Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
1. EXT. PARKIRAN MOBIL — DAY
Suasana sepi pagi hari. Beberapa mobil parkir. PENJUAL (39) yang menjual rokok dan minuman dingin mempersiapkan dagangannya. DINDA (35) duduk di kerb, di depan mobilnya, merokok. Melihat jam tangannya, jarum jam di 07.45. Dinda mematikan rokoknya, berjalan ke tong sampah, membuang puntung rokoknya. Dinda berbalik, ADON (33) telah berdiri di hadapannya. Dinda kaget.
Dinda menjabat tangan Adon singkat, menelitinya dari atas ke bawah.
Dinda beranjak membuka pintu kursi belakang mobil. Adon mengikuti Dinda.
Dinda dan Adon di samping mobil. Dinda membukakan pintu belakang. Di kursi belakang mobil ada 2 bantal dan 1 selimut terlipat rapi, 1 kotak makan plastik berisi seperti bubuk di dekatnya. Dinda mempersilakan Adon. Adon menaruh carriernya di atas jok hati-hati dan ranselnya di lantai mobil, belakang jok supir. Dinda mengecek kondisi jok belakang singkat, menutup pintu. Dinda menghadap Adon, menengadahkan tangannya.
Adon merogoh kantong celananya, mengeluarkan dompet, mengambil dan menyerahkan SIMnya ke Dinda. Dinda menerima kartu SIM, meneliti, membandingkan wajah di SIM dengan wajah di hadapannya.
Dinda mengembalikan SIM A Adon, Adon menerimanya, memasukkan ke dompet. Dinda senyum simpul hampir tertawa sendiri. Dia beranjak membuka pintu sisi supir, masuk, duduk, menutup pintu mobil, buka kaca, menjulurkan kepalanya keluar, tersenyum jahil ke Adon.
Adon berjalan memutari depan mobil, membuka pintu sisi penumpang, masuk, duduk, menutup pintu. Mesin mobil menyala. Dinda memundurkan mobil. Mobil melaju keluar dari parkiran.
CUT TO:
2. INT/EXT. MOBIL/JALAN RAYA — DAY
Adon menggenggam kedua tangannya di depan dada, memejamkan mata, berdoa. Dinda melirik Adon sambil menyetir. Dia melihat jalanan kembali. Adon selesai berdoa, melihat ke jalanan.
Dinda sambil menyetir menyalakan radio mobil, dengan sebelah tangan mengetuk-ngetuk HPnya.
MUSIK: ‘Bermimpi’ oleh Base Jam.
Dinda membesarkan volume radio. Adon berwajah serius menatap Dinda. Dinda menyengir lebar tak tertahan menatap Adon. Sudut bibir Adon sedikit terangkat. Mereka bertatapan. Dinda kembali melihat jalan, fokus menyetir, masih menyengir. Adon menatap Dinda canggung.
CAMERA PANNING: langit abu Jakarta.
TITLE: JALAN KE AWAL
DISSOLVE TO:
3. EXT. MINI MARKET POM BENSIN — DAY
Adon dan Dinda duduk di bangku-bangku mini market. Di depan mereka masing-masing ada 2 gelas kertas kopi hitam panas, asbak, korek dan 2 bungkus rokok putih. Dinda merokok. Mobil Dinda parkir di dekat mereka. Dinda menyeruput kopi panas. Adon menatap Dinda berpikir sambil memakan roti dari bungkus plastik.
Adon menghabiskan rotinya, melipat bungkus plastik, meraih sebatang rokok dari bungkus di depannya, membakar rokoknya. Dinda menyengir menatap Adon, menyeruput kopinya. Dinda menggoyang-goyangkan 2 kakinya cepat, tidak sadar.
Adon menatap Dinda penasaran. Dinda menatap Adon penuh arti. Mereka merokok.
Adon canggung, tidak nyaman ditatap Dinda. Dia meraih ke ranselnya, mengeluarkan selembar kertas pamflet, membukanya di atas meja.
ZOOM IN:
Kertas putih ukuran A5 dengan tulisan font Courier New hitam:
“CARPOOLING: JAKARTA – MALANG
DICARI: 1 Orang untuk berbagi ongkos dan bergantian menyetir. SYARAT: SIM A hidup, mengerti mesin, kuat mental & fisik, perokok. Sertakan CV. Jalan santai. NO buru-buru. WA: 08161622873. Berangkat September.”
Ada tulisan kecil memakai pensil di pojok kanan bawah: “beer garden”.
Dinda menatap Adon berpikir, menyengir, membalikkan pamflet, meraih ke tote bag di sampingnya, mengeluarkan pulpen, mulai menulis. Dua kaki Dinda masih bergoyang-goyang tak sadar. Adon memperhatikan kaki Dinda, tidak nyaman.
Adon mematikan rokoknya di asbak, mencondongkan badannya, membaca tulisan Dinda. Mereka berbincang. Suasana pom bensin mulai ramai.
DISSOLVE TO:
4. EXT. GERBANG TOL CIKAMPEK — DAY
Mobil-mobil mengantri panjang, termasuk mobil Dinda dan Adon. Langit kelabu. Dari balik kaca depan mobil, Dinda terlihat berpikir, mengetuk-ngetukkan jarinya di setir.
CUT TO:
5. INT. KURSI DEPAN MOBIL — DAY
Dinda menyetir, maju perlahan, mendengus. Adon mengecek HPnya. Dinda memajukan badannya melihat ke langit. Lalu-lintas tersendat.
Dinda meraih HPnya di bawah dasbor, membuka, melakukan swafoto tiba-tiba, Adon masuk di layar HP. Adon melihat ke layar dengan muka terkejut. Dinda lalu mengetuk-ngetuk HPnya.
Dinda mengembalikan HPnya ke bawah dasbor. Adon melakukan swafoto, Dinda masuk di frame. Dinda acuh.
Mereka tiba di gerbang tol, Dinda menjulurkan kartu e-toll ke mesin. Palang terbuka, Dinda melajukan mobil.
Dinda melajukan mobil kencang. Adon menatap Dinda bertanya-tanya, menyilangkan tangan ke depan dada, melihat ke depan.
CUT TO:
6. INT. RESTORAN REST AREA — DAY
Suasana restoran yang tidak ramai. Dinda duduk sendiri di depan piring-piring dan mangkok kosong. Segelas espresso di depannya. Dinda browsing di HPnya. Adon berjalan ke arah Dinda dari kasir. Dinda melihat Adon.
Adon menarik kursi, duduk di depan Dinda.
Dinda menunjukkan layar HPnya. Sejumlah artikel di layar, tentang kejahatan pria dibanding perempuan. Adon melihat tak tertarik.
Dinda menaruh HPnya telungkup di atas meja.
Dinda tersenyum menang. Adon menyilangkan tangannya di dada, menatap Dinda serius.
Dinda tampak bersemangat. Adon biasa saja.
Adon meraih ke dalam ranselnya, mengeluarkan selembar kertas pamflet Carpooling, menaruhnya di meja. Dinda meraih ke dalam tote bagnya, mengeluarkan pulpen. Dia menarik kertasnya, memperhatikan pamflet Carpooling, ada tulisan tangan dengan pensil di pojok kanan bawah: ‘Cangkoel Koffie’. Dinda mengernyit subtle, melirik Adon sekilas. Dia membalik kertas, mulai menulis. Adon dan Dinda berbincang. Dinda tampak tertawa-tawa sendiri, Adon senyum miris. Suasana restoran mulai ramai.