Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. STUDIONYA ARSA – AS BEFORE
Adria masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan di taman.
CU. Arsa membasuh wajahnya di wastafel dekat sofa.
Adria mengikuti Arsa dengan matanya.
Dan melihat Arsa mendekat ke arahnya yang sedang duduk di sofa.
Adria begitu tegang sampai mencengkeram erat celananya.
ARSA:
Nih.
Minum.
Engga haus apa lo ngejar gue kaya tadi.
Arsa menyodorkan minuman bersoda ke Adria dan dengan kikuk Adria mengambil dan membuka minuman tersebut.
Tapi, minuman tersebut menyemburkan buih ke seluruh muka Adria.
CU. Arsa tertawa terpingkal melihatnya.
CU. Adria yang mulai rileks dan tersenyum.
Adria hendak mengelap muka dengan lengan jaketnya tapi dengan tiba-tiba Arsa melepas kaos yang dia kenakan dan mengelap lembut Adria dengan kaos tersebut.
CU. Mata mereka bertemu, tapi Arsa tetap dingin dan datar seperti biasa.
CU. Adria menatap tubuh bagian atas Arsa dengan kekaguman tapi ia juga malu begitu sadar bahwa Arsa juga menyadari ia menatap tubuhnya yang tak terbalut kain.
Adria dengan segera mengalihkan pandangan dan minum soda dengan tergesa.
Arsa menatap dengan intens ke arah Adria dan Adria bisa merasakannya dari ekor matanya.
ADRIA:
…kenapa?
ARSA:
Lo mau jadi satu-satunya orang yang
punya free pass buat masuk ke studio ini
Kapan aja?
ADRIA:
He?
ARSA:
Kebiasaan lo ya.
Kalau engga diulang engga paham.
Sirkuit otak lo sesempit apa sih?
ADRIA:
Ih.
Ck, kalau mau ngejek saya pulang aja.
Makasih minumannya.
Adria beranjak dari sofa sebelum Arsa menahan lengannya sampai Adria terduduk kembali.
ARSA:
Dih, ngambekan lo.
Arsa mengeluarkan sesuatu seperti kunci dan memberikannya ke Adria.
Adria menerima dengan raut penuh pertanyaan.
ARSA:
Ini kunci serep studio ini.
Kalo gue lupa taroh kunci gue dimana,
Lo harus dateng nemuin gue
Kalo engga mau gue tidur di jalan
kaya gelandangan
Adria tersenyum lebar.
CU. Sudut bibir Arsa yang naik.
ADRIA:
Ini beneran Mas?
ARSA:
Iya, gue habis dibentak sama orang
Yang bilang kalo gue bisa ngerubah
Masa depan, mau kaya gimanapun masa lalu gue,
Dan dia bisa terima asal usul gue
Tanpa ngerasa kasihan ke gue.
Gue ngerasa berterima kasih karena itu.
ADRIA:
(jeda)
Wah,tumbenan ngomongnya agak banyakan dikit.
Haha.
Arsa hanya mengelus kepala Adria pelan.
ADRIA:
Makasih…
ARSA:
(jeda)
…
Aku yang makasih.
CU. Mata Adria membulat penuh.
Dia berharap tidak salah dengar.
Arsa menatapnya.
ARSA:
(dia menunjuk dirinya sendiri)
Aku.
(kemudian dia menunjuk Adria)
Kamu.
Adria tak mampu menahan tawanya.
Arsa mukanya sedikit memerah dan berusaha membuat Adria berhenti tertawa.
Hari itu berlanjut dengan mereka yang menghabiskan waktu di studio, dimulai dari melukis, memasak dan menonton film bersama sampai petang datang.
Saling bercerita, mengenal satu sama lain sambil menyeruput kopi hangat.
CUT TO:
Split screen
Di layar kiri Adria dan Arsa hang out bersama di Kafe Inn. Berbincang dengan nyaman sambil menikmati kopi mereka.
Di layar kanan Adria dan Arsa melukis bersama di galeri lukis Pandora Arts Centre, saling bercanda dengan kuas cat di tangan mereka.
CUT TO:
Split screen.
Di layar kiri Adria dan Arsa mengunjungi taman bermain, seru menaiki wahana-wahana di sana, dari yang paling lucu sampai memacu adrenalin.
Di layar kanan Adria dan Arsa mengunjungi kebun binatang. Memberi makan hewan yang ada di sana dan berfoto dengan beberapa reptile dan carnivors.
CUT TO:
Adria dan Arsa mengunjungi puncak mencari udara segar. Memetik buah-buahan segar dan mencoba paralayang.
Setelahnya, mereka minum minuman kaleng sambil menikmati udara dingin puncak sambil bergandengan tangan. Dengan saling berbagi sleimut menatap langit puncak yang terang penuh bintang dan bulan yang sedang bundar-bundarnya.
Dissolve to:
INT. OFFICE – SIANG (beberapa minggu kemudian)
Adria sudah menyelesaikan makan siang bersama Gayatri sebelum Pak Brata menghentikannya di depan lift.
PAK BRATA:
Ya! Ya!
Adria menoleh dengan bingung.
ADRIA:
Hm? Kenapa Pak?
Kebelet pipis?
PAK BRATA:
duh, bukan
Ini bener-bener berita menggemparkan
ADRIA:
He? Kenapa?
PAK BRATA:
(mengambil napas sejenak)
Kamu dipanggil ke ruangan
Pak Gatot, sekarang!
ADRIA:
Ha???
Kenapa?
laporan untuk rencana special event
kan sudah saya submit kemarin kan?
sudah ok juga kok…
PAK BRATA:
Bukan bukan karena itu.
(jeda)
Pak Rajasa dari Rajasa Holdings,
Pengen ketemu sama kamu.
Sekarang! Di ruangannya Pak Brata!
CU.Adria melongo.
CUT TO:
INT. RUANGANNYA PAK GATOT – AS BEFORE
Adria masuk dengan kikuk, melihat Kakek Rajasa dan tentu saja Pak Akbar di sampingnya.
CU. Pak Gatot yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan meminta Adria untuk segera duduk di sebelanya, sementara Kakek Rajasa duduk di sofa sebrangnya.
Kakek Rajasa menatap Adria dari atas sampai bawah.
KAKEK RAJASA:
Saya mau bicara sama Adria saja.
(melirik ke Pak Gatot)
Pak Gatot yang menyadari itu langsung beranjak dari sofa dan keluar ruangan.
Adria semakin tegang.
KAKEK RAJASA:
Saya datang kesini, tidak dengan niat buruk.
Adria mendengarkan seksma dengan wajah tertunduk.
KAKEK RAJASA:
Saya cuma mau berterima kasih,
Karena kau sudah mau berada di samping Arsa
Waktu saya tidak bisa ada buat dia.
Adria dengan perlahan mengangkat wajahnya.
Menatap mata Kakek Rajasa.
KAKEK RAJASA:
Sudah terlalu lama anak itu
mengurung dirinya sendiri.
Dia merasa lebih baik tidak dilahirkan.
Meskipun, saya pernah berpikir demikian.
CU. Wajah Adria dengan kening berkerut.
KAKEK RAJASA:
Saya rasa kau sudah tau masa lalu Arsa dari Amelia.
Dan saya tidak perlu menceritakan ulang
Tapi,
Ada banyak yang Amelia tidak tahu.
CUT TO: