Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. NASI GORENG KAKI LIMA — MALAM
Suasana di nasi goreng kaki lima itu cukup ramai, semua kursi yang di sediakan disana terisi penuh oleh pembeli. Terdengar suara dentingan alat masak dari salah satu penjual nasi goreng yang sedang menuangkan nasi goreng ke dalam piring. Di dekatnya, Putri berdiri menunggu pesanannya. Tak lama penjual itu memberikan dua piring nasi goreng kepada Putri, Putri pun menyerahkan uang pada Penjual itu.
PUTRI
PENJUAL NASI GORENG
Putri lalu berjalan sambil kedua tangannya membawa dua piring nasi goreng ke arah mobil yang terparkir dekat gerobak penjual itu. Di mobil itu, Mentari sedang duduk di dalam mobil dengan pintu terbuka, kakinya menjulur keluar mobil. Putri memberikan sepiring nasi goreng pada Mentari.
PUTRI
Mentari tak menjawab dan hanya mulai memakan nasi goreng itu.
PUTRI
MENTARI
(Melotot pada Putri)
PUTRI
(berbisik)
Bersamaan dengan perkataan Putri, Terdengar suara telepon dari ponsel Mentari. Mentari pun merogoh kantong celananya lalu mengeluarkan ponselnya. Di layar ponsel itu tertulis “Kevin”. Mentari mengabaikannya lalu menyimpan ponselnya lagi.
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Tak lama ponsel Mentari kembali berdering. Di layar ponsel itu tertulis “Kevin”. Mentari menatap Putri. Ia pun lalu mengangkat telepon itu.
MENTARI
KEVIN (O.S.)
MENTARI
KEVIN (O.S.)
MENTARI
Mentari menutup teleponnya lalu lanjut fokus pada nasi gorengnya namun hanya di mainkan dan tidak dimakan.
PUTRI
Mentari hanya diam.
INT. RUANG KELAS — PAGI
Mentari dan Putri berjalan bersama menuju Ruang Kelas. Saat sampai di Pintu Kelas, mereka di hampiri oleh Kevin yang berjalan dari arah kursi paling belakang kelas itu. Dengan cepat Kevin menarik tangan Mentari.
KEVIN
(Berbisik)
Kevin menarik tangan Mentari berjalan menyusuri lorong yang masih terlihat sepi karena saat itu masih terlalu pagi untuk Mahasiswa datang ke Kampus.
EXT. BELAKANG GEDUNG — CONTINOUS
Kevin berhenti berjalan di belakang Gedung. Disana tidak ada siapa siapa kecuali mereka berdua. Mentari terlihat marah.
MENTARI
KEVIN
Mentari menjadi kebingungan karena ucapan Kevin tersebut.
MENTARI
KEVIN
MENTARI
KEVIN
Kevin pun menatap tajam Mentari lalu pergi dari sana meninggalkan Mentari sendirian.
EXT. LORONG KAMPUS — MOMENT LATER
Mentari berjalan perlahan menyusuri lorong kampus sambil memegangi perutnya. Wajahnya terlihat seperti sedang menahan rasa mual. Dari kejauhan, Putri menghampiri Mentari.
PUTRI
(Berbisik)
MENTARI
Mentari masih memegangi perutnya sambil menahan rasa mual. Putri yang melihat itu menjadi cemas.
PUTRI
Tiba-tiba Mentari terlihat seakan akan muntah dan mulai berjalan agak cepat menuju Toilet Wanita yang ada di depat situ. Putri yang melihat itu pun mengikuti Mentari masuk.
INT. TOILET WANITA — CONTINOUS
Mentari berjalan cepat sambil memegangi mulutnya menuju ke arah wastafel yang ada di dalam Toilet. Sesampainya di wastafel itu, Mentari pun muntah mengeluarkan rasa mual yang sedari tadi ditahannya. Putri yang mengikutinya pun menghampiri lalu mengusapi punggung Mentari. Wajahnya cemas melihat Mentari.
PUTRI
Mentari hanya menjawab dengan lambaian tangannya menandakan penolakan. Putri lalu lanjut mengusapi punggung Mentari. Tak lama Mentari menegakan badannya lalu menghadap cermin yang ada di wastafel itu.
MENTARI
Putri menatap Mentari lewat cermin dengan ekspresi khawatir.
INT. RUANG KELAS — MOMENT LATER
Suasana kelas saat itu penuh oleh Mahasiswa yang sedang fokus memperhatikan Bu Ajeng yang sedang mengajar di depan Kelas. Sementara itu, Di barisan tengah paling kiri Kelas, Mentari duduk disana bersebelahan dengan Putri. Mentari duduk dengan kaki sebelah diangkat ke atas kaki satunya. Ia memijat kakinya itu dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya sedang menulis materi yang di jelaskan oleh Bu Ajeng. Sesekali, saat Mentari sedang berhenti menulis, tangan kanannya beralih mengelus perutnya sendiri yang sudah terlihat membesar secara perlahan. Putri melihat hal itu lalu menunjukan ekspresi kasihan pada Mentari.
INT. KANTIN — SIANG
Suasana Kantin saat itu cukup ramai. Dari arah salah satu kedai, Putri sedang berjalan membawa semangkuk mie ayam ditangannya. Ia berjalan ke arah meja yang diduduki Mentari. Putri pun sampai di meja itu lalu duduk dan menyimpan mie ayam yang di bawanya di meja. Fokusnya beralih melihat ke arah Mentari yang sedang memainkan ponsel sambil memakan buah buahan. Ekspresi Putri heran melihat Mentari yang makan buah buahan. Ia pun lanjut mengaduk mie ayam sambil wajahnya masih heran melihat tingkah Mentari.
INT. PERPUSTAKAAN — SIANG
Putri sedang mengetik sambil membaca buku di sebuah meja yang ada di Perpustakaan. Suasana disana sepi, hanya ada mereka berdua dan seorang wanita yang duduk di ujung Perpustakaan. Tak lama, Mentari datang menghampiri meja yang diduduki oleh putri sambil membawa beberapa buku. Mentari duduk lalu menyimpan buku yang dibawanya di atas meja. Mentari lanjut mengambil satu buku dengan sampul bergambar bayi dari tumpukan buku itu lalu membacanya.
PUTRI
MENTARI
Mentari menjawab namun matanya fokus membaca buku yang ada ditangannya.
PUTRI
MENTARI
Putri lanjut fokus mengetik pada Laptopnya. Sementara itu Putri juga fokus dengan buku bacaannya.
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
Mentari hanya diam dan lanjut fokus pada buku yang di bacanya. Tak lama Mentari melihat ke arah jam tangannya lalu lanjut merapikan barang dan bukunya.
MENTARI
PUTRI
MENTARI
(menunjuk ke arah laptop)
Putri menutup laptopnya lalu memasukan nya ke dalam tas dan membereskan bawang bawaan lainnya.
PUTRI
Putri berdiri lalu mengambil tasnya dan beberapa buku yang ada di meja. Mentari pun ikut berdiri lalu mereka berjalan menjauh dari meja itu.
INT. RUANG ICU — SORE
Mentari dan Putri berdiri di depan pintu Ruangan ICU.
MENTARI
Putri menganggukan kepala dan Mentari pun menutup pintu Ruangan itu. Mentari berjalan masuk ke arah tempat tidur ayahnya. Ia lanjut duduk di kursi yang ada di sebelah tempat tidur ayahnya. Ia melihat ayahnya masih tidak sadarkan diri. Mentari memegang tangan ayahnya yang terpasang infus, matanya menatap wajah ayahnya.
MENTARI
Mentari mulai meneteskan air mata, tangannya yang tadi memegangi tangan ayahnya mulai beralih menghapus air mata nya yang mulai turun.
MENTARI
Mentari membenamkan wajahnya ke tangan ayahnya lalu menangis tersedu sedu.
EXT. HALAMAN RUMAH SAKIT — MOMENT LATER
Mentari dan Putri berjalan perlahan menyusuri jalan setapak di Halaman Rumah Sakit. Sisi kiri dan kanan jalan setapak itu di penuhi oleh pepohonan. Beberapa orang sedang beraktifitas disana.
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
PUTRI
MENTARI
Mentari berhenti berjalan lalu menghampiri seekor kucing yang ada di sampingnya. Mentari berusaha berjongkok namun agak kesulitan karena perutnya. Akhirnya mentari duduk berlutut menghadap kucing itu. Ia mengelusi kucing itu. Lalu, mentari mengeluarkan susu kotak yang ada di dalam tasnya. Mentari membukanya dan menuangkannya pada tangannya dan memberikannya pada kucing itu. Kucing itu pun minum dari tangan Mentari.
PUTRI
MENTARI
Mentari lanjut fokus memberi susu pada kucing itu.