Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KERETA
Suka
Favorit
Bagikan
1. KERETA
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1. INT. KAMAR KOS – PAGI

Ruangan redup, jendela tertutup, kamar berantakan. Tumpukan buku dan kertas berserakan di atas meja, sementara lantai vinyl kayu dipenuhi kaleng minuman, cup mi instan, dan pakaian kotor. MAUDY (24 th) duduk bersandar pada dinding sambil menempelkan ponsel di telinganya.

BIBI (O.S)
Kamu yakin baik-baik aja?
MAUDY
(Lirih)
Ya.
BIBI (O.S)
Pulanglah.
MAUDY
Aku baik-baik aja.

BIBI (O.S)

(Mengeluh)

Sudah satu minggu sejak Ibumu meninggal. Kamu dihubungi susah, waktu pemakaman juga nggak datang. Apanya yang baik-baik aja?

Maudy tidak menanggapi, hanya menarik nafas dalam-dalam, lalu memejamkan mata.

BIBI (O.S)

Dengar.... (Berbicara dengan lembut) Banyak yang mengkhawatirkanmu. Jangan memendam semuanya sendiri. Pulanglah dulu, lalu kita bicarakan baik-baik. Kalau butuh uang....

Telepon terputus. Maudy mematikan telepon sebelum Bibi sempat menyelesaikan perkataannya, lalu meringkuk dan memeluk kedua lututnya.

 

2. INT. STASIUN – LOKET – PAGI

Petugas menyerahkan tiket kereta kepada Maudy.

PETUGAS

Keberangkatan besok pagi pukul sembilan. Harap membawa tiket dan kartu identitas.

 

3. EXT. JALANAN KOTA – PAGI

Maudy berjalan melewati kerumunan, menyusuri jalanan kota sambil melihat tiket kereta yang ada di genggamannya. (CU) Tiket kereta api atas nama MAUDY PRATIWI.

MAUDY (V.O)

Ibu meninggal di penghujung Bulan November. Saat mendengar kabar tersebut aku nggak merasakan apa-apa. Nggak marah, nggak sedih, bahkan aku juga nggak menangis. Seolah-olah, aku adalah wadah yang dipenuhi oleh kehampaan.

4. EXT. PERLINTASAN KERETA API – PAGI

Palang pintu kereta api menutup perlahan, kendaraan mulai berhenti. Di TEMPAT YANG SEPI tak jauh dari perlintasan kereta api, Maudy berjalan di tengah rel kereta.

MAUDY (V.O)

Lagipula.... Sejak berumur sepuluh tahun aku selalu hidup dengan memikirkan kematian. Alasannya sederhana. Orang-orang disekitar menganggap kalau kehadiranku adalah sebuah kesalahan. Rasanya, semua lebih baik kalau aku tidak pernah ada.

Kereta membunyikan klakson dengan keras. Maudy menatap kereta yang kian mendekat dengan tatapan hampa

 MAUDY (V.O)

Apakah aku akan mati hari ini? Aku nggak tahu. Kupikir akan lebih mudah kalau semuanya berakhir. Tidak ada lagi yang tersisa. Tidak ada lagi yang terluka. Namun....

 Maudy memejamkan mata.

CUT TO BLACK

SFX : Kereta meintas dengan kencang.

MAIN TITLE : KERETA

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar