Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
63
Saat Alvin sampai, mereka langsung berangkat. Namun, diperjalanan Dita merasa takut dan belum siap berada di tengah banyak orang.
1. INT - MOBIL ALVIN - PAGI
DITA
Al, aku belum siap keluar dan menjadi pusat perhatian orang lagi.
ALVIN
Kamu jangan khawatir ya Dit? Kamu bakal aman kok, jangan mikir aneh-aneh lagi ya?
DITA
Apa kamu yakin?
ALVIN
Kamu meragukan aku? Udah ya, kamu tenang aja semua bakal baik-baik aja. Sambil menyetir Alvin memegang tangan Dita, agar Dita merasa lebih tenang.
DITA
Janji ya Al?
ALVIN
Iya Dit, aku janji. Kata Alvin tersenyum.
Kemudian suasana menjadi hening. Dita sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, sedangkan Alvin sedang fokus menyetir.
DITA POV (DITA LARUT DALAM LAMUNANNYA)
Dita sedang membayangkan bagaimana dia nanti jika berada di keramaian. Dita diperhatikan banyak orang, dan Dita berada dalam lingkaran orang-orang yang membicarakannya. Dita terpuruk dalam situasi itu, ia bertanya-tanya Dimana Alvin? Katanya dia menjamin semua keadaan ini baik-baik aja,tapi kenapa dia malah ikut dalam kerumunan itu seakan-akan sedang menjelek-jelekkanku?
Dita sangat ketakutan, semua orang tidak ada yang berpihak dengannya. Semuanya hanya berpura-pura baik, dan hanya sekedar ingin tau.
Lalu Dita berteriak dan tersadar dari lamunannya.
64
DITA
AAHHHHH! Teriak Dita, wajahnya pucat dan berkeringat. Seperti orang yang baru bangun dari mimpi buruk.
ALVIN
Dit, kamu kenapa?
DITA
Gapapa Al, aku baik-baik aja.
ALVIN
Yakin Dit? Muka kamu pucet loh, terus itu keringetan dan tangan kamu dingin.
DITA
Iya yaki, aku gapap Al.
ALVIN
Okelah, kalau ga kenapa-kenapa
DITA (V.O.)
Maaf Al, aku takut. Dan aku gak bisa ngasih tau ke kamu.
DITA
Masih jauh gak Al?
ALVIN
Enggak Dit, tuh dikit lagi sampe.
Dita hanya mengangguk sambil memperhatikan jalanan.
Sesampainya di Kebun Raya.
2. EXT - KEBUN RAYA - SIANG
Baru keluar dari mobil, langkah Dita terhenti.
DITA
Al, aku takut.. Dita menundukkan kepalanya, lalu memegang tangan Alvin dan menahannya untuk pergi.
ALVIN
Udah jangan takut, kan ada aku.
(beat)
Yuk kesana. Alvin langsung menarik tangan Dita.
65
Dita terdiam sejenak, dan merasakan ada kehangatan dari tangan Alvin.
DITA
Ki.. Kita mau kemana Al? Tanya Dita Grogi
ALVIN
Kita ke pohon jodoh yuk? Katanya sih kalau abis dari sana nanti bisa dapet pacar hahaha.
DITA
Halu deh.
ALVIN
Ya kan gak ada salahnya dicoba. Eh muka kamu kok merah sih Dit? Alvin mendekatkan mukanya ke Dita untuk memastikan dia tidak salah lihat.
DITA
Iya deh. Eh apaan sih Al. Dita menjauhkan muka Alvin darinya.
ALVIN
Tuh kan bener, itu merah Dit.
DITA
Ini cuma kepanasan doang Al.
ALVIN
Kepanasan atau salting nih? Alvin meledek
DITA
Bodo. Kita mau jalan kesana atau kamu mau ngeledekin aku?
ALVIN
Iya iya, ayo kesana.
Kemudian mereka melanjutkan jalannya.
DITA (V.O.)
Sunrise mengajarkanku bahwa hidup tak selalu dalam kegelapan. Ada kalanya kita merasakan sedih dan akan datang kebahagiaan setelahnya. Dita berjalan sambil memandang Alvin dari belakang.
Kemudian Alvin menyadari Dita berada jauh dibelakangnya.
66
ALVIN
Dit, sini foto di jembatan cinta.
DITA
Hah? Kok jembatan cinta sih Al?
ALVIN
Ngasal aja biar keren.
DITA
Bodo amat Al.
Kemudian mereka foto berdua di jembatan yang berwarna putih. jembatan itu cukup luas dan panjang karena bisa dilewati oleh mobil.
Saat berfoto Alvin menyadari ada luka di tangan Dita.
ALVIN
Itu tangan kamu kenapa? Sambil memperlihatkan tangannya Dita
DITA
Gapapa Al, cuma dicakar kucing. Dita langsung menarik tangannya dan menutupinya dengan lengan baju.
ALVIN
Kok aku gak yakin ya? Itu gara-gara kucing. Alvin meragukan Dita
DITA
Iya bener Al, udah sih nanti juga ilang sendiri ini. Dita mencoba meyakinkan Alvin.
ALVIN
Oke kalau gitu. Yuk jalan lagi
Kemudian mereka melanjutkan perjalanannya menuju pohon jodoh. Saat di perjalanan Dita merasa bersalah karena telah berbohong kepada Alvin.
DITA
Al.. langkah Dita terhenti
ALVIN
Kenapa Dit?
DITA
Sebenernya ini luka, aku yang melakukannya Al. Semalam aku sangat ketakutan, semuanya terlihat Gelap
67
ALVIN
Terus, apa hubungannya sama luka itu?
DITA
Setelah ribut, tangisankku semakin menjadi, emosiku tak terkontrol dan akhirnya aku melihat gunting yang ada di meja kemudian aku menggoreskannya.
ALVIN
Kenapa sih harus gitu Dit? Kan kamu bisa video call sama aku Dit. Kan aku juga udah pernah bilang aku akan selalu ada saat kamu butuhin.
DITA
Maaf Al, aku udah gak bisa mikir sama sekali. Dita menyesal dan menundukkan kepalanya.
ALVIN
Ya udah Dit, gapapa. lain kali jangan kaya gitu ya. Alvin berusaha menenangkan Dita sambil mengelus kepalanya.
Kemudian mereka melanjutkan lagi perjalanannya.
Saat sedang asik berjalan, tidak tak menyadari sedari tadi Alvin sudah tidak ada disampingnya. Ternyata Alvin sedang mengambil foto Dita secara diam-diam dari belakang.
DITA
Ih Al, ngapaih sih?! Tanya Dita ketus.
ALVIN
Ngambil foto kamu haha. Kata Alvin sambil menunjukkan kamerannya.
DITA
Tapi kan aku belum siap Al. Liat tuh jelek kan jadinya
ALVIN
Haha gapapa lucu. Sini aku foto ulang.
DITA
Fotoin yang bener. Awas aja sampe jelek. Kata Dita dengan ketus
68
ALVIN
Iya,iya galak banget sih.
DITA
Bodo.
Selama perjalanan menuju ke pohon jodoh, mereka sambil berfoto-foto. Tak lama mereka menemukan petunjuk jalan dan tertulis kalau pohon jodoh sekitar 100 meter lagi. Lalu Dita menyadari bahwa mereka sudah berjalan jauh tapi tak kunjung melihat pohonnya.
DITA (CONT'D)
Al, ini kita jalannya bener gak sih?
ALVIN
Bener kok Dit, tuh di depan udah keliatan.
DITA
Mana?
ALVIN
Itu loh Dit yang 2 pohon gede nempel. Alvin sambil mengarahkannya.
Ketika sampai disana, Dita langsung mengelilingi pohon itu sedangkan Alvin membaca keterangan yang tertulis didepan pohonnya.
Saat sedang asik, tiba-tiba ada sepasang kekasih yang meminta Alvin mengambil foto mereka berdua di pohon ini.
COWO
Permisi mas, boleh minta tolong fotoin kita disitu?
ALVIN
Oh iya boleh.
Kemudian Dita menyingkir dan berdiri dibelakang Alvin.
DITA
Mas, mas. Hahaha. Bisik Dita yang meledek
ALVIN
Sstt diem, lagi ambil foto nih.
DITA
Iya maaf, hahaha.
69
Setelah selesai ngambilkan foto.
COWO
Makasih ya mas. Masnya mau sekalian difotoin gak sama pacarnya?
DITA
Dia bukan pacar saya mas. Celetuk Dita.
COWO
Oh maaf. Kalau gitu kita permisi ya.
Setelah pasangan itu pergi.
DITA
Kenapa bisa dibilang kita pacaran sih? Dita yang masih tak terima.
ALVIN
Ya mana aku tau, mungkin takdir? Hahaha
DITA
Ye, PD banget sih!
ALVIN
Siapa tau mitos dari pohon ini bisa jadi kenyataan Dit.
DITA
Iyain aja.
Lalu Dita pergi meninggalkan Alvin.
ALVIN
Woy, tungguin dong.
(beat)
Ah elah, dasar cewe ribet. Ngambek mulu kerjaannya. Alvin berusaha mengejar Dita.
Kemudian Alvin menemukan Dita sedang duduk dikursi yang ada di bawah pohon, dan menghadap ke sungai. Suasananya siang menjelang sore yang menyejukkan, terdengar suara air mengalir deras serta desir angin yang membuat udara semakin sejuk.
ALVIN
Ah, ternyata ada disini. Kirain udah kemana. Kata Alvin terengah-engah.
70
DITA
Haha, lagian jalan lelet banget. Dita tersenyum sinis.
ALVIN
Terus ngapain disini?
DITA
Sst diem, aku mau nulis sebentar.
ALVIN
Oke.
DITA (V.O.)
Bodohnya aku yang telah mengabaikan banyak orang, demi kalian seseorang yang sama sekali tidak peduli denganku. Perasaan memang tak bisa dipaksakan, tapi jika aku tetap bertahan pada orang yang tidak peduli itu sama saja dengan menyakiti diri sendiri. Ajari aku agar tidak peduli lagi dengan kalian, dengan keributan kalian dirumah. Aku ingin sekali pergi dengan seseorang yang bisa menghargaiku, seseorang yang menganggapku ada, dan seseorang menganggapku penting baginya. Tanpa sadar Dita menangis saat sedang menulis.
Alvin yang menyadari itu langsung panik, karena ia tak tau ada apa dengan Dita.
ALVIN
Dit, kamu kenapa?
DITA
Gapapa Al, kebawa suasana aja. Dita sambil mengambil tisu di tasnya dan menghapus air matanya.
ALVIN
Oke kalau gapapa. Pulang yuk? Nanti kesorean.
DITA
Iya yuk pulang.
Kemudian mereka berjalan menuju parkiran, saat dijalan Dita melihat ada tukang eskrim dan meminta Alvin menunggunya karena ia ingin membelinya, setelah itu segera pulang.