Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
TOMMY, LUKAS, JUWI & ANDY Menghentikan usahanya membuka pintu lift.
ANDY (CONT’D)
Perasaanku gue gak enak neh,...
TOMMY
(terengah-engah)
Sudah hilangkan emosi negatif!
Malah bikin suasana tambah gak enak.
SIFA
Eng...Temen-temen.
Semua menoleh ke SIFA.
SIFA (CONT’D)
Apa mungkin ini kita sedang dikerjain, acara prank yang di youtube...
LUKAS
Ooo yang prank, yang jahil-jahil itu...
Semua melihat-lihat sekeliling, seperti mencari camera tersembunyi.
SIFA
(Mengangguk)
Barangkali...
LUKAS
(teriak)
OK Boss! Kami menyerah, acara anda lucu sekali!
Ok kita akan subscreibe dan like, Sekarang sudah saatnya anda mengakhiri ini dan mari kita pulang.
Semua melihat-lihat sekeliling, seperti mencari camera tersembunyi. Hening.
TOMMY
Oke, acara kalian sudah selesai!
Cepat keluarkan kami dari sini sekarang!
LUKAS
(teriak)
Ayolah! Ini tidak lucu kawan!
ANDY
Sepertinya tidak ada camera, tidak ada prank.
LUKAS
Aku benci prank!
LUCY datang, dari Toilet.
JUWI
Ini ada yang gak beres.
Ada yang ngerjain kita neh.
SIFA
Ngerjain orang kayak begini, huh kebangeten banget!
JUWI
Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang.
SINU datang, dari Toilet.
LUKAS
(Menatap JUWI)
Maksudmu?
JUWI
(Angkat bahu)
Errhhh... Aku ingin keluar dari sini.
(Menendang pintu Lift)
SFX: “THING!” (suara Bel Lift)
Pintu Lift no.6 terbuka. Cahaya terang dari dalam Lift menerangi depannya.
Semuanya menoleh ke lift 6 dengan pandangan heran.
SINU
(Menatap JUWI)
Apa yang kamu lakukan?
JUWI Menggeleng dengan ekspresi heran.
Semuanya berjalan pelan mengendap-endap untuk melongok melihat di dalam lift No.6.
Semua ekspresi cemas, takut, heran.
CAMERA SLIDE (REVEAL): Sisi Luar Lift, lalu terkuak (terlihat) yang di dalam Lift, tampak AGUS duduk dikursi, kepala tertunduk dengan tangan terikat. Darah berceceran di lantai lift dan membasahi kemejanya.
LUKAS Jengkirat kaget melihat yang di dalam Lift
LUCY & SIFA
Aaa...!!
(Menjerit kaget)
TOMMY dan LUKAS mendekati mayat AGUS, memeriksanya. SINU terbelalak, melihat ke sekeliling. JUWI menutup hidung dan mulutnya. SIFA dan LUCY berangkulan menangis.
ANDY masuk lift mendekat TOMMY dan LUKAS, melepaskan ikatan AGUS.
Yang lain masih terpana dan bengong melihat AGUS.
SIFA
Hik...Ini pembunuhan...
JUWI menutup mulut, mual-mual.
SIFA dan Lucy menangis. SINU heran melihat ASGUS dengan tatapan menyelidik. Tommy geleng geleng, berjalan berputar, tanda pusing.
SINU
Siapa dia ini?
SEmua menatap SINU, sambil geleng dan angkat bahu. LUKAS menatap mayat AGUS, lalu melihat sekeliling.
LUKAS
Kita tidak bisa membiarkannya disini.
TOMMY
Kita pindahkan keluar sana.
LUKAS, TOMMY dan ANDY membopong mayat AGUS, meletakkan di sisi selatan, depan pintu besi.
LUCY
Aku ingin pulang,...
LUKAS
Aku tidak percaya ini...
ANDY
Aku tak percaya, ini benar-benar sungguh terjadi!
Semua terdiam, memandang ANDY.
LUKAS
(Ke ANDY heran)
Apa maksudmu?
ANDY
Minggu lalu, aku mendapat kiriman email kayak peringatan
“Akui dan hentikan perbuatan dosamu, maka kau akan diampuni.”
TOMMY
Siapa pengirimnya?
ANDY
(Menggeleng)
Tidak kenal.
ANDY (CONT’D)
Mungkin kalian juga menerima email seperti itu?
SIFA
Aku juga mendapat email kayak gitu. Ada link video sadis.
Aku kira itu hanya orang iseng saja.
SINU
Tiap hari aku mendapat puluhan email dari orang ga dikenal.
Aku ga pernah membukanya.
TOMMY Berjalan masuk Lift no.6, mulai memencet-mencet tombol Lift.
Semuanya melihat dan memperhatikan TOMMY.
ANDY
Apa yang kamu lakukan? Mau naik?
TOMMY
Ada pembunuhan di sini! Kita harus melakukan sesuatu.
Barangkali ada telpon, sinyal atau apa kek di lantai lain.
SIFA
(Masuk Lift No.6)
Aku ikut.
SINU
Lift nya mati, ga bisa jalan.
LUCY
Kayak di film-film, biasanya di atas Lift suka ada pintu,...
LUKAS
(Masuk Lift no.6, melihat sekeliling, mendongak)
Apa ada pintu di situ?
TOMMY Mendongak, terus melihat LUKAS.
SINU
Mau naik ke atas Lift? Terus mau ngapain?
Memanjat ke lantai atas?
JUWI Menengok SINU, sambil menggeleng-geleng kepala, ekspresi kesal.
TOMMY
(Menggeleng kepala)
Terlalu tinggi.
LUKAS
(Berdiri di atas kursi, menatap atas menggelengkan kepala)
Sepertinya harus pake obeng untuk membukanya.
TOMMY
(Berjalan ke arah pintu darurat. Lalu mulai menendang-nedangnya)
Kita harus cepat keluar dari sini.
Sepertinya kita harus membuka paksa pintu ini.
LUKAS
(Ikutan mendobrak pintu darurat. Tidak bisa)
(Menghela nafas)
Heh mungkin kita bisa membuat korslet listriknya.
Terus ada teknisi yang akan datang memeriksanya.
TOMMY
Instalasi listrik gedung, didesain terpisah.
Corslet listrik disini hanya mencetotkan saklar CB,
memutus jaringan local di sini saja.
Tidak mempengaruhi jaringan listrik yang lain.
LUKAS
Pake bahasa sederhana bro.
TOMMY
Korslet di sini, hanya mati lampu di sini.
Teknisi sendiri tidak akan tahu kalau tidak ada yang lapor.
LUKAS Menghela nafas.
SINU
Lagian mau bikin konslet pake apa? Bisa-bisa malah kesetrum sendiri.
ANDY
(Berdiri di dekat Kaca sisi utara)
Mungkin kita bisa memanggil para satpam di bawah sana.
(Menuding ke bawah lewat kaca dinding depan)
CUT TO
EXT – NIGHT – HALAMAN GEDUNG PERSADA TOWER
Seorang petugas security, sedang berdiri, pandangan menyapu ke sekelilingnya. Di backgroundnya, Gedung Persada menjulang tinggi.
Beberapa saat Petugas security berjalan ke kanan, sambil memegang radio HT-nya.
SECURITY #3
Sentral, Pos satu aman.
CUT TO
INT – NIGHT – DEPAN LIFT
Berdiri mendempet poada dinding kaca sebelah utara.
SIFA
(Menggebrak-gebrak kaca, melihat ke luar bawah, sambil teriak)
Pak! Pak! Di atas sini!
ANDY
Kita di lantai 9, tingginya 30 meter lebih.
Tidak kedengeran dari bawah sana.
TOMMY
(Melihat ke sekeliling dinding kaca)
Tidak ada jendela.
LUKAS
Atau kita mungkin bisa memecahkan kaca ini?
ANDY
(Menoleh ke LUKAS, heran)
Lalu?
LUKAS
Kita jatuhkan sesuatu.
Menarik perhatian orang-orang yang di bawah sana.
ANDY
Di ketinggian ini, angin sangat kencang. Bahaya.
SINU
(Melihat ke sekeliling, heran)
Si wanita baju kuning kemana?
Semua melihat ke SINU heran, lalu saling melihat ke sekeliling. YULI tidak ada!
Lalu semua pandangan tertuju ke rongga sebelah Lift, lorong ke TOILET.
CAMERA TRACK IN: Celah Rongga lorong menuju TOILET.
LUKAS beranjak, melangkah bergegas menuju ke TOILET.
ANDY, SINU, TOMMY mengikuti LUKAS. LUCY & SIFA juga menyusul. JUWI terakhir.
.
INT – NIGHT – TOILET
LUKAS membuka pintu toilet wanita, lalu masuk.
LUKAS
(Teriak)
Nona..?! Ini tidak main-main nona?!
(Masuk ke ruang toilet Wanita)
Ada 3 pintu closet. 1 tertutup. LUKAS mengendap-endap mendekat pintu closet yang tertutup. TOMMY dan ANDY di belakang LUKAS ikut mengendap-endap. Yang lainya di belakang ANDY, melihat dengan cemas dan tegang.
Pelan-pelan tangan LUKAS menggapai pintu closet yang tertutup.
Deg-degan.
Kemudian, ketika tangan sudah agak dekat, dengan cepat membuka pintunya dan,...Kosong!
Semuanya kaget!
ANDY
Di mana dia?!
Kemana dia pergi?
TOMMY Melihat sekeliling.
SIFA
(Memegang bahu LUCY)
Takuuut...
SINU Melirik SIFA dengan pandangan sinis, sambil Menggelengkan kepalanya.
JUWI Melirik ke LUKAS, SINU, ANDY, TOMMY bergantian.
LUKAS
(Melihat ke JUWI)
Ada sesuatu?
JUWI
Nampaknya ada wanita yang pernah kalian sakiti...
LUKAS
(Mengeryitkan dahi)
Kau bicara apa?
JUWI
(Melihat LUKAS, ANDY, TOMMY, SINU)
Wanita yang kalian sakiti, sepertinya dia ingin membalas sakit hatinya.
LUKAS
(Menggeleng)
Kau ada-ada saja.
SINU
(Menggeleng)
Khayalanmu luar biasa non.
SIFA
(Melihat LUKAS, ANDY, TOMMY, SINU)
Huh kalian memang tidak kenal wanita.
JUWI
Jangan remehkan wanita.
Kalau dia nekat, bisa melakukan hal yang lebih buruk
dari yang pernah kalian bayangkan.
SINU
Kenapa wanita selalu mengaitkan segala sesuatu dengan kehidupan asmara.
Bahkan ketika itu hal yang tidak ada hubungannya sama sekali.
JUWI
Dan laki-laki selalu menghindar ketika bicara tentang perasaan wanita, komitmen.
Huh.
SINU
Atau justru diantara kalian, wanita nih, yang pernah merebut pacar dari si wanita ini.
Maka si wanita ini marah dan...
LUKAS
Heh, kalian bisa simpan perdebatan asmara kalian!
Ini bukan podcast Oprah.
Ada orang terbunuh di sini!!
TOMMY Melihat semuanya bergegas berjalan keluar toilet. Semuanya berjalan ke luar toilet.
.
INT – NIGHT – DEPAN LIFT
Semua muncul dari arah Toilet.
TOMMY Berjalan mengambil botol pemadam api.
SINU
Hei apa yang akan kamu lakukan?
TOMMY
Aku ingin keluar dari sini sekarang.
(Melempar botol ke arah dinding kaca)
Dhar!
Botol pemadam api membentur kaca, terpental, jatuh ke lantai. Dinding kaca bergetar, tidak pecah.
Semua kaget, ngeri.
SINU
Kamu sudah gila ya?! Mau meloncat keluar?!
JUWI
Kau yang akan menanggung biaya ganti ruginya tahu?!
Aku gak mau ikut.
TOMMY, mengambil botol pemadam api, lalu mengambil jarak mundur dan melempar botol pemadam api ke kaca lagi.
DHAR!!