Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
13
78. INT. SEKOLAH - RUANG GURU - SIANG HARI
Cast : Guntur, Bu Retno
Guntur kembali disidang oleh wali kelasnya, Bu Retno. Namun Guntur tampak makin pucat dan kurang fokus (menghisap obat terlarangnya lewat rokok tadi).
BU RETNO
Kamu apa-apaan Tur?! Hari ini kamu mestinya udah kembali sekolah kan bareng sama orang tua kamu, tapi sekarang.. (Memandangi penampilan Guntur) apa ini? Kamu sebenernya masih niat sekolah apa enggak sih Tur?! Dah gitu buat onar lagi.
GUNTUR
(Tersenyum)
Maaf buk,
BU RETNO
Dan.. ada masalah apa kamu sama tukang tadi?! Buat apa kamu acung-acungin gunting taman ke dia?!! Kamu tahu kalo itu bahaya?!(Sedikit membentak)
Guntur diam.
BU RETNO
Saya sebagai wali kelasmu, harus tau kenapa kamu kayak gini Tur. Ayo, bilang ke ibuk, kenapa kamu lakuin hal kayak tadi?! Kemarin bawa-bawa piso segala apa juga kamu ada niat nyerang tukang tadi?! Ha?!
Guntur tetap diam.
BU RETNO
GUNTUR!
GUNTUR
(Mengangkat pandangnya ke Bu Retno, tersenyum kecil)
Saya ga bisa cerita bu, ini bukan urusan ibu juga, maaf.
CUT TO
79 .EXT. SEKOLAH - DEPAN RUANG PENYIMPANAN PERALATAN KEBERSIHAN - SIANG HARI
Cast : Tohar
Pak Tohar duduk diam sendirian di bangku di depan ruang penyimpanan peralatan kebersihan. Ia terlihat sangat bingung dan syok.
Namun tak lama, ia menemukan bungkusan tembakau milik Guntur yang tertinggal di bangku itu. Ia juga tak sengaja melihat ada bungkusan aneh lain yang terselip di sana. Ia diam sejenak, memperhatikan apa itu, namun kemudian ia tersenyum, senyuman yang makin lebar, lebar dan lebar karena ada niat buruk di kepalanya untuk menangani Guntur.
CUT TO
80. INT. SEKOLAH - RUANG GURU - SIANG HARI
Cast: Guntur, bu Retno, Arga, staf sekolah
Di ruangan itu, bu Retno tampak makin marah pada Guntur.
BU RETNO
Habis ini kamu dipanggil ke ruang BP. Apa keputusan di sana maaf, ibu sebagai wali kelas kamu ga bisa bantu.
GUNTUR
Paling dikeluarin.
BU RETNO
Guntur!
Tak lama, Arga mengetuk pintu sembari membawa banyak tumpukan buku.
ARGA
Permisi bu,
BU RETNO
Iya,
ARGA
Ini tugas anak-anak yang tadi.
BU RETNO
Oh, iya taruh sana aja Ga, (melirik meja kosong di sebelahnya)
Arga masuk dan meletakkan di sana, ia sedikit terkejut melihat Guntur di sana. Guntur tersenyum kecut pada Arga namun langsung berpaling. Tak lama, seseorang juga mengetuk pintu, seorang staf sekolah.
STAF SEKOLAH
Permisi bu Retno, ada yang perlu dibicarakan serius. Mohon ibu ikut saya sebentar.
BU RETNO
Jangan sekarang pak, saya lagi..
STAF SEKOLAH
Soal anak itu bu. (Melirik Guntur)
BU RETNO
Oh, oh iya pak.. (Berdiri perlahan, melihat Guntur dengan penasaran seakan bertanya ada apa lagi ini.)
Guntur diam dan menunduk, Arga memandangi Guntur dengan penasaran juga di sana.
ARGA
Lu ngapain lagi Gun? Soal pak Tohar lagi ni?
GUNTUR
Diem lu. (Menunduk terus)
Arga memperhatikan wajah Guntur yang tampak pucat.
ARGA
Lu sakit? Wajah lu..
GUNTUR
Gua make. (Tiba-tiba menghentakkan kaki dan berdiri hingga beberapa guru di sana menoleh padanya) APES ANJENG!
CUT TO
81. INT. SEKOLAH - RUANG BP - SIANG HARI
Cast : pak Tohar, Bu Retno, Staf sekolah, petugas BP
Bu Retno dan staf sekolah masuk ke ruang BP. Di sana rupanya ada pak Tohar beserta beberapa guru telah berkumpul, termasuk guru BP.
BU RETNO
Ada apa?
GURU BP
(Menoleh ke pak Tohar)
Tolong jelasin, dia wali kelasnya.
PAK TOHAR
(Memberikan bungkusan tembakau pada bu Retno) maaf bu, saya nemu ini tadi punya si Guntur tertinggal.
BU RETNO
(Melihat) Hmm.. Oke, ini tembakau. Saya sudah peringatkan dia dulu untuk ga boleh mero..-
PAK TOHAR
Yang ini bu, (bungkusan dengan serbuk putih)
BU RETNO
(Menerimanya, bingung, namun ia seakan telah tahu apa itu) ini.. -
PAK TOHAR
Maaf, bukanya mikir yang macem-macem, tapi apakah bapak ibu sekalian tahu pa ini? Mohon diperiksa, takutnya obat-obatan yang dilarang.
Tak lama seseorang memasuki tempat itu, ibu Farida, kepala sekolah.
BU RETNO
Bu..
BU FARIDA
Saya denger ada keributan tentang salah satu murid ibu. Dan.. (Fokus ke sesuatu yang dibawa bu Retno) itu.. -
PAK TOHAR
(Tersenyum) Kebetulan ada ibu kepala sekolah, maaf bu, saya menemukan ini tadi. (Menunjuk ke bungkusan yang dipegang bu Retno)
BU FARIDA
Apa ini? (Melihat dari tangan bu Retno)
PAK TOHAR
Ga tau bu, yang pasti.. Punya adek yang tadi, yang mau serang saya itu. Mohon ibu selaku kepala sekolah di periksa juga obat apa ini, kalo ini bukan apa-apa, masa adek itu tadi sampe hampir bunuh saya.
BU FARIDA
Bu..nuh?
PAK TOHAR
Mohon segera diproses.
CUT TO
82. EXT. RESTORAN - SIANG HARI
Cast : Ussy, pak Dibyo
Ussy sedang makan siang di sebuah restoran mewah bersama pak Dibyo.Tiba-tiba ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk dari Guntur. Ussy melihatnya.
PAK DIBYO
Siapa?
USSY
Bocil gua pi, (membuka pesan tersebut, membacanya sebentar, seketika tampak terkejut)
Melihat gelagat Ussy yang gelisah, Pak Dibyo meletakkan garpu dan pisaunya.
PAK DIBYO
Ada masalah?
USSY
(Meletakkan handphonenya ke meja) Guntur... Hmm.. Maaf pi, yang kemarin.. Itu..
PAK DIBYO
(Diam sejenak,) aku kira dia bener-bener udah jadi jagoan, tapi ternyata..
USSY
Ini salah Ussy. Ussy yang kasih,
PAK DIBYO
Okay, (mengelap mulutnya dengan naikin) Selama anak itu tutup mulut, kita aman.
CUT TO
83. EXT. DEPAN SEKOLAH - SIANG HARI
Cast : Guntur,polisi, murid-murid sekolah.
Sebuah mobil polisi terparkir di depan gerbang sekolah. Guntur, digandeng seorang petugas keluar dari sekolah dan masuk ke dalam mobil. Beberapa murid melihat kejadian itu dan berkasak-kusuk.
CUT TO
84.EXT.KORIDOR SEKOLAH - SIANG HARI
Cast : Guru 1, guru 2, staf 1, murid-murid
Guru dan staf sekolah menyuruh murid-murid lain masuk ke kelas kembali. Murid-murid tampak antusias melihat Guntur yang dibawa polisi.
GURU
Udah-udah, sana balik ke kelas, ngapain keluar semua!
MURID 1
Dia kenapa buk?
MURID 2
Kok dia ditangkep polisi buk? Dia kakak kelas tiga kan?
GURU
Udah! Sana masuk, ga ada apa-apa!
CUT TO
85.INT.KORDOR SEKOLAH - SIANG HARI
Cast : Arga, pak Tohar, staf 1,staf 2
Arga berdiri memandangi mobil polisi yang membawa Guntur menjauh. Arga menoleh sejenak ke ruangan di belakangnya, dari jendela yang terbuka, tampak pak Tohar sedang hebat membicarakan Guntur kepada para guru dan staf.
CUT TO
86. INT. RUMAH ARGA - MALAM HARI
Cast : Arga, Putri, ibu, ayah
Di rumah, di meja, ayah Arga terlihat sedang mengotak-atik laptopnya, menyelesaikan pekerjaannya. Sementara Putri duduk santai sambil bermain ponsel. Ibu Arga mengelap piring.
Arga turun dari lantai atas, melewati mereka hendak ke ruang depan.
Ibu Arga tiba-tiba memanggilnya.
IBU ARGA
Eh, Ga..
ARGA
(Berhenti)
Iya bu?
IBU ARGA
Tadi sore ibuk denger dari bu RT dan ibu-ibu laen, katanya si Guntur ditangkep gegara make narkoba ya?
AYAH ARGA
(Menyahut)
Huss, jangan gosip sembarangan kamu. (Sibuk dengan pekerjaannya)
IBU ARGA
Beneran yah, (mengotot) duh.. Ada-ada aja ya tu anak, malu-maluin keluarganya banget. Kasihan ibuknya, ga tega aku lihat si Nur.
AYAH ARGA
Terus gimana?
IBU ARGA
Gimana? Ya diproses lah tu anak, untung lo sempet ketahuan, denger-denger yang mergoki justru tukang kebon sekolah. Untung tu tukang nemuin, coba klo enggak, bisa-bisa tu obat diedarin ke anak-anak lain. Mau jadi apa anak-anak lain gegara kelakuan si Guntur. Heran, bisa begitu sampahnya tuh anak ya. palingan gegara sering kumpul sama pelacur yg ngontrak di ujung gang itu, terus dia diajakin nyoba-nyoba begituan. Kasihan si Nur, bener-bener kasihan punya anak ga guna kayak gitu.. (Mengelus dada) sampah masyarakat, mending si tukang kebon yang nemuin itu, walopun cuma tukang tapi berjasa dia bisa ngungkap kasus si Gun.. -
Arga tiba-tiba pergi dengan kesal dari sana. Ibunya bingung dan memanggil lagi.
IBU ARGA
Loh, eh.. Ga? Ibu nanya belum dijawab lo, Ga!
CUT TO
87. INT. KANTOR POLISI - MALAM HARI
Cast : Guntur, ibu Guntur/Nur, ayah Guntur/Raden, Polisi
Ibu Guntur menampar wajah Guntur dengan marah. Guntur diam dan cuma menunduk.
IBU GUNTUR/NUR
Bener-bener kamu ya Tur! Ibu bilang apa?! Kemarin kamu butuh duit lima juta ternyata emang kamu buat konsumsi beginian kan?!! (Sangat marah, mendorong Guntur)
AYAH GUNTUR/RADEN
(Menahan tangan istrinya)
Udah, udah bu, udah..
IBU GUNTUR/NUR
GA TAU DIRI NI ANAK! MENDING AKU GA PUNYA ANAK KETIMBANG PUNYA ANAK KAYAK DIA! (menangis keras, memukul dada)
Guntur tetap diam dan terus menunduk.
CUT TO
88. INT. RUMAH PAK TOHAR - RUANG TAMU - MALAM HARI
Cast : Pak Tohar, Istir pak Tohar/Laila, anak pak Tohar/Ida, suami Ida, anak laki-laki kecil Ida.
Pak Tohar duduk memangku cucu laki-lakinya. Di sekelilingnya ada anak (IDA) , menantu dan istrinya yang sedang menikmati ubi rebus.
IDA/ANAK PAK TOHAR
Ih, bapak hebat ya bisa ungkap tu anak yang lagi sakau.
LAILA
(Diam, memikirkan sesuatu)
Tapi pak, ga masalah bapak berani laporin dia?
PAK TOHAR
Enggak, tenang aja. Tu anak emang udah seharusnya dijeblosin ke penjara, badung banget, ga kayak cucu eyang ini.. (Mengusap rambut cucunya, pak Tohar memandang berbeda cucu laki-lakinya itu, sedikit ada gairah, namun keluarganya tak menyadari.)
CUT TO
89. INT. RUMAH ARGA - KAMAR - MALAM HARI
Cast : Arga
Arga terdiam di kursi belajarnya, tangannya memutar-mutar pena. Sangat memikirkan masalah Guntur dan pak Tohar yang kini seakan berbalik pak Tohar menjadi seseorang yang dipandang baik.
CUT TO
90. INT. SEKOLAH - KELAS - PAGI HARI
Cast : Arga, Doni, teman 1, murid-murid lain
Arga berjalan memasuki kelas, di sana teman-temannya sedang berkasak-kusuk membicarakan Guntur. Arga berjalan ke bangkunya dan duduk. Doni menggeser bangku di sebelah Arga dan duduk di sana juga.
DONI
Woi, Ga.. Beneran si Guntur sekarang dipenjara? Beneran dia make?
