Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Moonlight
Suka
Favorit
Bagikan
5. Rue
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT.AULA RUMAH SAKIT — DAY

Suasana aula rumah sakit terlihat ramai. Kursi penonton terlihat dipenuhi oleh suporter dan penonton dari tim medis dan pasien bersama walinya. Mereka terlihat memegang banner dukungan untuk masing-masing tim medis peserta lomba.

RHEVA terlihat gugup. Perlombaan terakhir sudah dimulai.

RAY terlihat melakukan estafet dengan egrang. Ia terlihat menuju kearah KEPALA PERAWAT.

RHEVA menatap para supoter tim bedah yang menyemangati RAY.

RAY terlihat berhasil menjadi pemain pertama yang sampai dipos estafet berikutnya.

RAY terlihat langsung membantu KEPALA PERAWAT untuk menggunakan kaki katak. KEPALA PERAWAT terlihat berlari ke pos estafet berikutnya.

Sorakan suporter terdengar semakin ramai saat KEPALA PERAWAT berhasil tiba dipos estafet berikutnya.

PERAWAT WANITA terlihat langsung bersiap memanah target yang berjarak 100 meter darinya. Ia terlihat panik karena gagal dipercobaan pertama dan kedua.

KEPALA PERAWAT terlihat menyemangatinya.

KEPALA PERAWAT

Ayo, masih ada waktu.

PERAWAT WANITA terlihat berhasil memanah tepat sasaran. Sementara panitia lomba terlihat langsung memberikan sebuah kunci padanya. PERAWAT WANITA terlihat berlari ke arah RHEVA yang menunggu dipos estafet berikutnya.

RHEVA terlihat berteriak pada PERAWAT WANITA. 

RHEVA

Ayo, sedikit lagi!

Terlihat waktu habis saat PERAWAT WANITA berhasil tiba diposisi RHEVA.

INT.CAFE RUMAH SAKIT — DAY

RHEVA terlihat duduk disamping KEPALA PERAWAT.

RHEVA

Terima kasih sudah mengizinkanku untuk mengikuti perlombaan hari ini.

KEPALA PERAWAT

Jika kau mengatakan itu hanya untuk membuat ku jengkel, lebih baik kau menjauh dariku. Jangan harapkan permintaan maaf dariku atas kekalahan hari ini.

KEPALA PERAWAT terlihat berdiri, meninggalkan RHEVA. Tapi langkahnya terhenti dan berbalik. Terlihat KEPALA PERAWAT menatap mata RHEVA.

RHEVA (V.O.)

Setelah empat tahun, akhirnya kau menatap ku lagi, kak.

KEPALA PERAWAT

Anggap saja aku hanya menjalankan perintah direktur. Dan juga...

KEPALA PERAWAT terlihat berjalan kembali ke meja RHEVA dan menunjuk bunga dandelion artificial yang ada di meja seberang.

RHEVA menatap bunga itu dan tersenyum pahit.

RHEVA (V.O.)

Ahh... Dia menginginkan perpisahan.

KEPALA PERAWAT

Dengar RHEVA...

RHEVA terlihat kembali menatap KEPALA PERAWAT.

KEPALA PERAWAT

Menjauh dariku. Lupakan persahabatan yang pernah terjalin diantara kita empat tahun yang lalu. Ku mohon... Biarkan aku hidup tenang sehari saja, tanpa perlu mengakhawatirkan nyawa ku disaat berpapasan dengan mu. Dan berhenti menyalahkan ku atas kematian adikmu! 

RHEVA terlihat menatap sendu KEPALA PERAWAT yang berjalan keluar cafe.

RHEVA (V.O.)

Akulah yang membunuh adikku sendiri, kak.

INT.RUANGAN RHEVA — DAY

RHEVA terlihat menangis diruangannya sendirian. Terlihat layar ponselnya menampilkan pesan duka atas meninggalnya KEPALA PERAWAT dalam sebuah kecelakaan.

Sementara diatas meja kerjanya terlihat sebuah boneka bulan dengan telinga kelinci. Terlihat sebuah memo menempel disana.

RAY (O.S.)

Ayo bicara pada kelinci bulan.

PERAWAT WANITA terlihat memasuki ruangan RHEVA. Ia terlihat sangat marah dan langsung menampar RHEVA.

PERAWAT WANITA

(Berteriak)

Dasar pembunuh! Jangan lampiaskan dendam atas kematian adikmu pada kami!

PERAWAT WANITA terlihat mengambil jurnal RHEVA dan menarik RHEVA keluar dari ruangannya.

INT.RUANGAN RAY — DAY

RAY terlihat terkejut saat PERAWAT WANITA mendorong RHEVA untuk masuk keruangannya. Sedangkan PERAWAT WANITA terlihat melemparkan jurnal RHEVA pada RAY.

PERAWAT WANITA

Direktur, pecat pembunuh ini saat ini juga!

RAY terlihat mengacuhkan keberadaan PERAWAT WANITA. Ia terlihat menarik RHEVA keluar dari ruangan itu. 

PERAWAT WANITA

(Berteriak)

RAYYANZA ikuti otakmu, bukan hatimu!

FLASHBACK


INT.RUANG TUNGGU OPERASI — NIGHT

RHEVA terlihat berdiri didepan jendela sendirian. Tangannya direntangkan menampung hujan. RHEVA terlihat tersenyum.

Diatas sana terlihat bulan purnama bersinar terang. Terlihat siluet seorang PRIA berdiri disampingnya. PRIA itu menatap bulan purnama.

PRIA TUA

Purnama semerah darah akan dimulai malam ini. Perlahan, kau akan kehilangan semuanya, dokter.

RHEVA terlihat terkejut dan menatap PRIA itu. Wajahnya terlihat bingung.

PRIA

Ingatlah satu hal, kau adalah penyebab dari semua petaka yang terjadi.

PRIA itu terlihat menatap RHEVA. Pandangannya terkunci pada leher RHEVA. Terlihat RHEVA mengenakan kalung berbandul cincin dengan ornamen matahari-bulan.

PRIA TUA

Perlahan jeratan kalung itu akan semakin kuat merenggut cahaya dihidupmu, dan jeratan terakhir...

PRIA itu terlihat mendekati RHEVA dengan tatapan menyeramkan. RHEVA terlihat mundur, wajahnya terlihat ketakutan.

PRIA TUA

Ku pastikan akan merenggut mentari seutuhnya dari hidupmu.

INT.RUANG OPERASI 1 — NIGHT

Tim Medis terlihat fokus pada operasi. RHEVA terlihat sedang mengeluarkan spesimen dari tubuh pasien.

RHEVA

Spesimen sudah diangkat.

KEPALA PERAWAT terlihat mengulurkan tangannya ke arah RHEVA, berusaha mengambil spesimen itu. Tiba-tiba RHEVA terlihat menjatuhkan spesimen itu ke lantai.

Tim Medis terlihat terkejut. Sementara RHEVA terlihat berusaha memfokuskan pandangannya. RHEVA terlihat gelisah. Nafasnya terlihat tercekat.

PERAWAT WANITA terlihat mengambil spesimen yang ada dilantai dan memasukkannya kedalam sterilizer. Sementara KEPALA PERAWAT terlihat mendekati RHEVA.

KEPALA PERAWAT

RHEVA, apa kau sakit?

RHEVA tersentak dan menatap seluruh Tim Medis. RHEVA terlihat meminta maaf.

RHEVA

Maafkan aku.

DOKTER ANESTESI terlihat memantau keadaan pasien lewat monitor.

DOKTER ANESTESI

Tidak apa-apa, dokter. Pasien stabil, anda bisa melanjutkan operasinya.

Terlihat RHEVA segera menyelesaikan jahitan pada tubuh seorang pasien. Seorang DOKTER ANESTESI terlihat memperhatikan waktu operasi.

DOKTER ANESTESI

Seperti biasa, operasinya berakhir dengan cepat.

DOKTER ANESTESI terlihat tersenyum dibalik maskernya. RHEVA ikut tersenyum.

RHEVA terlihat menarik benang jahitannya.

RHEVA

Cut.

KEPALA PERAWAT terlihat memotong benang itu dengan gunting.

KEPALA PERAWAT

Cut.

Tim Medis terlihat menatap waktu operasi. Disana tertulis 5 jam 13 menit.

RHEVA terlihat segera melepas masker medisnya. Lalu berbicara dengan tergesa-gesa.

RHEVA

Terima kasih atas kerjasamanya.

RHEVA terlihat berlari meninggalkan RUANG OPERASI 1. Sementara KEPALA PERAWAT terlihat mengejar RHEVA. Wajahnya terlihat khawatir.

INT.RUMAH SAKIT (VARIOUS PLACES) — NIGHT

RHEVA terlihat berlari sambil menangis. Wajahnya merah. Tangannya terlihat memegangi lehernya. RHEVA terlihat masih mengenakan jubah operasi.

Sementara KEPALA PERAWAT terlihat berlari mengejar RHEVA.

KEPALA PERAWAT

(Berteriak)

RHEVA!

RHEVA terlihat meminta pertolongan pada semua Tim Medis yang ditemui dikoridor Rumah Sakit.

RHEVA

(Menangis histeris)

Tolong aku! Seseorang mencekik leherku! Ku mohon, tolong aku!

KEPALA PERAWAT terlihat memeluk RHEVA. Berusaha menenangkan. Sementara semua orang terlihat memandang RHEVA bingung.

RHEVA

(Menangis histeris)

Tolong aku... Sakit...

KEPALA PERAWAT

(Memeluk RHEVA)

Tenang, RHEVA.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar