Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PARKIRAN KOST — MALAM
Suasana di depan Kost itu sepi. Di jalan depan kost itu beberapa mobil terparkir berbaris di sisi jalan. Gerbang kost itu terbuka lalu keluarlah sebuah motor yanng dinaiki oleh Mentari. Mentari terlihat menggunakan jaket dan celana panjang saat itu. Ia berhenti lalu turun dari motornya untuk menutup kembali gerbang kost. Mentari kembali menaiki motornya lalu pergi. Sesaat setelah motor Mentari pergi, sebuah mobil yang terparkir disana ikut pergi juga mengikuti arah dari Mentari.
EXT. JALANAN — MOMENT LATER
Mentari melaju di sebuah jalanan yang besar. Jalanan itu masih cukup ramai oleh kendaraan. Tidak jauh di belakang motor Mentari, mobil yang tadi ada di depan Kost masih mengikutinya namun mentari tidak menyadarinya.
Mentari berhenti di Persimpangan jalan, lampu lalu lintas menyala merah. Mobil yang sedari tadi mengikutinya berhenti agak jauh dari tempat Mentari berhenti. Tak lama, lampu berubah hijau dan Mentari pun melanjutkan perjalanannya. Begitu pun mobil yang mengikutinya.
EXT. PARKIRAN APARTEMEN — MOMENT LATER
Mentari tiba di Parkiran Apartemen lalu memarkirkan motornya. Mentari pun membuka helmnya dan menyimpannya di kaca spion, setelah itu Ia berjalan masuk ke dalam Apartemen. Dari kejauhan terlihat mobil yang sedari tadi mengikutinya berhenti agak jauh dari tempat mentari. Kaca mobil itu pun terbuka. Dari kaca mobil yang terbuka itu, terlihat Putri sedang mengamati Mentari yang baru saja masuk ke dalam Apartemen.
PUTRI
(Berbicara sendiri)
Ekspresi wajah Putri berubah penasaran atas apa yang baru di lihatnya. Ia lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi mobil sembari mengambil ponsel dari sampingnya. Namun kegiatannya di kejutkan oleh kedatangan seorang Pria yaitu ABAH (58), seorang pria yang terlihat agak tua. Tubuhnya di tutupi oleh sarung yang di pakai seperti selimut.
ABAH
(Bicara sopan dengan logat sunda)
PUTRI
(Kaget)
ABAH
(Membungkukan badan)
Putri masih terlihat kaget sambil mengelus-elus dadanya berusaha menenangkan diri.
ABAH
PUTRI
(Terbata-bata)
Putri menunjuk ke arah apartemen yang di masuki oleh Mentari. Abah pun ikut menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Putri.
ABAH
PUTRI
ABAH
(Tertawa kecil)
Putri terlihat kebingungan melihat Abah yang malah tertawa kecil saat Ia berpura-pura ingin tinggal di Apartemen yang di tunjuknya.
ABAH
(Menunjuk ke arah berlawanan dengan Apartemen)
PUTRI
Abah mendekatkan wajahnya ke jendela mobil seperti akan berbisik pada Putri.
ABAH
(Berbisik)
Wajah Putri berubah kaget saat mendengar hal itu. Namun Ia berusaha menyembunyikannya.
PUTRI
(Berbisik)
ABAH
(Berbisik)
Ekspresi kaget dari Putri sudah tidak bisa di tutupi. Ia tidak percaya sahabatnya sedang berada di dalam Apartemen itu sekarang.
ABAH
PUTRI
ABAH
Putri menyalakan mobilnya lalu menutup jendela perlahan sambil mobil itu mulai melaju. Putri tersenyum pada Abah yang juga tersenyum sambil membungkuk seperti sedang memberi salam.
INT. MOBIL — MALAM
Putri mengemudikan mobilnya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya bersandar pada pintu mobil dan menopang kepalanya. Ekspresi wajahnya terlihat bingung sekaligus kaget atas apa yang baru saja di ketahuinya.
PUTRI
(Bicara sendiri)
EXT. GEDUNG KAMPUS — PAGI
Mentari sedang berjalan di halaman gedung kampus sendirian. Suasana disana ramai oleh mahasiswa yang berlalu lalang. Mentari dikagetkan oleh Putri yang datang secara tiba-tiba lalu menarik tangannya.
PUTRI
MENTARI
Tangan Mentari di cengkram erat oleh Putri. Ia di giring agak jauh dari sana menuju ke dalam Gedung.
INT. GEDUNG KAMPUS — MOMENT LATER
Mentari berjalan sangat cepat mengikuti tarikan Putri pada tangannya. Mentari kelihatan bingung terhadap yang sedang dilakukan Putri. Mereka berdua berjalan menaiki tangga.
MENTARI
Putri tidak sama sekali menjawab dan terus berjalan cepat menaiki setiap anak tangga.
EXT. ATAP GEDUNG KAMPUS — MOMENT LATER
Mereka berdua pun sampai ke Atap gedung kampus. Disana tidak ada siapapun kecuali mereka berdua.
MENTARI
(Kesal)
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Ekspresi wajah mentari berubah kaget saat mendengar ucapan Putri.
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Mentari makin kaget, Ia terdiam sejenak saat mendengar ucapan Putri. Mentari menghampiri Putri lalu meraih kedua tangannya.
MENTARI
(Menahan tangis)
PUTRI
MENTARI
(Menangis)
Putri hanya diam saat melihat Mentari mulai menangis dan membenamkan wajahnya pada tangan Putri. Ekspresi wajah Putri berubah iba.
MENTARI (CONT'D)
INT. RUMAH MENTARI — MALAM (FLASHBACK)
Suasana Rumah saat itu gelap. Pintu Rumah pun terbuka lalu cahaya lampu dari luar rumah menelisik masuk berbarengan dengan Mentari yang masuk kedalam rumah. Mentari menyalakan lampu hingga Rumah menjadi terang.
MENTARI
Mentari lalu menyimpan tasnya di atas meja. Mentari bingung karena tidak ada jawaban. Ia lalu berusaha mencari ayahnya di dalam Rumah.
MENTARI
(Sedikit berteriak)
Mentari berjalan membuka pintu kamar Ayahnya namun tidak ada orang disana. Ia pun lanjut berjalan ke arah dapur yang masih gelap. Ia menyalakan lampu dan melihat sekitar namun tidak ada ayahnya juga disana. Mentari menoleh ke arah Kamar mandi yang sedikit terbuka dan melihat Ayahnya sedang terbaring tak Sadarkan diri.
MENTARI
Mentari berlari ke arah Ayahnya lalu berusaha menggerakan tubuhnya. Mentari mengangkat kepala Ayahnya sambil menggoyangkan nya dan memegangi leher ayahnya mencari denyut nadi.
MENTARI
(Menangis tersedu-sedu)
Mentari buru-buru mengambil ponsel dari saku nya lalu melakukan panggilan.
INT. RUMAH SAKIT — MALAM (FLASHBACK)
Suasana panik terjadi disana. Suara riuh terdengar karena orang-orang berbicara secara bersamaan. Beberapa orang mendorong sebuah tempat tidur dengan cukup cepat dimana Ayah dari Mentari terbaring disana sudah menggunakan alat bantu pernafasan. Mentari mengikuti dibelakangnya sambil menangis tersedu-sedu.
MENTARI
(Menangis)
Mereka sampai di Ruang UGD lalu ayah Mentari di bawa masuk kesana namun Mentari di hadang dan tidak boleh ikut masuk.
INT. RUMAH SAKIT — MOMENT LATER (FLASHBACK)
Seorang Dokter keluar dari Ruang UGD dan menghampiri Mentari. Mentari berusaha mengusap air mata lalu berdiri menghadap pada Dokter itu.
MENTARI
(Tersedu-sedu)
DOKTER
MENTARI
EXT. ATAP GEDUNG KAMPUS — PAGI
Mentari terduduk bersandar pada dinding pembatas sambil membenamkan wajahnya pada kedua lututnya. Di hadapannya, Putri berdiri sambil menatap Mentari.
MENTARI
INT. RUMAH SAKIT — MALAM (FLASHBACK)
Mentari terlihat kebingungan mondar mandir mencoba menelepon setiap orang yang di kenalnya. Setiap selesai melakukan panggilan, wajah Mentari malah semakin kebingungan. Ia melakukan panggilan lain namun hasilnya sama membuatnya malah semakin kebingungan.
MENTARI (V.O.)
Mentari melakukan panggilan pada Kevin. Wajah Mentari berubah tersenyum penuh harapan.
MENTARI (V.O.)
INT. TANGGA DARURAT RUMAH SAKIT — MALAM (FLASHBACK)
Di Tangga darurat Rumah Sakit itu tidak ada siapa-siapa selain Mentari yang sedang berbincang dengan Kevin. Mentari terlihat memohon pada Kevin.
MENTARI (V.O.)
Kevin menatap mentari lalu berjalan pergi ke arah pintu keluar. Namun belum sampai di pintu, Mentari sudah menghadang Kevin.
MENTARI (V.O.)
Mentari mengangguk pada Kevin dan di balas senyum oleh Kevin. Setelah itu Kevin keluar dari tangga darurat.