Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
67.INT.RS PRAMESTI-LOBBY-MALAM HARI
ZAKY
Udahlah Mar jangan terlalu dipikir serius. Kita bisa ngerti kok kalau kamu sibuk.
MARIA
Kalian memang bisa ngerti, tapi Rudi enggak.
ZAKY
Mar, ini sudah menjadi risiko dari pekerjaan kita. Kita kan nggak bisa milih bakal dapat pasien yang seperti apa. Jadi kita yang harus mengerti keadaan pasien-pasien kita. Rudi itu cuma butuh waktu, Mar. Udahlah, besok juga Rudi bakal bersikap biasa lagi. Pasti dia juga lupa kalau hari ini ada problem.
KIAN
Mar, ini masih banyak kue yang belum kemakan. Mau diapain? Mubadzir tau.
MARIA
Kasihin aja ke pasien-pasien kalian.
68.INT.KAMAR RUDI-MALAM HARI
HERU
Syukur deh kalau kamu nggak berhubungan sama Maria lagi.
RUDI
Kenapa gitu?
HERU
Mungkin Tuhan menjauhkan kamu dari Maria, supaya kamu juga jauh dari bayang-bayang pembunuh itu. Kalau kamu masih terus berhubungan sama Maria, kamu nggak akan bisa lepas dari dendam yang kamu simpan itu. Berhentilah cari pembunuh itu, Rud. Lupakan semuanya. Mulai hari baru di usia kamu yang baru.
RUDI
Nggak, Pak. Rudi akan terus cari pembunuh itu meskipun tanpa bantuan Maria.
HERU
Kamu nggak akan bisa, Rud. Itu akan menyiksa diri kamu sendiri.
RUDI (V.O)
Benar juga kata Bapak. Apa aku bisa menemukan pembunuh itu tanpa bantuan Maria? Apa aku minta maaf aja ya ke Maria?
69.INT.KAMAR MARIA-PAGI HARI
ART mengetuk pintu kamar Maria.
MARIA
Masuk, Mbak.
ART
Ada paket, Teh.
MARIA
Paket apa?
ART
Isinya jamu.
MARIA
Aku nggak pesen jamu.
ART
Kayaknya ini dari fansnya Teteh.
ART memberikan sebotol jamu kepada Maria. Terlihat nama pengirimnya adalah Rudi. Maria tersenyum.
70.INT.KAMAR RUDI-PAGI HARI
Rudi membuka-buka buku catatan dan membaca semua tulisan yang pernah ia tulis. Rudi menemukan gambar sepatu dengan caption "sepatu pembunuh".
RUDI
Sepatu pembunuh? Kapan aku menggambar ini? Ini petunjuk. Aku harus tanya Maria.
Rudi mengambil HP-nya.
RUDI
Tapi kan aku habis berantem sama dia. Ah sudahlah, aku harus cari tahu soal gambar sepatu ini. Mungkin Maria tahu sesuatu tentang gambar ini.
Rudi menelepon Maria tapi tidak diangkat.
RUDI (V.O)
Apa dia masih marah ya? Apa aku temuin langsung aja sekalian minta maaf?
Rudi merobek gambar sepatu. Rudi memasukkannya ke dalam tas kemudian pergi.
71.INT.RS PRAMESTI-LOBBY-PAGI HARI
Rudi berdiri berhadapan dengan Rudi dan Kian.
RUDI
Ha? Keracunan? Keracunan apa?
ZAKY
Kata papanya sih keracunan jamu.
RUDI
Kalian tahu sekarang dia di mana?
ZAKY
Ada di rumahnya. Kau mau saya bantu pesenin ojek online buat ke rumah Maria?
RUDI
Iya iya.
72.EXT.HALAMAN RUMAH MARIA-PAGI HARI
Rudi berdiri di depan gerbang.
RUDI (V.O)
Wah, rumahnya gede banget.
Rudi memfoto rumah Maria, kemudian mendekat ke pagar. Terlihat nomor rumah 69.
RUDI
Permisi! Permisi!
SECURITY
Ada yang bisa saya bantu? Cari siapa?
RUDI
Saya mau ketemu Maria.
SECURITY
Sudah ada janji sebelumnya?
RUDI
Saya pacarnya.
SECURITY
Maaf, Mas.
GUNTUR
Biarkan dia masuk!
73.INT.RUMAH MARIA-RUANG TAMU-PAGI HARI
Rudi memperhatikan foto-foto dan piagam-piagam penghargaan di dinding. Terlihat salah satu piagam penghargaan atas nama "Guntur Adisurdjo".
RUDI
Guntur Adisurdjo?
GUNTUR
Kenapa? Ada yang salah dengan nama saya?
RUDI
Ha? Om ini Guntur Adisurdjo?
GUNTUR
Iya. Saya Guntur Adisurdjo, papanya Maria.
RUDI
Astaga. Mmm, saya Rudi, temannya Maria.
GUNTUR
Bukannya kamu pacarnya?
RUDI
Kok Om bisa tahu?
GUNTUR
Saya sudah tahu banyak tentang kamu.
RUDI
Ohya? Maria sering cerita tentang saya?
GUNTUR
Rudi, kita sudah pernah ketemu sebelumnya. Kamu lupa?
RUDI
Ha? Di mana?
GUNTUR
Coba buka galeri HP kamu. Kita pernah foto bersama di depan rumah kamu.
Rudi membuka galeri HP-nya. Terlihat fotonya bersama Guntur di depan rumah.
RUDI
Astaga! Ternyata saya sudah pernah foto dengan Om. Kenapa saya nggak tahu. Ya ampun.
GUNTUR
Haha. Kamu lupa?
RUDI
Iya Om, saya memang pelupa. Saya punya gangguan memori jangka pendek. Saya mudah lupa sama wajah seseorang. Selama hidup saya hanya bisa ingat sama empat orang, bapak saya, ibu saya, Maria, dan ...
GUNTUR
Dan siapa?
RUDI
Dan pencipta lagu "Belenggu Rindu", Guntur Adisurdjo. Saya ngefans banget sama Om.
GUNTUR
Ohya? Pantesan waktu itu Maria bilang, katanya dia mau ngajak pacarnya ketemu sama saya. Katanya sih buat hadiah ulang tahun.
RUDI
Oh iya, Maria di mama Om?
74.INT.KAMAR MARIA-PAGI HARI
Rudi memegang tangan Maria yang sedang berbaring di atas tempat tidur.
GUNTUR
Tadi pagi Maria mendapat kiriman jamu. Setelah minum jamu, dia keracunan. Dan di sini, tertulis nama kamu. Rudi kan? Apa benar kamu yang mengirim jamu ini?
(sambil memegang botol jamu)
Rudi berdiri. Rudi mengambil botol jamu dari tangan Guntur.
RUDI
Kayaknya saya nggak ngirim apapun ke Maria, Om. Saya juga baru tadi pagi tahu alamat rumah ini.
GUNTUR
Berarti jamu ini bukan dari kamu?
RUDI
Bukan, Om.
GUNTUR
Tapi bukannya di depan rumah kamu itu ada tulisan kalau keluarga kamu penjual jamu?
RUDI
Oh iya. Bapak saya memang penjual jamu.
GUNTUR
Apa mungkin bapak kamu yang mengirim jamu ini?
Rudi kaget.
75.INT.KAMAR RUDI-MALAM HARI
Jam menunjukkan pukul 00.30 WIB. Rudi berbaring di atas tempat tidur.
RUDI (V.O)
Apa benar Bapak yang meracuni Maria? Apa selama ini aku salah menilai Bapak? Tapi apa mungkin Bapak itu orang jahat?
Tendengar suara dari dapur. Rudi keluar dari kamar.
76.INT.RUMAH HERU-DAPUR-MALAM HARI
Rudi mengintip Heru yang sedang berada di dapur. Heru membungkus sesuatu dengan kain berwarna merah. Heru pergi meninggalkan dapur.
77.EXT.HALAMAN RUMAH HERU-MALAM HARI
Heru meninggalkan rumah sambil berjalan kaki. Rudi diam-diam mengikuti Heru.
78.EXT.JALANAN-MALAM HARI
Rudi mengikuti Heru dari belakang sambil memperhatikan bungkusan kain berwarna merah yang dipegang Heru.
79.EXT.HALAMAN RUMAH MARIA-MALAM HARI
Rudi sembunyi sambil mengintip Heru. Rudi menyalakan HP, lalu merekam Heru. Heru melempar bungkusan kain merah ke dalam pagar rumah Maria. Heru melihat sekeliling, kemudian pergi.
Rudi mendekat ke pagar rumah Maria. Rudi memperhatikan nomor rumah. Terlihat nomor 69.
RUDI
Ini rumah Maria.
80.INT.KAMAR MARIA-PAGI HARI
Rudi melihat Maria yang terbaring di atas tempat tidur.
GUNTUR
Tadi pagi saya menemukan ini.
Guntur memberikan bungkusan kain merah kepada Rudi. Tampak tulisan "Jangan menyalakan api yang telah padam".
RUDI
Saya tahu siapa pengirimnya.
GUNTUR
Siapa?
81.INT.RUMAH MARIA-RUANG TAMU-PAGI HARI
Rudi duduk berhadapan dengan Guntur.
GUNTUR
Apa? Bapak kamu? Tapi kenapa dia meracuni Maria? Apa salah Maria?
RUDI
Itu yang ingin saya cari tahu, Om. Tapi kemungkinan, Bapak saya nggak suka kalau saya dan Maria terus mencari pembunuh ibu saya.
GUNTUR
Pembunuh?
Rudi mengeluarkan foto dari dalam tasnya.
RUDI
Semua berawal dari foto ini, Om. Di sini Maria menulis kecurigaannya kepada Bapak saya. Maria bilang, Bapak saya yang sudah membunuh ibu saya.
GUNTUR
Ibu kamu ada di foto ini?
RUDI
Ini, Om. Pengantin wanita ini ibu saya.
GUNTUR
Siapa nama ibu kamu?
RUDI
Nggak tahu. Ya Mungkin saya pernah tahu, tapi sekarang saya lupa.
GUNTUR
Ini Bapak kamu?
(menunjuk foto pengantin laki-laki)
HERU
Iya. Itu Bapak saya.
Guntur melihat foto baik-baik.
GUNTUR
Bukannya ini Heru?
RUDI
Om kenal sama Bapak saya?
Guntur bersanda ke kursi sambil menghela nafas.
82.INT.RUMAH MARIA-RUANG KERJA HERU-PAGI HARI
Guntur dan Heru berdiri di depan etalase besar. Terlihat jejeran jas dan kemeja. Tampak kemeja biru tua di paling ujung.
GUNTUR
Saya kenal baik dengan Heru. Dulu saya dan dia pernah merantau bersama ke Samarinda. Di sana kita kerja di pabrik obat herbal. Ini seragamnya (sambil menunjuk kemeja biru). Dulu kita sering berteman baik. Tapi setelah dia kena amnesia, dia tidak ingat pada saya. Waktu saya pensiun dari pabrik, saya berniat membawa Heru pulang ke sini, tapi dia tidak mau. Dia lebih milih tinggal di dinas sosial. Akhirnya, saya pulang sendiri ke sini. Setahun setelahnya, saya mendengar kabar kalau Heru meninggal dunia. Saya kaget dengar kabar itu. Sebenarnya saya ingin melihat langsung kondisi Heru, tapi saya juga tidak ada biaya untuk pergi ke Samarinda. Tapi setelah setahun berlalu, saya kaget ternyata Heru masih hidup. Dia datang ke hadapan saya dan meluapkan semua amarahnya. Dia menuduh saya sebagai orang yang sudah membuatnya amnesia. Padahal bukan saya pelakunya.
RUDI
Lalu siapa?
GUNTUR
Gunawan. Lelaki yang ada di foto ini (menunjuk foto lelaki pembawa gitar). Karena kesalahpahaman ini, bapakmu sangat membenci saya. Mungkin Heru meracuni Maria karena dia tahu kalau Maria itu anak saya. Sepertinya dia ingin melihat saya kehilangan orang yang saya sayangi, sama seperti dia yang kehilangan istrinya.
RUDI
Om kenal dengan ibu saya?
GUNTUR
Iya. Saya juga kenal baik dengan ibumu. Setelah mendengar kabar kematian Heru, ibumu menikah lagi dengan Gunawan. Tapi setelah satu tahun menikah, tiba-tiba Heru datang. Heru sangat shock setelah tahu kalau istrinya sudah menikah lagi. Dia sangat marah pada Gunawan dan ...
RUDI
Apa Bapak membunuhnya?
Guntur diam sebentar lalu mengangguk. Rudi kaget dan lemas.
RUDI
Apa Bapak juga yang membunuh ibu saya?
GUNTUR
Itu yang harus kita cari tahu.