Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Euphoria
Suka
Favorit
Bagikan
21. Akhir dari Bayang-bayang

INT. JALAN DAENDELS - MOBIL ARIF - DAY

Arif terlihat capek. Arif duduk bermalas-malasan di kursi kemudi. Membuka semua kaca membiarkan angin laut datang menerpanya. Menghilangkan bau rokok yang pahit. Radio yang dinyalakan sedang menyetel lagu jadul.

Arif menekan tombol turn-on di Handphone-nya yang mati, sedang di-charger.

Hp-nya menyala. Arif melihat banyak miss call dari Nala.

Arif menelpon Nala. Dia menunggu panggilannya tersambung.

NALA (O.S)

Halo?

Arif mengecilkan suara radio. Arif tidak tahu harus jawab

apa.

NALA (O.S)

(bercanda)

Boooo Halo??

ARIF

Assalamualaikum ya ahli kubur.

Nala tertawa.

Hening.

NALA (O.S)

Udah di Tuban?

ARIF

Belum.

NALA (O.S)

Dimana sekarang?

ARIF

Gak tau. Di pantai. Pinggiran Jalan

Daendels.

NALA (O.S)

Urusan di Tuban gimana?

ARIF

Tau deh. Sorry Nal tapi kenapa lo

telpon gua?

(beat)

Kejem banget tau gak?

NALA (O.S)

Lo harus ke Tuban Rif.

ARIF

Bukan urusan lo.

Nala terdiam sejenak.

ARIF

Udah dijenguk makamnya?

NALA (O.S)

Udah. Rif ke Tuban gih.

ARIF

Jangan ikut campur urusan gua.

NALA (O.S)

DASAR LAKI-LAKI GOBLOK! LO BUKAN

PRIA ROMANTIS TAU GAK! LO REALIS!

JANGAN MANJA SEKARANG.

Arif kaget dan bingung.

Hening.

NALA (O.S)

Sorry kepancing emosi gua.

ARIF

Nal. Tadi gua berusaha nyemok rokok

yang lo titipin ke gua.

(beat)

Rasanya pahit banget. Gua gak

sanggup.

Hening.

NALA (O.S)

Cari uang Rif. Kerja.

ARIF

Apa imbalan gua?

Hening.

NALA (O.S)

Jok.. Jok belakang lo ketumpahan

alkohol kan?

Muka Arif tidak habis percaya. Jantung-jantungnya

berdebar-debar.

NALA (O.S)

Gua gak suka ngutang sama

orang lain.

Arif mengusap matanya.

NALA (CONT’D) (O.S)

Kalo gua udah balik. Gua traktir

makan Ayam teriyaki gimana? Yang di

panglima polim?

EXT. BERANDA RUMAH NALA - MOMENTS LATER

Telponan masih berlanjut. Nala terlihat khawatir. Nala duduk di kursi beranda rumahnya.

ARIF (O.S)

(terdengar terisak)

Kenapa Nal?

NALA

Gua capek Rif. Capek bersandar

depan pintu lo.

INT. JALAN DAENDELS - MOBIL ARIF - DAY

NALA (CONT’D) (O.S)

Maafin gua ya.

Arif mengangguk. Mengelap air matanya yang sedikit keluar.

ARIF

Oke. Gua tunggu berarti.

NALA (O.S)

Cepetan gih. Ditungguin Ibnu kan?

ARIF

Lo inget Ibnu?

NALA (O.S)

Gua inget Rif. Pagi itu. Gua inget.

Pas banjir di rumah paman lo.

(beat)

Lo bikin gua inget.

ARIF

Gua rencana balik lagi ke rumah

itu.

NALA (O.S)

Waahh. Baguslah.

EXT. BERANDA RUMAH NALA - DAY

ARIF (O.S)

Kapan-kapan main lah. Ajak Laras.

Temen-temen lo. Semuanya.

NALA

(mengganguk setuju)

Uhm.

(beat)

Ati-ati di Tuban.

ARIF (O.S)

Cepetan balik Nal.

NALA

Insyallah.

INT. JALAN DAENDELS - MOBIL ARIF - DAY

ARIF

Assalamualaikum.

NALA (O.S)

Waalaikumsalam.

Arif menutup mata. Menghela napas. Menepok mukanya. Arif bersemangat lagi. Arif mengambil rokok yang bertuliskan forget me not yang belum habis dan membuangnya ke luar kaca.

Arif menyalakan mobil. Arif mengambil hp-nya.

ARIF

Halo? sorry Nu. Iya. Gua otw

sekarang.

(beat)

Huh? Santai-santai keburu. Gua

kesana sekarang.

Arif menyalakan radio. Terdengar lagu bayang-bayang jingga Kiki Maria:

Matahari senja bias cakrawala, rindu kalbuku

Hembusan sang bayu, mengusik hayalanku

Mega berlalu, meninggalkan salam

Bagi dua hati yang sedang menyatu

Mobil Arif bergerak pergi. Arif menaruh hp-nya. Fokusnya kembali ke jalan. Dengan muka optimis. Dia berjalan.

Lagu terus bermain.

Tamat

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar