Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Moonlight
Suka
Favorit
Bagikan
9. End?
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT.RUMAH SAKIT (VARIOUS PLACES) — DAY

Beberapa orang Tim Medis terlihat berkumpul diberbagai ruangan di Rumah Sakit. Terlihat mereka memegang ponsel masing-masing.

Layar ponsel terlihat menampilkan sebuah pesan mengenai surat pengunduran diri yang diajukan oleh RAY.

Sebuah mobil sedan putih terlihat berhenti didepan Rumah Sakit. Seorang pria berjas hitam terlihat turun dari mobil. Ia terlihat berlari dan membukakan pintu belakang.

KAKEK RAY terlihat keluar dari mobil. Ia terlihat marah.

KAKEK RAY terlihat masuk ke Rumah Sakit bersama asistennya. Terlihat ia terus diperhatikan oleh Tim Medis yang ia lewati.

INT.CAFE RUMAH SAKIT — DAY

Terlihat antrian pelanggan di Cafe Rumah Sakit. RHEVA terlihat memegang nampan makanan. Pandangannya fokus pada prasmnan yang ada didepannya.

RHEVA terlihat akan mengambil sosis saat ponselnya menerima sebuah pesan. RHEVA terlihat membuka pesan itu.

Wajah RHEVA terlihat terkejut. RHEVA terlihat meninggalkan nampan makanannya diatas meja dan berlari.

INT.RUANGAN RAY — DAY

RAY terlihat sedang mengemasi barang-barangnya. Ia terlihat sebuah kotak besar diatas mejanya.

Tiba-tiba ruangan RAY dibuka dengan kasar. RAY terlihat tidak terusik.

KAKEK RAY terlihat masuk dengan wajah marah. Ditangannya terdapat sebuah jurnal tua dan amplop. Ia terlihat berjalan dengan cepat kearah RAY. Tiba-tiba ia mendorong dengan kasar kotak besar yang ada diatas meja RAY.

KAKEK RAY

(Berteriak)

Apa yang kau lakukan, RAY?!

RAY terlihat berjalan kearah barangnya yang berserakan dilantai. RAY terlihat tidak menghiraukan kakeknya.

KAKEK RAY

Jawab aku, RAY!

Hening beberapa saat.

RHEVA terlihat berdiri dipintu ruangan RAY. Nafasnya terlihat tidak beraturan.

KAKEK RAY terlihat memandang RHEVA. Ia terlihat tersenyum sinis.

KAKEK RAY terlihat berjalan mendekati RHEVA. Sementara RHEVA terlihat ketakutan. KAKEK RAY mencengkram kuat rahang RHEVA. Terlihat rahang RHEVA memerah. RHEVA terlihat kesakitan.

KAKEK RAY

Kenapa selalu kau?

RAY terlihat mendekati kakeknya. Raut wajahnya terlihat marah dan khawatir. RAY berusaha melepaskan RHEVA dari kakeknya.

RAY

Kakek, lepaskan RHEVA.

Terlihat cengkraman KAKEK RAY semakin kuat.

KAKEK RAY

(Berteriak marah)

Kenapa kau selalu menghancurkan keluargaku, RHEVA?!

KAKEK RAY terlihat melemparkan jurnal RHEVA. Terlihat jurnal itu mengenai wajah RHEVA.

RHEVA menatap jurnalnya yang jatuh dilantai.

KAKEK RAY

Putra ku mati karna kau, RHEVA. Cukup lampiaskan dendam mu padanya.

KAKEK RAY terlihat menatap RAY dengan tajam. KAKEK RAY Dan kau, tetap disini sebagai direktur. Hentikan cinta bodohmu pada gadis ini.

KAKEK RAY terlihat melemparkan sebuah surat pada RHEVA.

KAKEK RAY

Kau dipecat, RHEVA. Enyah kau dari sini!

RAY terlihat kesal.

INT.LOBBY RUMAH SAKIT — DAY

Terlihat suasana lobby yang cukup ramai. Beberapa orang pasien terlihat menikmati waktu bersama keluarganya. Sementara Tim Medis terlihat mendampingi beberapa pasien.

RHEVA terlihat berjalan dengan sebuah botak berukuran sedang. RHEVA mendekati meja informasi.

Ia terlihat mengeluarkan ID Card miliknya dan meletakkannya di atas meja informasi. Petugas Informasi terlihat mengenakan sarung tangan medis dan membuang ID Card RHEVA ke dalam tong sampah.

RHEVA terlihat tersenyum kecut. Lalu berjalan ke arah pintu keluar.

RAY terlihat berlari dari arah tangga utama Rumah Sakit kearah RHEVA. Terlihat seluruh Tim Medis memperhatikan RHEVA dan RAY.

RAY terlihat mencegat RHEVA. RHEVA terlihat berhenti melangkah. Tatapannya fokus pada RAY.

Terlihat RAY masih menggunakan kalung berbandul cincinya dan RHEVA.

RHEVA terlihat tersenyum.

RHEVA

RAY, jika kau yang pergi dari Rumah Sakit ini, maka rasa bersalahku padamu akan semakin besar. Jadi... Tetaplah disini.

RAY

Kau salah, RHEVA. Jika kau pergi, rasa bersalahku padamu akan semakin dalam.

RAY terlihat meraih tangan RHEVA. Terlihat lengan panjang kemeja yang dikenakan RHEVA turun, menampilkan gelang yang dikenakan RHEVA.

RAY terlihat menatap gelang dengan ornamen matahari dan bulan itu. Tatapan RAY terlihat putus asa.

RAY

RHEVA, untuk terakhir kalinya. Mari bicarakan ini baik-baik.

RHEVA terlihat setuju. RAY terlihat tersenyum dan membawa RHEVA pergi dari Rumah Sakit.

INT.MOBIL RAY — DAY

Terlihat RAY dan RHEVA berada didalam mobil. Diluar terlihat hujan lebat.

RAY terlihat menatap RHEVA. Sementara RHEVA terlihat menatap hujan.

RAY

RHEVA, mari luruskan semuanya.

RHEVA terlihat menatap RAY dan mengangguk.

RHEVA

Aku tau, ada banyak hal yang ingin kau tanyakan RAY.

RAY

Pertama, sebenarnya apa yang terjadi padamu hari itu?

RHEVA terlihat menampilkan senyuman tipis.

RHEVA

Maaf, kisah itu berakhir dengan sad ending. RAY...

RHEVA terlihat menatap RAY dengan serius.

RHEVA

Apa kau percaya bahwa aku bisa merasakan kematian seseorang?

RAY terlihat tertawa menatap RHEVA.

RAY

Tentu, RHEVA. Kau adalah seorang dokter. Justru aneh jika kau tidak menyadari Circling the drain pada pasienmu sendiri.

RHEVA

Bukan, RAY. Aku bisa merasakan kematian orang-orang terdekatku, entah apapun penyebab kematian mereka. Aku bisa merasakannya. Kau tau, hari itu untuk pertama kalinya kemampuan aneh itu bangkit. Kau sudah dengarkan rumor kegilaanku disetiap malam purnama?

RAY terlihat diam. 

RHEVA

Itu bukanlah sebuah rumor. Kemampuan itu selalu bangkit saat purnama muncul. Jika pada awalnya tanda kekuatan itu bangkit adalah rasa cekikan dileherku, maka kini berbeda, RAY. Kini justru aku sendiri yang mencekik leherku dan kau sudah menyaksikannya. Ternyata benar ucapan pria itu, semakin lama jeratan dileherku semakin kuat. RAY, aku adalah seorang wanita yang membawa kutukan. Ku mohon... Tinggalkan aku, aku tak ingin meramalkan kematianmu. Sama seperti rasa sakit yang kau rasakan saat kematian ayahmu, tidak. Justru rasa sakit yang ku rasakan saat melihat mereka meregang nyawa karna perbuatanku jauh lebih menyakitkan, RAY.

RHEVA terlihat menangis. Sementara RAY terlihat berusaha menenangkan RHEVA.

RAY

Hei, setiap orang pasti akan pergi. Itu bukanlah salahmu, RHEVA. Justru bagiku kekuatanmu itu adalah sebuah anugrah.

RHEVA terlihat berhenti menangis. Tatapan terkunci pada RAY. Sementara RAY terlihat tersenyum lembut pada RHEVA.

RAY

Pasti menyenangkan bisa mengetahui batas wkatu yang dimiliki. Jika aku berada diposisimu, akan ku gunakan kekuatan itu untuk membahagiakan orang-orang terdekatku disaat-saat terakhir mereka. Lihat, kekuatannya bisa menghilangkan penyesalan bagi mereka yang akan pergi bukan?

RAY terlihat menangkup wajah RHEVA yang dibasahi air mata.

RAY

Detik ini juga, ku tarik kembali ucapanku. Aku tak akan pergi dari hidupmu, RHEVA. Aku terus bersamamu. Sekarang aku mendapatkan jawaban pasti, cara mengusir gelapmu dengan cahayaku. Akan ku ubah kemampuan itu menjadi anugrah. Jadi...

RAY terlihat melepaskan kalungnya. Terlihat RAY mengambil salah satu cincin yang ada disana.

RAY

(Tersenyum lembut)

Nikah, yuk!

RHEVA terlihat tertawa. Terlihat ia berusaha menghapus jejak air matanya.

RHEVA

Gak pacaran dulu?

RAY menggeleng.

RAY

Pacarannya udah empat tahun yang lalu. Sekarang kita langsung nikah. Yuk nikah!

RHEVA

Gitu doang lamarannya?

RAY

Terus butuh apalagi? Lamaran dibawah hujan itu romantis.

RHEVA

Ini didalam mobil.

RAY

Ada cincin.

RHEVA

Cincin yang lama.

RAY

Pertanda cintaku padamu tetap sama. dan yang terpenting, kau tau seberapa tulus perasaanku padamu, RHEVA. Jadi, izinkan aku mendampingi dan mengusir gelapmu selamanya. Akan ku ubah kutukanmu menjadi sebuah anugrah terindah dalam hidupmu. Layaknya matahari dan bulan diangkasa.

RHEVA terlihat tersenyum dan mengangguk. RHEVA terlihat mengangkat tangannya. Sementara RAY terlihat langsung mengenakan sabuk pengaman. 

RHEVA terlihat bingung.

RHEVA

Cincinnya gak dipasangin? Ini mau kemana?

Pandangan RAY terlihat fokus pada jalanan.

RAY

KUA. Hari ini kita nikah!

INT.RUANG MAKAN — NIGHT

Terlihat KAKEK RAY sedang makan sendirian. Dimeja terlihat berbagai jenis lauk-pauk tersaji.

KAKEK RAY terlihat menikmati makan malamnya.

Tiba-tiba RAY datang dan berdiri disamping kakeknya.

RAY

Aku akan menikah dengan, RHEVA. Dengan atau tanpa restu dari kakek.

RAY terlihat meninggalkan ruangan.

INT.BALLROOM HOTEL.DAY

Terlihat suasana sebuah Ballroom Hotel yang sepi. Ballroom Hotel terlihat sudah didekorasi dengan tema all white.

Terlihat RAY sedang menata mawar putih dipodium utama Ballroom. Wajah RAY terlihat lelah dan dipenuhi oleh keringat.

RAY terlihat melakukan peregangan. Lalu, berbalik dan menatap seluruh dekorasi yang ada.

Wajahnya tersenyum puas.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar