Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
I See You (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
6. 3. Goes To Korea

27 . EXT. SEKOLAH - LAPANGAN - SIANG HARI

Semua murid bersorak gembira di tengah lapangan sekolah sambil saling mencorat-coret seragam dengan kata-kata mutiara. Begitu juga Aneta dan Sofi yang ikut merayakan kelulusan mereka.

CUT TO:

28 . EXT. JALANAN - SORE HARI

ANETA

Kamu nggak mau nulis apa gitu di seragam aku?

DIMAS

Hm... mana sini pulpennya!

Aneta mendekatkan tubuh bagian depannya ke arah Dimas.

Sedikit bingung Dimas memilah-milih tempat untuknya menulis, karena seragam Aneta yang sudah sangat penuh dengan tulisan dan coretan.

'Selalu ada dihatiku'

ANETA

Udah? Gitu doang?

Dimas hanya menganggukan kepala.

ANETA (CONT'D)

Ih... singkat, padat dan jelas banget sih yank. Aku pikir kamu bakal nulis puisi.

DIMAS

Aku kan nggak jago ngegombal, apalagi bikin puisi.

ANETA

Hm... ya udah. Ngomong-ngomong kamu udah siapin buat besok?

DIMAS

Besok? (bingung)

ANETA

Iya besok. Jangan bilang kamu lupa dan belum beli tiket! (menatap tajam)

DIMAS

Aku nggak lupa yank, aku juga udah beli tiket, tapi buat hari ini.

Aneta menghentikan langkahnya sambil menghentakan kakinya karena kesal.

ANETA

Kok hari ini sih yank?

DIMAS

Kan kamu bilang setelah acara kelulusan kamu, pilih pesawat yang jam 8 malam.

ANETA

Kamu gimana sih? Ya nggak aku lulus langsung cabut juga kali yank.

DIMAS

Ya kamu nggak jelasin kalau besoknya.

ANETA

Kok kamu jadi nyalahin aku? (sewot) Kamu kan juga nggak nanya-nanya.

DIMAS

Ya udah, maaf! maaf!

Dimas tersenyum lebar, berharap Aneta tidak marah-marah lagi.

ANETA

Ya udah lah, mau gimana lagi.

Tiba-tiba Aneta menghentikan langkahnya.

ANETA (CONT'D)

Kita kan empat hari disana, jangan bilang empat hari yang kamu pikir terhitung dari hari ini?

DIMAS

Nggak kok, kan kamu bilang ingin pulangnya hari minggu.

ANETA

Hm... bagus lah. (melangkah kembali)

DIMAS

Tapi aku pulang minggu malem. (ragu-ragu)

Aneta kembali menghentikan langkahnya.

ANETA

Kok malem? Kan aku bilang pesawat jam 4 sore. (geram)

DIMAS

Maaf yank! Malamnya aku ada urusan sama saudara aku.

ANETA

Jadi aku berangkat sendiri, pulang juga sendiri?

Dimas hanya mengangguk.

ANETA (CONT'D)

Ih... nggak asik banget. (PAUSE) Lagian kenapa beli tiketnya masing-masing sih, nggak mau sekalian. (ngedumel)

DIMAS

Udah lah yank jangan ngambek terus!

Dimas merangkul Aneta dan membujuk rayunya.

ANETA

Iya, iya. Ya udah aku masuk dulu. Kamu ati-ati nanti berangkatnya.

Ucapnya Aneta setelah sampai di depan pagar rumahnya.

DIMAS

Sampai ketemu di Korea ya! (melambaikan tangan)

CUT TO:

29 . INT. BANDARA INCHEON - PAGI HARI

Aneta berjalan di bandara kota Seoul sambil memperhatikan sekelilingnya. Ia mencari seseorang yang ia kenal diantara kerumunan orang-orang di sana. Orang yang ia cari pun terlihat di kejauhan melambaikan tangan ke arahnya.

ANETA

Udah lama nunggunya?

DIMAS

Belum kok.

ANETA

Ya udah, yuk kita jalan!

Aneta bersemangat dan sangat antusias berada disalah satu negara favoritenya.

CUT TO:

30 . INT. TAKSI - PAGI HARI

Aneta membuka jendela mobil, menghirup udara segar yang cukup dingin kota Seoul. Ia membelalakan mata dan terpukau melihat kota idamannya itu.

CUT TO:

31 . INT. HOTEL - SIANG HARI

ANETA

Kamu chek in di kamar berapa?

DIMAS

621. Kamu tanya aja kamar 620 atau kamar 622 kosong nggak.

ANETA

Emang kita nggak boleh satu kamar? (sedikit menggoda)

DIMAS

Bukannya nggak boleh, tapi aku nggak mau merusak kamu.

Aneta tersenyum mendengarnya.

ANETA

Ya udah aku pesan kamar dulu.

CUT TO:

32 . EXT. NAMSAN TOWER - SORE HARI

Setelah beristirahat yang cukup, Aneta dan Dimas pergi berkeliling kota Seoul. Tempat yang sangat ingin Aneta kunjungi adalah Namsan Tower. Tempat wisata dimana sepasang kekasih mengikat janji suci mereka di sebuah gembok cinta.

Aneta pun tidak ingin melewatkan memasang dua buah gembok yang bertuliskan nama mereka masing-masing disetiap gembok, lalu mengkaitkannya dan kemudian menguncinya.

ANETA

Nih pegang!

Aneta menyodorkan sebuah kunci.

DIMAS

Buat apaan itu? Emang mau dibawa pulang? (bingung)

ANETA

Ih... norak banget. Kunci ini kita buang, biar kita tetap bersama selamanya.

Ucap Aneta dengan wajah berseri-seri.

DIMAS

Kamu masih percaya aja yang begituan.

ANETA

Ih... nggak romantis banget sih! (sedikit kesal)

DIMAS

Ya udah kamu aja yang buang!

Aneta mencibir.

ANETA

Ya udah deh.

Dengan sekuat tenaga Aneta melempar kunci itu.

ANETA (CONT'D)

Udah ilang. Sekarang kita tak bisa terpisahkan

Aneta memeluk Dimas dengan erat.

CUT TO:

33 . INT. KAMAR HOTEL - MALAM HARI

Setelah seharian berkeliling dan berfoto-foto bersama, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat. Aneta tengah berbaring di atas kasur. Saat Dimas ingin melangkah pergi, Aneta meraih dan menahan tangannya.

ANETA

Temenin aku bobo yank! (sedikit malu-malu)

Dengan raut wajah bingung, Dimas menuruti keinginannya. Aneta bergeser untuk memberikan tempat agar Dimas bisa tidur di sampingnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, setelah kepalanya ditidurkan di atas bantal, Dimas pun langsung tertidur. Aneta yang belum terlelap, menatapi Dimas yang tengah tertidur pulas.

ANETA (V.O)

Dimas, jangan pernah tinggalin aku ya! Aku nggak bisa hidup tanpamu.

Dengan perlahan Aneta mendekatkan wajahnya, lalu mencium pipi Dimas dengan lembut. Ia kembali memandangi wajah Dimas, lalu ia tersenyum kecil. Setelah itu, Aneta memejamkan mata, kemudian ia pun langsung tertidur.

CUT TO:

34 . INT. BANDARA INCHEON - SORE HARI

Empat hari tak terasa mereka sudah lewati di Korea. Ditemani Dimas, Aneta pergi ke bandara untuk kembali ke Jakarta. Untuk beberapa saat mereka hanya saling bertatap-tatapan.

DIMAS

Kamu hati-hati ya!

Aneta menganggukan kepala.

ANETA

Kamu juga ya sayang! Sampai ketemu di Jakarta!

Aneta melangkah pergi sambil menggeret kopernya.

DIMAS

Aneta!

Dimas memanggilnya dengan sedikit ragu-ragu.

Aneta menghentikan langkah, lalu membalikan badannya.

DIMAS (CONT'D)

I love you.

Dimas tersenyum dengan ekspresi berat mengucapkan kalimat itu dan mata yang berkaca-kaca.

Aneta tersenyum mendengarnya.

ANETA

I love you to.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar