Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. TAKSI — MALAM
Mentari duduk di kursi belakang Taksi. Ia menyandarkan tubuhnya ke sisi kiri, kepalanya tersandar pada kaca samping mobil. Matanya menatap kosong kearah jalanan sambil tak henti meneteskan air mata. Tangisannya terdengar tersedu-sedu. Sesekali Mentari mengelusi perutnya. Tak lama ada getaran dari ponsel Mentari. Tertulis itu panggilan dari “Putri” . Namun Menolak panggilan tersebut. Namun ponselnya kembali berdering namun Mentari kembali menolak panggilan itu dan sekarang malah mematikan poselnya. Mentari lanjut mellihat jalan dengan tatapan kosong.
INT. KAMAR KOST — MALAM
Mentari masuk ke kamar kost lalu mengunci pintu. Ia langsung berjalan dengan langkah lesu ke arah lemari yang ada di sisi ruangan. Ia membukanya lalu berusaha mencari sesuatu. Mentari sambil bersenandung dengan nada asal sesuai perasaan sedihnya.
MENTARI
Mentari menemukan sebuah kain panjang dari dalam lemarinya. Ia lalu membawa kain itu ke arah kursi. Ia pun duduk disana
MENTARI
Mentari terduduk di kursi di Kamar Kostnya. Tanganya sedang sibuk menggulung beberapa kain panjang menjadi sebuah tali yang di beri simpul melingkar di ujungnya.
MENTARI
Mentari berdiri lalu menarik kursi yang dia duduki ke arah tengah kamar. Sambil mengalungkan kain di bahunya, Mentari menaiki kursi itu.
MENTARI
Mentari mengikatkan kain yang dia Bawa ke sebuah kayu yang ada menjadi penopang atap kost.
MENTARI
EXT. PARKIRAN KOST — MALAM
Putri berjalan ke arah kost. Ia bertemu Joko yang sedang berjaga disana.
PUTRI
JOKO
Putri lalu berjalan agak cepat menuju kamar kost itu. Joko berlari kearah ruang penjaga lalu bergegas mengikuti putri dari belakang.
INT. KAMAR KOST — MALAM
Mentari masih berdiri diatas kursi itu. Sekarang kain itu sudah tergantung sempurna pada atap kost. Leher Mentari sudah berada di dalam simpul melingkar yang ada di ujung tali. Kakinya sudah bersiap untuk menyingkirkan kursi yang menjadi pijakannya. Mentari menghela nafas sejenak. Namun tiba-tiba terdengar suara dari ketukan pintu.
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Terdengar suara lari seorang diluar menghampiri Putri. Itu adalah Joko.
JOKO
Terdengar suara Joko sedang membuka kunci pintu dari luar. Tak lama pintu pun terbuka. Putri dan Joko terkejut saat melihat Mentari yang sudah akan gantung diri.
PUTRI
Putri melangkah menghampiri Mentari.
MENTARI
Putri dan Joko sontak berhenti ditempat.
PUTRI
MENTARI
Mentari mulai menangis tersedu-sedu.
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Mentari masih terus menangis, tanpa di sadari, Putri dan joko juga sudah bergerak perlahan menuju ke arah Mentari. Tak lama Putri menggapai Mentari, di sisi lain, Joko sudah menahan kursi yang dipijak oleh Mentari agar tidak jatuh.
PUTRI
Mentari pun luluh lalu melepaskan lehernya pada ikatan tali itu. Mentari turun dari kursi lalu memeluk Putri. Tangisannya semakin menjadi-jadi. Disisi lain, Joko langsung sigap naik ke Kursi dan melepaskan tali itu dari atas sana.
PUTRI
MENTARI
PUTRI
JOKO
PUTRI
(Menunjuk pada perut mentari)
Mentari makin menangis dan makin membenamkan diri pada pelukan Putri.
MENTARI
PUTRI
Sementara itu Joko yang sedari tadi memperhatikan mulai seperti kebingungan ingin bicara.
JOKO
PUTRI
JOKO
Joko berjalan pergi dari sana. Mentari masih terus menangis di pelukan Putri.
INT. POS JAGA KOST — MALAM
Joko sedang duduk sambil merokok di sebuah kursi rotan yang ada di dalam Pos. Tak lama dari arah pintu, Mentari dan Putri datang menghampirinya.
MENTARI
JOKO
Mentari dan Putri pun duduk di kursi yang kosong. Putri membantu Mentari duduk terlebih dulu karena Mentari agak kesulitan.
JOKO
Mentari berusaha mengingat apa yang di katakan oleh Joko. Lalu Mentari teringat sesuatu.
INT. KELAB MALAM — MALAM (FLASHBACK)
Kevin dan Pak Bambang tertawa sambil melihat kearah Mentari yang terlihat sudah mabuk dan lemas. Mentari yang sedari tadi tersandar di sofa tiba-tiba menjatuhkan gelas yang di pegangnya hingga pecah disusul tubuhnya yang juga terjatuh ke lantai. Mentari pun tak sadarkan diri.
INT. POS JAGA KOST — MALAM
MENTARI
JOKO
MENTARI
JOKO
EXT. HALAMAN KOST — DINI HARI (FLASHBACK)
Joko sedang berjaga malam di Kost. Lalu tak lama ada mobil berhenti di depan area kost. Didepannya ada seorang pria yang membawa motor milik Mentari yaitu Kevin. Kevin lalu menyimpan Motor Mentari di depan gerbang kost.
JOKO
Dari mobil itu keluar seorang pria yaitu Bambang yang membopong Mentari keluar dari Mobil itu. Lalu Kevin menggantikan Bambang membopong Mentari. Mereka berdua terlihat berbicang sebentar lalu Kevin mempopong masuk Mentari ke Area kost. Tak lama moil itu pun pergi meinggalkan Kevin yang masih mengantarkan Mentari masuk.
JOKO (V.O.)
EXT. HALAMAN KOST — MOMENT LATER (FLASHBACK)
Joko beberapa kali melirik ke arah jam yang ada di dinding Pos. Ia juga terus memperhatikan ke arah kost menunggu Kevin keluar. Namun tak kunjung Keluar.
JOKO (V.O.)
Joko melihat ke arah Kevin yang baru saja keluar dari kost itu sambil menyalakan Rokok.
JOKO (V.O.)
INT. POS JAGA KOST — MALAM
Ekspresi Mentari berubah kesal saat mendengar cerita dari Joko.
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Bukannya tanggal kemungkinan janin Lo itu..
MENTARI
Wajah Mentari terlihat sangat kesal saat itu.
MENTARI
JOKO
Mentari menjadi kecewa karena bukti kuatnya tidak ada.
JOKO
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
Putri menjadi kesal dan kebingungan.
PUTRI
Putri terlihat kesal karena tidak ada pilihan lain lagi.
EXT. HALAMAN DEPAN KOST — MOMENT LATER
Mentari dan Putri masuk kedalam mobil. Mereka menutup pintu mobil. Joko masih berdiri di dekat situ melihat mereka berdua. Mentari membuka kaca mobil lalu menatap Joko.
MENTARI
JOKO
Mobil itu pun pergi dari sana.
INT. LOBBY APARTEMEN — MALAM
Mentari masuk berjalan dengan agak cepat. Raut wajah kesal sudah tidak dapat disembunyikan lagi dari wajah Mentari. Dibelakangnya Putri mengikuti dan berusaha menenangkan Mentari. Dari kejauhan terlihat Kevin yang sedang duduk sendirian di Lobby Apartemen itu sambil memainkan ponselnya. Kevin melihat yang melihat Mentari datang seketika berdiri.
KEVIN
(Tersenyum)
MENTARI
Mentari mengayunkan tangan kanannya menonjok rahang Kevin dengan sangat kencang hingga Kevin kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Putri seketika terdiam saat melihat amarah dari Mentari.
