Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Tommy, Andy dan Lucy menengok ke arah Lift No.2, kaget. Cemas.
Pintu Lift No.2 mulai membuka. Cahaya dari dalam Lift menyeruak menerangi lantai di depannya.
Semuanya melihat dengan cemas dan takut.
Dan sekonyong-konyong, di lantai depan LIFT yang terkena cahaya, menjadi gelap. Sebuah bayangan!
Semuanya kaget dan takut.
Bayangan yang asalnya dari dalam lift, bergerak membesar.
Semuanya kaget dan takut.
Dari dalam Lift No.2 menyembul sebuah sosok, pakaian gelap, memakai topeng ski, lengan panjang, sarung tangan kulit.
Tangan kanan memegang pisau besar, tangan kiri memegang seperti tongkat kayu pendek. SI PEMBUNUH!
Semuanya menjerit, jengkirat. Teriak panik.
Sosok PEMBUNUH ini berjalan pelan keluar dari Lift.
Semuanya teriak panik, berlari berhamburan menuju Toilet.
Sosok PEMBUNUH ini sambil memainkan pisaunya, berjalan pelan, menuju Toilet, mengejar TOMMY, LUCY dan ANDY.
.
INT – NIGHT - TOILET
LUCY, ANDY dan TOMMY dengan tergopoh – gopoh, masuk Toilet.
TOMMY
Kita harus menahan pintu ini!
ANDY Mendekat ke pintu, ikut menahan dengan kaki dan tangannya.
LUCY
Itu maniak pembunuhnya..!!! Hiii...!
Beberapa saat kemudian.
SFX: Dhar! Dhar! (suara pintu toilet digedor-gedor SI PEMBUNUH dari luar)
TOMMY, ANDY, LUCY, meringis ketakutan, menahan nafas sambil menahan pintu toilet.
SFX: Dhar! Dhar! Dhar! (suara pintu toilet digedor dengan menggunakan benda keras, sepertinya tongkat pemukul SI PEMBUNUH)
ANDY megambil tempat sampah untuk membantu menahan pintu Toilet.
TOMMY, ANDY, LUCY, meringis ketakutan, menahan nafas sambil menahan pintu toilet.
Sesaat, suasana hening. Tidak ada lagi suara pukulan di pintu.
TOMMY, ANDY, LUCY saling memandang, tegang, heran.
TOMMY, ANDY, LUCY tegang.
Dar belakang mereka, di lubang angin di atas closet, sekonyong-konyong, ram penutup angin dibuka oleh sepasang tangan dari atas, lalu muncul sepasang kaki, kemudian pelan-pelan meluncur tubuh SI PEMBUNUH, turun ke closet dari lubang angin tanpa suara.
SI PEMBUNUH muncul dari closet, berjalan mengendap-endap mendekati ANDY dari belakang.
Dan dalam sesaat, SI PEMBUNUH sudah berdiri di belakang ANDY.
SI PEMBUNUH menendang kaki ANDY hingga ANDY berlutut, dan menjambak rambut ANDY dan memeganginya dengan tangan kirinya. Tangan kanan SI PEMBUNUH menghunuskan pisaunya ke ANDY.
ANDY menjerit.
TOMMY, LUCY, menoleh kaget histeris.
SFX: JLEB!
SI PEMBUNUH menusuk bahu ANDY dengan pisaunya. ANDY menjerit.
LUCY histeris menjerit, spontan berlari keluar Toilet.
TOMMY bimbang sejenak, lalu ikut berlari keluar.
.
INT – NIGHT – DEPAN LIFT LANTAI 9
LUCY berhamburan berlari. Disusul TOMMY.
keduanya terengah-engah panic, takut.
LUCY
(Teriak-teriak, menangis)
Aku gak mau mati...! Aku gak mau...!
TOMMY
(Bingung, menoleh kesana-kemari)
Kayaknya kita harus melawannya!
TOMMY, LUCY, badan mengahadap ke lorong toilet, berjalan miring siaga, membelakangi LIFT no.4, 5 dan 6.
Sesaat hening, tidak ada suara apa-apa dari toilet. TOMMY dan LUCY saling menatap, menggeleng, takut.
SFX: “THING” (suara bell Lift berbunyi. Lift No.2)
TOMMY dan LUCY kaget, siaga, kuda-kuda.
Pintu Lift no.2 mulai terbuka.
LUCY dan TOMMY dengan cepat dan tergopoh-gopoh berlari menuju toilet.
DARMAN keluar dari Lift No.2. Berjalan memeriksa sekeliling, lalu dia melihat lantai yang kotor dengan bercak darah. Terkejut melihat mayat SINU, YULI, AGUS.
Berjalan pelan, DARMAN mendekati dan memeriksanya.
DARMAN
(Bicara di HT Radio)
Sentral, ini Camar #1 di lantai 9, terjadi 8-1-0.
Butuh bantuan segera!
Suara HT mendesis / squaltz.
DARMAN
(Bicara di HT Radio)
Sentral, ini Camar #1 di lantai 9, kejadian 8-1-0! Darurat!
Suara HT mendesis / squaltz.
DARMAN Memandangi HT, geleng-geleng kepala.
.
INT – NIGHT – DI DALAM TOILET
TOMMY dan LUCY berhamburan memasuki toilet.
TOMMY
(terengah-engah menahan pintu, melihat sekeliling)
ANDY mana?
(Heran)
LUCY
(gemeteran, menuding ram angin di atas closet yang sudah tertutup)
Iiiii...
TOMMY
(Berbisik pelan)
Kau tahan pintunya.
(Mengendap-endap menuju closet)
LUCY
(gemeteran, tegang)
Iiiii...takuut...
CUT TO
INT – NIGHT – DEPAN LIFT LANTAI 9
DARMAN memeriksa mayat sambil memanggil komandan dengan HT nya.
SFX: Suara-suara dari ruang Toilet.
DARMAN Menoleh kepalanya ke arah Toilet, Berjalan pelan mengendap ke arah Toilet, sambil mengeluarkan senjatanya. Pistol setrum.
SFX: “THING” (bell Lift berbunyi)
DARMAN langsung memutar badanya, reflek mengarahkan senjatanya ke Lift yang terbuka.
DIRAN
(Keluar dari Lift, terkejut mendapati DARMAN menodongkan senjata ke dirinya)
Walah... Apaan DAR!?
(kaget, angkat tangan)
DARMAN
(Menghela nafas, menaruh ujung jari di depan mulutnya)
Ssshhh...ada sesuatu di toilet.
(setengah berbisik)
DIRAN
(Melihat sekeliling, heran, mayat-mayat. Lalu mengeluarkan senjatanya)
Apaan ini?
Sudah lapor ke sentral?
DARMAN
(Menaruh ujung jari di depan mulutnya, berbisik)
Radionya di jamned.
DARMAN dan DIRAN berjalan pelan menuju toilet, sambil menodongkan senjatanya.
CUT TO
INT – NIGHT – DEPAN TOILET
Di Depan pintu toilet, DARMAN dan DIRAN melihat celah di bawah pintu, ada bayangan bergerak. DARMAN dan DIRAN saling berpandangan.
DARMAN, memegang handle pintu dan memutarnya. Dikunci. DARMAN dan DIRAN saling berpandangan.
DIRAN
(Menggedor pintu toilet)
Heh siapa ni di dalam?! Ayo keluar! Ini Security!
DARMAN
(Melihat DIRAN, setengah berbisik)
Ini mencurigakan.
DIRAN
(Menggedor pintu toilet)
Ini Security!
Ayo cepat keluar!
Ini sudah jam malam!
DARMAN dan DIRAN menggedor-gedor pintu toilet.
DARMAN
Ayo kita dobrak.
DIRAN Mengangguk.
DARMAN dan DIRAN mundur beberapa langkah, mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu toilet.
Lalu, brak, DARMAN dan DIRAN mendobrak pintu menggunakan kakinya, dan pintu terbuka. Handle pintu rusak.
.
INT – NIGHT – TOILET
TOMMY, LUCY terpelanting, terjerembab ke belakang.
DIRAN
(Menodongkan senjatanya)
Jangan bergerak!
DARMAN
(Menodongkan senjatanya)
Kalian ditangkap!
TOMMY dan LUCY, nampak lega, melihat security, berbicara bersamaan dengan buru-buru, rame, sehingga ga jelas.
DARMAN
(Menodongkan senjatanya)
Angkat tangan kalian!!
LUCY
Ya pak, tangkap saja kami pak. Amankan kami. Pokoknya bawa kami keluar dari sini.
TOMMY
Iya pak, bawa kami keluar dari sini.
DIRAN dan DARMAN saling bertatapan dengan megeryitkan alis. Kemudian mengangguk kecil. DARMAN memborgol LUCY dan TOMMY.
TOMMY
Apa-apaan ini pak. Kami ini korban!
LUCY
PEMBUNUHnya masih berkeliaran di sekitar sini pak!
DIRAN
Sudah jangan berisik.
DARMAN
Harap kerjasamanya. Bantu kami melakukan tugas kami.
DIRAN
Kalian bisa menjelaskan nanti ke komandan kami di bawah.
TOMMY
Kalian Security, tugas kalian mengamankan kita!
DARMAN
Itu yang sedang kami lakukan bung!
DIRAN dan DARMAN menggiring TOMMY dan LUCY.
DIRAN
(Mengarahkan senjatanya)
Ayo jalan, kita ke komandan di bawah!
TOMMY dan LUCY digiring oleh DIRAN dan DARMAN berjalan keluar dari toilet.
.
INT – NIGHT – DEPAN LIFT
TOMMY dan LUCY digiring oleh security berjalan keluar dari toilet.
DIRAN
Kalian sungguh keterlaluan!
LUCY
Ini bukan kami pak. Ada maniak gila yang membunuh teman-teman kami,...
TOMMY
Sebenarnya bukan teman, kami juga baru ketemu...
LUCY
Maniak gila membunuh kami satu demi satu!
Kami tadinya bersembilan, sekarang tinggal ini,...
TOMMY
Pembunuh sadis mengincar kita!
DARMAN Memencet tombol Lift.
SFX: “THING” (bell Lift berbunyi)
Lift No.3 terbuka, tapi lampunya mati. Gelap.
Semuanya heran.
DARMAN Berjalan mengendap, menyalakan senternya, memeriksa lift no.3.
DARMAN
(masuk Lift No.3, memencet tombol turun)
Sepertinya Lift ini rusak.
DIRAN
Pakai lift yang lain aja.
TIba-tiba layar TV-LCD menyala. Semua menoleh ke layar TV-LCD.
DIRAN
Apa itu?
Semuanya berjalan mendekati layar TV-LCD.
DARMAN keluar dari Lift no.3. Tiba-tiba. Brak, DARMAN jatuh dipukul dari belakang oleh sosok yang tiba-tiba muncul.
Semuanya menoleh ke DARMAN. LUCY, berteriak kaget dan takut.
Tiba-tiba, tubuh DARMAN diseret masuk ke dalam Lift No.3 dengan cepat, lalu pintunya menutup.
DIRAN Berlari ke Lift No.3 sambil Menodongkan senjatanya.
DIRAN menggedor-gedor pintu Lift no.3.
DIRAN (CONT’D)
(Dengan radio HT)
Camar 1 memanggil Sentral. Camar 1 memanggil Sentral.
8-1-0 di lantai 9. Roger.
Suara HT mendesis saja.
DIRAN
Camar 1 memanggil Sentral.
(memandang HT, menggeleng)
Radionya di jammed, ga ada yang bisa mendengar.
TOMMY
Kami ini korban pak.
(Menyodorkan tanganya yang diborgol)
Lepaskan kami.
LUCY
Itu yang dari tadi ingin kami ceritakan pak.
Selamatkan kami pak.
suara di Layar TV-LCD: ANDY mengaduh, kesakitan.
Semua menoleh dan mendekat ke Layar TV-LCD.
DIRAN
(Terbelalak melihat ke layar TV-LCD)
Ya ampuun,...
LAYAR LCD: ANDY duduk di kursi di ruang eksekusi, tangan dan kaki terikat, meronta, mengaduh kesakitan. Lalu muncul SI PEMBUNUH, memakai topeng, menghunuskan pisaunya.
Kemudian menggorok leher ANDY. ANDY menggelepar, kejang-kejang, lalu tertunduk, lunglai, tidak bergerak.
TOMMY, LUCY, dan DIRAN melihat ke layar, diam terpaku, bengong.
SI PEMBUNUH
(Menghunuskan pisau ke camera)
Kalian,... Sudah saatnya kalian menghadapi dosa-dosa kalian.
Siap atau tidak, aku datang sekarang.
Layar TV-LCD mati.
DIRAN
(Gemetar)
Ini gila!
TOMMY
Kami ini korban pak.
LUCY
Lepaskan kami pak..
DIRAN Gemetar, mengambil kunci borgol.
SFX: “THING” (bell Lift berbunyi)
Lift No.6 terbuka, cahaya lampu dari dalam lift menerangi depannya.
Sekonyong-konyong dari Lift No.6 muncul sosok berpakaian gelap, berjalan dengan aneh. Suara mengeram aneh.
Wajah ditutupi topeng ski, tangan kanan memegang pisau dan tangan kiri memegang seperti alat pukul. SI PEMBUNUH!
DIRAN kaget, kunci borgol jatuh, DIRAN mengambil senjatanya, menodongkan ke SI PEMBUNUH.
Tommy & Lucy berteriak panik, menjerit.
LUCY
Itu pembunuhnya pak!
TOMMY
Maniak gila!
DIRAN
(Menembakkan senjatanya, tapi macet)
Jangan bergerak!
(Gugup, mengambil pisau)
SOSOK PEMBUNUH berjalan sedikit sempoyongan, berguman aneh, pisau diacungkan.
DARMAN, LUCY, dkk, melangkah mundur pelan-pelan.
LUCY
(Menjerit)
Pak lindungi kami pak...!
TOMMY
(Menjerit)
Hentikan dia pak...! Hentikan dia pak…!
LUCY
(Teriak)
Dia akan membunuh kita semua pak...!
DIRAN Panik, mengambil pisau, lalu mulai menyerang Si Pembunuh.
SI PEMBUNUH tertusuk pisau DIRAN, sempoyongan, lalu jatuh tersungkur, menggeliat sebentar, lalu tubuhnya diam. Mati!
DIRAN Mendekat ke mayat SI PEMBUNUH, menendangnya pelan, memeriksa apakah masih hidup atau tidak.
CU: Jari tangan kanan si pembunuh diikat, diselotip dengan posisi memegang pisau besar. Juga jari-jari tangan kirinya, diikat, diselotip dengan posisi memegang kayu pemukul.
DIRAN Menundukkan badan, membuka topeng SI PEMBUNUH yang tergeletak tidak bergerak.
Topeng terbuka, Nampak wajah JUWI!
Dengan mulutnya di lakban, sehingga tidak bisa bicara.
Semuanya saling pandang, terkejut, heran. TOMMY LUCY berjalan pelan mendekat ke JUWI dan DIRAN.