Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kekasih Akhir Pekan
Suka
Favorit
Bagikan
8. Kekasih Akhir Pekan

32. EXT. JEMBATAN TOL - SISI JALAN — MALAM

Sandra dan Nata berdiri bersisian menghadap jalan tol yang ada di bawah mereka. Saat ini, keduanya berhenti di pinggir jalan dengan mobil Nata yang terparkir di sisi jalan yang kosong dan lebar. Ada beberapa mobil berhenti di sana juga. Suasanya tidak begitu sepi. Pedagang kaki lima dan juga beberapa orang yang berlalu lalang. Bahkan ada yang sama seperti Nata dan Sandra, menatap pada jalan tol di bawah yang ramai. Jembatan tol itu berada berada di sebuah perkampungan warga, bukan jalan besar utama.

Sandra sendiri, memegang sebuah gelas berisi telur gulung yang tadi dibelinya di pedagang kaki lima. Sedang Nata memegang botol air minum yang tadi dibelinya juga.

SANDRA
Lucu banget, kencan pertama kita kayak anak remaja begini. Di pinggir jalan, ngeliatin lampu-lampu mobil di bawah sana. Mana pakaian kita formal begini.
(menatap penampilannya kemudian terkekeh)
Pakai kebaya.
NATA
(tersenyum tipis)
Kamu yang ngajak berhenti.
SANDRA
Ya habisnya aku penasaran. Banyak pedagang kaki lima terus banyak orang berhenti juga.
Eh, tapi nggak apa-apa mobil kamu parkir di pinggir jalan begitu?
NATA
(menoleh pada mobilnya yang berjarak dari mereka)
Mobil lain juga banyak yang parkir.
SANDRA
Apa ini emang tempat pacaran, ya?
NATA
Mungkin.


Mereka kemudian terdiam. Sandra kembali melahap telur gulungnya dan Nata yang hanya menatap ke depan.

SANDRA
Bener nggak mau?
(merujuk pada telur gulung yang tengah dimakannya.
Nata
(menggeleng)


Sandra melahap kembali makanannya sampai habis. Kemudian membuka tutup botol di tangannya dan memberikan botol air minum itu pada Sandra. Sandra menerimanya. Menenggak isinya dan setelah itu, mengembalikan botol minum itu pada Nata.

SANDRA
Makasih.

Nata hanya tersenyum membalasnya. Dia memerhatikan Sandra yang kemudian mencari tempat sampah tetapi tidak ketemu. Sandra pun balik lagi. Terpaksa memegang gelas plastik bekas itu di tangannya. Sandra lalu menatap Nata, tersenyum manis.

SANDRA
Oh ya, kalau waktu itu, Sindy nggak kelecakaan, terus aku nggak gantiin dia untuk jadi pacar sewaan kamu, kamu akan gimana?
NATA
(menatap Sandra tidak mengerti)
SANDRA
Maksudnya, kan Sindy pasti lebih profesional dari aku ngejalanin job ini. Dia nggak akan kebawa perasaan begini. Terus kontrak kalian cuman 4 bulan. Kalau kontraknya udah habis, kamu akan bilang apa sama Oma?
NATA
Putus. Nggak cocok.
SANDRA
Dan ... sewa pacar baru lagi?
NATA
(tersenyum tipis)
SANDRA
Sama aja kayak gali lobang tutup lobang. Kasian tau, Oma kamu kalau dibohongin terus.
NATA
Putus nyambung dalam sebuah hubungan kan biasa.
SANDRA
Ya iya. Tapi kan kasian Oma kamu. Dia udah berharap sama pacar yang kamu bawa ke rumah. Oma kamu tuh baik banget, tau. Aku kalau ketemu Oma bawaannya merasa bersalah aja. Kalau nanti Oma tau aku bohongin Oma, Oma pasti kecewa berat.
Tapi syukurnya, sekarang kita lagi nggak bohong-bohong banget.
(menyengir)
NATA
(hanya mengulas senyum tipisnya)
SANDRA
Nata, nanti kalau pun hubungan ini nggak berhasil, kamu jangan cari pacar sewaan baru untuk dibawa ke Oma, ya.
Kalau pun Oma mau kenalin kamu sama perempuan, ya terima aja. Siapa tau nanti ada yang cocok.
Ya, walau pun aku nggak rela ya ngomong begini ke kamu. Aku itu orangnya optimis. Aku yakin, hubungan kita pasti berhasil.
Tapi walau pun aku optimis, tetap ada beberapa hal yang nggak bisa aku kendalikan. Jadi tetap harus mempersiapkan plan B.
NATA
Plan B kamu apa?
SANDRA
Aku?
Hm ... kembali ke awal aja. Kerja-kerja-kerja sampai punya banyak uang.
NATA
Nggak mau cari orang lain?
SANDRA
Hm ... belum tau sih. Kalau ada peluang ya kenapa enggak. Tapi mungkin bukan prioritas.
NATA
(memerhatikan Sandra)
SANDRA
Ya, intinya hidupku akan kembali normal. Hidup seperti biasanya berkutat sama murid-murid aku yang nyebelin tapi kadang bikin kangen.
Kalau tabunganku udah kekumpul juga, mungkin aku akan lanjut S2. Nanti kalau aku kuliah lagi, akan lebih sibuk dan prioritas mencari orang baru pasti lebih berkurang.
NATA
Jadi kalau plan b nya nggak terlaksana, nggak lanjut S2 juga?
SANDRA
Tetep lanjut, dong. Itu kan goals aku dari lama. Lanjut S2 lagi. Aku tuh kepingin nulis buku juga. Tapi ilmu aku saat ini belum banyak-banyak banget. Jadi masih harus belajar lagi dan lagi. Ya, sekarang juga masih belajar, tapi kan akan lebih baik kalau kuliah lagi.
Tapi ya, karena aku sama Ibu cuman hidup berdua doang sekarang dan gaji guru nggak besar-besar amat, jadi aku harus nabung dulu biar bisa lanjut S2.
Tapi kalau hubungan ini berhasil, kamu harus aku mau madu 3.
NATA
Madu 3?
SANDRA
(mengangguk)
Aku madu sama murid-muridku, sama tugas-tugas kuliah juga.
Gimana? Sanggup nggak?
NATA
(tidak menyahut, hanya menatap Sandra tersenyum tipis)
SANDRA
Kalau kamu, goals kamu ke depannya apa?
NATA
(terlihat berpikir, kemudian mengedikkan bahu)
Ikutin alurnya aja.
SANDRA
Eyy ... masa semembosankan itu cuman ikutin alur aja?
Misal kamu kepingin naik jabatan, bangun bisnis atau apa gitu?
NATA
Mungkin.
SANDRA
Kok mungkin?
NATA
Saya belum tahu.
SANDRA
Hm. Kalau gitu kamu aku kasih PR. Coba kamu cari goals kamu untuk beberapa waktu ke depan dan kalau udah selesai, kamu kasih tau aku.
NATA
(hanya tersenyum tipis)
SANDRA
Capek ya dengerin aku ngomong?
NATA
Sedikit?
SANDRA
(menyipit pura-pura kesal)
NATA
(tertawa kecil)


Sandra terlihat sedikit terpesona dengan Nata yang tertawa kecil. Belum lagi, kalimat yang baru saja Nata ucapkan padanya. Sandra kemudian salah tigkah. Gadis itu langsung mengalihkan tatapan selain pada wajah Nata yang seakan menyihirnya.


SANDRA
Capek nggak sih, berdiri terus? Capek, ya? Gimana kalau kita pulang sekarang?
NATA
(tersenyum kecil, mengangguk)


Keduanya lalu sama-sama berjalan menuju mobil Nata yang terparkir.


cut to


33. EXT/INT. DEPAN RUMAH SANDRA - MOBIL NATA — MALAM

Sandra dan Nata sudah sampai di depan rumah Sandra. Gadis itu membuka seatbelt nya kemudian memiringkan duduknya menatap Nata yang juga memperhatikannya.

SANDRA
Terima kasih, untuk kencan malam ini.
Terima kasih juga udah mau dengerin cuitan aku yang panjang kali lebar sama dengan luas itu.
NATA
(tersenyum kecil)
SANDRA
(mengangkat tangan, seraya melambai pada Nata tetapi tersenyum sedikit kikuk dan salah tingkah)
Sampai ketemu besok.

Sandra pun keluar dari mobil Nata. Namun bukannya langsung masuk ke dalam rumah, gadis itu malah berdiri di depan pintu mobil hingga Nata menurunkan kaca mobilnya.

SANDRA (CONT'D)
Aku suka liat kamu senyum, apalagi ketawa. Tapi jangan sering-sering. Aku takut diabetes.
(langsung lari masuk ke dalam rumahnya)
NATA
(tersenyum, geleng-geleng kepala)


cut to


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar