Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
17.EXT.HALAMAN TOKO KELONTONG-SORE HARI
Heru dan Rudi turun dari motor. Heru mengambil tas berisi jamu yang dibawa Rudi.
RUDI
Jangan lama-lama ya, Pak.
HERU
Iya.
Heru masuk ke dalam toko. Rudi melihat dua anak kecil yang sedang mencoret-coret kaca mobil di pinggir jalan.
RUDI
Heh!
Rudi berlari untuk mengusir anak kecil itu.
18.PINGGIR JALAN-SORE HARI
Anak-anak kecil kabur.
RUDI
Wah dasar anak nakal.
GUNTUR
Ada apa, Mas?
RUDI
Tadi ada anak-anak yang coret-coret di sini, Pak.
GUNTUR
Oh, anak-anak yang lari barusan?
RUDI
Iya. Ini mobil Bapak?
GUNTUR
Iya. Makasih lho Mas udah mau ngusir anak-anak tadi.
CUT TO:
19.INT.TOKO KELONTONG-SORE HARI
MARNI
Besok temulawaknya 10 pack sama kunyit bubuknya 5 pack ya.
HERU
Temulawaknya yang bubuk apa yang kering?
MARNI
Yang bubuk aja. Kalau yang kering nggak begitu laku.
HERU
Beras kencurnya enggak nih?
MARNI
Itu aja masih banyak.
HERU
Yasudah. Besok tak antar ke sini.
MARNI
Ini berapa jadinya?
(menunjuk tas jamu yang dibawa Heru)
HERU
Dua puluh ribu. Tapi bayarnya gausah pake uang, pake beras aja. Berasku udah habis di rumah.
CUT BACK TO:
20.EXT.PINGGIR JALAN-SORE HARI
GUNTUR
Rumah Mas di sekitar sini?
Rudi berusaha mengingat-ingat. Rudi terlihat bingung.
GUNTUR
Mas? Mas tersesat?
RUDI
Mmm, kayaknya iya.
GUNTUR
Memang rumahnya di mana?
Rudi berusaha mengingat alamat rumahnya.
CUT TO FLASHBACK:
21.INT.RUMAH HERU-RUANG TV-PAGI HARI(FLASHBACK)
Rudi kecil sedang duduk berhadapan dengan Heru.
HERU DAN RUDI KECIL
Aku Rudi Wishnu. Bapakku Pak Heru. Si penjual jamu. Yang bermata satu. Tinggal di Gang Buntu. Rumah nomor tujuh. Kusayang bapakku. Dia pahlawanku. (nada lagu "Lihat Kebunku")
FLASHBACK CUT TO:
22.EXT.PINGGIR JALAN-SORE HARI
RUDI
di Gang Buntu No.7
GUNTUR
Loh, itu kan nggak terlalu jauh dari sini, Mas. Kok bisa tersesat?
RUDI
Mmm, saya lupa jalan.
GUNTUR
Yasudah kalau gitu mari saya antar. Oh iya, Mas namanya siapa?
RUDI
Rudi.
GUNTUR
Silakan masuk Mas Rudi.
(membuka pintu mobil)
RUDI
Terima kasih.
Rudi masuk ke dalam mobil.
23.INT.DALAM MOBIL-SORE HARI
Guntur melaju bersama Rudi.
GUNTUR
Mas, saya putarkan radio ya.
RUDI
Oh iya, Pak. Silakan. Bapak suka mendengarkan radio ya?
GUNTUR
Iya, Mas. Saya suka nyetir sambil dengerin radio. Biar rame.
Guntur memutar radio. Terdengar lagu "Belenggu Rindu" dari radio.
RUDI
Bukannya ini "Belenggu Rindu"?
GUNTUR
Oh, Mas Rudi tahu juga lagu ini? Ya memang sih, sekarang kan ini yang lagi trending. Bahkan semua radio isinya "Belenggu Rindu". Padahal ini lagu lawas lho, tapi ternyata kalau diarrangement ulang, anak-anak muda pada suka.
RUDI
Oh ini diarrangement ulang?
GUNTUR
Iya. Ini lagu dari jaman saya masih muda dulu.
RUDI
Oh pantesan saya dengar-dengar kayaknya "Belenggu Rindu" yang saya tahu nggak begini.
GUNTUR
Loh, memangnya Mas Rudi suka dengerin "Belenggu Rindu" yang versi lama?
RUDI
Ibu saya yang suka. Dulu hampir setiap hari dia nyanyi lagu ini.
GUNTUR
Dulu pas jaman lagu ini dinyanyikan sama Santi Widuri memang sudah booming, Mas. Tapi pas dinyanyikan ulang sama Maria Iko, ternyata nggak kalah booming juga.
RUDI
Siapa itu Maria Iko?
GUNTUR
Anaknya Santi Widuri. Penyanyinya "Belenggu Rindu" yang sekarang. Lagi naik daun lho dia. Masa Mas Rudi nggak tahu?
CUT TO:
24.INT.STUDIO TALK SHOW-SORE HARI
PEMBAWA ACARA
Maria, nyangka gak sih kalau lagu kamu ini akhirnya bisa booming kaya gini?
MARIA
Waduh nggak nyangka sama sekali ya. Karena kan tujuan utama aku menyanyikan lagu ini sebenarnya untuk mengenang almarhumah mama. Dan sekarang aku yakin kalau mama pasti bahagia di atas sana karena lagunya bisa dicintai lagi sama banyak orang.
PEMBAWA ACARA
Dan pasti almarhumah sangat bangga sama Maria anaknya sudah sukses menjadi penyanyi terkenal. Kita beri terpuk tangan dulu dong buat Maria.
CUT BACK TO:
25.INT.DALAM MOBIL-SORE HARI
GUNTUR
Kalau Mas Rudi nggak tahu Maria Iko, berarti Mas Rudi kurang update nih (tertawa).
Rudi ikut tertawa.
RUDI
Saya justru tahu pencipta lagunya, Guntur Adisurdjo. Saya ngefans banget sama dia. Dia orang yang sangat berjasa dalam hidup saya. Kalau saya ketemu dia, saya mau bilang terimakasih karena sudah menciptakan "Belenggu Rindu", lagu favorit ibu saya.
GUNTUR
Wah, sepertinya Mas Rudi sangat sayang ya sama ibunya? Saya doakan semoga Mas Rudi bisa cepat ketemu sama Guntur Adisurjo. Mmm, ibunya Mas Rudi umur berapa?
RUDI
dia sudah lama meninggal.
GUNTUR
Waduh, maaf lho mas.
RUDI
Tidak apa-apa kok Pak. Lagi pula, saya kan bukan anak kecil lagi.
GUNTUR
Sejak kapan meninggalnya?
RUDI
Sudah lama sekali. Waktu saya masih kecil.
GUNTUR
Sakit?
RUDI
Tidak. Dia dibunuh.
Guntur kaget.
RUDI
Nasibnya kurang beruntung karena bertemu dengan orang jahat. Pembunuh itu adalah manusia yang paling saya benci saat ini. Jika bertemu dengan dia, saya akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dia lakukan kepada ibu saya. Dia harus membayar lunas atas perbuatannya.
26.EXT.PINGGIR JALAN-SORE HARI
Heru menengok ke sekitar jalanan. Kemudian Heru menelepon Rudi.
27.INT. DALAM MOBIL-SORE HARI
Guntur memberhentikan mobil.
GUNTUR
Saya turut prihatin ya, Mas.
Telepon Rudi berdering. Rudi mengangkat telepon.
RUDI
Halo?
HERU (O.S)
Halo, Rud? Kamu di mana?
Rudi melihat sekeliling.
RUDI
Rudi lagi di...(berbicara dengan telepon) Sekarang kita di mana ya, Pak? (bertanya kepada Guntur)
GUNTUR
Ini Gang Buntu nomor tujuh. Rumah Mas Rudi bukan yang ini?
RUDI
Mm, Rudi di rumah, Pak.
(berbicara dengan bapaknya di telepon)
HERU
Ha? Kenapa kamu nggak nunggu Bapak? Kan tadi kamu ikut Bapak ngantar jamu. Kenapa malah pulang sendiri?
RUDI
Yang penting kan udah sampe rumah, Pak.
HERU
Yasudahlah, sekarang kamu lihat ke depan rumah, itu rumah nomor berapa?
Rudi melihat ke arah luar jendela mobil.
RUDI
Nomor tujuh. Pak, kalau alamat rumah Rudi nggak mungkin lupa. Lagian Rudi udah lihat nama Bapak kok di depan teras.
Tampak tulisan "Jamoe Cak Heroe" yang ada di depan teras rumah.
RUDI
Iya, bapakku pahlawanku.
Rudi menutup telepon.
GUNTUR
Gimana Mas? Rumahnya benar yang ini apa bukan?
RUDI
Benar kok, Pak.
GUNTUR
Yakin?
RUDI
Iya.
GUNTUR
Mas Rudi ini baru pertama kali ke sini atau bagaimana sih?
RUDI
Mmmm, begini Pak. Sebenarnya saya ini punya penyakit bawaan sejak kecil. Mmm, saya sulit mengingat sesuatu, termasuk rumah saya sendiri. Kalau alamatnya saya masih bisa ingat, Gang Buntu no.7. Cuma kalau bentuk rumahnya kayak gimana, saya gampang lupa.
GUNTUR
Ha? Penyakit apa itu?
RUDI
Mmm, saya tidak tahu namanya Pak. Intinya saya kesulitan dalam mengingat. Mengingat bentuk rumah, mengingat wajah orang. Bahkan saya lupa kenapa sekarang saya ada di sini bersama Bapak. Bapak ini siapa ya?
GUNTUR
Tadi kan kita ketemu di jalan.
RUDI
Ohya? Berarti kita baru kenal?
GUNTUR
Iya. Mmm, tunggu. Tapi Mas yakin namanya Rudi?
RUDI
Iya. Aku Rudi Wishnu. Bapakku Pak Heru. Si penjual jamu. Yang bermata satu. Tinggal di Gang Buntu. Rumah nomor tujuh. (berbicara biasa, tidak dinyanyikan)
Guntur diam sambil terheran-heran.
RUDI
Itu sebenarnya lirik lagu, Pak. Sejak kecil bapak saya mengajari lagu itu dan sampai sekarang saya masih hafal karena musik membuat saya lebih mudah mengingat. Ya setidaknya kalau ditanya sama orang, saya bisa jawab siapa nama saya, siapa bapak saya, di mana rumah saya.
GUNTUR
Wah berarti bapaknya berjasa banget ya. Terus selama ini Mas Rudi sudah berobat ke mana saja? Apa kata dokter?
RUDI
Mana mungkin saya ingat kata dokter, Pak. Bentuk rumah saja saya lupa.
28.EXT.HALAMAN RUMAH HERU-SORE HARI
Rudi keluar dari mobil dan berjalan selangkah menuju halaman rumah. Kemudian Rudi berbalik badan dan berbicara dengan Guntur lewat jendela mobil.
RUDI
Mm, Pak boleh saya foto wajah Bapak? Barangkali kalau kita ketemu lagi, saya bisa ingat.
GUNTUR
Oh iya boleh. Tapi kita fotonya berdua saja ya. Kesannya, saya seperti narapidana kalau difoto sendiri.
RUDI
Hahaha...
Guntur keluar dari mobil dan berfoto bersama Rudi.
29.EXT.JALANAN DEPAN RUKO-SORE HARI
Heru mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba, motornya macet. Heru turun dan mengecek mesinnya. Tapi kemudian tiba-tiba turun hujan. Heru mendorong motornya ke teras sebuah ruko untuk berteduh. Heru menelepon Rudi.
HERU
Halo, Rud? Rud ini Bapak lagi kejebak hujan. Sekarang kamu cepat ambil ember di dapur, terus taruh di atas kasur kamar Bapak.
30.INT.KAMAR HERU-SORE HARI
Rudi menaruh ember di atas kasur untuk menampung bocoran air hujan. Rudi bicara di telepon.
RUDI
Ha? Motor Bapak macet? Di mana? Rudi susulin ya?
HERU
Gausah, Rud. Kalaupun kamu ke sini itu juga nggak akan bantu apa-apa. Pokoknya sekarang kamu di rumah aja, jangan kemana-mana sampai Bapak pulang.
Telepon mati. Rudi melihat foto yang terjatuh di bawah tempat tidur Heru. Rudi mengambil foto itu. Terlihat sepasang pengantin dan 3 orang lelaki muda. Salah satu lelaki muda itu ada yang membawa gitar. Wajah pengantin perempuan dan lelaki muda pembawa gitar itu dicoret-coret dengan bolpoin. Rudi memperhatikan foto pengantin laki-laki.
RUDI
Bapak?