Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Delusi (write on title)
Suka
Favorit
Bagikan
7. Mimpi buruk
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

60. INT. RUANGAN IREN-RSJ. DAY

Beberapa hari berikutnya.

Tubuh Iren terlihat terbaring, ia masih bingung dengan keadaannya saat ini.

Fx : bunyi pintu terbuka.

Satu perawat datang di lengannya ia membawa nampan yang berisi makanan untuk Iren.

Insert : Matanya tertuju pada piring makanan yang masih utuh, bahkan terlihat belum pernah di sentuh sekalipun. Ia mengambilnya, kemudian mengganti nya dengan makanan yang baru saja ia bawakan.

Kedua kaki Iren, menuruni ranjang miliknya. Tangannya mengepal, menekan ujung ranjang.

Perlahan kaki Iren mulai menapak di lantai. Ia menuju kamar mandi dengan langkahnya yang terlihat gusar.

Abimanyu, memperhatikannya dengan ujung matanya.

DISSOLVE TO:

61. INT. LORONG-RSJ. DAY

Sepasang kaki berjalan bergantian melewati lorong. Dari belakang terlihat sosok punggung Abimanyu dengan perawakannya yang tinggi juga berisi. Sesuai dengan namanya, penampilannya pun terlihat sederhana. Ini hari pertamanya, tapi ia sudah ditempatkan di tempat VVIP.

CUT TO:

62. INT. KAMAR MANDI-RUANGAN IREN. DAY

RENJANA

(berteriak)

Aaaaaaaaaa

Insert : bayangan wajahnya muncul dari cermin. Langkahnya mundur, ketakutan.

Perlahan-lahan bayangan itu terlihat sangat berbeda, sorot matanya tajam dengan senyum yang menyeringai. Bola mata Iren bergerak menoleh ke sekitar, ia mengambil gagang shower yang berada tepat di belakangnya. Kemudian memukul-mukul cermin.

INTERCUT:

63. INT. RUANGAN IREN-RSJ. DAY

ABIMANYU

(berseru)

Waaahh

Melihat peralatan canggih di kamar Iren juga fasilitas-fasilitas yang terlihat seperti hotel bukan kamar perawatan di RSJ.

64. INT. KAMAR MANDI-RUANGAN IREN. DAY

Insert : retakan dari cermin menampilkan lebih banyak bayangan wajah Iren membuatnya semakin ketakutan.

RENJANA

(terisak, ketakutan)

Pergi, pergi.

Iren memutar tubuhnya, kedua tangannya memegang kepala. Nafasnya berderu, tubuhnya bergetar ketakutan.

Tiga detik kemudian, Iren melayangkan kepalan tangannya ke arah cermin. Menimbulkan suara pecahan dari serpihan kaca yang berjatuhan ke lantai.

65. INT. RSJ-RUANGAN IREN.DAY

Abi merebahkan tubuhnya di sofa. Ia memejamkan matanya untuk sesaat.


Fx : Bunyi cermin patah yang menyentuh lantai.

Matanya terbuka lebar, ia membangkitkan tubuhnya. Dengan langkah cepat menuju sumber suara.

Ia mengetuk pintunya, kemudian salahsatu tangannya membuka pintu. Dengan keras ia mendorong pintu yang terkunci dari dalam.

ABIMANYU

(kesal)

Ishhhhh

Ia memutar kedua tubuhnya. Lalu, tangannya memegang pintu.

Bagian dahinya menyentuh bagian pintu.

ABIMANYU (CONT'D)

(berteriak)

MUNDUR!!!


FX: Suara kaki yang menendang-nendang.

Abi, ia menggunakan seluruh tenaganya untuk bisa membuka pintu kamar mandi.

Insert: Pintu terbuka.

Tubuhnya mematung, tak bisa berkutik dengan apa yang di lihatnya.

Insert: serpihan kaca yang sudah tersebar dimana mana. Darah dan air yang bersatu mengalir menuju saluran air. Penglihatannya beralih melihat tubuh wanita yang belum di kenalnya, meringkuk di salah satu sudut kamar mandi.

66. INT. KAMAR MANDI-RUANGAN IREN. DAY

Terlihat tubuh Iren meringkuk di salah satu sudut, kepalanya menunduk.

Abi menelan ludahnya, membasahi tenggorokan yang terasa kering. Dari ambang pintu, Ia terlihat masih mematung terkejut dengan pemandangan yang ada di depannya.

Untuk pertama kalinya ia melihat kejadian seperti ini. Perasaannya di selimuti rasa takut yang luar biasa, namun akalnya menghentikan Abi. Dan terus berusaha membujuknya agar segera menyelesaikan pekerjaannya.

Perlahan kaki Abi memasuki kamar mandi Iren lalu menghampirinya.Ia segera mematikan air yang masih mengalir. Kemudian ia mensejajarkan tubuhnya dengan Iren.

RENJANA

Apa aku begitu menyeramkan?

Iren meraih kerah baju Abi.

Abi menggeleng, Kedua lengannya merangkul tubuh Iren membantunya beranjak.

67. INT. RUANGAN IREN-RSJ.DAY

Iren terduduk di sofa. Abi datang dengan membawa selimut dan handuk. Ia melingkarkan selimut ke tubuh Iren. Kemudian ia menggosok gosokkan handuk ke rambut Iren.

INSERT : Abi meletakkan kotak P3K di lantai, tepat di sampingnya.

Selanjutnya, ia duduk dengan menyilangkan kedua kakinya di lantai berhadapan dengan Iren yang duduk di sofa.

Perlahan lengan Abi bergerak meraih lengan Iren, secara hati-hati dan lembut ia mulai memisahkan serpihan-serpihan cermin yang masih menempel.

RENJANA

Lo nggak, takut?

ABIMANYU

Aissh, mana mungkin.
Ini, sudah pekerjaanku dan aku sudah terbiasa.

Iren berdecak kesal, tak percaya dengan ucapan yang di berikan Abi.

Ia pasti berbohong, sama seperti yang di rasakan Ayahnya dan Niko ia juga pasti sangat ketakutan melihatnya seperti ini.

Canggung, itu yang Abi rasakan menyadari Iren sejak tadi memperhatikannya.

ABIMANYU

Ada apa? Apa yang kamu lihat?

Iren terdiam.

Abi menatap ke arah Iren, kini pandangannya terlihat kosong.

Tiga detik kemudian.

Kepala Iren menoleh, kembali menatap Abi dengan sorot mata yang berbinar.

RENJANA

(Senang)

Abang

Lalu tangannya menyentuh kepala Abi dan mengelus lembut rambut Abi.

Dalam pandangan Iren: yang ada di hadapannya saat ini adalah Niko, Kakaknya. Orang yang selalu ada untuk Iren.

Abi tersenyum canggung.

Iren mendekatkan tubuhnya, kemudian memeluk Abimanyu.

RENJANA (CONT'D)

(Mengadu ketakutan)

Iren takut. Iren mau pulang.

Abi mengangguk mengiyakan ucapan Iren. Kemudian ia melepaskan pelukan Iren dari tubuhnya.

Abi menggenggam tangan Iren kemudian menepuk punggung tangannya.

Selanjutnya, sudut bibir Abi tersenyum. Saat ini ia tidak tahu harus meladeni ucapan Iren seperti apa.

Ia takut jika apa yang di ucapannya, akan berpengaruh besar kepada perempuan itu.

CUT TO:

68. INT. DAPUR- RUMAH KELUARGA NARENDRA. DAY

ACHA

Pagi Bu

Acha menghampiri Vada, menyapanya dan memeluk Vada dari arah belakang.

Vada menghentikan aktivitasnya kemudian mengelus lengan Acha.

Acha melepas pelukannya kemudian ia berjalan menuju kulkas dua pintu. Membukanya, lalu menuangkan air ke dalam gelas.

Ia membawanya kemudian duduk di meja berhadapan langsung dengan Vada yang tengah memasak.

Acha meneguk air miliknya.

ACHA

Udah siap Bu?

VADA

Bentar lagi.

Acha mengangguk.

ACHA

Ibu ikut?

Vada menatap ke arah Acha, lalu menggeleng.

VADA

Kamu aja. Nanti dianter Pak Muh.

ACHA

Gausah, aku bisa sendiri.

Ia mengangguk. Kemudian pergi meninggalkan tempatnya.

69. INT. RUANGAN STAFF-RSJ. DAY

Abi meneguk air miliknya. Tangan sebelah kirinya terlihat mengetuk-ngetuk meja di hadapannya.

Helaan nafas terdengar dari ruangan kosong itu.

Seseorang membuka pintu.

Abi menoleh, Dari ambang pintu terlihat Nathalie rekan kerjanya datang menghampirinya dengan membawa buku laporan.

ABIMANYU

Gimana?

NATHALIE

Apanya yang gimana?

