Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
jegernot
Suka
Favorit
Bagikan
5. ORANG JAHAT
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. DEPAN GERBANG SEKOLAH SUKARIBUT - DAY

Bowo berjalan memasuki gerbang sekolah, terlihat beberapa anak DJ Breakers yang standby di depan gerbang. 

Banyak anggota DJ Breakers di sekitar aula sekolah. Bowo berjalan menuju kelas dengan penuh luka di wajahnya.

INT. RUANG KELAS 11I - DAY

Bowo berjalan memasuki ruangan kelas, ia melihat Lisa dan menyapa Lisa, namun Lisa hanya diam dan cuek kepada Bowo. Wajah Bowo menjadi sedih dan ia segera duduk ke bangkunya.

EXT. KANTIN - DAY

Bowo berjalan menuju kantin dengan wajah murung. Tiba-tiba sekelompok DJ Breakers datang dan memberi salam kepada Bowo.

ANGGOTA DJ BREAKERS
Salam hormat kepada Sang Jagoan.
BOWO
Ngapain kalian?
ANGGOTA DJ BREAKERS
Kita memberi hormat kepada sang pahlawan yang membuat DJ Breakers menjadi nomer 1 di Sukaribut.
BOWO
Emang gua ngapain dah? Gua gak ngapa-ngapain.
ANGGOTA DJ BREAKERS
Dengan eksistensi Bang Bowo yang telah menghabisi Gachulers dan Hydrolix, juga melindungi DJ Breakers, sekarang enggak ada yang berani ricuh dengan kita. 
(beat)
Anggota kita terus meningkat dari kelas 10 sampe kelas 11. Kita berutang budi banget sama Abang.
BOWO
(menggeleng kepala)
Terserahlah, udah sana.

Kedua anggota DJ Breakers tersebut pergi, kemudian Bowo memperlihatkan wajah seakan-akan menyesali perbuatannya.

EXT. AULA RUANG KELAS 11C - DAY

Bowo berjalan melewati kelas 11C yang dipenuhi oleh anggota DJ Breakers. Dekat kelas terlihat anak yang meminum sesuatu didalam plastik hitam.

BOWO
Minum apaan lu?
ANAK KELAS 11C
(cengengesan)
Biasa Bow, amer, masih fresh.
BOWO
Dapet darimana? Yang jual siapa?
ANAK KELAS 11C
Wah kalo soal itu, rahasia bos, udah rahasia sekolah, enggak boleh sebarin sembarangan.

Bowo menarik kerah baju anak tersebut dengan paksa dan intimidasi.

BOWO
Gua keliatan lagi maen-maen enggak?
ANAK KELAS 11C
Bow Bow! sans Bow sans! Seriusan gua gak bisa bilang, ada tanda tangan kontrak pake materai yang bikin gua gak bisa ngomong. 
(beat)
Kalo gua ngomong nanti gua kena denda puluhan juta. Plis Bow.
BOWO
Bisikin aja ke gua.
ANAK KELAS 11C
Enggak bisa, mereka punya banyak kuping, ada banyak kuping dimana-mana, kemarinnya kan ada yang berani ngomong, langsung dropout dia. Enggak boong gua sumpah Bow.

Seketika Bowo melihat ke sekeliling, terlihat anggota DJ Breakers yang memperhatikan Bowo, lalu berpura-pura tidak melihat.

BOWO
Okeh, thank you ya infonya, gue udah tau siapa.
ANAK KELAS 11C
Hah? Sumpah gue enggak ngomong apa-apa, yauds gua cabs Bow.

Bowo kemudian berjalan melewati aula dengan wajah marah dan risih.

INT. RUANG OSIS - DAY

Ridwan terlihat gelisah, ia menaruh kedua tangannya di keningnya sambil sesekali melihat kearah Damian.

DAMIAN
Gue udah bilang sih Bang, sekarang sekolah udah kayak dikuasain Young Flex.
RIDWAN
Si Young Flex bener-bener ya, udah enggak tau malu, jualan amer ke anak-anak kelas 10.
JERICHO
Jualan amer, jualan rokok, jualan obat-obatan, mainan kredit, jualan akun judi. Dia kayaknya jago banget jualan barang-barang terlarang.
RIDWAN
Yang enggak gua ngerti, enggak ada yang berani ngomong siapa pelakunya. Siapa yang jualnya, siapa bandarnya. Anak-anak lebih milih D.O. daripada jujur ke guru.
(beat)
Udah kayak fight club aja.
PUNGKI
Gue denger sih katanya si Young Flex bikin kontrak individu gitu Bang, yang berani ingkarin kontrak bisa kena denda gede banget.
JERICHO
Gila emang tu orang.
ADNAN
Siapa dulu bokapnya Young Flex, Lawyer cuy. Mafia Lawyer, Coldman Irish. Sampe sekarang belum pernah ada yang bisa nandingin dia di persidangan.
PUNGKI
Hadeh, jadi gimana nih Bang? Mau kita sikat atau gimana?
RIDWAN
Jangan dulu, kita liat dulu situasinya. Kita enggak punya bukti karena semua orang disuap. Mereka juga bisa fitnah kalo OSIS yang jualin amer, rokok, gitu-gitu.
PUNGKI
Iya sih, misal ada barang bukti juga, si Young Flex jago adu mulut.
ADNAN
Ini pertarungan mental sih Bang.
JERICHO
Hmm...kalo misal, pake video, kita rekam anak buahnya Young Flex lagi jual amer gimans Bang?
RIDWAN
Jangan, anggota DJ Breakers nambah terus, kebanyakan bocah-bocah yang gak ngerti apa-apa, si Young Flex bisa dengan mudah fitnah 1 anak, terus selametin yang laen. Kalo bisa kita harus jatohin Young Flex, tapi selametin anggotanya yang lain.
PUNGKI
Waduh, ribet juga ya Bang.
RIDWAN
Hmm.....gimana yah, ada ide gak?
DAMIAN
Gue ada ide Bang, tapi agak berat sih buat dijalanin.

Seluruh anggota OSIS melihat kearah Damian dengan ekspresi terkejut.

INT. STUDIO SEKOLAH - DAY

Bowo mendobrak pintu studio dengan paksa. Young Flex kaget melihat Bowo, semua anak DJ Breakers menjadi siaga tempur melihat perbuatan Bowo.

YOUNG FLEX
Anjir, ketok dulu napa Bow, jantungan gua.
BOWO
Flex, ini maksudnya apaan lu jualan amer ke anak-anak?
YOUNG FLEX
Siapa yang jualan? Kita mah enggak ada hubungannya, anteng aja tuh.
BOWO
Jadi lu bohong ya ke gua, lu bilang komunitas, ternyata dibelakang lu main bisnis kayak gini.
YOUNG FLEX
Wah, jangan ngegas gitu dong Bow, kita disini enggak ada yang lagi main, kita disini cuma supplier. Ada demand, ada supply. 
(beat)
Sekarang apa-apa susah, makanya sekarang kan enak ada penyupply barang-barang yang susah dicari. Kita disini cuma bisnis men.  
BOWO
(tatapan tajam alis mengkerut)
Young Flex, coba kasih gua alesan kenapa gue enggak bisa ngehajar lu sekarang juga?
YOUNG FLEX
(menyeringai sinis)
Nah kan, keluar juga insting hewaninya, kita kan udah ngasih uang buat lu Bow, udah tanda tangan kontrak juga pake materai, sekarang lu mau ngegas? Bisa balikin duit yang kemarin emang? Berani bayar bunganya juga? Bentar lagi mau naek kelas 3 mau D.O. lu?

Bowo terdiam, wajahnya berubah dari marah menjadi frustasi.

PRAMS
Udah Bow, lu enggak akan bisa ngelawan bos. Udah skakmat lu.
AWKIN
Makanya, jangan maen-maen ama duit.
Bowo menatap Awkin dengan tajam.
AWKIN
Apa lau liat-liat?! Emangnya gua takut?.
YOUNG FLEX
Nah, sekarang lu tau kan posisi masing-masing ada dimana. Gak usah macem-macem lah, selama gue masih baik nih, jangan ngegas anak-anak gua.

Bowo terlihat murung, langsung berbalik dan pergi keluar studio melalui pintu utama. Seluruh DJ Breakers menjadi penuh ego dan mereka selebrasi dengan gembira.

EXT. LUAR STUDIO SEKOLAH - DAY

Bowo menghela nafas sejenak, datang Lisa yang menatap Bowo dengan penuh emosi.

LISA
Seberapa penting duit dimata lu sih?
BOWO
Maksudnya?
LISA
(ketus)
Liat deh, dengan lo ngalahin Gachulers ama Hydrolix, kekuasaan mereka berkurang, sekarang yang berkuasa DJ Breakers, geng yang paling parah dari semuanya.

Bowo menatap Lisa dengan rasa bersalah.

LISA
Terus katanya lu bikin kontrak ama Young Flex, dia ngasih lu duit? dan lu ngelindungin mereka? sekarang liat, anak-anak minum amer dimana-mana, ngerokok dimana-mana, ada yang ketagihan maen judi, bahkan ada beberapa anak yang kelilit hutang terus digebukin ama anak-anaknya Young Flex karena gak bisa bayar. 
(beat)
Sadar enggak sih lu ama perbuatan lu Bow?
BOWO
...maaf Lis.
LISA
Gue...anggap aja gue tau keadaan keluarga lu, mungkin lu punya masalah keluarga, atau lagi kesulitan uang, atau punya masalah sama preman.
(beat)
Tapi liat sekolah kita, semua jadi begini selebihnya karena perbuatan lu.
BOWO
Enggak bisa, Lis, gue enggak bisa jadi pahlawan yang bisa ngelindungin semua orang. Kalau gue harus milih, gue akan selalu mengutamakan keluarga gue. Keluarga gue nomer 1, nyokap gue orang nomer 1 yang harus gue lindungin, enggak ada siapa-siapa lagi.
LISA
Dan sekarang gue tanya, apakah nyokap lu bakalan bangga dengan perbuatan lu yang ngebuat anak-anak Sukaribut jadi pecandu alkohol, rokok, sama judi?
Bowo terdiam seribu bahasa, hanya bisa memberikan bahasa isyarat bahwa dia tidak setuju.
LISA
Yaudah, sekarang pilihannya ada di lu, mau semua ini dibiarin aja sampe semua orang hancur, atau mau coba lu perbaikin dikit-dikit. 
(beat)
Its all up to you.

Lisa pergi meninggalkan Bowo. Bowo menggaruk-garuk kepala dengan wajah penuh tekanan dan frustasi.

EXT. LAPANGAN KONSTRUKSI - DAY

Establish lapangan konstruksi. Bowo mengangkat beberapa kantong semen, lalu istirahat sejenak di samping manajer konstruksi. Terlihat sebuah rumah kecil yang kumuh, di selimuti plester kuning penyitaan.

BOWO
Itu rumahnya kenapa Bang?
MANAJER KONSTRUKSI
Itu orang enggak mau pindah, padahal udah dibilangin mau dibangun proyek disini. Mau enggak mau harus pake cara kasar.
BOWO
HAH?!
MANAJER KONSTRUKSI
Si owner bentar lagi mau dateng, mau dilabrak langsung katanya. Oh iya kamu enggak tau ya yang punya proyek ini siapa? Dia tuh CEO kaya, PAK LAZUARDI BATUAKIK (56), yang punya PT. ANGKER JAYA. 
(beat)
Aku denger sih isinya mafia semua dalemnya, mafia politik.
BOWO
What?!
MANAJER KONSTRUKSI
Yah begitulah hidup, yang punya uang yang berkuasa, aku denger juga ada kabar miring kalo Pak Lazuardi abis korupsi dari donasi untuk kaum yang membutuhkan.
BOWO
SERIUSAN BANG?!
MANAJER KONSTRUKSI
Yah, begitulah politik, kita mah cuma pekerja dengan honor kecil, udah bisa makan aja udah syukur.
BOWO
Jadi selama ini, aku kerja ngerjain proyek punya orang yang kayak gitu?
MANAJER KONSTRUKSI
Ya mau gimana lagi, kerja buat siapa aja, niat kita kan kerja cari nafkah. Yang penting duitnya nyampe tangan kita udah halal.
Bowo menghela nafas panjang. Seketika datang beberapa mobil Mercedes Benz berwarna hitam. Keluar orang-orang seperti preman mengenakan jas dan celana bahan hitam dengan kacamata hitam. Terlihat seseorang yang mengenakan jas ungu, gemuk, dengan kumis dan jenggot yang lebat, ia adalah Pak Lazuardi Batuakik.
MANAJER KONSTRUKSI
Selamat datang bos.
PAK LAZUARDI
Jadi ini ya rumahnya? Yang enggak mau dijual itu ampe sekarang? Orangnya ada di dalem?
MANAJER KONSTRUKSI
Saya perhatikan sepertinya mereka ada di dalam bos.
PAK LAZUARDI
Oke sip. Ayo kita jalan.

Pak Lazuardi berjalan mendatangi rumah kecil tersebut, ia awalnya mengetok, namun tidak ada orang yang keluar, anak buahnya langsung menggedor-gedor pintu rumah tersebut. 

Keluarlah seorang Bapak bernama PAK AZMI (43) yang terkejut melihat semua anak buah Pak Lazuardi berkumpul di depan rumahnya. 

PAK AZMI
Tolong jangan rusak rumah saya! Saya udah bilang saya enggak mau jual tanah ini.
PAK LAZUARDI
Gini, gini-gini Pak yaa, Pak Azmi, saat ini proyek hotel saya sedang dibangun, nah, progressnya udah lumayan lancar, cuma rumah bapak aja yang mengganggu estetika keberhasilan hotel saya. 
(beat)
Saya tekankan lagi, saya udah pake berbagai cara yang baik-baik ya, tolong Bapak perhatikan kembali, mana keputusan yang terbaik.
PAK AZMI
Orang jahat kamu! Seenaknya membangun hotel di pemukiman warga. Semua orang yang pindah dari sini juga, karena takut keluarga mereka kenapa-kenapa dari ulah kalian semua!
PAK LAZUARDI
(menunjuk dengan kasar)
Wah, tolong mulutnya di jaga ya Pak, dilihat lagi coba Pak, ini situasi yang menguntungkan buat Bapak enggak? Liat sekitar, udah enggak ada tetangga, mereka semua udah berani meninggalkan rumahnya demi uang. 
(beat)
Bapak mau saya kasih uang kok nolak? Hadeh hadeh.
PAK AZMI
Saya enggak mau menerima suap uang hasil korupsi dari orang-orang yang kesulitan.
PAK LAZUARDI
Oooh Bapak ini, cara bermainnya beda ya.

Pak Lazuardi memanggil seorang anak buahnya yang tinggi, besar, dan berotot, bernama WAGYU (34). Wagyu dengan kasar mendorong Pak Azmi sampai jatuh tersungkur ke tanah.

PAK LAZUARDI
Naah, liat kan, coba dikaji lagi situasinya, negosiasinya bisa cepet selesai kok kalo Bapak kooperatif sama saya.
PAK AZMI
ORANG JAHAT LU! JAHAT! BAJINGAN!
PAK LAZUARDI
Jahat itu perspektif, buat saya anda juga jahat udah bikin bisnis saya enggak jalan mulus. Yuk ah kita mulai permainannya.
Wagyu dengan kasar menarik Pak Azmi dari tanah, lalu bersiap memukul, namun terhentikan dengan Bowo yang menendang Wagyu memakai dwichagi, namun ditahan penuh oleh tangkisan Wagyu.
PAK LAZUARDI
Apa ini?! Siapa lu?
BOWO
Kalo negosiasi sampe pake kekerasan, udah bukan negosiasi dong, inimah penganiayaan.
PAK LAZUARDI
Heh, bocah, tau apa lu tentang negosiasi?
BOWO
Enggak tau apa-apa, tapi saya ada pertanyaan Pak, Bapak emang beneran korupsi ya dari donasi orang-orang yang membutuhkan?
PAK LAZUARDI
LANCANG SEKALI LU YA! Wagyu, beresin ni anak satu.

Wagyu maju dan mengintimidasi Bowo, Bowo dengan tangkas mundur, lalu menyerang dengan boxing, namun dengan mudah ditangkis oleh Wagyu. Wagyu kemudian menangkap pukulan tangan kanan Bowo, dan langsung menyerang Bowo dengan pukulan ke wajah, dada, perut dengan beruntun, tanpa henti, tanpa hentakan, terus menerus, tanpa bisa dihindari oleh Bowo.

Bowo yang tersudutkan, sedikit hilang kesadaran, Wagyu langsung melakukan tendangan dwichagi, tendangan sangat keras yang membuat Bowo terbang melayang ke tumpukan pasir semen.

WAGYU
Gitu caranya nendang dwichagi.

Bowo perlahan bangun kembali dari tumpukan pasir semen. Menggunakan kuda-kuda muay thai, Bowo maju dan menyerang dengan pukulan dan tendangan muay thai. Namun dengan mudah dihindari dan ditangkis oleh Wagyu. Wagyu kemudian maju dan melakukan serangan kickboxing dengan tangkas. 

Setiap Bowo menyerang, langsung di counter oleh Wagyu, hingga Bowo kehilangan keseimbangan dan strategi untuk menang. 

WAGYU
Lu punya tekad, tapi masih terlalu dini untuk ngelawan gua.
Wagyu langsung menjatuhkan Bowo ke tanah dan dengan perlahan, mengambil tangan kiri Bowo, lalu menekuknya sampai patah dengan bunyi yang keras.
BOWO
GAAAAAAAAAAHHHHH!!!

Dengan cepat Pak manajer konstruksi berlari menghampiri Wagyu dan memohon.

MANAJER KONSTRUKSI
Paaak, tolong berhenti Pak! Sudah! Saya minta maaf dia lancang sekali, dia anak buah saya yang masih baru, masih nakal, masih harus saya disiplinkan lagi. Saya mohon maaf.
WAGYU
Ooh, kuli toh.
PAK LAZUARDI
Wah wah wah, Bapak manajer kok nyari pekerja yang seperti ini, saya kecewa sekali. Saya maafkan dengan potongan gaji ya, seterusnya jangan cari yang seperti ini lagi.
MANAJER KONSTRUKSI
(gestur memohon)
Iya Pak, terima kasih banyak Pak.
PAK LAZUARDI
Nah, sekarang kembali ke diskusi awal, Pak Azmi, masih sadar kan? Udah liat ketangkasan Pak Wagyu dalam membina kooperasi yang kurang baik?
PAK AZMI
BABI LU! Beraninya menganiaya anak-anak.
PAK LAZUARDI
Masih lancang ya, yaudah, Wagyu, kita beresin aja sekarang.

Wagyu bangun dan berjalan kearah Pak Azmi. Tiba-tiba datang seorang wanita, istri Pak Azmi bernama SARWENDAH (36) yang berlari dan memeluk Pak Azmi yang berada di tanah.

BU SARWENDAH
(gestur memohon)
Pak, tolong udah Pak! Kami jual! Rumahnya kami jual! Tanahnya kami jual! Kami akan pindah rumah! Tolong kebijakannya Pak Lazuardi. Saya mohon maaf Pak. Tolong maafkan suami saya.
PAK LAZUARDI
Naaah gini dong, Pak Azmi ternyata istrinya waras juga. Yaudah, langsung dibereskan aja berkas-berkasnya.

Bowo seketika mencoba berdiri dengan satu tangan, namun ditahan oleh Pak Manajer Konstruksi.

MANAJER KONSTRUKSI
Enggak usah Bow, kamu udah berusaha, enggak usah dilanjutin. Kita berdua enggak punya kekuatan apa-apa, kekuatan fisik? tangan patah. Kekuatan hukum? nihil. 
(beat)
Orang-orang yang bisa ngapain aja itu cuma yang punya uang dan jabatan tinggi. Selebihnya kita sengsara semua.
BOWO
Tapi mereka enggak bisa dibiarin.
MANAJER KONSTRUKSI
Kamu punya apa? Punya uang? Punya pasukan? Punya koneksi? kekuatan fisik aja enggak cukup untuk bisa menang dari orang-orang licik, apalagi punya koneksi dimana-mana.
(beat)
 Hidup tuh emang enggak adil kayak gitu.

Bowo mulai berhenti untuk berdiri dan terbaring di tanah sambil meringis kesakitan.

MANAJER KONSTRUKSI
Oh iya, satu lagi, kamu aku pecat ya, nanti gaji terakhir kamu aku transfer. Enggak usah ikut campur urusan orang dewasa, nikmatin aja masa muda. 

Bowo akhirnya menutup kedua matanya dan pingsan.

FADE TO BLACK.

TO BE CONTINUE...

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar