Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Delusi (write on title)
Suka
Favorit
Bagikan
4. True false

INTERCUT

48. EXT. JALANAN. NIGHT

Langkah Tami terlihat sangat lemas. Sejak tadi pikirannya entah kemana.

TAMI

(Berteriak kesal)

Aaaaaaah

Ia membungkukkan badannya. Kemudian menjongkokan tubuhnya di trotoar. ia merasa seperti berada di dalam film film yang biasa ia tonton. Terbuang setelah dia tidak diperlukan lagi.

TAMI (CONT'D)

(Terisak)

Aku harus gimana?

Insert : Sorot lampu mobil menyoroti tubuh Tami. Mobil itu tepat berhenti di hadapan Tami. Seorang pria turun dari mobilnya. Kemudian menghampiri Tami. Tangannya mencoba merangkul tubuh perempuan itu.

Tami menatap ke arah seseorang yang berada di hadapannya, Niko.

Tami melepas tangan Niko dari tubuhnya. Niko tersentak.

Tami melangkah kan kakinya menjauh dari Niko. Tangan Niko berhasil meraih lengan Tami dan berhasil menghentikannya. Kini ia, semakin mempererat genggamannya terasa semakin kuat.

NIKO

Aku Anter pulang yah.

Tami menggeleng.

NIKO (CONT'D)

(Melemah)

Aku ga bisa biarin kamu pulang dengan keadaan kaya gini mi.

Tami menggeleng, langkahnya mundur satu langkah.

TAMI

(Tegas)

Ko, yang butuh kamu tuh Iren, bukan aku.

NIKO

(Meyakinkan)

Dia udah ada yang ngurus

TAMI

Dia masih butuh kamu ko, Cuma kamu yang bisa nenangin dia. Kamu yang selalu Iren butuhin.

Niko menggeleng, menolak perkataan yang diutarakan Tami.

NIKO

(Menekan)

Gausah, bahas Iren lagi. Bisa?
Kamu tau? Aku udah cukup menderita karena dia, dan aku gamau itu terjadi lagi sekarang.

Tami mengernyitkan dahinya, tak mengerti dengan apa yang diucapkan Niko.

NIKO (CONT'D)

(Kesal)

Iren dia bukan siapa-siapa. Dan kayanya aku ngga perlu repotin urusan orang yang ngga ada hubungannya,sama sekali dengan aku

Tami mengerutkan keningnya, mendengar ucapan Niko yang terdengar tidak masuk akal.

TAMI

(Melemah tapi terdengar tegas)

Ada. Dia Iren, adik kamu Niko!

NIKO

(Menaikkan nada suaranya)

Ngga, bukan. Dia bukan adikku
Iren beda. Warna kulit kita beda, kepribadian dia aneh
Dan...

Niko menghentikan ucapannya, lengannya bergetar hebat sejak tadi bola matanya bergerak seperti mencari sesuatu.

TAMI

(Menghela nafasnya)

Huh

Sorot matanya tajam, melihat ke arah Niko.

TAMI (CONT'D)

Jadi ini? Alasan kamu jauhin Iren

Niko tak bergeming.

TAMI (CONT'D)

(Menekan Nada suaranya)

Privilege yang Tuhan kasih, ngga bisa jadiin alasan agar kamu bisa ngehakimin orang seenaknya
Aku, ngga tahu. Siapa? Orang yang udah berhasil, ngerubah pikiran kamu

Niko terdiam, ucapan Tami berhasil membuat ia menundukkan kepalanya.

TAMI (CONT'D)

Kamu, lupa? Hari itu, dengan bangganya kamu kenalin Iren ke aku
Bahkan kamu sendiri, yang minta aku, buat jadi psikiater untuk Iren

Dissolve To

49. INT. DALAM MOBIL. NIGHT

Iren masih terdiam di tempatnya. Kedua tangannya masih menyilang, pandangannya terlihat kosong.

RENJANA O.S.

Semuanya terjadi seperti mimpi. Mimpi yang sangat buruk.
Hari ini, aku tahu apa yang sebenarnya. Semua yang aku dapatkan selama ini hanyalah tipuan saja. Fasilitas, apa Yang aku lihat semuanya benar benar palsu. Satu kenyataan yang bisa aku Pastikan adalah kenyataan bahwa aku hanya aib, beban, dan penghalang untuk keluargaku.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar