Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51. INT. RUMAH. RUANG DEPAN - NIGHT
Ega sedang duduk berpikir, Ibu datang dari dapur membawa piring berisi singkong goreng. Ibu meletakkannya di depan Ega.
Ega tersadar dan tersenyum.
Ega baru sadar, dia melihat ke luar.
Ega merenung.
Ibu tersenyum.
Ega menunduk tertegun.
Ega menatap singkong di tangannya.
Ibu tersenyum.
Ega tersentak. Ibu kembali pergi ke dapur.
52. EXT. DEPAN SD - DAY
Ega memikul gerobaknya berjalan ke SD. Dia terkejut melihat depan SD tampak lebih ramai dari biasanya. Tampak ada mobil pickup, menurunkan gerobak stand jajanan elit.
Ega mendekati Para Penjual yang berkerumun melihat ke mobil itu penuh kebencian.
Ega kaget. Dia melihat ke mobil, tampak berbaris PARA PENJUAL JAJANAN ELIT, mereka berseragam dalam warna-warna cerah. Mereka melihat ke Ega dan Para Penjual Jajanan, dan terlihat menyunggingkan senyum sombong.
Para Penjual Jajanan Elit datang mendekati Ega dan Para Penjual Jajanan.
Para Penjual Jajanan Elit berhenti di depan Para Penjual Jajanan. Mereka saling menatap mengintimidasi seperti anak geng sekolah.
ABANG MILKSHAKE (28) maju, mengamati Deni dan gerobak es kocoknya. Lalu mendengus merendahkan.
Deni mengernyitkan wajahnya, terkena muncratan ludah dari Abang Milkshake.
ABANG SHIHLIN (30) maju, menatap tajam ke Udin dan gerobak UFC-nya.
Udin menggeram kesal.
Udin maju hendak menghajar Abang Shihlin, Ega menahannya.
ABANG GAME (32) maju ke depan, menertawakan Ipul dan lapak mainannya.
Abang Game mengeluarkan beberapa Nintendo Switch, yang dihubungkan dengan tali. Ada tulisan, "Rental Game".
Ipul syok melihat itu, tapi berusaha tetap kuat.
ABANG DALGONA (29) maju menertawakan Abah Mo dan gulalinya.
Abah Mo tersentak, mundur ketakutan.
Dari belakang barisan Para Penjual Jajanan Elit, NAPI (25), laki-laki dengan jubah ungu emas, maju mendekat. Di kelima jarinya tampak memakai cincin batu akik berbeda warna.
Napi menatap Ega. Dia mengernyitkan alisnya.
Napi maju lebih dekat ke hadapan Ega, Ega masih tidak mengenalinya.
Ega terkejut.
Napi tampak tersinggung.
Napi tersentak marah dan langsung mencengkram kerah Ega, dengan tangan yang penuh cincin batu akik.
Napi menatap tajam Ega, Ega tegang.
Napi melirik ke belakang, tampak Budiman berdiri menatap tegas ke arahnya.
Napi melepaskan cengkramannya, lalu merapikan kerah Ega. Napi berbalik senyum.
Ega terdiam sejenak, lalu tersenyum.
Budiman menatap tajam ke Napi.
Budiman pergi masuk ke dalam sekolah.
Napi tersenyum, begitu Budiman sudah jauh, Napi berbalik ke Ega.
Napi pergi meninggalkan Ega. Para Penjual Jajanan Elit mengikutinya.
Para Penjual Jajanan mendekat ke Ega dan menatapnya khawatir.
Para Penjual Jajanan bersorak setuju.
53. EXT. DEPAN SD - DAY
Jam istirahat, tampak anak-anak ramai membeli jajanan. Para penjual jajanan saling pandang tersenyum.
Satpam berjalan keluar lalu memegang gerbang.
Para Penjual kaget.
Para Penjual lebih kaget.
Satpam menutup gerbang. Para Penjual Jajanan kesal.
Ega tampak berpikir.
54. EXT. LORONG SEKOLAH - DAY
Ega menunggu Budiman keluar dari kelas. Budiman keluar kelas, Ega langsung menghampirinya. Budiman menatap Ega menenteng plastik telur gulungnya dan langsung mengerti.
Budiman berjalan, Ega mengikuti di sampingnya.
Budiman melirik ke Ega.
Budiman melirik kiri-kanan, memastikan tidak ada orang.
Ega tampak berpikir.
Ega menatap tajam.
55. EXT. KANTIN SEKOLAH - DAY
Tampak Napi duduk di kursi yang dihiasi bak singgasana, menghitung uang sambil tersenyum senang. Sementara para anak buahnya, berjualan di standnya masing-masing. Tampak kantin ramai dikunjungi Anak-anak.
Di kejauhan tampak Ega dan Budiman berdiri memperhatikan Napi.
Ega terkejut. Dia melihat Napi yang tertawa.
Ega semakin terkejut. Dia melihat Napi berjalan keliling kantin, mengawasi para Penjual Jajanan Elit. Semua mengangguk hormat kepadanya.
Budiman terdiam.
Budiman tersenyum, lalu pergi. Ega berpikir.
56. I/E. LORONG SEKOLAH / RUANG KEPALA SEKOLAH - DAY
Ega mengendap-endap sambil celingukan mencari sesuatu. Ketika ada murid dan guru yang lewat, dia langsung bersembunyi di balik tanaman. Setelah menelusuri sepanjang lorong, akhirnya dia menemukan pintu ruangan yang di atasnya tergantung papan bertuliskan "ruang kepala sekolah".
Ega mendekati pintu yang terbuka dan mengintip ke dalam, tampak KEPALA SEKOLAH (50) sedang duduk di kursinya, lalu Ega melihat tumpukan berkas di mejanya.
Ega mengelus dagunya, berpikir. Dia melihat sekitar. Tampak alarm kebakaran menempel di dinding.
Ega mendekati alarm kebakaran ingin menekannya, tapi tidak bisa. Ega memukulnya kesal, tapi tetap tidak bisa.
Ega kembali melihat sekitarnya, tampak Murid 1 dan Murid 2 sedang berjalan di lorong. Ega mendapat ide. Ega mendekati mereka.
Murid 2 tertawa.
Murid 1 marah, langsung mendorong Murid 2.
Mereka jadi bertengkar. Ega tersenyum, lalu mendorong mereka pelan.
Kedua Murid itu bertengkar sambil berjalan mendekati ruangan kepala sekolah.
Kepala Sekolah kaget melihat kedua murid itu bertengkar di depan ruangannya.
Kepala Sekolah segera beranjak dari kursinya dan mendekati kedua Murid itu. Kepala Sekolah mengejar Kedua Murid itu yang bertengkar masih terus sambil berjalan.
Setelah Kepala Sekolah keluar dari ruangannya, Ega langsung bergegas masuk.
DI DALAM RUANGAN, Ega langsung memeriksa tumpukan berkas. Dia menemukan berkas kejadian anak-anak sakit misterius, lalu mengambilnya. Dan di bawah itu ada, berkas kantin baru. Dia pun mengambilnya.
Ega memasukkan kedua berkas itu, ke dalam bajunya, diselipkan ke pinggang. Dia lalu segera keluar.
57. EXT. DEPAN SD - DAY
Ega berjalan keluar gerbang dengan senyum kemenangan, tapi dia terkejut melihat di depan gerbang tampak ada keributan. Ega segera berlari mendekati keributan.
Tampak Farhan sedang marah-marah kepada Para Penjual Jajanan.
Farhan menengok ke Ega, dia langsung mendekatinya dan memegangi lengannya, mengguncangkan tubuh Ega.
Ega syok.
Udin tersinggung.
Farhan melotot marah.
Farhan hendak menyerang Udin, Udin juga siap bertarung, tapi mereka ditahan oleh Para Penjual Jajanan lain. Ipul maju menengahi.
Abah Mo menggeleng.
Farhan mengingat-ingat, kemudian tersentak.
Farhan menengok ke Ega. Menatapnya tajam. Ega syok. Dia paham maksudnya.
Farhan langsung menghajar Ega, hingga Ega tersungkur. HP Ega jatuh dari kantungnya, dan terbentur tanah, hingga mati.
Farhan hendak menghajar Ega lagi, tapi segera ditahan oleh Para Penjual Jajanan lainnya. Ega terduduk di tanah, masih syok.
Dari sudut pandangnya semua jadi blur dan tidak terdengar.
MOMENTS LATER
Sudah ada Kepala Sekolah berdiri di hadapan Para Penjual Jajanan.
Para Penjual Jajanan marah, protes, tapi dihadang oleh satpam. Ega masih terbengong menyaksikan itu semua.
Para Penjual Jajanan lalu melihat ke Ega, dengan tatapan sinis seperti awal. Ega melihat di belakang Kepala Sekolah ada Napi tersenyum licik menatapnya, dia mengangkat tangannya yang penuh cincin batu akik, lalu menjentikkan jarinya.