Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT.RUMAH SAKIT — DAY
Suasana bangsal anak terlihat ramai. Para perawat dan orang tua terlihat mendampingi pasien.
RAY berjalan melewati koridor bangsal anak sambil memperhatikan suasana disekitarnya. Ditangannya terlihat sebungkus es krim coklat.
Ia terlihat membalas sapaan dari orang-orang yang dilewatinya disepanjang koridor.
RAY berhenti dikoridor kaca, penghubung bangsal anak dan gedung laboratorium, ia menatap seorang ANAK PEREMPUAN dengan pakaian pasien sedang menatap sendu keluar jendela.
RAY terlihat mengamati sekitarnya, berusaha menemukan wali atau perawat yang seharusnya mendampingi anak itu.
RAY berjalan mendekati anak itu dan berjongkok disampingnya.
RAY
(Tersenyum)
ANAK PEREMPUAN itu menoleh pada RAY, tapi ia tidak mengatakan apapun. RAY terlihat keheranan.
ANAK PEREMPUAN itu terlihat menggerakkan tangannya, berusaha mengungkapkan sesuatu.
RAY (V.O.)
ANAK PEREMPUAN itu terlihat semakin sedih karena RAY tidak memahami maksudnya. Sementara RAY terlihat mengeluarkan ponselnya.
Ia membuka fitur memo dan menuliskan sesuatu disana. RAY terlihat memperlihatkan ponselnya kepada ANAK PEREMPUAN itu.
RAY (V.O.)
ANAK PEREMPUAN itu mengangguk dan menuliskan sesuatu disana.
ANAK PEREMPUAN (V.O.)
RAY terlihat tersenyum dan membuka bungkus es krim yang ia bawa tadi. RAY menyerahkannya kepada ANAK PEREMPUAN itu.
ANAK PEREMPUAN itu terlihat memberikan gesture terima kasih dan RAY tersenyum menanggapinya.
RAY (V.O.)
ANAK PEREMPUAN itu kembali meraih ponsel RAY dan menuliskan sesuatu disana.
ANAK PEREMPUAN (V.O.)
(Menunjuk jendela yang ada disampingnya)
RAY mengikuti arah yang ditunjuk gadis itu. Ditaman terlihat RHEVA sedang meminum yoghurt. Ia terlihat memikirkan sesuatu.
RAY terkejut dan menanyakan sesuatu.
RAY (V.O.)
Apa kau mengenal dokter RHEVA?
ANAK PEREMPUAN (V.O.)
(Mengangguk)
Dokter RHEVA sudah menjaga ku selama tiga bulan. Dia selalu menemaniku. Dokter RHEVA baik, tapi dia jadi sedih karena aku.
ANAK PEREMPUAN itu terlihat semakin sedih. RAY mengusap puncak kepala ANAK PEREMPUAN itu.
Terlihat ANAK PEREMPUAN itu kembali menulis sesuatu diponsel RAY.
ANAK PEREMPUAN (V.O.)
Dokter RHEVA ingin aku sembuh, tapi aku tidak punya uang. Dokter ingin ikut lomba dan memberikan hadiahnya padaku. Tapi, dokter tidak punya teman.
INT.RUMAH SAKIT — DAY
RAY terlihat mendekati meja informasi bangsal anak.
RAY
RAY terlihat menunjuk ANAK PEREMPUAN yang ia temu tadi. ANAK PEREMPUAN itu terlihat duduk dikursi tunggu sambil menikmati es krim coklat yang diberikan oleh RAY tadi.
PERAWAT
PERAWAT itu terlihat mengetikkan sesuatu di komputernya dan menunjukkannya pada RAY.
RAY terlihat membaca rekam medis itu dengan seksama.
RAY
RAY terlihat berjalan mendekati ANAK PEREMPUAN tadi dan duduk disampingnya. RAY tersenyum padanya.
RAY
INT.RUANGAN KEPALA BANGSAL BEDAH — NIGHT
KEPALA BANGSAL BEDAH terlihat lelah setelah melakukan operasi. Ia terkejut menemukan RAY yang sudah duduk dikursi meja kerjanya sambil tersenyum jahil.
KEPALA BANGSAL BEDAH
Ia terlihat jengkel pada RAY dan mendorong RAY untuk berdiri. Lantas ia langsung menduduki kursinya.
RAY terlihat mendekatinya sembari tersenyum jahil. RAY terlihat mulai memijit pundak KEPALA BANGSAL BEDAH.
KEPALA BANGSAL BEDAH
RAY terlihat tersenyum dan berjongkok disamping wanita itu.
RAY
KEPALA BANGSAL BEDAH
(Berteriak kesal)
RAY berdiri dan mengeluarkan sebuah kertas dari saku kemeja yang ia gunakan. Ia terlihat memperlihatkan kertas itu pada KEPALA BANGSAL BEDAH.
