Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
E = mc2
Suka
Favorit
Bagikan
7. SI BUCIN JUZU

BAB 7. SI BUCIN JUZU

FADE IN:

34. INT. KAMAR KERJA ASRI — MALAM

Cast: ASRI, JUZU

(AUDIO:) Lagu Jemu - Koes Plus.

Dalam kamar kerja merangkap kamar tidur, di dalam unit ruko kediamannya, ASRI sibuk mengirim ampul energi prana, ke HQ/kantor pusat di Antartika (Kutub Selatan). Sejak pengiriman pertama, energi sadapan ASRI ini lebih berkualitas dari pada energi yang dikumpulkan pejuang Xaqa lainnya.

ASRI mengenakan t-shirt kaus, celana panjang dan sendal jepit.

Perangkat kerja yang digunakan ASRI mirip laptop dan desktop. Sedangkan alat komunikasi 2 arah dengan pasukan dan petinggi Xaqa, sudah tertanam/built-in pada mata, telinga dan otak mereka. Cara menghubunginya dengan memijit jari.

ASRI menghubungi JUZU.

INSERT FLASHBACK: Scene 20.

JUZU memperagakan cara menggunakannya. Jempol mengenai ujung jari kelingking = 0. Jempol - jari manis = 1. Angka 5 yang terletak pada jempol kiri, harus diaktifkan dengan sentuhan kelingking pada pangkal jempol. Demikian juga dengan angka 6. Dan seterusnya.

Angka-angka ini kemudian bermunculan di depan mata Pasukan Xaqa.

Pasukan Xaqa mulai mencobanya.

(CU) papan nama ASRI. (POV) ASRI: memijit jari-jari tangannya, angka 8309517 keluar di depan mata, telinganya berdenging.

END FLASHBACK:

ASRI
Halo Komandan.
JUZU
Ya, Asri. Kubaca laporanmu hari ini. Targetmu hari ini lebih baik dari kemarin. Good girl! Berapa korbanmu?
ASRI
Zero, Komandan. Selama ini kucoba menyerap energi saat manusia dalam keadaan damai berbahagia.
Secara kuantitatif energi ini tidak sebanyak serapan kala mereka diliputi amarah atau emosi tinggi.
Tapi kualitasnya jauh lebih baik. Dan hari ini aku dapatkan keduanya, kuantitas sesuai target plus kualitasnya tiga digit diatas standard. Doakan aku, mudah-mudahan seterusnya hasil sadapanku stabil. Kalo bisa sih, makin hari makin baik.
JUZU
Kenapa harus bikin s.o.p sendiri, Asri? Leluhur kita sudah mempatenkan cara mudah dan cepat, kamu malah membalikkan semuanya.
ASRI
Bukankah hasil lebih penting dari prosedur, teknik, cara atau apa pun itu namanya? Lagian, manalah aku tega melihat manusia yang kusadap, harus kubuat marah dan emosi dulu, baru kemudian kuserap energinya. Kasihan mereka, Komandan.
JUZU
Manusia menciptakan amarah dan emosinya sendiri, Asri. Kita hanya menyulut sedikit, merekalah yang menyiram bensin, lalu mengipasinya agar makin membara dan makin besar kobarannya.
Bukankah sejak mula manusia berada di Bumi ini, hobi mereka bergaduh. Membunuh sesama pun bagi mereka tidak masalah.
ASRI
Tapi, Komandan, sudah jelas hasil sadapanku lebih baik mutunya. Jadi, maaf, aku akan tetap meneruskan penyerapan dengan caraku.
JUZU
Ingat sumpah kita sebelum berangkat, Asri. Meneruskan tradisi leluhur dan patuh pada perintah atasan.
Akan menyulitkan misi kita ini, jika setiap pejuang Xaqa memilih cara dan teknik sendiri-sendiri.
ASRI
Siap, Komandan. Izin off. Tabik.

JUZU mematikan koneksi lebih dulu. ASRI paham, untuk urusan kerja pacarnya ini tidak bisa ditawar. Hubungan mereka pun harus tampak profesional.

Tak lama kemudian peralatan hologram ASRI berkelip, JUZU menghubungi ASRI di frekwensi pribadinya. Bentuk alat ini bundar pipih. ASRI meletakkannya di lantai. Terdapat tiga tombol pada alat ini. Tombol hijau untuk menyalakannya. Kuning untuk pause, dan merah untuk mematikannya. ASRI menekan tombol hijau, seketika hologram JUZU muncul. ASRI tersenyum lebar.

(AUDIO:) Lagu Jiwa Raga - Koes Plus.

JUZU
Apa kabar cintaku?
Progress kerjamu makin hari makin rapi dan jempolan, Asri. Aku bangga punya kekasih hebat.
Babe, saat official, kita harus tetap jaga jarak, ya?. Paham kan sayang, kita harus tetap profesional menjalakan tugas.
Jangan bikin angkatanmu resah atau iri. Mentang-mentang pacar komandan, kamu dapat semua privileges. Terus mereka salah menilai, semua progress kerjamu karena dukungan spesialku.
ASRI
Terima kasih Juzu, paham kok, kita terpaksa sandiwara.
Oh iya, minggu ini sudah ku cover seluruh kepulauan di Asia Tenggara. Minggu depan kuserap energi manusia penghuni pulau-pulau di Pasifik.
Tapi, Juzu, kalau aku benar-benar mengabaikan teknik arahan leluhur. Apakah sanksinya tetap sesuai aturan?
JUZU
Kamu kan tahu, cinta, bukan wewenangku menjatuhkan sanksi. Mungkin ada baiknya kamu hubungi Jendral Toryn. Dia yang memutuskan. Tapi jangan kuatir, sayang. Aku selalu back-up dengan semua progressmu.
ASRI (VO:)
Aiyooo, kalo japri gini, bucin bingit Juzu. Tapi kalo urusan kerja, sok saklek dan koppig dia.
ASRI
Malam ini kamu gak kangen aku?

Belum lagi ASRI memijit tombol merah, perangkat hologram 'off' dengan sendirinya. Sekali lagi, JUZU pelakunya.

Kemudian tampak kerlip cahaya teleportasi berpendar di dekat ASRI. Sekian detik setelah itu, tubuh JUZU paripurna wujudnya di depan ASRI. JUZU langsung memeluk ASRI.

CUT TO:

35. EXT. HQ PEJUANG XAQA, ANTARTIKA. — SIANG

Cast: -

ESTABLISHING SHOT:

Lansekap benua Antartika dari udara.

INSERT TEXT: 78.6341° S, 85.2135° W

XAQA HEADQUATERS, ANTARTICA

Musim semi, tampak deretan penguin berbaris menuju samudra. (SFX:) Pekik melengking suara kawanan burung albatross. Mereka terbang di atas pantai, sesekali menukik ke laut. Keluarga ikan Paus menyemburkan air ke udara. Mereka berenang dikelilingi samudra biru, dengan latar belakang benua es Antartika.

Kembali ke darat, tampak bebatuan lereng gunung Vinson Massif, Antartika. Xaqa HQ berada di sana, tidak berwujud bangunan, tersamar bebatuan dan lapisan es.

DISSOLVE TO:

36. INT. HQ PEJUANG XAQA — SIANG

Cast: ASRI, JUZU, TOSA, JENDRAL TORYN

Dalam ruang terlihat berdiri tegap 10 pasukan Xaqa di Bumi. Tampak ASRI dan TOSA dalam barisan. Mereka mengenakan seragam, dengan name tag, sepatu hitam dan topi. 

Di depan mereka berdiri JUZU. Agak berbeda seragam JUZU dengan pasukannya. Wajah JUZU tampak geram.

JUZU
Ingat sumpah kalian sebelum ikut misi ini. Setia pada Xaqa dan taat aturan. Ingat pula konsekuensinya.
PASUKAN (serempak)
Siap, komandan.
JUZU
Siapa pun yang melanggar, sudah bersumpah untuk menerima sanksi dan hukuman.
PASUKAN (serempak)
Siap, komandan.
JUZU
Yang saya panggil, maju ke depan. Asri.
ASRI
Siap, Komandan.

Dengan tegap ASRI melangkah maju ke depan.

JUZU
Tosa.
TOSA (wajah ragu-ragu)
Siap, Komandan.

Dengan tegap TOSA melangkah maju ke depan.

JUZU
Kalian berdua sudah melanggar arahan leluhur.
ASRI dan TOSA (serempak)
Siap, Komandan.


Tiba-tiba tampak kerlip cahaya teleportasi di sebelah JUZU. Sekian detik kemudian muncul Jendral TORYN dalam bentuk manusia, berpakaian seragam yang lain dari JUZU dan PASUKAN. Pada kemeja TORYN terdapat berderet bintang pangkat dan penghargaan. 

JUZU dan PASUKAN salut hormat ke TORYN.

TORYN
Komandan Juzu, Pasukan, istirahat di tempat.

Mereka semua tetap berdiri tapi dengan keadaan lebih relax.

TORYN (melunakkan suaranya)
Kalian semua sudah bersumpah patuh aturan. Kalian harus mematuhinya untuk memudahkan pekerjaan dan kehidupan kalian sendiri.
Asri, Tosa, kalian bukan penemu pertama teknik atau cara serap energi yang berlainan dengan tradisi leluhur Xaqa.
Beberapa pasukan dari misi sebelumnya sudah melakukannya. Mereka baru sadar, ketika harus menjalani sanksi dan hukuman.


TORYN berjalan menatap wajah PASUKAN satu persatu.

TORYN
Selamanya mereka tidak bisa kembali lagi ke Moya. Sanksi ini berlaku juga untuk kalian! Itu berarti kalian harus siap hidup sendiri di sini! Terputus semua jaringan komunikasi, hubungan, subsidi dan dukungan Xaqa untuk kalian!

 

TORYN menghela napas. ASRI dan TOSA tampak termangu.

TORYN
Semua fasilitas yang kalian dapat di Bumi, juga kemampuan istimewa yang kalian miliki, segera lenyap. Kalian sanggup?


Wajah ASRI, TOSA dan PASUKAN tampak resah, ada yang menunduk, ada yang kosong tatapannya. 

TORYN
Ini peringatan pertama. Peringatan berikutnya, kalian akan kehilangan segalanya. Paham?
PASUKAN (serentak)
Paham, Jendral.

(AUDIBLE:) TORYN tampak masih memberi wejangan. JUZU dan PASUKAN tampak mendengarkan dengan serius. Lalu TORYN bersikap tegap, PASUKAN mengikuti sikap tegap dengan salut hormat. TORYN berubah menjadi kerlip cahaya, dalam teleportasi kembali ke Planet Moya.

(AUDIO:) Lagu Demi Kasih Sayangnya - Koes Plus.

FADE OUT:






Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hayo! Siapa yang suka bergaduh? Ngakuuuuuuuuuuuu!😁😁😁
1 tahun 6 bulan lalu