Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
8 . INT. RUMAH ANETA - KAMAR ANETA - SORE HARI
ANETA
Mi, kayaknya cewek yang gue ceritain kemarin bukan manusia deh.
Aneta berbaring di atas kasur ditemani Mimi di sampingnya.
MIMI
Serius lo? (sedikit terkejut)
ANETA
Iya, kemarin dia merhatiin gue di depan kelas. Pas gue samperin, dia ilang.
MIMI
Hantu dong kalau gitu.
Aneta mengangkat kedua bahunya.
MIMI (CONT'D)
Ya udah besok gue coba main ke sana.
ANETA
Tapi itu cewek kan munculnya tiba-tiba. Kalau lo ngikutin gue, nanti dia nggak muncul.
MIMI
Tenang aja, gue ke sana juga nggak deket-deket sama lo. Gue akan pantau lo dari jauh.
ANETA
Baik banget sih kamu.
Aneta tersenyum ke arah Mimi.
ANETA (CONT'D)
Oh iya, gue boleh tanya nggak?
MIMI
Tanya apa?
ANETA
Maaf tapi jangan tersinggung ya!
Mimi hanya mengangguk.
ANETA (CONT'D)
Lo kenapa bisa meninggal?
MIMI
Dibunuh.
ANETA
Dibunuh? Sama siapa? (penasaran)
MIMI
Sebenernya gue itu pembantu rumah tangga di rumah ini, saat majikan gue pergi semua, malam hari ada maling masuk ke rumah.
ANETA
Terus?
MIMI
Ya terus gue dibunuh sama itu maling.
ANETA
Terus lo nggak bales dendam gitu?
MIMI
Buat apa Net, nanti mereka juga akan dapat balasannya. Lagi pula kalau gue dendam, gue akan jadi roh jahat nantinya dan gue nggak mau seperti itu.
ANETA
Oh... begitu ya? Terus kenapa lo masih gentayangan?
MIMI
Sebelum majikan gue pergi, gue berjanji untuk jagain rumah mereka ini. Jadi sampai sekarang gue nggak bisa kemana-mana. Mungkin sampai rumah ini nggak ada penghuninya dan hancur baru gue bisa pergi dengan damai.
ANETA
Hm... tragis juga ya. Maaf ya Mi kalau gue tanya masalah pribadi!
MIMI
Nggak apa-apa kok.
CUT TO:
9 . INT. SEKOLAH - TOILET SEKOLAH - SIANG HARI
Aneta beraktifitas seperti biasa. Naomi pun belum menampakan dirinya. Saat Aneta ke toilet untuk buang air kecil, terlihat sepasang kaki mengenakan sepatu berwarna hitam berdiri di depan pintu. Dengan wajah heran Aneta sedikit mendekatkan wajahnya untuk memperhatikan kaki itu lebih seksama.
NAOMI
Hm... hm...
Tiba-tiba terdengar nafas yang berat dari atas pintu bilik toilet. Aneta tersentak terkejut saat mendengarnya. Perlahan ia mengangkat kepalanya, menengadah ke sumber suara di atasnya.
ANETA
Hah...
Aneta terkejut hingga membuatnya menjauhkan tubuhnya dari pintu.
Sebuah kepala ada di atas bilik toilet. Kepala itu tidak lain adalah Naomi. Wajahnya sangat emosi menatap ke arah Aneta dengan mata yang membelalak.
Dengan cepat Aneta mengenakan celana, lalu memberanikan diri membuka pintu. Setelah di buka, ia tidak melihat siapa pun ada di depan pintu. Ia berlari ke luar toilet sambil memperhatikan sekitar.
CUT TO:
10 . EXT. SEKOLAH - DEPAN TOILET - SIANG HARI
MIMI
Aneta!
ANETA
Hah... (terkejut) Mimi, lo bikin kaget aja sih.
Aneta berbisik agar tidak dilihat dan di dengar orang.
MIMI
Maaf! Maaf! (tersenyum lebar) Muka lo kenapa pucet gitu? (terheran)
ANETA
Cewek itu Mi, tadi dia ada di sini.
Aneta sambil memperhatikan sekelilingnya.
MIMI
Gue nggak liat ada yang keluar masuk toilet.
ANETA
Emang hantu butuh pintu buat keluar masuk? (ekspresi kesal)
MIMI
Emang udah fix itu hantu?
ANETA
Coba lo pikir! Kakinya ada di bawah, tapi kepalanya ada di atas bilik toilet yang tingginya hampir dua meter. Apa lagi kalau bukan hantu yang bisa begitu.
MIMI
Kok ngeri sih?
Aneta menatapnya dengan sinis.
ANETA
Lo katanya mau mantau gue?
MIMI
Kan udah gue pantau. Ya kali gue suruh buntutin lo ke toilet.
Aneta hanya mencibir.
MIMI (CONT'D)
Tapi Net, gue ngerasa ada aura gelap yang jahat di sekitar sini. Kayaknya lo harus hati-hati, kalau bisa lo jangan sendirian.
Aneta menganggukan kepala.
ANETA
Kalau di lihat wajah cewek itu dari deket, wajahnya seperti nggak asing.
MIMI
Mankanya lo harus cari tau siapa cewek itu Net! Apa cewek itu ada mengatakan sesuatu sama lo?
ANETA
Nggak ada Mi, dari awal sampai tadi juga dia cuma natap gue. Kayak punya dendam pribadi sama gue.
MIMI
Pokoknya lo harus hati-hati, karena firasat gue nggak enak dengan aura yang gue rasakan.
Aneta kembali mengganggukan kepala.
MIMI (CONT'D)
Ya udah gue mau balik dulu, rumah nggak ada yang jaga.
Ucap Mimi lalu menghilang.
CUT TO:
11 . INT. SEKOLAH - RUANG KELAS - SIANG HARI
Sofi memparhatikan Aneta dengan ekspresi yang aneh saat di dalam kelas. Sesekali Aneta melirik ke arah Sofi di sampingnya dan berusaha untuk tidak memperdulikannya sambil membaca buku pelajaran.
SOFI
Oke, mau nggak mau gue harus tanya. (sedikit kesal)
ANETA
Akhirnya lo buka mulut juga Fi.
SOFI
Kakek gue masih ngikutin gue nggak?
Aneta melirik ke arah belakang Sofi.
ANETA
Masih.
Aneta menjawab dengan singkat tanpa memperdulikan Sofi yang sedang ketakutan.
SOFI
Aahhh... (merengek) Kakek, udah dong jangan ngikutin aku terus!
ANETA
Apa Kek?
Aneta mendekatkan telinganya ke arah punggung Sofi.
ANETA (CONT'D)
Oh... katanya, dia nggak suka lo pacaran sama Marcel.
SOFI
Kok gitu? Kok Kakek ikut campur urusan anak muda sih?
ANETA
Katanya dia akan ngikutin lo terus sampai lo berdua putus.
Aneta membelalakan mata dengan suara berat untuk menakut-nakuti Sofi.
SOFI
Aahhh... Kakek gitu banget.
Sofi merengek kesal sambil menghentak-hentakan kakinya.
Tiba-tiba Aneta tertawa terbaha-bahak.
ANETA
Gue bohong kok Fi, kakek lo udah nggak ngikutin lagi.
SOFI
Kok lo nyebelin banget.
Sofi kesal sambil memukul pelan lengan Aneta.
Aneta hanya tertawa melihat reaksi Sofi. Saat ia menoleh ke arah berlawanan, ia langsung membelalakan mata dengan apa yang di lihatnya. Naomi tengah berdiri di sampingnya dan dengan cepat mendekat dengan tangan mengarah ke lehernya.
ANETA
ARRGGHH... (berteriak)
Aneta terjatuh dari bangkunya.
IBU GURU
Ada apa itu?
Ibu Guru bertanya saat sedang menerangkan.
Sontak Sofi di sampingnya dan seluruh murid di kelas menatap heran ke arah Aneta yang sedang terjerembab.
SOFI
Lo kenapa Net?
Sofi bingung sambil membantu Aneta berdiri.
Aneta tidak menjawab, ia sibuk melihat sekelilingnya dengan wajah ketakutan.
SOFI (CONT'D)
Maaf Bu, Aneta jatuh dari bangku.
Sofi mengklarifikasi.
Aneta menarik nafas panjang dan berusaha untuk menenangkan dirinya.