Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
46. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM
IRSYAD duduk di depan rumah kardusnya yang ada di bawah kolong jembatan dengan tatapan kosong.
NENEK
Ibumu belum pulang?
Irsyad menggelengkan kepalanya. Menjawab pertanyaan Nenek.
NENEK (CONT'D)
Gimana kalau menunggunya di tempat kami. Di luar sini dingin.
Irsyad menggelengkan kepalanya lagi. Nenek mengusap kepala Irsyad dan tersenyum.
ASYIFA
Kenapa Nenek ajak dia bersama kita!
(Wajah cemberut)
NENEK
Kamu tidak kasihan melihat Irsyad sendirian di sini menunggu ibunya?
ASYIFA
Itu 'kan bukan urusan kita!
(Beranjak pergi)
NENEK
Kalau Ibumu belum juga kembali, panggil Nenek!
Irsyad menanggapi ucapan Nenek dengan senyuman.
CUT TO
47. INT. RUMAH KARDUS-MALAM
Hujan turun dengan lebatnya. Terlihat Irsyad meringkuk kedinginan di depan rumah kardusnya. Sedangkan Asyifa mengitip dari balik pintu dengan raut wajah kesal.
NENEK
Apakah Ibunya Irsyad masih belum juga kembali?
ASYIFA
Siapa peduli!
NENEK
Gak peduli, tetapi intip-intip!
ASYIFA
Siapa yang intip-intip, Nek. Aku cuma lihat hujan!
CUT TO
48. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM
Nenek menghampiri Irsyad yang meringkuk kedinginan di luar rumah kardusnya.
NENEK
Ayo masuk! Apakah kamu tidak kedinginan, Nak!?
Irsyad
Ma-ema-ema!
(Berusaha membuka mulut mencoba mengucapkan Mama)
NENEK
Nanti Ibumu pasti kembali. Sebaiknya, kamu menunggu di dalam. Di sini sangat dingin, nanti kamu bisa masuk angin!
Irsyad menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan tanda ia masih ingin menunggu Ibunya di luar rumah kardusnya.
Cut to
49. INT. RUMAH KARDUS-MALAM
ASYIFA masih saja mengintip dari pintu rumah kardusnya. Ia melihat Irsyad masih saja duduk di posisinya tadi menunggu Ibunya kembali.
ASYIFA
Ibunya ke mana ya, Nek. Selarut ini masih juga belum kembali!
NENEK
Apakah Irsyad masih menunggu di luar?
ASYIFA
Hmmmm. Dia masih duduk di sana.
Nenek yang sedang selonjoran mengakat kakinya, bangkit untuk berdiri dan berjalan menuju keluar.
ASYIFA
Nenek mau ke mana?
NENEK
Ya, keluar. Mau ke mana lagi!
ASYIFA
Ngapain keluar?
NENEK
Ya, ngajak Irsyad masuk.
ASYIFA
Ngapain diajak masuk ke sini coba. Rumah kita ini begitu kecil, Nek!
NENEK
Kamu tidak kasihan melihat Irsyad kedinginan menunggu ibunya di luar sana sendirian!
ASYIFA
Ngapain kasihan. Kalau dia kedingina ya masuk ke rumahnya sendiri! Kenapa diajak gabung sama kita!?
NENEK
Syifa bisa tidak? Kamu tidak egois sekali ini saja?!
Asyifa hanya cemberut mendengarkan ucapan Neneknya. Sedangakan nenek menggeser pintu yang terbuat dari kardus itu hendak keluar.
CUT TO
50. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM
Nenek dengan tubuh ringkihnya berjalan agak bungkuk menuju Irsyad yang sedang termenung di depan rumah kardusnya.
NENEK
Ibumu masih belum kembali, Nak?
Irsyad tersenyum, tanda ia mengiyakan pertanyaan Nenek.
NENEK (CONT'D)
Lebih baik kamu tunggu di dalam. Ini sudah tengah malam. Di luar sini sangat dingin.
Air mata menetes di pipi mungil Irsyad. Jemari kecil Irsyad terus mengusap air mata yang jatuh.
NENEK
Sayang pasti besok ibumu kembali. Sekarang tunggu di tempat Nenek saja!
(Nenek memeluk badan mungil Irsyad)
IRSYAD
dak-dak
(Irsyad berusaha mengucapkan tidak. Ia masih ingin menunggu ibunya di sana)
INSERT : Asyifa masih saja mengintip dari pintu yang terbuat dari kardus itu. Wajahnya mulai merah padam melihat Irsyad menolak tawaran Neneknya.
CUT TO
51.INT. RUMAH KADUS-MALAM
ASYIFA duduk bersilang kaki dengan melipat tangan di dada dengan raut wajah cemberut, seakan pipinya akan meletus mengomel sendiri.
ASYIFA
(Asyifa memukul keningnya kesal)
Dasar keras kepala!
CUT TO
52. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM
ASYIFA terlihat baru keluar dari rumah kardus. Ia langsung menarik tangan Irsyad dengan kasarnya.
ASYIFA
Ayo masuk!
(Paksa Asyifa menarik tangan Irsyad, tetapi ia terus berusaha melawan Asyifa)
NENEK
Syifa, kamu apa-apaan kasar begitu!
(Memukul lembut punggung tangan Asyifa)
ASYIFA
(Menggerakkan tangan reflek seolah-olah pukulan Nenek sakit)
Nenek!
(merengek)
NENEK
Kenapa kamu kasar begitu!
ASYIFA
Habisnya, dia disuruh masuk gak mau.
NENEK
Bukan begitu caranya!
Asyifa kembali menarik tangan Irsyad dan mengabaikan kata-kata Neneknya.
ASYIFA
Ayo masuk!
Irsyad menggelengkan kepalanya. dan menahan dirinya dari tarikkan Asyifa.
NENEK
Syifa, hentikan!
ASYIFA
Ya, udah kalau gak mau. Pergi sana!
Irsyad hanya menunduk mendengar ucapan Asyifa.
NENEK
Irsyad maafkan, Kakak Syifa, ya!
Irsyad tersenyum dengan mata yang masih merah, sedangkan Asyifa makin menunjukkan expresi wajah kesal.
ASYIFA
Nenek kenapa minta maaf padanya!
NENEK
Bisakah kamu menghargai orang lain, Syifa!
Asyifa menatap Irsyad dengan pipi bervolum, karena cemberut.
ASYIFA
Ya, udahlah. Kita masuk aja, Nek. Biarkan dia kedinginan sendirian di sini!
DISSOLVE TO
53. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM
Ibu Irsyad dengan tas terlihat tak cukup layak dengan beberapa bagian robek, tetapi lumayan besar berpamitan pada Irsyad.
IBU IRSYAD
Ibu hanya pergi sebentar. Jangan pergi ke mana-mana. Tetap tunggu ibu di sini, Ibu akan segera kembali!
Irsyad tersenyum dan mengagukkan kepala.
IBU IRSYAD
Anak yang baik!
(Sedikit jongkok dan mengusap pipi Irsyad)
Irsyad hanya menatap punggung ibunya dari kejauhan sembari air mata terus menetes di pipinya.
CUT TO
54.INT. KOLONG JEMBATAN DI DALAM RUMAH KADUS-MALAM
ASYIFA tidur nyenyak memeluk Neneknya. Di dalam tidurnya, tampak ia menggaruk telinganya. Setelah beberapa kali menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Asyifa 'pun terbangun dari tidurnya. Matanya langsung terbelalak, mengingat Irsyad masih di luar. Kemudian Asyifa menarik selimut lusuh yang menutupi tubuhnya dan bangkit berdiri menuju pintu kardus. Dua bola mata coklat Asyifa mengintip dari celah-celah pintu kardus. Terlihat Irsyad masih saja di luar, tidur beralaskan tanah dengan tubuh ditekuk.
ASYIFA
Dasar keras kepala!
ASYIFA mengabil selimutnya dan membuka pintu sangat pelan agar Nenek tidak terbangun.
CUT TO
55. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM
ASYIFA melempar selimutnya tidak beraturan pada tubuh Irsyad yang tergeletak kedinginan. Kemudian ia berbalik badan hendak kembali masuk ke rumah kardus. Baru setengah jalan ia berjalan, tetapi malah berbalik badan dan kembali mendekati Irsyad. Cukup lama ia menatap bingung Irsyad yang tertidur meringkuk itu. Dengan pipi bervolume, cemberut khasnya.. Ia mengambil selimut itu dan menyelimuti Irsyad dengan benar. Sedangkan, Irsyad yang masih bangun meneteskan air mata sembari tersenyum.
CUT TO
56. INT. KOLONG JEMBATAN DI DALAM RUMAH KARDUS-MALAM
Terlihat ASYIFA menyelimuti tubuh bagian atasnya dengan baju Nenek yang tidak mampu menyelimuti seluruh tubuhnya. Sesekali Asyifa menggesekan kedua kakinya yang digit nyamuk, karena tidak tertutupi (BCU).
CUT TO
57. INT. KOLONG JEMBATAN-Pagi
Nenek melihat Irsyad masih tertidur di depan rumah kardus dan menghampirinya.
NENEK
Astafirullah! Kamu tidur di sini semalaman?
Irsyad menjawabnya dengan senyuman.
NENEK
Apakah Ibumu tidak pulang semalaman?
Irsyad mulai meneteskan air mata ketika Nenek menanyakan Ibunya. Nenek pun langsung memeluk Irsyad.
NENEK
Jangang khawatir, Ibumu pasti pulang!
NENEK
(Nenek melonggarkan pelukkannya dan mengusap air mata Irsyad)
Sudah jangan menangis lagi!
Irsyad mengagukkan kepalanya.
NENEK
Ayo sarapan bersama kami! Kamu pasti belum makan apapun semalaman!
Irsyad tersenyum dan mengaggukkan kepala. Nenek menyadari selimut yang menutupi tubuh Irsyad adalah milik Asyifa. Ia mengusap permukaan selimut sembari dengan senyum di pipi mengingat cucu kesayangannya itu.
NENEK
Syifa menyelimuti kamu tadi malam!
Irsyad tersenyum memperlihatkan giginya.
NENEK
Dia memang seperti itu!
Irsyad
Cad-yang-ka-fa
(Irsyad berusaha mengucapkan ia sayang Kak Asyifa)
NENEK
Iya, Nenek mengerti!
(Tersenyum)
CUT TO
58. INT.RUMAH KARDUS-MORNING
IRSYAD terlihat menikmati makananya ditemani tatapan sinis ASYIFA yang sedang mengunyah.
NENEK
Kamu terlihat sangat lapar. Apakah kamu mau tambah?
Irsyad menggelengkan kepalanya, tetapi Nenek tetap memberikan bagianya pada Irsyad. Asyifa yang melihat hal itu, memasukkan makanan dengan kasar ke dalam mulutnya sembari kedua bola matanya makin sinis menatap Irsyad.
NENEK (CONT'D)
Nenek ikut senang melihat kamu makan dengan lahap.
ASYIFA
(Memberikan bagiannya pada Nenek)
Aku kenyang!
NENEK
Kamu 'kan makan baru sedikit!?
ASYIFA
Pokonya aku kenyang!
Asyifa meninggalkan Irsyad dan Neneknya makan berdua.
CUT TO
59. INT. KOLONG JEMBATAN-MORNING
ASYIFA duduk di tepian kolong jembatan memegang perutnya yang masih lapar.
ASYIFA
Lapar!
(Merengek memegang perut)
CUT TO