Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT/EXT - AMBANG PINTU RUMAH - SIANG
Ibu menguak pintu senampak sosok orang di depan pintu.
Perempuan yang pernah meminjamkan Hp, janda muda, Bu Dian. Dia tampak sedang khawatir.
DIAN
Ehmm...yang diparkir dekat kolam lelenya Pa Qorun itu mobil pick-up punya Pa Qorun, ya? Soalnya tadi saya liat dari...
IBU
Kenapa?
DIAN
Boleh bu saya minta tolong?
Ibu berkedip.
DIAN (cont'd)
Saya ingin minjem mobil. Buat nganter anak saya ke rumah sakit, Bu. Boleh?
IBU
Ke Puskesmas desa aja. Kan deket. Jalan kaki juga nyampe.
Dian terdiam.
DIAN
Aldo itu udah beberapa hari sakit. Flu, Batuk, Demam, Sakit kepala, sakit perut, sesak nafas_
Ibu berkedip.
DIAN
(memelas)
Tolong, ya, bu.
Ibu masih menimbang lagi sesuatu. Hatinya lalu memutuskan sesuatu.
IBU
Tunggu.
Ibu menoleh ke dalam rumah.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - SIANG
Onal dan Eva berisyarat agar jangan dipinjamkan. Jangan!
Ibu mengulurkan tangan. Mana kunci? Mana!
Ayah pun melemparkan kunci mobil.
CUT TO
EXT. DEPAN RUMAH - SIANG
Dian menerima kunci mobil yang diulurkan.
DIAN
Saya juga boleh pinjem Pa Qorunnya? (beat) Soalnya ga ada yang bawa mobil.
Ibu menoleh ke dalam rumah.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - SIANG
Onal dan Eva melirik ke ayah yang tampak salah tingkah itu.
CUT TO
EXT. PAGAR HALAMAN RUMAH - SIANG
Ibu, Onal dan Eva memperhatikan dari pagar rumah.
Tampak di depan pagar rumah yang deretnya sejalur dengan pagar halaman rumah mereka, Dian keluar dari pintu pagar rumahnya sambil menggendong anak umur enam tahun, lalu Ayah tampak membukakan pintu mobil untuk mereka masuk. Terdengar suara mesin mobil dihidupkan.
ONAL
Kalo emas kita udah jadi duit, Ayah kawin lagi ga ya?
Eva memelototi Onal. Jaga perasaan ibu.
Padahal ibu tampak santuy.
IBU
Ya ibu kawin lagi, dong.
Onal dan Eva meringgis.
CUT TO
INT. DAPUR - MEJA MAKAN - SIANG
Ibu membagikan nasi bungkus yang dikeluarkan dari tas belanjaan.
IBU
Daripada kalian mikir yang tidak penting...mending makan. Kenyang!
EVA
Wah, Nasi padang! lauknya Ayam "goyeng”.
ONAL
Ibu udah makan?
IBU
Tadi pulang dari rumah sakit, Ibu, Ayah ama Qorun singgah di rumah makan padang. (beat) Qorun Susah banget disuruh makan ama minum obatnya. (Long beat) Sepi banget di sana. Kasian yang jual.
EVA
Kayak makan berdua dong. Kayak ’ngedeit'.
IBU
Tamu kita udah dikasih makan?
ONAL
Udah, mah. Nasi padang pula.
EVA
...tapi lauknya ga ada ayammnya.
IBU
Yang baru gabung juga udah dikasih makan?
EVA
Be-lum!
Ibu menatap ke arah gudang.
CUT TO
INT. GUDANG - SIANG
Lubang kunci pintu gudang tampak bergerak.
Pintu dibuka seiring tampak ibu mulai melangkah masuk, membawa sebuah nasi bungkus.
Ibu menutup pintu. Ibu melayangkan pandangan. Ada Pak Julid yang menatap sinis arah ibu, Pak Tulus yang masih pingsan, dan...Adit? Mana dia?
Ibu kontan mengedarkan pandangan. Dan....
Dari samping, di sudut dinding Adit berlari sambil teriak dan mendorong Ibu, seiring Pak Julid juga bangkit berdiri. Badan Ibu terhempas menghantam dinding lalu tersungkur roboh ke lantai. Pingsan. Berdarah kepalanya.
Adit membuka pintu dan lari keluar. Di belakangnya, Pak Julid melompat-langkahi badan ibu.
INT. DAPUR - SIANG
Adit dan Pak Julid berlari keluar dari pintu gudang dan langsung berhadapan dengan Onal dan Eva yang langsung menjegal mereka---Onal memukul Adit dengan kursi makan plastik itu tapi Adit menghindar-menunduk dan malah kena Kepala Pak Julid, kursi itu patah seiring hansip itu terjatuh sempoyongan. Dan ketika Adit lolos, Eva kontan mengejar Adit yang berlari ke ruang tengah. Adit teriak-teriak.
”tolonggggggg"
INT. RUANG TENGAH - SIANG
Eva terbang meluncur menangkapi kaki Adit seiring kita mendengar hantaman kursi plastik. Kaki kiri Adit tertangkap. Adit terpelanting, lalu meronta-rontakan kakinya ingin lepas, namun Eva terus menahan sekuat tenaga, berusaha menangkap kaki Adit yang satunya lagi. Adit melihat Onal datang dengan membawa sebuah kursi makan yang masih utuh. Adit menghujamkan kuat kakinya ke wajah Eva, Eva berhasil menghindar beberapa kali, tapi lalu kena juga sekali wajahnya, Eva langsung tak sadarkan diri, lalu Adit terlepas dan bangkit cepat-cepat. Onal melihat Adit berlari kabur ke arah pintu rumah, membuka pintu pintu rumah, sulit terkunci, coba didobrak. Onal melempar kursi makan ditangannya ke arah kepala Adit. Bukkkkkk! Kena pintu. Adit berhasil menghindar lagi.
Onal melirik Eva yang tak sadarkan diri dan ada lebam di wajahnya itu.
Onal mengepalkan tangan.
CUT TO
INT. KAMAR EVA - SORE
Eva membuka mata perlahan. Sekitar kelopak mata kirinya lebam. Ia tampak teringat sesuatu.
EVA
Mamah?
Eva bangun mendadak duduk di atas tempat tidur. Ia menoleh ke arah pintu kamar.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH - SORE
Eva buru-buru keluar dari pintu kamar.
EVA
(memanggil)
Mah?! Kak Onal?!
Eva melangkah ke arah dapur. Tapi terdengar ketukan pintu, tercekat.
SUARA ANAK-ANAK (o.s)
Assalamualaikum....
Eva diam sejenak. Benar! Itu suara anak-anak.
Eva berbalik, menghampiri pintu rumah sambil mengeluarkan kunci rumah dari sakunya.
EXT/INT. AMBANG PINTU - SORE
Eva membuka pintu rumah. Ada Tiga orang bocah teman-teman "PUBG" Qorun menatap Eva.
EVA
Ngapain kalian?
Mereka hanya menatap Eva.
CUT TO
INT. KAMAR QORUN - SORE
Tiga bocah itu duduk di tepi tempat tidur, menatap Qorun yang tergeletak tidur dengan perasaan iba. Qorun batuk-batuk dalam tidurnya. Mereka bertukar tatapan sedih itu. Lalu mereka dengan santainya mengeluarkan Hp dari saku. Dan memulai ”mabar PUBG” dengan volume Hp yang kecil.
Eva menggeleng kepala menanggapi kelakuan anak-anak itu sambil merogoh sakunya. Ia berkernyit.
EVA
(ngomong sendiri)
Kunci gue?
Eva segera keluar kamar.
INT. RUANG TENGAH - SORE
Eva tampak buru-buru menuju pintu rumah.
EVA
(menatap sekilas ke arah dapur yang lenggang)
Kak? Mah?!
Tak yang menyahut. Eva mempercepat langkah, tampak anak kunci itu tertancap di lubang kunci pintu. Terdengar suara pintu diketuk. Eva mengangkat tangan hendak meraih. Setengah berlari.
Tapi pintu lebih dulu dibuka. Eva tercekat. Bu kades!
BU KADES
(sambil masuk melewati ambang pintu, melewati Eva)
Mana si Adit?
EVA
(gelagapan, berfikir)
Ehm....dia udah pulang, Bu Kades. Baru aja pulang.
Bu Kades mengedarkan pandangan dan melihat kaki kursi plastik yang patah.
BU KADES
Kalian pacaran lagi?
Eva menelan ludah.
Bu Kades menatap Eva lekat-lekat.
Teman-teman Qorun tiba-tiba tampak keluar buru-buru dari kamar dengan ekspresi aneh.
BU KADES
Heh, ngapain kalian disini?
Tiga bocah itu hanya nyengir dan terus datang menuju arah pintu masuk, melewati Eva dan Bu Kades sambil berbisik-bisik. ”Rusak pasti dah Hp murah kek gini kalo jatoh”. Ada yang menjawab "Syukurin aja, kalo ga jatoh ga bakalan ketahuan di kamar ada hantunya”. Yang lainnya menimpali. ” Eh, itu hantu apa orang, ya?"
"Kok mirip bang Adit?".
”Tapi ngapain dia disitu?”
Eva menelan ludah. Ia menoleh ke Ibu Kades. Bu Kades balas menatapnya sekilas.
BU KADES
Hei, kalian liat siapa itu tadi? Hah? Adit?! Hei...
Para bocah kembali hanya nyengir, lalu langsung mempercepat langkah.
BU KADES (cont'd)
(jengkel)
Awas ya kalian main ke rumah! Tak kuizinkan ngutang lagi...
Eva menyusul para bocah dengan seolah-olah hanya bermaksud menutup daun pintu. Bocah keluar dari ambang pintu. Eva menutup daun pintu.
BU KADES
(menunjuk kamar Qorun)
Jujur kamu! Adit lagi sembunyi di kamar itu, kan? (beat) Kalian udah ngapain aja tadi? (beat) Saya akan ngecek dia di kamar itu!
Eva lalu memutar anak kunci di lubang kunci sehingga pintu terkunci. Bu Kades menoleh, memicingkan mata, curiga.
Eva dan Kades saling tatap. Silent moment.
Eva mulai mendekat perlahan.
BU KADES
Adit! Keluar kamu, Dit! Adittttt!
Eva mendekat perlahan. Waspada. Mengangkat tangan seperti hendak meraih.
Bu Kades menelan ludah, menciut nyalinya. Mundur beberapa langkah.
BU KADES
Heh, mau ngapain kamu? (beat) Aditttt....keluar kamu, Dit!
Eva tiba-tiba mempercepat langkah seperti hendak menerkam. Bu Kades lari menyingkir masuk ke dalam kamar Qorun.
BU KADES (teriak)
Adittttttt....!
EXT/INT. AMBANG PINTU KAMAR QORUN - SORE
Bu Kades menyender di daun pintu. Eva mendorong-dorong pintu. Bu Kades setengah menunduk-tiarap ke lantai--- mengintip. Di keremangan kolong tempat tidur tampak ada orang yang sedang berbaring. Eva mendorong-dorong pintu berulang kali tapi tak mempan. Lalu---Eva mendorong dengan satu hentakan kuat. Bu kades terjungkal. Eva masuk. Bu Kades menggulingkan badan hingga masuk ke bawah tempat tidur. Bersembunyi. Bu Kades kaget tatkala mendapati orang di bawah kolong ternyata Adit. Adit diikatkan ke karung berisi (bongkahan (emas) itu. Bu Kades menyaksikan menguncang tubuh Adit tapi Adit tak sadarkan diri, maka....Bu Kades menjerit sejadi-jadinya ”Argghhhhhhhhh”. Lalu suaranya menghilang.
Sunyi melintas.
Eva mengintip yang ke bawah kolong tempat tidur Qorun. Ia menyorotkan cahaya hp-nya. Bu Kades tampak tak sadarkan diri. Eva menyorot ke orang di sebelah Bu Kades: Adit.
EVA
(ngomong sendiri)
Kenapa Adit di sini?
QORUN (o.s)
(mengigau)
Ayahh...
Eva berpaling dari kolong, menolehkan kepala, menatap Qorun di atas tempat tidur.
Qorun tampak mengigau. Dan berulang kali memanggil nama ayahnya...
Eva mengarahkan punggung telapak tangannya ke kening anak itu. Eva mengecek suhu tubuh Qorun.