KEVIN
Kevin yang masih setengah terbaring menatap tajam pada Mentari. Tepian bibirnya mengeluarkan darah.
MENTARI
(menunjuk perutnya)
KEVIN
MENTARI
Mentari mengambil ancang-ancang untuk menendang Kevin yang masih terbaring. Namun aksinya di hentikan oleh Putri yang seketika memeluknya. Mentari sudah tidak bisa menahan emosinya, Ia pun mulai menangis tersedu-sedu.
PUTRI
MENTARI
(tersedu-sedu)
KEVIN
PUTRI
Kevin tertawa kecil lalu bangkit dan berdiri. Kevin mengusap darah yang terus keluar dari tepian bibirnya.
KEVIN
(Tertawa)
Mentari menatap Kevin dengan tatapan emosi sambil matanya terus meneteskan air mata. Ia makin kesal dengan tingkah Kevin yang malah tertawa.
MENTARI
KEVIN
PUTRI
MENTARI
KEVIN
Mentari mulai kebingungan karena memang tidak ada bukti kuat selain pernyataan Joko saja.
MENTARI
KEVIN
Mentari dan Putri terdiam karena perkataan Kevin ada benarnya.
PUTRI
Mentari mengangguk kecil. Raut wajah emosinya berubah melemas secara perlahan.
MENTARI
Kevin berjalan mendekat pada Mentari dan Putri.
KEVIN
Mentari terkulai lemas di Lantai tangisannya sudah tidak terbendung lagi. Putri terus memeluknya dan berusaha menenagkannya. Sementara itu Kevin berjongkok menghadap Mentari yang terkulai lemas.
KEVIN
(menunjuk perut Mentari)
Kevin tertawa sinis lalu berdiri dan berjalan meninggalkan Mentari. Mentari mengangkat kepalanya lalu menatap pada Kevin yang berjalan membelakanginya.
MENTARI
Putri kaget melihat ke arah Mentari. Kevin yang sedang berjalan membelakangi Mentari pun menunjukan ekspresi kaget hingga Ia menghentikan langkahnya. Mentari tersenyum kecil.
INT. LORONG RUMAH SAKIT — DUA BULAN KEMUDIAN
Beberapa orang sedang beraktifitas di area lorong itu. Seketika mereka dikagetkan oleh seorang pasien yang dibawa oleh tempat tidur roda. Di tempat tidur itu Mentari berbaring dan berusaha menahan sakit pada perutnya yang sudah sangat membesar. Mentari masih mengenakan seragam kerjanya saat itu. Beebrapa orang ikut mendorong tempat tidur roda itu yaitu suster, Putri dan ada juga tangan seorang pria.
PUTRI
Mentari menahan sakit sambil mengikuti arahan Putri untuk mengatur nafasnya. Satu tangan Mentari memegangi perutnya dan satunya lagi sambil mencengkram lengan seorang Pria yang tidak diperlihatkan wajahnya.
MENTARI
PUTRI
Hingga akhirnya sampailah mereka di depan ruang persalinan. Mentari pun masuk bersama suster. Namun Putri dan seorang pria yang ikut mendorong tempat tidur roda itu hanya mengantar sampai luar.
INT. RUANG PERSALINAN — SORE
Terdengar suara bayi menangis dari dalam ruang persalinan itu. Seorang suster membuka pintu lalu berbicara pada Putri dan seorang pria yang sedari tadi menemani.
SUSTER
Putri pun masuk lalu berdiri di samping tempat tidur Mentari. Mentari saat itu sedang menggendong seorang bayi yang terbungkus kain namun tidak diperlihatkan wajahnya. Mentari lalu tersenyum pada Putri yang ada di sampingnya. Putri pun membalas senyuman itu sambil melihat dan memasang wajah lucu pada bayi yang di gendong Mentari. Sementara itu Mentari menatap dan tersenyum sangat manis ke arah pria yang sedari tadi tidak diperlihatkan wajahnya.
END