Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Memori Jangka Pendek
Suka
Favorit
Bagikan
8. Scene 83-94
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

83.INT.KAMAR RUDI-MALAM HARI

Rudi duduk di lantai. Rudi memandangi foto pengantin orang tuanya.

RUDI (V.O)

Apa mungkin pembunuh yang kucari selama ini adalah bapakku sendiri? Kalau Bapak tega membunuh lelaki ini, apa Bapak juga tega membunuh ibuk?

Rudi memegangi kepala.

CUT TO FLASHBACK:

84.INT.RUMAH HERU-RUANG TV-PAGI hari (FLASHBACK)

RUDI KECIL sedang duduk berhadapan dengan HERU sambil bernyanyi bersama.

HERU DAN RUDI KECIL

Aku Rudi Wishnu. Bapakku Pak Heru. Si penjual jamu. Yang bermata satu. Tinggal di Gang Buntu. Rumah nomor tujuh. Kusayang bapakku. Dia pahlawanku. (nada lagu "Lihat Kebunku")

HERU

Pinter!

(sambil mengelus kepala Rudi).

85.INT.RUMAH HERU-DAPUR-SORE HARI (FLASHBACK)

Heru sedang menumbuk kunyit sambil mendengarkan Rudi kecil berbicara. Heru tertawa kemudian mencium kening Rudi kecil.

86.EXT.TERAS RUKO-MALAM HARI (FLASHBACK)

Heru dan Rudi kecil berteduh dari hujan sambil memakan sebungkus snack bersama. Mereka tertawa lepas.

87.INT.RUMAH HERU-RUANG TV-MALAM HARI (FLASHBACK)

Heru duduk di depan Rudi sambil memegang kue tart.

HERU

Selamat ulang tahun ya. Bapak bersyukur punya kamu. Terima kasih karena kamu masih ada di samping Bapak sampai sekarang. Kalau nggak ada kamu, mungkin Bapak udah nggak punya semangat hidup lagi.

Heru meneteskan air mata. Rudi mengusap air mata Heru. Rudi ikut menangis.

RUDI

Seharusnya Rudi yang bilang terima kasih sama Bapak. Bapak adalah orang yang paling hebat yang pernah Rudi temui. Makasih ya Pak, meskipun Rudi banyak ngrepotin Bapak, tapi Bapak tetap mau ngurusin Rudi.

FLASHBACK CUT TO:

88.INT.KAMAR RUDI-MALAM HARI

Rudi terperanjat bangun dari tidurnya. Rudi terengah-engah lalu mengusap kepala.

RUDI (V.O)

Nggak mungkin Bapak pembunuhnya. Nggak mungkin. Bapak itu orang baik. Iya. Bapak orang baik.

Rudi berjalan ke kursi kemudian duduk di depan meja. Rudi mengambil HP-nya. Rudi melihat video Heru yang melempar kain merah ke rumah Maria. Rudi menggeser layar HP. Nampak foto rumah Maria. Rudi menggeser layar HP lagi. Nampak rekaman video Heru saat memasukkan serbuk ke dalam jamu, kemudian Rudi melihat ke arah sticky notes bertuliskan "Racun Penghapus Memori" yang tertempel di dinding. Rudi menggeser layar HP lagi. Terlihat foto sepatu.

RUDI (V.O)

Ini sepatu siapa? Kapan aku ambil foto ini?

Rudi membuka-buka buku catatan. Rudi membuka tas lalu menemukan gambar sepatu boot hitam pada selembar kertas dengan caption "sepatu pembunuh".

RUDI

Gambar sepatu ini sama seperti di foto. Berarti aku sudah pernah menemukan sepatu pembunuh itu. Tapi di mana?

89.INT.RUANG KERJA GUNTUR-PAGI HARI

Guntur melihat foto sepatu di HP Rudi.

GUNTUR

Ini mirip seperti sepatu kerja saya saat masih jadi pegawai di pabrik obat herbal. Dulu, masing-masing karyawan memberi nama di bagian bawah sepatu mereka masing-masing supaya tidak tertukar. Sayangnya, di foto ini tidak terlihat bagian bawahnya. Coba kamu ingat-ingat di mana kamu memfoto sepatu ini?

RUDI

Saya sudah berusaha mengingat, Om. Tapi nggak bisa.

GUNTUR

Rudi, orang yang punya sepatu seperti ini pasti dia pernah bekerja di pabrik obat herbal juga. Jadi, kemungkinannya kalau nggak punya saya, ya punya Heru. Tapi nggak mungkin ini foto sepatu saya. Karena sepatu itu masih tersimpan rapi di sana.

(sambil menunjuk etalase berisi sepatu boot hitam)

RUDI

Berarti sepatu ini punya Bapak saya?

GUNTUR

Kali ini saya tidak mau menjawab. Saya tidak ingin mempengaruhi pikiran kamu. Kamu harus cari tahu sendiri kebenaran soal pemilik sepatu ini di dalam memori otak kamu. Saya akan bantu.

90.INT.RUANG KERJA GUNTUR-PAGI HARI

Rudi berbaring di sofa. Guntur memutar lagu "Belenggu Rindu". Rudi memejamkan mata.

91.INT.DEPAN RUANGAN-MALAM HARI(FLASHBACK)

Rudi kecil melihat siluet adegan pertengkaran ibunya dengan seorang lelaki yang sedang memperebutkan suatu barang. Rudi kecil ingin menyelamatkan ibunya tapi tidak bisa masuk ke dalam ruangan.

RUDI KECIL

Ibuukk... ibukk...

(sambil menggedor-gedor pintu)

Lelaki tersebut terlempar ke luar ruangan. Wajahnya tidak tampak jelas. Rudi melihat ibunya tergeletak di dalam ruangan.

RUDI KECIL

Ibuukk... ibukk...

(sambil menggedor-gedor pintu)

90.INT.KAMAR RUDI-PAGI HARI

Heru memasukkan baju Rudi ke dalam lemari. Heru menemukan selembar kertas yang jatuh di lantai. Terlihat gambar sepatu boot hitam dengan caption "sepatu pembunuh".

93.INT.DEPAN RUANGAN-MALAM HARI(FLASHBACK)

Di dalam ruangan muncul api. Ruangan terbakar. Lelaki itu menggendong paksa Rudi kecil dan membawanya berjalan pergi.

RUDI KECIL

Ibuukk... ibukk...

(berteriak sambil digendong)

Rudi kecil memukuli lelaki yang menggendongnya. Rudi kecil melemparkan cairan gelembung sabun (mainan anak-anak) yang ada di saku celananya ke mata lelaki itu. Lelaki itu mengucek matanya sambil kesakitan. Rudi terlepas dari gendongan. Rudi berlari tapi kakinya ditarik. Rudi kecil terjatuh, kepalanya terbentur lantai, Rudi melihat sepasang kaki yang mengenakan sepatu boot hitam, kemudian pandangannya gelap.

94.INT.RUANG KERJA GUNTUR-PAGI HARI

Rudi terbangun sambil terengah-engah.

GUNTUR

Bagaimana, Rud?

RUDI

Cairan sabun. Saya menyiramkan cairan sabun ke mata pembunuh itu.

GUNTUR

Kamu bisa ingat wajahnya?

RUDI

Wajahnya tidak jelas. Tapi saya melihat sepatu hitam.

GUNTUR

Sepatu ini?

(sambil menunjukkan foto sepatu di HP Rudi)

RUDI

Iya. Iya. Bentuknya sama persis.

Guntur menghela nafas.

GUNTUR

Jawabannya sudah jelas, Rud. Pembunuh itu adalah Heru.

RUDI

Ha?

GUNTUR

Tadi kamu bilang, kamu menyiram cairan sabun ke mata pembunuh itu kan? Sekarang saya mau tanya. Apa kamu tahu, kenapa mata bapak kamu hanya tinggal sebelah?

Rudi kaget.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar