Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
6
15. EXT. JALANAN - SIANG HARI
Cast : Arga, Putri, pak Tohar
Arga dan Putri berjalan bersama sepulang sekolah. Arga menggandeng tangan adiknya. Tiba-tiba, di tengah jalan, di dekat rumah Guntur, Arga dan Putri melihat pak Tohar bertamu di rumah Guntur.
Pak Tohar, dengan membawa banyak sekali jajanan yang dibungkus dengan plastik bening, membuka pintu pagar rumah Guntur. Pria itu masuk setelah menutup kembali pintu.
Arga dan Putri berdiri melihat.
PUTRI
Itukan pak Tohar, kok dia ke rumah kak Guntur?
Arga diam saja.
PUTRI
Pak Tohar bawa banyak jajanan. Enak ya kak Guntur. (Mendongak, melihat ke kakaknya) Putri juga mau kak.. Mau jajanan yang banyak kayak kak Guntur. (Mengayun tangan Arga dengan manja)
ARGA
(Melihat ke adiknya)
Kamu pulang duluan ya Put, kakak mau ke rumah kak Guntur.
PUTRI
Ha?! Kakak mau minta jajannya juga? Putri mau!
ARGA
Enggak! Kakak mau kerjain tugas ma kak Guntur. (Melepas gandengan adiknya, lalu mendorong Putri pergi) udah sana, nanti sampein ke ibuk kakak di rumah kak Guntur.
CUT TO
16. EXT. RUMAH GUNTUR - PAGAR DEPAN - SIANG HARI
Cast : Arga, pak Tohar
Arga berhenti tepat di depan pagar rumah Guntur. Ia mendekat perlahan, memegang salah satu jeruji pagar rumah Guntur sembari pandangannya melayang ke dalam.
Arga berjongkok mengambil kerikil, lalu hendak ia pukulkan ke jeruji pagar itu, namun kemudian ia terdiam, ragu.
Di belakang Arga, beberapa orang lewat di sana. Arga melayangkan pandang ke arah orang-orang itu, hendak meminta bantuan untuk bersama-sama masuk ke rumah Guntur karena ia tahu apa yang dilakukan pak Tohar salah. Namun, Arga tak melakukannya. Ia ragu.
Arga melempar kerikil nya lagi. Mundur menjauh dari pagar. Ia berbalik dan mulai melangkah pergi dari sana dengan hati tak enak, sedih dan marah. Namun tiba-tiba, pak Tohar keluar, tak sengaja melihat Arga.
Pak Tohar memanggil Arga.
PAK TOHAR
EH, ARGA!
Arga menghentikan langkah, menelan ludah, takut, berbalik perlahan.
CUT TO
17. EXT. JALANAN - SIANG HARI
Cast : Arga, pak Tohar
Arga dan pak Tohar berjalan bersama di jalanan itu. Pak Tohar memegang pundak Arga.
PAK TOHAR
Kamu.. Ngapain tadi berdiri di sana? Ngintip lagi?
ARGA
Enggak.
PAK TOHAR
Beneran?
Arga cuma menggeleng.
PAK TOHAR
(Memperhatikan Arga, tersenyum, lalu menoleh ke kanan dan kiri)
Kamu.. Pulang sendirian?
ARGA
Sama Putri tadi.
PAK TOHAR
Adek kamu? Mana sekarang?
ARGA
Aku suruh pulang duluan.
PAK TOHAR
(Mengangguk, tersenyum)
Kalian selalu pulang sendirian?
ARGA
Iya. Dari sekolah ke rumah cuma beda gang aja. (Arga hendak berbelok ke gang rumahnya, tapi pak Tohar cepat-cepat menahan tangan Arga)
PAK TOHAR
Eh, sekarang mau engga mampir ke warung bapak bentar?
Arga diam, melihat pak Tohar dengan bingung.
PAK TOHAR
Bapak mau kasih kamu jajanan. Ada banyak di rumah.
ARGA
Jajanan?
PAK TOHAR
Iya. Ayo ikut, (menarik tangan Arga pelan-pelan) kan kamu tahu bapak mau pindah, jadi stok banyak sekarang di rumah. Mau bapak bagi-bagi. Tuh tadi udah ke Guntur.
Arga tidak mau jalan, berusaha melepaskan tangannya.
ARGA
Klo mau bagi-bagi, nanti aja datang ke rumah. Sekarang Arga mau pulang, ditunggu ibuk.
Pak Tohar mempertahankan genggamannya.
PAK TOHAR
Loh, kan kita udah ketemu di sini. Sekalian aja kamu ikut ke warung, ya?
ARGA
Enggak.. Nanti.. -
PAK TOHAR
(Menyela)
Nanti adek kamu si Putri pasti suka kalo kamu pulang bawa jajanan!
Arga seketika diam mendengar ucapan pak Tohar.
PAK TOHAR
(Membelai kepala Arga)
Ayok.. Tinggal ambil aja. Ada roti, cokelat, permen.. Semua deh, kamu pilih sendiri, ada banyak.
Arga ragu, namun kemudian ia melangkah ikut dengan pak Tohar.
CUT TO
18. INT. WARUNG PAK TOHAR - SIANG HARI
Cast : Arga, pak Tohar
Pintu dibuka, Pak Tohar masuk ke dalam warung. Arga berhenti di ambang pintu, memandangi sekitar. Ruangan sepi, agak gelap, jendela tertutup.
ARGA
Arga tunggu di sini.
PAK TOHAR
Loh, ayo masuk dulu sini. (Melepas jaket, menggantungkannya di tempat gantungan)
ARGA
Pak Tohar ambil jajanannya, Arga tunggu di sini.
PAK TOHAR
Eh, ga sopan itu namanya. Ayo, masuk sini dulu. Minum-minum dulu juga. Kamu ga haus? (Mengambil gelas, menuang air putih)
Arga menggeleng.
PAK TOHAR
Minum dulu udah, ni ambil! (menyodorkan segelas air pada Arga, Arga menerima,) tadi.. Ceritanya kamu mau ke rumah Guntur? (Menuang air lagi untuk ia sendiri.)
Arga mengangguk sambil memegangi saja gelasnya.
PAK TOHAR
(Menggandeng Arga untuk masuk lebih dalam ke rumahnya, menutup pintu)
Terus? Mau ngapain? Mau maen? Kan masih siang, nanti item kamu. (Mencubit kecil lengan Arga)
ARGA
(Selangkah menjauh dari pak Tohar)
Enggak mau main. Cuma.. (Diam sejenak, berpikir) tadi di sekolah, Guntur ga masuk. Jadi mau tengok.
PAK TOHAR
(Tersenyum, melepaskan pakaiannya)
Gerah banget.. Iya, tadi bapak lihat dia sakit. Badannya anget, waktu lihat bapak aja juga.. Ga tau napa, dia nangis.
Arga meletakkan gelasnya. Diam saja.
PAK TOHAR
Tadi bapak pikir dia sendirian di rumah. Kayak biasanya. Tapi eh, dia lagi sakit, dan dijagai ma buk Ijang tetangga sebelah rumahnya tu. Yang orangnya gede, pake daster. Dititipin ke buk itu ma emaknya. Apes.. Kagak jadi maen dah gua.
ARGA
Maen?
Pak Tohar berjalan ke jendela, membuka tirai nya sedikit. Menengok apakah di luar aman, lapangan dan daerah sekitar sangat sepi siang itu. Tak terlihat orang atau anak-anak yang bermain.
PAK TOHAR
Maen, tapi bapak minta.. Kamu jangan bilang siapa-siapa ya, cuma permainan ini. Bukan apa-apa. (Tersenyum, menutup tirai kencang)
SRREKK..
CUT TO