Arga diam saja dan hanya mengeluarkan bukunya, lalu membaca-baca buku tersebut.
DONI
Ga? Beneran kagak? Katanya lu tetanggaan ma si Guntur, beneran kagak dia make?
Siswa lain yang duduk di depan Arga tiba-tiba menoleh pada Arga.
TEMAN 1
Beneran lu tetanggaan ma Guntur?
ARGA
(Menoleh kesal pada Doni, namun kembali berpaling pada siswa di depannya.)
Ga usah ngomongin orang, urusan dia tuh.
TEMAN 1
Ah elu ga, (mengeluarjan ponselnya, menunjukkan pada Arga).. Eh, tu lihat di grup rame banget, gila tu si Guntur. Parah, ni klo beritanya sampe menyebar, bisa rusak nama sekolah kita. Jadi ploncoan gua masuk kampus gua gegara nama SMA ini. malu-maluin aja tu tetangga lu. (Menggelengkan kepala)
DONI
Emangnya lu mau masuk kampus mana si? Nilai pas-pas an belagu banget lu, kagak sampe setenar itu elu nya, ga bakal ditanyain. (Menepuk siswa itu dengan gulungan buku, lalu melirik Arga) Tenang Ga, gua belain. (Tersenyum)
Arga menarik nafas dalam, namun kemudian tak menggubris teman-temannya itu dan membuka bukunya.
TEMAN 1
Jangan gitu lu Don, (melirik Arga dan Doni) jejangan kalian anak buahnya si Guntur ye? Gua laporin guru lu.. Make obat juga kali lu berdua ye?
DONI
Eh, elu nya yang bikin gua make obat. Sekarang mah jadi orang kagak usah terlalu kelihatan suci. Harusnya yang kita pikirin.. (Mengerutkan kening, memandang keluar kelas) gimana bisa tu si Guntur make, (beat, Arga menoleh kaget dengan perkataan Doni yang tidak menyudutkan Guntur)
apa gegara dia kumpul ma anak-anak kagak bener, ato.. (Memandang Arga serius) apa bokap nyokapnya kurang peduli sehingga jadi kebablasan tu anak. Bener ga Ga? (Tersenyum) calon mahasiswa psikologi ni..
ARGA
(Memikirkan perkataan Doni, namun kemudian acuh)
Tau ah Don, gak ngerti gua.
CUT TO
91. INT. SEKOLAH - RUANG KEPALA SEKOLAH - PAGI HARI.
Cast : Tohar, bu Farida
Di Ruang kepala sekolah, bu Farida sedang berbicara empat mata dengan pak Tohar.
BU FARIDA
Makasih sudah melaporkan kejadian ini ya pak.
PAK TOHAR
I-iya bu.
BU FARIDA
Tapi pak, tolong bapak juga jaga kasus ini jangan sampe orang luar tau ya, klo engga bisa gawat nasib sekolah ini ke depan gegara si Guntur.
PAK TOHAR
I-iya bu, tenang saja.
BU FARIDA
Oh iya, sebagai imbalan, saya dan kepala yayasan sudah membicarakan mengenai posisi bapak di sekolah ini. Kalau bapak bersedia, bapak kami pindahkan ke bagian keamanan sekolah ini, di sini bagian itu ada yang kami pesan dari perusahaan jasa, tapi beberapa ada yg tidak, nah itu termasuk bapak, klo soal gaji juga agak lumayan dari pada bagian kebun dan kebersihan. Nanti, selain bapak jaga keamanan sekolah ini, bapak juga bisa bantu tolong mengawasi anak-anak, bapak punya kewenangan untuk anak-anak yang kelewat batas kayak si Guntur.
PAK TOHAR
Beneran bu? (Tersenyum senang dan bersemangat)
BU FARIDA
Iya pak,
PAK TOHAR
Sa-saya mau bu, eh, bersedia. Terimakasih bu, saya akan lakukan yg terbaik.
BU FARIDA
Oke, senin nanti, kepala yayasan bakal berkunjung kemari, dan.. Ada polisi juga. Mereka mau membicarakan kasus si Guntur, dengan bapak. Dan setelahnya, sekalian nanti kita setujui jabatan baru pak Tohar sama kepala yayasan.
PAK TOHAR
Iya bu. (Pak Tohar tersenyum senang.)
JUMP TO CUT
92. EXT. SEKOLAH - KORIDOR - PAGI HARI
Cast : pak Tohar
Pak Tohar keluar dari ruang kepala sekolah, menutup pintu. Wajahnya berseri, sejenak memandang suasana sekolah, ia tersenyum dengan bangga.
Cut