Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
I See You (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
3. 1. Eat Korean Food

12 . EXT. SEKOLAH - LAPANGAN - SORE HARI

SOFI

Net, temenin gue belanja yuk! Gue mau beli alat make up.

Sofi berjalan di lapangan sekolah ditemani Aneta disampingnya.

ANETA

Yah, maaf banget nggak bisa Fi.

Aneta memasang wajah sedih berharap Sofi tidak marah.

SOFI

Kenapa nggak bisa?

ANETA

Itu si Dimas udah nungguin gue di depan.

Aneta menunjuk ke arah Dimas yang sedang menunggunya di bawah pohon di depan sekolah.

Sofi terdiam sejenak sambil memperhatikan Aneta.

SOFI

Hm... ya udah deh kalau nggak bisa. (cemberut)

ANETA

Maaf Fi! Lo dadakan banget sih. Malam ini juga gue mau pergi sama Dimas.

SOFI

Iya nggak apa-apa kok. Have fun ya! (tersenyum kecil)

CUT TO:

13 . EXT. SEKOLAH - DEPAN PINTU GERBANG - SORE HARI

Setelah di depan gerbang sekolah, Aneta dan Sofi berpisah. Aneta langsung menghampiri Dimas yang sudah menunggunya.

ANETA

Belum lama kan nunggunya?

Dimas hanya menggelengkan kepala.

CUT TO:

14 . EXT. JALANAN - SORE HARI

ANETA

Nanti malam jadi kan?

DIMAS

Kenapa harus makanan Korea sih yank?

ANETA

Ih... kan aku kpop lovers yank. Ayolah temenin aku makan. Itu kan salah satu janji kamu.

DIMAS

Ya udah, nanti sore langsung ketemu di sana aja ya.

ANETA

Makasih sayang!

Aneta girang sambil merangkul tangan Dimas.

ANETA (CONT'D)

Handphone kamu belum di benerin yank?

Dimas menggelengkan kepala.

ANETA (CONT'D)

Beli yang baru lah!

Dimas tersenyum kecil.

DIMAS

Sayang kalau beli yang baru. Handphone aku yang ini banyak kenangannya sama kamu.

ANETA

So sweet banget sih!

Aneta mencubit pipi Dimas.

CUT TO:

15 . INT. RUMAH ANETA - KAMAR ANETA - MALAM HARI

Aneta tengah duduk di depan meja riasnya. Ia berusaha dadan sebaik mungkin agar terlihat cantik. Rambutnya yang cukup panjang ia gulung ke atas agar terlihat rapih.

MIMI

Lo mau kemana rapih banget gitu?

ANETA

Mau ngdate lah.

MIMI

Sama Dimas?

Aneta hanya menganggukan kepala.

MIMI (CONT'D)

Udah buat gue aja sih cowok lo itu!

ANETA

Ya kali Dimas pacaran sama hantu. Kalau udah mati juga bakal gue uber dia ke akhirat. Gue nggak rela dia jadi milik orang lain. Apa lagi sama lo.

Mimi hanya mencibir.

CUT TO:

16 . INT. RUMAH ANETA - RUANG KELUARGA - MALAM HARI

PAPA

Kamu mau kemana Net?

Papa bertanya saat melihat Aneta turun dari lantai atas dengan keadaan yang sudah rapih.

ANETA

Mau pergi makan Pah sama Dimas.

Papa tersenyum kecil.

PAPA

Ya udah kamu hati-hati ya! Salam buat Dimas!"

ANETA

Iya Pah.

Aneta berpamitan lalu pergi.

CUT TO:

17 . INT. RESTORAN KOREA - MALAM HARI

Aneta tengah duduk seorang diri di sebuah restoran Korea. Setelah beberapa lama, yang ditunggu pun akhirnya tiba.

DIMAS

Maaf yank aku telat!

Dimas duduk di hadapan Aneta.

ANETA

Iya nggak apa-apa yank.

Aneta tersenyum dan berusaha untuk bersabar, karena hari ini adalah salah satu hari yang special untuknya.

ANETA (CONT'D)

Ya udah yuk kita pesen.

Dimas hanya menganggukan kepala.

ANETA (CONT'D)

Mbak!