ABIMANYU

Pasien tadi

NATHALIE

Oh yang itu

Abi mengangguk.

Kemudian, Nathalie menjelaskan keadaan Iren. Hal-hal ini baru untuk Abi dan ia sedikit shock dengan keadaan yang baru saja terjadi. Berbeda dengan Nathalie ia terlihat lebih tenang.

70. EXT. HAL RUMAH NARENDRA. DAY

ACHA

Bu,aku pergi yah.

Vada mengangguk. Kemudian memberikan tasnya pada Acha.

VADA

Ini susunya, jangan lupa.

Acha mengangguk kemudian mengambil barang yang disodorkan Vada.

Lalu, ia mencium punggung tangan Vada. Langkah kakinya berjalan keluar dari pekarangan rumah Narendra.

71. EXT. JALANAN. DAY

Acha menghela nafasnya. Langkah kakinya berjalan diatas trotoar jalanan. Kedua tangannya penuh dengan barang bawaan yang diberikan Vada. Tas kecil terlihat menyelempang dari tubuhnya.

72. EXT. HALTE. DAY

Acha berdiri Mengantri memasuki bus. Satu persatu langkahnya berjalan bergantian menaiki bus. Matanya berkeliaran mencari tempat yang kosong.

Kini tubuh kecil itu terlihat tengah duduk di samping kiri. Di pangkuannya terdapat beberapa barang yang ia bawa. Matanya tak berhenti melihat kearah jendela.

73. INT. RUANGAN NIKO-KANTOR. DAY

Niko memejamkan matanya. Kemudian kepalanya ia sandarkan ke belakang kursi miliknya. Secara perlahan kursi itu bergoyang dari kiri ke kanan, kanan ke kiri begitupun seterusnya. Tangannya terus memainkan bolpoint miliknya.

74. INT. RESEPSIONIS-RSJ.dan mebuan

ACHA

Mba, maaf ruangan VVIP nya di sebelah mana?

PENJAGA

Atas nama pasien siapa mba?

ACHA

Iren. Renjana

Terlihat penjaga itu mencari informasi mengenai Iren dari komputer RSJ. Lima menit kemudian nama Renjana muncul. Lalu, ia memberitahu kepada Acha.

ABIMANYU

Biar, saya yang Anter.

Suara Abimanyu, berhasil menarik perhatian Acha dan membuatnya menoleh ke sumber suara.

INSERT: Abimanyu tengah berdiri di lorong RSJ.

Acha mengangguk mengiyakan ucapan Abi, Kemudian menghampirinya.

Secara refleks ia memberikan beberapa barang yang dibawanya ke Abi.

Dengan sigap, tangan Abi menerima barang dari Acha.

ACHA

Maaf, tolong bantu bawain.

Abi mengernyitkan dahinya. Kemudian berjalan melewati Acha.

Acha mengikuti Abi dari belakang, kedua lengannya bergerak memijat-mijtlat bagian lengannya yang terasa pegal.

75. INT. DEPAN PINTU RUANGAN IREN-RSJ. DAY

Langkah Abi terhenti, tepat di depan pintu ruangan Iren. Langkah Acha ikut terhenti mengikuti langkah Abi.

ACHA (CONT'D)

Kenapa, berhenti?

ABIMANYU

Kenapa?

Kemudian sorot mata Abi mengarah ke barang yang di bawanya. Dan dengan jelas memperlihatkan ke arah perempuan yang ada di hadapannya

ABIMANYU (CONT'D)

Bukainlah

Acha mengangguk kemudian tubuhnya melewati Abi, tangan kanannya membuka pintu. Lalu, mempersilahkan Abi masuk.

76. EXT. PARKIRAN-RSJ. DAY.

Terlihat mobil Niko yang sudah terparkir sejak berjam-jam yang lalu. Bola matanya sibuk bergerak melihat ke arah ponsel dan gedung RSJ secara bergantian.

77. INT. RUANGAN IREN-RSJ. DAY

Abi meletakkan barang bawaannya di meja. Kemudian ia duduk di sofa.

INSERT: Iren yang masih terbaring di tempat tidur miliknya.

Mata Acha berkeliaran memperhatikan setiap sudut ruangan itu.

Pandangan Abi saling bergantian melihat ke arah Iren dan wanita yang duduk di samping kiri sofa tempatnya.

ACHA

Acha

Memperkenalkan dirinya, mengangkat tangan sebelah kanannya untuk bersalaman dengan Abi.

Abi menyambut baik tangan Acha.

ABIMANYU

Abi



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar