Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT.IGD — NIGHT
Terlihat kendaraan memenuhi jalanan malam ini. Sirine ambulance terdengar. Kendaraan lain terlihat membuka jalan untuk beberapa ambulance yang melaju dengan kecepatan tinggi.
REPORTER (O.S)
Beberapa ambulance terlihat memenuhi halaman IGD sebuah Rumah Sakit dipedesaan. Para dokter dan perawat terlihat siaga menyambut kedatangan ambulance itu.
Suasana IGD terlihat mencekam.
Pasien memenuhi setiap brangkar IGD malam ini. Dokter dan perawat melakukan tugasnya seperti biasa. Semua orang nampak sibuk.
Seorang pria memasuki IGD, memperhatikan pemandangan yang ada didepannya.
Seorang dokter wanita terlihat menangani seorang pasien, namun dokter lain mengambil alih pasiennya dan mengusir wanita itu.
Terlihat dokter wanita itu terus menerus menerima celaan dan pengusiran dari rekan kerjanya.
Si pria terus memperhatikan dokter wanita itu. Mengikutinya yang menyembunyikan diri dibalik tirai brangkar yang kosong.
Dokter wanita itu duduk dan melipat kedua kakinya diatas ranjang IGD. Menenggelamkan wajahnya dalam lipatan lututnya.
Tirai terbuka.
RAY
(Tersenyum)
RHEVA mengangkat kepalanya dan menoleh ke kanan. Terkejut dengan kehadiran RAY (26).
RAY
RAY terlihat tersenyum menyapa RHEVA.
RHEVA
RHEVA meninggalkan IGD.
INT. RUANGAN RHEVA — DAY
RHEVA terlihat berdiri dibalik meja kerjanya. Ia mengemasi beberapa barangnya kedalam sebuah kotak berukuran sedang.
Gerakannya terhenti. Tangannya meraih sebuah kalender. Memperhatikannya beberapa saat, lalu mengembalikannya ketempat semula.
RHEVA membongkar kembali kotak yang ada didepannya, mengeluarkan sebuah jurnal lusuh, yang bertuliskan "Death Note".
RHEVA membuka benda itu, membalik lembaran yang ada. Ia menghentikan kegiatannya tepat dilembaran tengah jurnal itu.
Tangannya terulur mengambil sebuah pena merah di saku jas dokter yang ia kenakan. Membuka benda itu dan mencoret sesuatu dilembaran jurnal yang kosong.
RHEVA
PERAWAT, asisten RHEVA, menatap jurnal itu, melayangkan sebuah tatapan tak suka kepada RHEVA.
PERAWAT (V.O.)
RHEVA menatap bentangan pengunungan dari balik jendela. Menduduki meja kerjanya.
RHEVA
INT. RESTORAN — NIGHT
Asap tipis mengepul dari cerobong asap sebuah restoran sederhana. Terlihat tulisan "Close" menggantung didepan pintu masuk.
Ditengah ruangan, terlihat beberapa orang sedang menikmati makan malamnya. Mereka saling memberikan lauk-pauk. Menertawakan sesuatu yang dirasa lucu.
Dipantry terlihat seorang pria tua tengah sibuk dengan sup yang ia masak.
PEMILIK RESTORAN
RAY berjalan kearah dapur. Membantu PEMILIK RESTORAN menghidangkan sup hangat itu. Asap tipis yang mengepul menerpa wajah RAY.
RAY dan PEMILIK RESTORAN berjalan kearah meja makan dan menyajikan makanan itu kepada rekan-rekannya.
KEPALA PERAWAT
PERAWAT
KEPALA PERAWAT
RAY duduk dikursinya semula.
RAY
KEPALA PERAWAT
RAY
(Tidak percaya, menampilkan sebuah senyuman remeh)
PERAWAT
KEPALA PERAWAT
(Tertawa mengejek)
PERAWAT
RAY
PEMILIK RESTORAN
Mereka menertawakan RHEVA yang menjadi bahan olok-olakan. RAY memaksakan sebuah senyuman.
RAY (V.O.)
INT.TOKO BUKU — DAY
Terlihat suasana sebuah toko buku sederhana. Hanya beberapa pengunjung yang mengisi bangunan itu.
Setiap pengunjung terlihat menyibukkan diri dengan membaca atau sekedar melihat-lihat koleksi buku yang ada.
Seorang remaja laki-laki berusaha menggapai sebuah komik best seller dirak dekat jendela.
Tiba-tiba sebuah truk muncul dan menghantam jendela toko buku. Remaja laki-laki itu terlempar beberapa meter. Darah segar mengalir, memenuhi lantai.
Suasana riuh. Sipengemudi truk melarikan diri. Orang-orang mulai memadati tempat itu, merekam kejadian itu tanpa berniat menolong korban.
RHEVA muncul. Ia menghubungi ambulance dan memberikan pertolongan pertama pada korban.
Ambulance tak kunjung datang, RHEVA menghubungi petugas dirumah sakit tempatnya bekerja.
SUARA PETUGAS (O.S.)
RHEVA
Panggilan ditutup sepihak oleh perawat. RHEVA menghubungi nomor KEPALA PERAWAT.
INT.IGD — DAY
KEPALA PERAWAT menghentikan langkahnya. Ia memeriksa panggilan masuk diponselnya.
Wajahnya mengkerut tak suka menatap layar ponselnya. Lalu menggeser tombol reject.
INT.TOKO BUKU — DAY
RHEVA menjauhkan ponselnya. Kembali menghubungi orang lain.
INT. IGD — DAY
PERAWAT menatap marah layar ponselnya. Ia menekan ikon merah dan memblokir nomor tersebut.
INT. TOKO BUKU — DAY
Ambulance datang. Seorang pria mendorong tubuh RHEVA menjauhi korban. Ia meneriaki RHEVA.
PETUGAS
RHEVA
PETUGAS itu kembali mendorong RHEVA. RAY muncul. Mengenakan sarung tangan steril yang diberikan oleh petugas dan memasangkan alat intubasi pada korban.
RAY dan PETUGAS memindahkan korban kedalam ambulance, meninggalkan tempat itu.
Dari dalam ambulance, RAY menatap sendu RHEVA dari kejauhan. Orang-orang membubarkan diri. RHEVA membisu ditempatnya.
RHEVA (V.O.)
INT.RUANG OPERASI — NIGHT
Lampu ruang operasi 1 padam. Beberapa orang perawat nampak memindahkan pasien dari ruangan operasi. Seorang dokter pria terlihat meninggalkan ruangan itu.
RAY melepaskan jubah operasinya diluar ruangan. Beberapa orang melewati RAY dan menyapanya dengan senyuman. Tak lupa memuji kemampuan RAY.
RAY berjalan meninggalkan ruang operasi. Ia menghentikan langkahnya disebuah jendela besar.
Ia membuka jendela itu, merentangkan tangannya, dan merasakan air hujan yang membasahi telapak tangannya.
RHEVA (O.S.)
PRIA TUA
RAY menatap seorang PRIA TUA yang berdiri disebelahnya. Ia mengukir sebuah senyuman ramah. PRIA TUA itu mengulurkan tangannya keluar jendela.
RAY
PRIA TUA
RAY menatap bingung PRIA TUA itu. Tiba-tiba RAY menerima sebuah notifikasi pesan diponselnya. Ia memeriksa pesan itu. Wajahnya terlihat cemas.
RAY
PRIA TUA itu menatap RAY yang berlari menjauhinya.
PRIA TUA
I/E.RUMAH SAKIT (VARIOUS LOCATION) — NIGHT
RAY terlihat berlari dan membuka paksa sebuah ruangan. Nafasnya terengah-engah. Ia menatap ruangan kosong itu.
Diatas meja, terlihat sebuah komputer yang masih menyala.
RAY (V.O.)
RAY meninggalkan ruangan itu, menyusuri seluruh kawasan Rumah Sakit. Ia terlihat menanyakan keberadaan seseorang kepada setiap tim medis yang ia temui.
RAY terlihat mengkhawatirkan sesuatu.
EXT.TAMAN RUMAH SAKIT — NIGHT
RAY berdiri sambil berusaha menetralkan pernafasannya ditengah guyuran hujan. Ia terlihat lelah. Wajahnya basah oleh keringat bercampur air hujan.
Ia menatap RHEVA yang sedang duduk bersandar dibawah pohon Weeping Fig (Tanaman Beringin Hias).
RHEVA terlihat memejamkan matanya sambil mendengarkan musik lewat headset. Terlihat ia juga memangku sebuah jurnal tua berwarna coklat.
RAY kemudian menatap jurnal RHEVA.
KEPALA PERAWAT (O.S.)
Kemudian pandangannya beralih menatap purnama dilangit.
KEPALA PERAWAT (O.S.)
RHEVA terlihat membuka matanya dan menatap cukup lama bulan purnama yang ada diatasnya.
Tiba-tiba RHEVA mulai membuka jurnal miliknya dan menuliskan sesuatu disana menggunakan pena merah. Lalu, RHEVA terlihat mengambil sehelai daun Weeping Fig (Tanaman Beringin Hias) yang berserakan didekatnya dan mengarahkan daun itu pada bulan purnama.
RHEVA
(Tersenyum)
RHEVA terlihat menempelkan daun itu pada jurnal miliknya.
RAY menatap RHEVA dengan tatapan penuh selidik. Sementara RHEVA terlihat menikmati alunan musik yang ia dengarkan.
Tiba-tiba RHEVA terlihat mencekik lehernya sendiri. Namun, wajahnya tetap terlihat datar meskipun air mata mulai membasahi kedua pipinya.
RAY terlihat panik dan berlari ke arah RHEVA.
RHEVA terkejut dengan kehadiran RAY yang berusaha menghentikan dirinya.
RAY
(Wajah RAY memerah)
RAY berhasil menghentikan aksi RHEVA. Ia menatap RHEVA dengan khawatir. Sementara RHEVA terlihat berdiri dan menatap RAY dengan marah.
RHEVA
RHEVA pergi meninggalkan RAY.
INT.PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT — NIGHT
Perpustakaan terlihat dipenuhi oleh pasien anak-anak bersama orang tua ataupun perawat yang mendampinginya.
Mereka terlihat sibuk membaca koleksi buku yang ada.
RHEVA terlihat masuk dan duduk di sebuah meja yang berada dipojok perpustakaan. Ia menuliskan sesuatu didalam buku catatannya, terlihat menyalin berbagai hal yang ia temukan di tumpukan buku medis yang dibacanya. RHEVA terlihat menggunakan headset dengan musik yang mengalun dari ponselnya.
RHEVA (V.O.)
RAY terlihat menghentikan langkahnya, menatap RHEVA dari kejauhan dengan sebuah senyuman bahagia dari balik kaca bening perpustakaan.
RAY (V.O.)
RHEVA terlihat menempelkan beberapa memo berbagai warna pada buku catatannya.
Terlihat seorang PASIEN ANAK LAKI-LAKI mendekati RHEVA. Ditangannya ada sebuah gambar sederhana.
Anak laki-laki itu terlihat menepuk pelan pundak RHEVA. RHEVA terlihat melepas headsetnya dan tersenyum pada pasien itu.
PASIEN ANAK LAKI-LAKI
(Tersenyum bangga)
RHEVA terlihat terkejut, wajahnya terlihat ketakutan.
SUARA WANITA (O.S.)
Tiba-tiba RHEVA berdiri serta mengemasi barang-barangnya dengan tergesa-gesa. Ia berlari meninggalkan perpustakaan dan menabrak tubuh RAY.
RHEVA terlihat tidak mengenali RAY.
RHEVA
(Menundukkan kepala)
RHEVA terlihat menahan air mata yang menggenangi pelupuk matanya. RHEVA berlari secepat yang ia bisa sambil terus menerus memukul telinganya dengan tangan kanannya.
INT.RUANGAN RHEVA — NIGHT
RHEVA terlihat memasuki ruangannya dengan tergesa-gesa. Wajahnya merah, air matanya terus mengalir, dari wajahnya tersirat raut ketakutan bercampur kekhawatiran.
RHEVA terlihat melempar asal alat-alat tulis yang ia bawa ke atas meja kerjanya. Jurnal RHEVA jatuh ke bawah meja.
RHEVA bersembunyi dibawah meja kerjanya sambil memeluk lututnya.
Air mata RHEVA semakin deras saat menatap bulan purnama. RHEVA mulai memukul kedua telinganya. Bayangan orang-orang yang membencinya mulai berputar dibenaknya.
LAKI-LAKI (O.S.)
WANITA(O.S.)
RAY terlihat mendobrak pintu ruangan RHEVA. Raut wajahnya terlihat khawatir.
RAY berusaha mendekati RHEVA. Berusaha menenangkannya.
RHEVA
(Berteriak)
RAY terlihat kebingungan dan kembali berusaha menenangkan RHEVA.
RHEVA
RAY terlihat syok. Pandangannya terkunci pada jurnal RHEVA yang jatuh disampingnya.
INT.RUANGAN RHEVA — DAY
Seorang PRIA TUA memasuki ruangan RHEVA. Terlihat hanya ia yang berada disana.
PRIA TUA itu berjalan, menyusuri setiap sudut ruangan RHEVA. Ia terlihat memperhatikan setiap barang yang ada disana.
PRIA TUA itu berjalan mendekati meja kerja RHEVA. Ia terlihat membuka jurnal milik RHEVA.
RHEVA (O.S.)
PRIA TUA itu terlihat tersenyum misterius.
PRIA TUA
PRIA TUA itu terlihat mengeluarkan setangkai bunga Aconite dari blazer yang ia gunakan. PRIA TUA itu terlihat meletakkannya diatas meja kerja RHEVA dan segera meninggalkan ruangan itu.
PRIA TUA (V.O.)
INT.TOKO BONEKA.DAY
Terlihat suasana sebuah toko boneka yang dipenuhi oleh pengunjung. Pelanggan yang datang bersama anaknya terlihat berdebat mengenai boneka yang akan dibeli.
Sementara pelanggan lainnya terlihat memilih boneka untuk pasangannya.
Para pegawai toko terlihat sibuk melayani setiap pengunjung. Ada yang berperan sebagai pendamping pelanggan yang terlihat sedang menjelaskan produk yang disukai oleh pelanggan itu.
Sementara pegawai yang betugas dimeja kasir terlihat kewalahan melayani pelanggan yang melakukan pembayaran.
RAY terlihat berkeliling, menatap, dan memilih boneka mana yang akan ia beli. Terlihat ia sesekali tertawa melihat interaksi orang tua yang kewalahan menghadapi anaknya.
RAY berhenti tepat didepan meja kasir. Pandagannya terkunci pada selembar kertas yang ada diatas meja. RAY meraih kertas itu dan membacanya.
PEGAWAI TOKO BONEKA
RAY dikejutkan oleh suara seorang PEGAWAI TOKO BONEKA. RAY terlihat menunjukkan kertas yang ia pegang kepada PEGAWAI itu.
RAY
PEGAWAI TOKO BONEKA
(Tersenyum ramah)
RAY terlihat mengangguk dan tersenyum.
PEGAWAI TOKO BONEKA
RAY terlihat mengikuti PEGAWAI itu menuju sebuah meja yang ada didekat pintu masuk. PEGAWAI itu terlihat mempersilakan RAY untuk duduk dan memberikan selembar kertas serta alat tulis kepadanya.
PEGAWAI TOKO BONEKA
RAY
(Terlihat canggung)
PEGAWAI TOKO BONEKA
RAY