Aneta memanggil waitress sambil mengangkat tangan kanannya.

WAITRESS

Bisa dibantu kak?

ANETA

Saya pesen kimchi jjigae.

Dengan cepat sang waitress mencatatnya.

ANETA (CONT'D)

Kamu pesen apa?

WAITRESS

Bagaimana kak?

ANETA

Eh, nggak mbak.

Aneta menggelengkan kepala karena sang waitress yang menjawab pertanyaannya.

DIMAS

Aku samain aja sama kamu.

ANETA

Ya udah mbak pesen dua ya.

Setelah hidangan di sajikan, mereka mengobrol, bercanda dan tertawa terbahak-bahak. Karena hal seperti ini jarang mereka lakukan. Karena Aneta sibuk dengan sekolahnya, begitu juga Dimas. Mereka lebih sering bertemu saat Dimas menjemputnya pulang dari sekolah.

ANETA

Gimana? Enak kan?

Dimas menganggukan kepala sambil tersenyum.

DIMAS

Yank, dari kemarin aku perhatiin, kamu kayaknya lagi ada masalah. Seperti ada yang kamu sembunyiin.

Dimas memperhatikan wajah Aneta dengan seksama.

ANETA

Hm... aku mau cerita takut kamu nggak percaya.

DIMAS

Cerita aja! Kalau memang masuk akal ya mungkin aku bisa percaya.

Aneta terdiam sejenak. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke arah Dimas.

ANETA

I can see dead people. (berbisik)

Karena memang selama ini, Aneta tidak pernah menceritakan hal itu ke semua orang kecuali Sofi.

Dimas mengerutkan kening.

DIMAS

Itu kayak salah satu dialog di dalam film horor deh yank.

ANETA

Aku serius Dimas.

Aneta sedikit kesal karena Dimas terlihat tidak percaya.

DIMAS

Sejak kapan kamu bisa lihat hantu?

Aneta terdiam sembari berfikir.

ANETA

Hm... sejak kapan ya? Aku juga nggak inget pasti sih sejak kapan. Tiba-tiba aja aku bisa lihat.

DIMAS

Terus kalau kamu bisa lihat hantu, di sini ada nggak?

Dengan cepat Aneta menunjuk wajah Dimas.

Dimas pun mengerutkan kening melihat jari telunjuk persis di depan wajahnya.

ANETA

Kamu! (ekspresi serius)

DIMAS

Maksud kamu? (bingung)

ANETA

Iya kamu!

Aneta menarik tangannya kembali.

Dimas hanya terdiam dengan mata terbelalak.

ANETA (CONT'D)

Selalu menghantui hati ku. (sedikit centil)

DIMAS

Ah... kamu ngagetin aja!

ANETA

Tapi aku serius dengan ucapan aku tadi. Di pojok sana!

Aneta menunjuk sebuah sudut ruangan dengan dagunya.

ANETA (CONT'D)

Ada hantu cowok, perutnya gendut, lagi mangap sampai liurnya berceceran ngeliatin orang-orang di sini lagi pada makan.

DIMAS

Masa sih? (ekspresi tidak yakin)

Aneta hanya menganggukan kepala.

DIMAS (CONT'D)

Terus yang bikin kamu risau apa? Berarti kamu kan udah terbiasa melihat mereka.

Aneta menarik nafas panjang.

ANETA

Ada satu hantu cewek di sekolah. Belakangan ini dia merhatiin aku terus. Menatap aku dengan tatapan yang tajam dan amat sinis. Semakin hari hantu itu semakin mendekat. Hingga kemarin ia hampir mau nyentuh aku dan mencekik leher aku. (ekspresi serius)

DIMAS

Masa ada hantu yang seperti itu?

ANETA

Ada yank. Kalau hantu punya dendam saat mereka wafat, biasanya akan jadi seperti itu. Tapi aku bingung, hantu itu punya dendam apa sama aku.

Dimas terdiam sambil menatap Aneta dalam-dalam. Dengan lembut ia meraih dan menggenggam tangan Aneta dengan erat.

DIMAS

Kamu tenang aja. Selagi ada aku, nggak akan ada yang bisa nyakitin kamu.

Aneta tersenyum bahagia.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar