORE
Siang yang mendung. Dan angin masih berhembus agak kencang.
"QORUUUNNNNNN....."
Ayah, Ibu dan Eva menyusuri jalanan desa yang lenggang sambil meneriakan nama "Qorun".
IBU
(teriak)
Qoruunnnnn!
Kita melihat gorengan yang tergeletak di atas tanah itu.
Ayah batuk-batuk. Ia berhenti berjalan. Capek.
AYAH
Kita atur rencana dulu. Nanti kita coba mencar nyarinya...
Ibu dan Eva ikut memelankan langkah.
Ayah memperbaiki letak masker di hidung. Menoleh.
AYAH
Masker Eva, masker!
Eva menaikan letak masker dari dagu ke hidung. Ibu juga.
IBU
Berpencar kemana, nih?
AYAH
Bentar.
Ayah tampak mengatur nafasnya yang lelah. Ibu menurunkan masker ke dagu.
Ibu menoleh ke Eva yang menurunkan masker ke dagu.
IBU
Udah bener kamu ngeceknya tadi di rumah Pak Kades?
EVA
Iya, dong Mah. Temen-temen PUBG-nya sendiri kok yang bilang Qorun ga datang maen.
IBU
Trus dia kemana, Eva? Gak pernah lho dia kayak gini.
EVA
Jangan-jangan diculik orang, Mah.
IBU
Hush!
AYAH
(ke Eva)
Eh, Eva...Hp kamu sama Qorun?
INT. RUANG TENGAH - SOFA DEPAN TV - MALAM
Terdengar suara operator jaringan seluler menyatakan "Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi...."
Ibu merenggut kesal.
AYAH
Coba lagi...
Ibu menelpon lagi. Suara operator keluar lagi.
AYAH
(ke Ibu)
Atau kita lapor polisi aja sekarang.
Ibu hanya mengurut kening.
EVA
Belum 24 jam, Pak.
AYAH
Lho?
EVA
Biasanya memang gitu. Maksudnya, biar pihak keluarga mencari dulu. Siapa tahu dia cuman_
Pintu depan rumah dibuka seseorang.
IBU
(kontan berseru)
Qoruun!
Dan ternyata yang masuk bukan Qorun. Seorang mamah muda. Janda muda.
JANDA MUDA
Permisi ya Papa Qorun. Hp-nya udah ditanyain anak saya. Mau main game dia.
Ayah menoleh ke Ibu. Ibu mengulurkan HP itu. Si pemilik HP meraih dan pergi.
AYAH
Makasih, ya, Bu Dian. Makasih juga buat Aldo. Udah minjemin hp dia.
Ayah tersenyum kepada wanita itu. Dian membalas senyum itu.
IBU
...Bahkan dia gak nanya kalo anak kita udah ketemu apa belum. Dasar Janda.
AYAH
(mengalihkan topik)
Kita harus lapor polisi. Udah jam berapa ini?
Ayah melirik jam dinding. Ia memperbaiki letak kacamatanya.
EVA
Jam 7, yah.
IBU
Kita tunggu dikit lagi.
Eva menguap.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - TENGAH MALAM
Jam dinding menunjukan Pkl 11.30. Detik jam berdetik. Tik. Tik. Tik...
Ayah dan Ibu duduk di sofa yang hadapkan ke arah pintu masuk. Tanpa sekatah kata. Eva tampak tidur di pangkuan ibu dan dibelai rambutnya. Ayah melirik canggung.
AYAH
Maafin Ayah, ya, Mah.
Ibu buyar dari lamun, dan menoleh.
IBU
Hah?
AYAH
Maafin suamimu ini. (beat) Mah, Ayah janji, akan dapat kerjaan secepatnya. Ayah ga bisa diem di rumah gini trus, kan?
Ibu tersenyum pahit.
IBU
Ayah dari tadi diem itu mikirin soal gimana nyari kerja?
Ayah mengangguk, heran.
AYAH
Kenapa?
IBU
(tersenyum miris)
Ibu juga. (beat) Anak kita lagi ngilang, dan fikiran kita masih bisa mikirin hal lain selain anak kita yang lagi ngilang...
Qorun tiba-tiba tampak lewat di depan mata sang ibu. Kotor. Seperti habis main di sawah, hutan dan goa.
IBU
Qorun?
Qorun berhenti berjalan. Menoleh, menatap. Melangkah lagi, masuk ke dalam kamar.
IBU
(heran)
Qoruuuunnnnn!
Ibu langsung beranjak, Eva pun terjungkir jatuh dari pangkuan ibu menuju lantai, dan ia kaget dari tidurnya.
Eva yang masih kesakitan melayangkan pandang. Ayah dan Ibu menuju kamar Qorun. Ia segera bangkit menyusul.
Ibu membuka pintu, dan hendak masuk, namun dicegat Ayah.
AYAH
Mau kemana?
IBU
Mau kemana? Mau ngomelin anak itu lah!
AYAH
Mah...masih ada besok. Lagian...
Kita melihat Qorun sudah tidur pulas di atas kasur itu.
AYAH (cont'd)
Yang penting dia baik-baik aja.
Eva hendak menerobos.
AYAH
Mau kemana?
Hp aku, yah.
AYAH
(mencegat)
Besok, besok.
Eva menggerutu. Ibu diam saja. Aneh. Komat-kamit tak jelas.
EVA
(heran)
Mah?
IBU
Ibu merasakan ada aura aneh yang mengikuti Qorun....
Listrik tiba-tiba padam. Eva menjerit ketakutan. Kontan memeluk Ayahnya.
Angin kencang berhamburan menerobos daun pintu rumah yang tidak terkunci itu sehingga terkuak lebar. Ayah, Ibu dan Eva menoleh kaget.
Seseorang tampak berjalan di antara temaram suasana depan rumah, masuk ke dalam rumah, perlahan mendekat.
Ibu tak ada takut-takutnya, ia malah mendekat selidik ke orang itu.
Ketika mereka hampir bertemu...
Listrik tiba-tiba menyala.
IBU
(senang)
Onaaallll!
ONAL
Suprise!
Ibu hendak memeluk Onal. Begitupun Eva yang tampak mendekat.
ONAL
(menghindar)
Eitss...Mah, Va. Jaga jarak. Jaga jarak.
Ayah buru-buru memakai masker. Sekilas melirik tas pakaian Onal. Dia tampak parno.
AYAH
Sehat kamu, Nal? Gak lagi gejala-gejala?
ONAL
Sehat, Yah. Sehat banget. Tenang aja.
Eva dan ibu tahu 'keparnoan' Ayah, saling pandang dengan Onal. Situasi jadi canggung.
EVA
(coba mencairkan suasana)
Eh, anak band, mana oleh-oleh gue?
ONAL
Ada dong.
EVA
Mana?
ONAL
Nih, korona! Mau?
CUT TO
EXT. DEPAN RUMAH - BERANDA - PAGI
Petugas medis dengan APD lengkap sedang mengambil sampel darah dari lengan penuh tato Onal. Onal tampak merasakan tatapan para Petugas Covid-19 mirip punya Ayahnya semalam.
ONAL
Pasti hasilnya negatif, Bu. Tenang aja.
Petugas yang mengambil sampel darah itu memandangi Onal.
Onal memandangi mobil Petugas Covid-19 itu pergi.
Dan, lalu Onal menghadapi Pak Kades beserta dua orang hansip yang mengapit.
ONAL
Bapak-bapak...ada yang bisa saya bantu?
PAK JULID
(hansip bermuka jutek)
Nal...kok kamu gak langsung laporan dulu semalam? Kamu kan baru pulang dari zona merah. Biar langsung dibawa kemana kek gitu buat diperiksa.
ONAL
Ok. Saya tampung dulu ya Pak Julid pertanyaanya. Biar dijawab sekalian (beat) Next!
PAK TULUS
(hansip berwajah selow)
Nama saya Tulus. Hansip baru mas, Onal. Baru dua tahun. Pertanyaan saya sama dengan Kang Julid.
ONAL
Oh. Ok. Ok. Next!
PAK KADES
(senyum)
Pak Kades tidak dipersilahkan masuk dulu, nih? (beat ) Ibumu ada di dalam, Nal? (beat) Suruh keluar, gih!
Onal menatap Pak Kades.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - PAGI
Onal menutup pintu rumah depan keras. Ia melepas masker. Saat berbalik badan, Ia melihat Ayah berdiri terpisah dua meter di depannya.
AYAH
Gimana rapidnya tadi?
ONAL
Aman.
AYAH
Kalo gitu diisolasi kamu. 14 hari. Di rumah.
ONAL
Di rumah, di mananya? Kamar Onal kan dipake Qorun.
CUT TO
INT. KAMAR QORUN - SIANG
Ayah masuk ke kamar, ia mendapati ibu sedang mengeluarkan pakaian dari tas ransel Onal, lalu dimasukan ke dalam ember cucian.
IBU
(menoleh sekilas)
Qorun belum juga bangun, padahal ibu mau nyuci pakaiannya yang bau itu. Gak tau kenapa dia susah banget dibangunin.
Ketika Ibu menoleh lagi, ia mendapati Ayah sedang mendekatkan jemarinya ke hidung Qorun. Mengecek nafas.
IBU
(agak teriak)
Yah...apa-apaan, sih?! Qorun itu masih hidup, lho!
Qorun bangun duduk mendadak, tapi matanya masih terpejam.
AYAH
(bercanda)
Qorun? Kamu masih hidup?
Qorun membuka mata.
AYAH (cont'd)
Udah siang. Bangun, yuk. Mandi!
IBU
(menghampiri, marah)
Qorun, kamu ngilang kemana kemarin?
AYAH
Mah?
Ibu memandang Ayah.
IBU
(menurunkan suara)
Maksud ibu itu...kamu_
QORUN
(memotong)
Maafin Qorun, Mah, Yah. Qorun pergi tanpa izin.
IBU
(memotong balas)
Sekip dulu maaf-maafannya. Kamu tuh ngilang kemana?
Qorun tak menjawab. Tapi dia merogoh saku celananya.
QORUN
Qorun ngambil ini di hutan...
Dia mengeluarkan...
Muncul Hp Eva.
IBU
Itu kan hp-nya Eva Qorun.
QORUN
(tertawa kecil)
Eh, bukan ini...
Lalu Qorun merohoh saku celana yang lainnya.
Dia mengeluarkan sesuatu yang bisa kita klaim sebagai...
BONGKAHAN EMAS.
Ayah dan ibu memandangi emas itu lekat-lekat...lalu saling pandang.
Ibu meraih bongkahan emas itu. Menatapnya lekat-lekat.
CUT TO
INT. KAMAR EVA - SIANG
Terdengar teriakan ibu.
"EVAAAAAAAAAā€¯
Dan Eva tersentak dari tidur siangnya oleh teriakan itu.
INT. GUDANG SEMPIT - SIANG
"ONAAAALLLLLLLLLL"
Onal yang sedang merapikan gudang kaget, menoleh seketika.
ONAL
(Menyahut)
Kenapa, Mah?