RAY
RAY terlihat meletakkan kertas itu diatas meja kerja KEPALA BANGSAL BEDAH.
RAY
KEPALA BANGSAL BEDAH
RAY terlihat berdehem dan berdiri tegap. Sementara KEPALA BANGSAL BEDAH terlihat semakin jengkel pada RAY.
RAY
KEPALA BANGSAL BEDAH terlihat menjitak kepala RAY dan berkacak pinggang.
KEPALA BANGSAL BEDAH
RAY
(Mengusap kepalanya dan tersenyum)
KEPALA BANGSAL BEDAH
RAY
KEPALA BANGSAL BEDAH
RAY
Bukan. Ada seorang pasien anak yang membutuhkan operasi. Dia sendirian. Demi memenuhi tugasku sebagai seorang dokter dan makhluk sosial yang harus saling membantu, jadi aku harus memenangkan hadiahnya.
KEPALA BANGSAL BEDAH
(Menjitak kepala RAY)
RAY terlihat tersenyum dan memberikan simbol Peace dengan kedua jarinya. KEPALA BANGSAL BEDAH kembali duduk dikursinya.
KEPALA BANGSAL BEDAH
RAY terlihat memberikan gestur hormat kepada KEPALA BANGSAL BEDAH.
RAY
(Tersenyum)
RAY meninggalkan ruangan itu.
INT.CAFE RUMAH SAKIT — DAY
Terlihat suasana cafe yang ramai dikunjungi oleh tim medis dan keluarga pasien.
Para pelanggan terlihat mengantri dikasir. Pegawai cafe sibuk melayani pesanan pelanggan.
Beberapa pelanggan dari tim medis terlihat duduk dimeja cafe dan terlihat saling bercengkrama.
Terlihat disebuah meja yang menghadap langsung ke jalan raya, dua orang wanita duduk disana.
PERAWAT WANITA terlihat tertidur, sementara KEPALA PERAWAT terlihat menikmati sarapannya sambil membaca buku.
RAY terlihat bergabung dengan mereka dan memberikan kopi yang ia bawa.
PERAWAT WANITA terlihat bangun. Terkejut dengan kedatangan RAY.
RAY
PERAWAT WANITA terlihat kembali mengambil posisi tidur membelakangi RAY.
PERAWAT WANITA
KEPALA PERAWAT
PERAWAT WANITA terlihat bangun dan menatap KEPALA PERAWAT. Lalu, mereka berdua menatap RAY.
KEPALA PERAWAT DAN PERAWAT WANITA
KEPALA PERAWAT dan PERAWAT WANITA terlihat kembali pada kesibukannya masing-masing. RAY terlihat memikirkan sesuatu.
RAY
KEPALA PERAWAT DAN PERAWAT WANITA
RAY
KEPALA PERAWAT DAN PERAWAT WANITA
RAY
KEPALA PERAWAT DAN PERAWAT WANITA
(Mengangkat ID Card masing-masing)
RAY
KEPALA PERAWAT DAN PERAWAT WANITA
RAY terlihat merajuk, sementara KEPALA PERAWAT dan PERAWAT WANITA terlihat tidak memperdulikannya.
INT.BANGSAL ANAK — NIGHT
RHEVA terlihat bersenandung untuk seorang pasien ANAK PEREMPUAN. Sementara ANAK PEREMPUAN itu terlihat sangat mengantuk.
RHEVA terlihat mengusap lembut kepala ANAK PEREMPUAN itu. Tiba-tiba ANAK PEREMPUAN itu terlihat bicara lewat bahasa isyarat.
ANAK PEREMPUAN (V.O.)
INT.KAMAR RHEVA — NIGHT
RHEVA terlihat mengeringkan rambutnya dengan handuk sambil berjalan ke ranjangnya.
RHEVA terlihat duduk diatas kasur dan memainkan ponselnya. Ia terlihat memeriksa sesuatu. Tiba-tiba RHEVA menerima sebuah pesan anonim. RHEVA terlihat membuka pesan itu.
Raut wajahnya terlihat tegang.
ANONIM (O.S.)
RHEVA terlihat ketakutan dan melemparkan ponselnya ke sembarang arah.
RHEVA terlihat mengambil kalender yang ada diatas nakas dekat ranjangnya. Terlihat kalender itu ditandai dengan pena merah di beberapa bagian. RHEVA terlihat menggigit kukunya, gelisah.
RHEVA (V.O.)
RHEVA meletakkan kembali kalender itu diatas nakas. Lalu berusaha untuk tidur.
RHEVA terlihat gelisah dan tidak bisa tidur. Tiba-tiba RHEVA mulai mencekik lehernya sendiri. Wajahnya terlihat merah. Nafasnya tercekat. Sementara air matanya mulai membasahi pipi. RHEVA menangis dalam diam.
RHEVA (V.O.)