Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LOVE DRAWS
Suka
Favorit
Bagikan
5. PART #5

 

38.     Scene 38. Int. Sekolah - pagi

 

Kaila berjalan sendiri sambil menyemil sesuatu. Namun pikirannya di tempat lain. Dia kebingungan ketika bertemu dengan Devin harus memberikan alasan apa.

 

DEVIN

Kaila!

KAILA

Hah!!

DEVIN

Kenapa kaget gitu?

KAILA

De-dengar kemarin aku benar – benar membangunkanmu kok. Tapi kamu gak bangun.

DEVIN

(Menghela napas) Hahh.. aku dengar kita gak menangin lomba apapun ya?

KAILA – V.O

Dia pasti kecewa ya?

KAILA

I-iya.

KAILA dan DEVIN

Kamu gak apa – apa?

KAILA

Eh? harusnya kamu yang kecewa dong.

DEVIN

Hah aku emang gak berharap apa – apa sih. Toh aku bikin asal – asalan.

KAILA

Haha begitu ya.. terus kurang tidur kenapa dong?

DEVIN

Oh latihan buat lomba.

KAILA

Oh iya ya.. udah mau dekat yaa..

DEVIN

Kamu belum jawab pertanyaanku, kamu gak papa?

KAILA

Aku? gak papa kok..

 

Kaila sedikit berbohong. Dia sendiri juga berpikir tidak pantas untuk berharap lebih.

 

DEVIN

Kamu gak mau ikut lomba?

KAILA

Hahaha aku sadar diri kok. Kemampuanku masih dibawah rata – rata.

DEVIN

Terus memangnya kenapa?

KAILA

Udah pasti gak menang kan..

DEVIN

Emangnya kamu dari masa depan? Bisa tau kalo kamu gak menang.

KAILA

Kepedean itu juga gak baik tau. Harus tau kondisi juga. Sekarang, siapa juga yang ikut lomba tanpa bakat..

DEVIN

Yang penting kamu suka.

 

Kaila terdiam.

 

DEVIN

Kamu suka. Kamu menikmati proses itu.

KAILA

Orang cuma peduli sama hasilnya.

DEVIN

Trus kamu nyerah sebelum coba gitu aja?

 

Kaila terdiam

 

DEVIN

Aku iri padamu..

KAILA

Ha? Apa yang lebih dariku coba..

DEVIN

Aku iri ketika kamu bisa sesenang itu saat menggambar.. tanpa peduli hasilnya.

KAILA

Itu dulu aku terlalu naif. Sekarang aku paham kok. DEVIN

Aku suka gambarmu.

 

Kaila terdiam, dia mulai kebingungan.

 

KAILA

kamu aja belum pernah lihat gambarku..

DEVIN

Aku follow tuh.. sosmedmu (menunjukkan ponselnya menampilkan social media akun milik Kaila).

KAILA

Oh? Aku follback nanti.

 

Devin menghela napas panjang.

 

DEVIN

Aku benar – benar kecewa kamu hapus semua dirimu yang dulu.

 

Kaila hanya bisa menatap ke arahnya. Mulutnya tidak bisa menyangkal lagi.

 

DEVIN

Hah serah deh.. kamu mau ikut lomba atau gak. Sayang aja.. kamu nyerah tanpa tau hasilnya. Dengar ya.. hidupmu bukan perlombaan siapa yang menang dan kalah. Lebih baik kamu fokus ke dirimu sendiri.

 

Devin langsung pergi setelah menceramahi Kaila. Kaila setengah hati kesal mendengar ucapannya itu.

 

KAILA

Kenapa dia bisa bilang gitu. Siapapun juga ingin menang, bukti bahwa kamu diakui. Dan aku tau kalo yang menang sudah pasti bukan aku. Heiss.

 

Kaila berjalan membelakangi cowok itu. Selama berjalan entah ke arah mana. Selama berjalan, dia menggerutu.

KAILA

Dasar sok tau, dasar sok bijak. Memangnya dia tau apa tentangku.. memangnya hidup dia lebih lama dariku.. mentang – mentang semua berpusat pada dirinya sendiri jadi sombong, dia gak tau apa – apa..

KAILA

Dia..

 

Kaila menghentikan jalannya. Dia menjatuhkan badannya ke bawah sambil memeluk kedua kakinya. Degup jantungnya berdetak keras.

 

KAILA

(Gumam) Walaupun mulutku menyangkalnya. Tapi hatiku ingin mempercayai kata – katanya.

 

39.     Scene 39. Int. Kamar - malam

Kaila masuk ke kamar. Dia sudah ditunggu dengan kado yang ada di meja belajarnya.

 

KAILA

Apa ini?

 

Kemudian Kaila membuka kadonya. Kaila menutup mulutnya dengan satu tangan. Ada pesan di dalam kado tersebut, “Maaf mama cuma bisa menempelkan sebagian. Lainnya mama tidak tau mana yang cocok.”

CLOSE UP – KERTAS GAMBAR

Gambar – gambar Kaila yang sudah menjadi robekan ditempeli kembali dengan solasi oleh ibunya

 

MONTAGE

Ibu Kaila masuk ke kamar mengambil sampah, dan ditemukan gambar – gambar milik Kaila. Lalu di malam harinya Ibu Kaila bergadang mencari dan menyatukan kembali gambarku satu persatu.

 

KAILA – O.C

Huaaaa..

 

Kaila tidak bisa menahannya lagi, dia menangis sekeras kerasnya.

CLOSE UP – KERTAS

Sebuah pesan dari ibunya yang dipegang Kaila jatu ke lantai.

BIG CLOSE UP - TULISAN DI KERTAS

Ada tulisan lainnya lagi di pesan tersebut. “Simpanlah ini sebagai memori bahagiamu.

 

FADE OUT

 

40.     Scene 40. Ext. Tempat perlombaan - pagi

Hari minggu yang cerah. Hari perlombaan dimulai beberapa jam lagi. Para peserta berhamburan dan berbaris ke sebuah stand, tempat untuk absensi.

 

STAF

Baik, selanjutnya.

 

Devin ada orang selanjutnya yang maju.

 

STAF

Siapa namanya?

DEVIN

Devin Kavindra

STAF

Tunggu sebentar ya.. ini silahkan nomor urutnya. Selanjutnya!

 

Devin berbalik dan mengalungkan nomor absennya. Di waktu yang bersamaan terdengar suara yang familiar di telinganya.

 

KAILA

Permisi maaf.. di mana saya ambil nomor urut ya?

ORANG LEWAT

Di sana..

KAILA

Oh terimakasih.

 

Kaila melihat ke arah yang ditunjuk oleh orang tadi. Dia kaget bahwa di depannya sudah ada Devin. Dia melihati Kaila denga tersenyum nyengir. Kaila merasa malu lalu memalingkan wajah.

 

DEVIN

Hah ngapain ke sini?

KAILA

Oh enggak.. waktuku luang sih jadi nemenin kamu. Sepertinya dari sekolah kita cuma kamu doang kan?

DEVIN

Hahaha cuma aku cukup buat menang kok.

 

Kaila mengepalkan kedua tangannya karena sikapnya yang narsis itu, tapi dia tahan.

 

KAILA

Semangat! Hehe..

 

Kaila mulai mencomel dalam hati. Di tengah – tengah itu ada seseorang yang memanggil.

 

ELVANO

Vin!

DEVIN

Oh..

ELVANO

Wah.. kamu ikutan juga?

DEVIN

Gak.. ke sini cuma jogging.

ELVANO

Hahaha..

 

Devin merasa terganggu dengan keberadaanya. Kaila yang dari tadi merasa terasingkan. Dia sadar diri.

 

KAILA

Kayaknya aku ganggu mereka. Aku cari tempat pendaftaran dulu deh. (Gumam).

ELVANO

Yuk kumpul ke sana. Kukenalin sama temen – temnku.

DEVIN

Gak.. aku sama..

 

Devin yang menoleh ke samping, dia tidak menemukan batang hidung perempuan itu. Dia mulai mencari.

 

DEVIN

Kemana dia?

ELVANO

Kamu bawa orang lain? Ehh mau kemana?

 

Tanpa memedulikannya, Devin segera mencari sekeliling. Tidak disangka gerakan Kaila secepat itu. Akhirnya ditemukanlah cewek itu sedang sibuk membaca brosur. Devin segera menghampirinya dan menjitak dahi Kaila.

 

KAILA

Ouch.. ahh siapa sih.. loh? Kok ke sini?

DEVIN

Kupikir kamu kabur lagi.

KAILA

Hmmm.. tuh kan butuh ditemenin.. (nada mengejek).

DEVIN

Hah.. apasih.. ya udah sana pulang.

KAILA

Yee.. yee..

 

Kaila kembali sibuk melihat brosur.

 

DEVIN

Lagi lihat apa?

KAILA

Oh lagi lihat denah.

DEVIN

Aku tau tempat ini, kamu gak sabar mau masuk?

KAILA

Ah enggak aku mau ke toilet karena gugup.

DEVIN

Ya udah sini ikut aku.

KAILA

Kamu mau apa?!

DEVIN

Kenapa sih kaget gitu? Aku arahin doang. Emang pikiranmu kemana?

KAILA

Oh hehe. Tolong tunjukan arahmu master.

DEVIN

Cih. (Menyeringai).

 

41.     Scene 41. Int. Ruangan – pagi

Para peserta sudah dipersilahkan masuk. Devin dan Kaila mengikuti mereka.

 

DEVIN

Kamu tau kan kalo ini lomba melukis?

KAILA

Iya aku udah belajar kok.

DEVIN

Aku nantiin gambarmu.

KAILA

Aku juga. Aku yakin gambarmu akan ngalahin semua peserta!

DEVIN

Haha apa sih.

KAILA

Hihi semangat!

FX. SUARA JEPRETAN FOTO

Devin lagi – lagi merasa terganggu. Keberadaanya sendiri sudah membuat Devin malas – malasan.

 

ELVANO

Lihat ini kamu tersenyum lho! Wah kupikir kamu robot, gak pernah berekspresi.

DEVIN

Hapus itu atau kubuat tanganmu gak bisa gambar lagi.

ELVANO

O-oke.. sebelum aku mati di tanganmu. Aku harus membagikan ke yang lain hahaha.

DEVIN

Cih.

 

Devin lupa bahwa daritadi Kaila ada di sana. Dia ketakutan.

KAILA

Jangan pedulikan aku.. aku tidak melihat apapun.

 

Kaila mengacir pergi.

 

DEVIN

Bukan.. hahhh (berantakin rambut).

 

Memasuki ruangan, Kaila mulai mencari nomor tempat duduk. Dia duduk hampir paling belakang.

 

PANITIA

Baik para peserta silahkan persiapkan diri kalian, karena sebentar lagi perlombaan akan segera dimulai. Perlombaan ini akan berlangsung selama 2 jam. Tema akan kami beritahu setelah ini. Kalian sudah siap?

PARA PESERTA

SIAP!

PANITIA

Baik! Temanya cukup sederhana.. temanya adalah pemandangan! (membalik tirai). Kami mencari kreativitas kalian saat mendengar tema tersebut. Tanpa berlama – lama lagi. Perlombaan dimulai dari sekarang!

 

Para peserta saling sibuk menggambar dengan pensil. Ada yang tanpa ragu langsung melukis dengan cat. Kaila masih memandangi kanvas yang kosong. Kemudian dia melihat ke arah Devin di depanya. Agak jauh namun masih dalam jangkauan pandangannya. Dia terlihat serius sampai mengerutkan dahinya.

 

KAILA – V.O

Wah dia benar – benar menganggap serius ya lomba ini.

 

Kaila memandangi langit mencoba mencari inspirasi.

 

KAILA

Hahh langitnya benar – benar putih.

 

FX. SUARA BEL

Perlombaan telah selesai.

 

PANITIA

Waktu sudah habis!

 

Para peserta segera membereskan perlengkapan yang mereka bawa itu.

 

PANITIA

Terimakasih kepada peserta atas keterlibatannya selama lomba ini. Kami meminta kalian semua untuk menunggu di luar karena juri akan menilai lukisan kalian satu – satu.

PANITIA

Diluar sudah banyak stand menunggu kalian, kalian bisa mengisi perut atau mengunjungi stand – stand untuk melihat karya anak bangsa...

 

42.     Scene 42. Ext. Tempat perlombaan - siang

Seperti biasa Kaila keluar dengan termenung. Mangsa empuk bagi Devin untuk mengagetinya.

 

DEVIN

Gimana? Kamu gambar apa jadinya?

KAILA

Hah!

 

Lagi – lagi Kaila termakan itu. Wajah kagetnya itu membuat Devin tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

 

KAILA

Aa kayak ulangan.., datang, kerjakan, lupakan. Aku benar – benar lupa gambar apa tadi hahaha.

DEVIN

Hmm..

 

Kaila berjalan jalan mendahuluinya, dia tidak ingin ditanya lebih lanjut

 

DEVIN

Oi!

KAILA

Ya?

DEVIN

Kamu gak marah?

KAILA

Sama siapa?

DEVIN

Enggak... kemarin kan aku sedikit.. meninggikan nadaku..

KAILA

Oh itu.. aku gak tau omonganmu benar apa gak. Kalo salah aku juga gak tau yang benar apa. Jadi aku gak ada alasan buat marah sih.

 

Devin tersenyum lega mendengar jawaban itu dari mulut Kaila.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar