Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27 . EXT. SEKOLAH - LAPANGAN - SIANG HARI
Semua murid bersorak gembira di tengah lapangan sekolah sambil saling mencorat-coret seragam dengan kata-kata mutiara. Begitu juga Aneta dan Sofi yang ikut merayakan kelulusan mereka.
CUT TO:
28 . EXT. JALANAN - SORE HARI
ANETA
Kamu nggak mau nulis apa gitu di seragam aku?
DIMAS
Hm... mana sini pulpennya!
Aneta mendekatkan tubuh bagian depannya ke arah Dimas.
Sedikit bingung Dimas memilah-milih tempat untuknya menulis, karena seragam Aneta yang sudah sangat penuh dengan tulisan dan coretan.
'Selalu ada dihatiku'
ANETA
Udah? Gitu doang?
Dimas hanya menganggukan kepala.
ANETA (CONT'D)
Ih... singkat, padat dan jelas banget sih yank. Aku pikir kamu bakal nulis puisi.
DIMAS
Aku kan nggak jago ngegombal, apalagi bikin puisi.
ANETA
Hm... ya udah. Ngomong-ngomong kamu udah siapin buat besok?
DIMAS
Besok? (bingung)
ANETA
Iya besok. Jangan bilang kamu lupa dan belum beli tiket! (menatap tajam)
DIMAS
Aku nggak lupa yank, aku juga udah beli tiket, tapi buat hari ini.
Aneta menghentikan langkahnya sambil menghentakan kakinya karena kesal.
ANETA
Kok hari ini sih yank?
DIMAS
Kan kamu bilang setelah acara kelulusan kamu, pilih pesawat yang jam 8 malam.
ANETA
Kamu gimana sih? Ya nggak aku lulus langsung cabut juga kali yank.
DIMAS
Ya kamu nggak jelasin kalau besoknya.
ANETA
Kok kamu jadi nyalahin aku? (sewot) Kamu kan juga nggak nanya-nanya.
DIMAS
Ya udah, maaf! maaf!
Dimas tersenyum lebar, berharap Aneta tidak marah-marah lagi.
ANETA
Ya udah lah, mau gimana lagi.
Tiba-tiba Aneta menghentikan langkahnya.
ANETA (CONT'D)
Kita kan empat hari disana, jangan bilang empat hari yang kamu pikir terhitung dari hari ini?
DIMAS
Nggak kok, kan kamu bilang ingin pulangnya hari minggu.
ANETA
Hm... bagus lah. (melangkah kembali)
DIMAS
Tapi aku pulang minggu malem. (ragu-ragu)
Aneta kembali menghentikan langkahnya.
ANETA
Kok malem? Kan aku bilang pesawat jam 4 sore. (geram)
DIMAS
Maaf yank! Malamnya aku ada urusan sama saudara aku.
ANETA
Jadi aku berangkat sendiri, pulang juga sendiri?
Dimas hanya mengangguk.
ANETA (CONT'D)
Ih... nggak asik banget. (PAUSE) Lagian kenapa beli tiketnya masing-masing sih, nggak mau sekalian. (ngedumel)
DIMAS
Udah lah yank jangan ngambek terus!
Dimas merangkul Aneta dan membujuk rayunya.
ANETA
Iya, iya. Ya udah aku masuk dulu. Kamu ati-ati nanti berangkatnya.
Ucapnya Aneta setelah sampai di depan pagar rumahnya.
DIMAS
Sampai ketemu di Korea ya! (melambaikan tangan)
CUT TO:
29 . INT. BANDARA INCHEON - PAGI HARI
Aneta berjalan di bandara kota Seoul sambil memperhatikan sekelilingnya. Ia mencari seseorang yang ia kenal diantara kerumunan orang-orang di sana. Orang yang ia cari pun terlihat di kejauhan melambaikan tangan ke arahnya.
ANETA
Udah lama nunggunya?
DIMAS
Belum kok.
ANETA
Ya udah, yuk kita jalan!
Aneta bersemangat dan sangat antusias berada disalah satu negara favoritenya.
CUT TO:
30 . INT. TAKSI - PAGI HARI
Aneta membuka jendela mobil, menghirup udara segar yang cukup dingin kota Seoul. Ia membelalakan mata dan terpukau melihat kota idamannya itu.
CUT TO:
31 . INT. HOTEL - SIANG HARI
ANETA
Kamu chek in di kamar berapa?
DIMAS
621. Kamu tanya aja kamar 620 atau kamar 622 kosong nggak.
ANETA
Emang kita nggak boleh satu kamar? (sedikit menggoda)
DIMAS
Bukannya nggak boleh, tapi aku nggak mau merusak kamu.
Aneta tersenyum mendengarnya.
ANETA
Ya udah aku pesan kamar dulu.
CUT TO:
32 . EXT. NAMSAN TOWER - SORE HARI
Setelah beristirahat yang cukup, Aneta dan Dimas pergi berkeliling kota Seoul. Tempat yang sangat ingin Aneta kunjungi adalah Namsan Tower. Tempat wisata dimana sepasang kekasih mengikat janji suci mereka di sebuah gembok cinta.
Aneta pun tidak ingin melewatkan memasang dua buah gembok yang bertuliskan nama mereka masing-masing disetiap gembok, lalu mengkaitkannya dan kemudian menguncinya.
ANETA
Nih pegang!
Aneta menyodorkan sebuah kunci.
DIMAS
Buat apaan itu? Emang mau dibawa pulang? (bingung)
ANETA
Ih... norak banget. Kunci ini kita buang, biar kita tetap bersama selamanya.
Ucap Aneta dengan wajah berseri-seri.
DIMAS
Kamu masih percaya aja yang begituan.
ANETA
Ih... nggak romantis banget sih! (sedikit kesal)
DIMAS
Ya udah kamu aja yang buang!
Aneta mencibir.
ANETA
Ya udah deh.
Dengan sekuat tenaga Aneta melempar kunci itu.
ANETA (CONT'D)
Udah ilang. Sekarang kita tak bisa terpisahkan
Aneta memeluk Dimas dengan erat.
CUT TO:
33 . INT. KAMAR HOTEL - MALAM HARI
Setelah seharian berkeliling dan berfoto-foto bersama, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat. Aneta tengah berbaring di atas kasur. Saat Dimas ingin melangkah pergi, Aneta meraih dan menahan tangannya.
ANETA
Temenin aku bobo yank! (sedikit malu-malu)
Dengan raut wajah bingung, Dimas menuruti keinginannya. Aneta bergeser untuk memberikan tempat agar Dimas bisa tidur di sampingnya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, setelah kepalanya ditidurkan di atas bantal, Dimas pun langsung tertidur. Aneta yang belum terlelap, menatapi Dimas yang tengah tertidur pulas.
ANETA (V.O)
Dimas, jangan pernah tinggalin aku ya! Aku nggak bisa hidup tanpamu.
Dengan perlahan Aneta mendekatkan wajahnya, lalu mencium pipi Dimas dengan lembut. Ia kembali memandangi wajah Dimas, lalu ia tersenyum kecil. Setelah itu, Aneta memejamkan mata, kemudian ia pun langsung tertidur.
CUT TO:
34 . INT. BANDARA INCHEON - SORE HARI
Empat hari tak terasa mereka sudah lewati di Korea. Ditemani Dimas, Aneta pergi ke bandara untuk kembali ke Jakarta. Untuk beberapa saat mereka hanya saling bertatap-tatapan.
DIMAS
Kamu hati-hati ya!
Aneta menganggukan kepala.
ANETA
Kamu juga ya sayang! Sampai ketemu di Jakarta!
Aneta melangkah pergi sambil menggeret kopernya.
DIMAS
Aneta!
Dimas memanggilnya dengan sedikit ragu-ragu.
Aneta menghentikan langkah, lalu membalikan badannya.
DIMAS (CONT'D)
I love you.
Dimas tersenyum dengan ekspresi berat mengucapkan kalimat itu dan mata yang berkaca-kaca.
Aneta tersenyum mendengarnya.
ANETA
I love you to.