Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT.IGD — DAY
IGD terlihat sepi. Tim Medis terlihat berkumpul dimeja informasi, menjaga jarak dari RHEVA.
Seorang PERAWAT LAKI-LAKI terlihat melemparkan selembar kertas pada RHEVA. Ia berbicara dengan ketus.
PERAWAT LAKI-LAKI
RHEVA mengambil kertas itu. RHEVA menatap semua Tim Medis yang ada disana.
RHEVA
Semua Tim Medis terlihat membubarkan diri, berjalan menjauh dari RHEVA.
RAY terlihat memasuki IGD dan menghampiri RHEVA.
RAY mengambil penanya dari jas dokternya, menyerahkannya kepada RHEVA.
RAY
RHEVA menatap RAY dan mengambil pulpen itu. Mulai mengisi kertas tadi.
RHEVA
(Tanpa menoleh pada RAY)
RAY terlihat tersenyum. RHEVA memberikan pulpen RAY. Tapi RAY menolak.
RAY
RHEVA bingung.
RAY
RAY menunjuk ornamen bulan yang menggantung pada pulpen itu dan mengeluarkan pulpen baru dari jas dokternya. Pulpen dengan ornamen matahari.
RAY
RHEVA terlihat jengkel dan meninggal pulpen itu diatas meja informasi. RHEVA berjalan keluar IGD.
RHEVA
RAY terlihat tersenyum dan berteriak pada RHEVA.
RAY
(Membuat love sign dengan jarinya)
EXT.TAMAN RUMAH SAKIT.DAY/NIGHT (SUNSET)
RHEVA duduk di kursi taman sendirian. Ia terlihat memakan es krim coklat dan menatap sunset.
RAY datang dan duduk disamping RHEVA. RAY terlihat membawa satu cup latte.
Hening sesaat.
RAY terlihat menatap RHEVA. Tangannya menunjuk wajah RHEVA.
RHEVA
(Tanpa menatap RAY)
RAY tersenyum jahil.
RAY
RHEVA
(Menoleh dan bingung)
Menunjuk kembali wajah RHEVA.
RAY
RAY mengeluarkan kalungnya. Menampilkan 2 bandul berupa cincin bercorak matahari dan bulan.
RAY
RHEVA terlihat kesal dan meninggalkan RAY.
INT.RUANG OPERASI — DAY
Beberapa orang Tim Medis terlihat mendorong brangkar pasien keluar dari ruangan operasi. RHEVA terlihat melepas jubah operasinya dan meletakkan pada rak khusus.
Ia terlihat berjalan sambil melakukan peregangan. Tiba-tiba RAY datang dan mengejutkan RHEVA.
RAY
RHEVA terlihat mengacuhkan RAY dan pergi. Namun, RAY tetap mengikuti RHEVA.
INT.ICU — DAY
Terlihat suasana Ruang ICU yang hening. Hanya terdengar suara alat-alat medis.
RHEVA terlihat masuk dengan pakaian steril dan masker. RAY terlihat mengikuti RHEVA dengan pakaian yang sama.
RHEVA terlihat memeriksa keadaan pasien dan mengisi data pada sebuah laptop yang ada di dekat ranjang pasien.
RAY terlihat berdiri disamping RHEVA, berbisik.
RAY
RHEVA terlihat berhenti mengetik dilaptop dan menatap RAY.
RHEVA
RHEVA terlihat duduk disamping brangkar pasien dan tidur. RAY kembali mengikuti RHEVA. Ia terlihat menatap para perawat yang ada di meja informasi.
Dua orang perawat terlihat memasuki ruangan dengan pakaian steril. RAY menatap mereka.
RAY
Kedua perawat menampilkan wajah terkejut. Sementara RHEVA terlihat bangun dan menatap RAY dengan kesal. Namun, RAY terlihat menarik tangan RHEVA keluar ruangan.
EXT.PEMAKAMAN KOTA — DAY
Terlihat suasana areal pemakaman yang sepi. Hanya ada beberapa orang yang mengunjungi makam.
RHEVA terlihat duduk disamping sebuah makam dan berdoa. Lalu mulai mencabuti rumput liar yang tumbuh disana.
RHEVA menghentikan kegiatannya saat menemukan dandelion tumbuh disana. Air matanya tertahan dipelupuk mata.
RHEVA terlihat menaburkan bunga baru diatas makam.
RHEVA melihat RAY yang datang tiba-tiba dan meletakkan buket bunga dimakam itu. RHEVA terus memperhatikan RAY yang sedang berdoa.
RAY terlihat mengusap batu nisan itu dan tersenyum getir.
RAY
RAY terlihat menatap dandelion yang tumbuh disana. Lalu tersenyum dan memperhatikan RHEVA yang menahan tangis.
RAY
Wajah RHEVA terlihat semakin memerah saat mendengar suara adiknya.
FLASHBACK
EXT.TAMAN — DAY
Cuaca terlihat terik. RHEVA memangku adiknya dibawah pohon. Sementara ADIK RHEVA terlihat memegang sekuntum bunga dandelion.
Angin berhembus lembut dan menerbangkan dandelion kecil. ADIK RHEVA memperhatikan dandelion yang diterbangkan angin dan tersenyum melihat kedatangan RAY dari jauh.
Sementara RAY terlihat kesusahan menaiki taman yang ada dilereng perbukitan.
ADIK RHEVA
RHEVA
(Bingung)
ADIK RHEVA
EXT.PEMAKAMAN KOTA — DAY
RHEVA terlihat mengusap nisan adiknya dan berdiri, meninggalkan areal pemakaman.
RAY terlihat ikut berdiri, berusaha mencegah kepergian RHEVA.
RAY
RHEVA terlihat berhenti berjalan. Air matanya jatuh membasahi pipi. RHEVA terlihat menangis dalam diam.
ADIK RHEVA (O.S.)
Wajah RHEVA terlihat semakin memerah. RHEVA berbalik dan menatap RAY.
RHEVA (V.O.)
RAY terlihat memandang RHEVA dengan sendu. Lalu berjalan mendekati RHEVA. Sementara RHEVA terlihat memejamkan matanya. Kerutan terlihat jelas diwajahnya.
PRIA TUA (O.S.)
RAY mendekati RHEVA dan berusaha meraih tangan RHEVA. Ditangannya ada sepasang cincin dengan ornamen matahari dan bulan. RHEVA terlihat menepis tangan RAY dan mundur beberapa langkah.
RHEVA
(Menangis, suaranya bergetar)
RAY terlihat kembali mendekati RHEVA, sementara RHEVA terlihat memandang cincin yang ada ditangan RAY.
RHEVA
RAY terlihat memandang cincin yang ditunjuk RHEVA.
RHEVA
RHEVA menatap RAY. Wajahnya semakin memerah dan air matanya semakin membasahi pipinya.
RHEVA
FLASHBACK
INT.BANDARA — DAY
Suasana bandara terlihat ramai. Jadwal penerbangan hari ini terlihat sangat padat.
RAY terlihat berlari dari pintu kedatangan internasional. RAY terlihat hanya membawa passport, tiket, beserta ponselnya.
Wajahnya terlihat sangat mencemaskan sesuatu. RAY terlihat menghentikan sebuah taksi dan memasukinya.
Taksi yang ditumpangi RAY terlihat meninggalkan areal bandara.
RHEVA (O.S.)
RAY terlihat meminta supir taksi untuk mempercepat laju kendaraannya. Raut wajahnya semakin terlihat khawatir.
RHEVA (O.S.)
EXT.PEMAKAMAN KOTA — DAY/NIGHT (SUNSET)
RAY terlihat berlari memasuki areal pemakaman. Ia terlihat berhenti dan menanyakan sesuatu pada petugas yang berada disana.
RAY terlihat kembali berlari dan memperhatikan setiap blok pemakaman yang ia lewati.
RAY berhenti pada sebuah makam baru yang dipenuhi oleh bunga mawar yang masih segar.
RAY terlihat duduk disamping makam itu. Tangannya meraih nisan. Kepalanya tertunduk dalam. Bahunya bergetar. RAY terlihat menangis dalam diam.
E/I.APARTEMEN RHEVA — NIGHT
Bulan purnama bersinar terang malam ini tanpa adanya bintang.
RAY terlihat turun dari sebuah taksi dan berlari memasuki gedung apartemen.
Lorong apartemen terlihat sepi.
RAY berlari menaiki tangga menuju lantai 7. Ia terlihat menyusuri lorong lantai 7 yang sepi.
RAY berhenti didepan unit 708. Terlihat pintu bertuliskan ’DISEWAKAN’.
Hening beberapa saat.
RAY menatap sebuah cincin yang ditempelkan pada gagang pintu. RAY terlihat menggenggam cincin itu.
RAY mengetuk pintu apartemen. Wajahnya memerah, sementara kepalan tangannya bergetar.
RAY
(Suaranya bergetar)
Hening, terlihat pintu tetap terkunci. RAY semakin menunduk dalam.
RAY
Terlihat jari manis RAY mengenakan cincin.
EXT.PEMAKAMAN KOTA — DAY
RAY terlihat sedih. Tatapan matanya menyiratkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam.
RAY
RAY (V.O.)
RAY
RAY terlihat mengangkat tangannya, menampilkan sepasang cincin yang ada diatas telapak tangannya.
RAY
RAY menatap RHEVA semakin dalam.
RAY
RHEVA terlihat kembali menatap RAY. Air matanya semakin deras.
RHEVA
Perasaan RAY semakin berkecamuk. Bayangan Jurnal RHEVA terlintas dibenaknya. Memaksa ingatannya kembali mengingat kata-kata menyakitkan yang tertulis disana.
RHEVA (O.S.)
RHEVA menatap RAY. Tangisnya sudah mereda.
RHEVA
RHEVA terlihat tersenyum pada RAY, sementara RAY terlihat diam. Matanya fokus pada wajah RHEVA yang tersenyum. Sorot mata RAY terlihat merindukan senyuman itu.
RHEVA
RAY
RHEVA berbalik, hendak meninggalkan areal pemakaman. Namun, ucapan RAY menghentikan langkahnya.
RAY
Tanpa mereka ketahui, seorang PRIA TUA mendengarkan perbincangan mereka dari makam yang berjarak beberapa meter dari mereka. PRIA TUA itu tersenyum dan mengusap batu nisan itu.
PRIA TUA
PRIA TUA itu menatap RHEVA dan RAY.